Anda di halaman 1dari 51

Memahami Konsep Dasar

Penelitian Kualitatif
Hakekat Ilmu

Landasan Ontologis
Pokok Kajian :
Sesuatu yang empiris (yang ada)

Landasan Epistemologis
Tatacara Kajian:
Hakekat Ilmu Metode ilmiah  Sistematika dan
Metode

Landasan Aksiologis
Manfaat Kajian:
memperkembangkan hidup manusia
ONTOLOGI

 menekankan pada apakah “realita”


yang diteliti objektif ataukah
“produk kognitif” individu.
 Realita adalah kenyataan yang
selanjutnya menjurus pada suatu
kebenaran.

3
EPISTEMOLOGI

 asumsitentang landasan ilmu


pengetahuan (grounds of knowledge)
– tentang bagaimana seseorang
memulai memahami dunia dan
mengkomunikasikannya sebagai
pengetahuan kepada orang lain

4
PARADIGMA DALAM
PENELITIAN

 merupakan perspektif riset yang digunakan peneliti yang


berisi bagaimana peneliti melihat realita (world views),
bagaimana mempelajari fenomena, cara‐cara yang
digunakan dalam penelitian dan cara‐cara yang
digunakan dalam menginterpretasikan temuan.
 Pemilihan paradigma penelitian menggambarkan pilihan
suatu kepercayaan yang akan mendasari dan memberi
pedoman seluruh proses penelitian (Guba, 1990).

5
PARADIGMA PENELITIAN
 Lather (1992) berpendapat hanya ada dua paradigma,
yaitu positivis dan pospositivis
 Lincoln dan Guba (1994) mengidentifikasi empat
paradigma utama, yaitu positivisme, pospositivisme,
konstruksionisme dan kritik teori
 Sarantakos (1998) berpendapat ada tiga paradigma
utama dalam ilmu sosial, yaitu positivistik, interpretif,
dan critical

6
PARADIGMA DALAM PENELITIAN

Paradigma positivis. Secara ringkas, positivisme adalah


pendekatan yang diadopsi dari ilmu alam yang
menekankan pada kombinasi antara angka dan logika
deduktif dan penggunaan alat‐alat kuantitatif dalam
menginterpretasikan suatu fenomena secara “objektif”.

Paradigma interpretif. Pendekatan interpretif berasal dari


filsafat Jerman yang menitikberatkan pada peranan
bahasa, interpretasi dan pemahaman di dalam ilmu
sosial. Pendekatan ini memfokuskan pada sifat subjektif
dari social world dan berusaha memahaminya dari
kerangka berpikir objek yang sedang dipelajarinya.
(Ghozali dan Chariri, 2007).
LANJUTAN……….

Paradigma critical. Menurut Neuman (2003),


pendekatan critical lebih bertujuan untuk
memperjuangkan ide peneliti agar membawa
perubahan substansial pada masyarakat.
Penelitian bukan lagi menghasilkan karya tulis
ilmiah yang netral/tidak memihak dan bersifat
apolitis, namun lebih bersifat alat untuk
mengubah institusi sosial, cara berpikir, dan
perilaku masyarakat ke arah yang diyakini lebih
baik
PERBEDAAN PARADIGMA

9
Landasan Epistemologis
Kuantitatif vs Kualitatif (1)

METODIS
Menggunakan metode yang jelas
(Rasionalisme – Empirisme - Pragmatisme)

CARA ILMIAH
KEGIATAN PENELITIAN
DIDASARKAN CIRI-CIRI
KEILMUAN

SISTEMATIS
Proses yg digunakan menggunakan
langkah yang teratur, setahap demi
setahap menuju pada tujuan
LATAR BELAKANG
PENELITIAN KUALITATIF
 Menurut Immanuel Kant Ada 2
Realita: Dunia Fenomena Dan Dunia
Noumena
 Pengetahuan Selama Ini Hanya Men-
jangkau Fenomenal World, Belum
Men-jangkau Noumenal World.
 Manusia Terkonsepsi Lingkungangnya
(Pasif), Belum Mengontrol
Lingkungan-nya (Aktif).
 Akibat Selanjutnya Logika Terbentuk
Hypothetico-deduktif, Sehingga
Kurang Luas Cakrawalanya Dan
Kurang Humanistik
Landasan Epistemologis
Kuantitatif vs Kualitatif (1)
LOGIKA BERPIKIR PENELITI

Kuantitatif Kualitatif
Deduktif - Konfirmatif: Induktif - Eksplanatoris:
1.Bersifat deduktif karena 1.Bersifat Induktif karena peneliti
penarikan kesimpulan berangkat memulai dan mengembangkan
dari sesuatu yang bersifat umum ke permasalahan penelitian dari pengamatan
sesuatu yang bersifat khusus dan data yang ada dan dilanjutkan dengan
(berangkat dari teori-teori yang pengumpulan data, kategorisasi, dan
membangunnya). penemuan tema (teori).

2.Bersifat konfirmatif karena 2.Bersifat eksplanatoris karena


menguji hipotesis dari suatu teori pendekatan ini mencoba menjelaskan
yang telah ada (mengkonfirmasi tentang realitas sebagaimana realitas itu
antara teori dengan kenyataan yang ada
ada).
Landasan Epistemologis
Kuantitatif vs Kualitatif (2)
PERSPEKTIF PENELITI

Kuantitatif Kualitatif
Etik: Emik:
Perspektif peneliti disebut ETIK Perspektif peneliti disebut EMIK
karena peneliti mengumpulkan data karena peneliti mengumpulkan data
dengan menetapkan terlebih dahulu dari para informan, dianalisa (proses
konsep sebagai variabel-variabel yang koding dan kategorisasi), dan
berasal dari teori yang sudah ada yang diungkapkan apa adanya sesuai
dipilih oleh peneliti. Variabel tersebut dengan bahasa dan pandangan
ditetapkan indikator-indikatornya. informan.
Indikator yang telah ditetapkan
tersebut dibuat kuesioner.
Landasan Epistemologis
Kuantitatif vs Kualitatif (3)
PERMASALAHAN DAN TUJUAN PENELITIAN

Kuantitatif Kualitatif
Penelitian kuantitatif ingin Penelitian kualitatif ingin
mengetahui tingkat mengetahui tentang makna
pengaruh, keeretan korelasi (berupa konsep) yang
atau asosiasi antar variabel, dihidupi dan dihidupi para
atau kadar satu variabel informan dan latar sosial
dengan cara pengukuran. yang diteliti.

Pertanyaannya  Apa.....? Pertanyaannya 


Mengapa...? Bagaimana....?
Landasan Epistemologis
Kuantitatif vs Kualitatif (4)
TEORI (KONSEP) PENELITIAN

Kuantitatif Kualitatif
Penelitian kuantitatif berangkat Penelitian kualitatif berangkat dari
dari teori (konsep) dan kemudian penggalian data berupa pandangan
menguji (retest) teori (konsep) informan dalam bentuk cerita rinci
tersebut. Penelitian kuantitatif atau asli mereka, dianalisa, dan
bertolak dari variabel yang kemudian peneliti (tetap dalam
terdapat dalam teori yang dipilih keterkaitan dengan informan)
oleh peneliti, dicari datanya memberi penafsiran sehingga
(melalui kuesioner untuk menciptakan konsep sebagai
pengukuran variabel-variabelnya), temuan
dan dibuat penyimpulan.
Landasan Epistemologis
Kuantitatif vs Kualitatif (5)
PENGAMBILAN DATA & VALIDITAS PENELITIAN

Kuantitatif Kualitatif
Penelitian kuantitatif Penelitian kualitatif berangkat dari
menggunakan alat ukur (kuesioner) wawancara dan observasi sebagai
sebagai cara pengambilan data. cara pengambilan data

Validitas penelitian diukur secara Validitas penelitian bersifat


deduktif – statistikal (objektif) komunikatif dan argumentatif
(Objektivitas dan subjektivitas dan
inter-subjektivitas)
Landasan Epistemologis
Kuantitatif vs Kualitatif (6)
ANALISA DATA & KESIMPULAN PENELITIAN

Kuantitatif Kualitatif
Analisa data dilakukan secara Analisa data dilakukan secara
statistikal (penyimpulan setelah tematik melalui proses koding
data lengkap) (proses sirkuler)

Penarikan kesimpulan dilakukan Penarikan kesimpulan dilakukan


secara deduktif secara induktif
Landasan Epistemologis
Kuantitatif vs Kualitatif (7)
DISKUSI HASIL PENELITIAN

Kuantitatif Kualitatif
Apakah sesuai (menguatkan atau Apakah sesuai (menguatkan atau
melemahkan) dengan teori? melemahkan) dengan teori?

Apakah sesuai (menguatkan atau Apakah sesuai (menguatkan atau


melemahkan) dengan penelitian melemahkan) dengan penelitian
terkini? terkini?

Ke-khas-annya di mana?
Landasan Epistemologis
Kuantitatif vs Kualitatif (8)
KESIMPULAN PENELITIAN

Kuantitatif Kualitatif
Menjawab masalah (pertanyaan) Menjawab fokus penelitian
dan tujuan penelitian

Menyimpulkan hasil Menyimpulkan hasil

Menyimpulkan diskusi Menyimpulkan diskusi


Kesimpulan

“Apa Kesimpulan Anda?”


(Silakan diungkapkan!)
CIRI PENELITIAN KUALITATIF
 Peranan Peneliti dalam membentuk
pengetahuan
 Arti penting hubungan peneliti dengan pihak
lain
 Penelitianbersifat inductive, exploratory dan
Hypothesis‐Generating
 Peranan Makna (Meaning) dan Interpretasi
 Temuan sangat kompleks, rinci, dan
komprehensif
MENGAPA PERLU PENELITIAN KUALITATIF ?

 Bidang kajian bukan disiplin yang “bebas


nilai”.
Artinya, kegiatan bisnis dan manajemen sangat
tergantung pada nilai‐nilai, norma, budaya, dan
perilaku tertentu yang terjadi di suatu
lingkungan bisnis. Jika lingkungannya berbeda,
maka gaya dan pendekatan yang digunakan
dapat berbeda.
 Tidak semua nilai, perilaku, dan interaksi
antara social actors dengan lingkungannya
dapat dikuantifikasi.
MODEL PENELITIAN KUALITATIF

23
Kesimpulan (2)

“Apa
Makna
Gambar
Ini?”
MASALAH
DALAM PERSPEKTIF KUALITATIF

 Masalah ditemukan di lapangan.


 Apa saja yang menarik  Mengapa?
 Perpektif maupun fenomenanya apa?  Mengapa?

 Preleminary study  melacak penelitian


sebelumnya agar dipahami scr tepat di mana posisi
penelitian yang sedang dibuat.
MASALAH
DALAM PERSPEKTIF KUALITATIF
 Masalah ditemukan di lapangan:
 Apa saja yang menarik yang Anda temukan di lapangan
Mengapa? Pentingnya di mana? Data pendukung (data sekunder
atau wawancara atau hasil FGD?).

 Ada kesenjangan:

 Kondisi ideal dan kenyataannya

 Asumsi peneliti/khalayak – teori – fenomena


Catatan:
Dukung dengan penjelasan tentang  Mengapa? Pentingnya
di mana? Data pendukung (data sekunder atau wawancara
atau hasil FGD?)
PENELITIAN TERDAHULU
DALAM PERSPEKTIF KUALITATIF
 Penelitian terdahulu (preliminary research):
 Bukan hanya sekedar meringkas hasil penelitian yang
sudah dilakukan oleh orang lain.
 Apakah yang Anda kaji sudah ada jawaban atas masalah
yang Anda kemukakan?
 Di mana posisi hasil penelitian Anda jika di-konteks-kan
dalam perkembangan dunia keilmuan?
(Melacak penelitian sebelumnya agar dipahami scr tepat di
mana posisi pnelitian yang sedang dibuat)
TEORI
DALAM PERSPEKTIF KUALITATIF
 Memberi perspektif (spektrum pemahaman) tentang
wilayah teoritis dari kajian Anda  Apakah wilayah
empirisnya juga begitu?

 Teman diskusi dalam menjalankan penelitian:


1. Pada saat Anda mengidentifikasi masalah penelitian
2. Pada saat Anda membuat bangunan teoritis penelitian
3. Pada saat Anda mengambil data penelitian
4. Pada saat Anda mengolah dan menyajikan data
penelitian
5. Pada saat Anda mendiskusikan hasil penelitian
METODE
DALAM PENELITIAN
KUALITATIF
Metode
Dalam Perspektif Kualitatif

Kapankah Anda menggunakan pendekatan kualitatif?

 Ketika variabelnya susah untuk dikuantifikasi

 Ketika variabel harus dipahami (agar dapat dipahami secara


tepat) dalam kondisi alamiah mereka.

 Secara teknis mau menjawab pertanyaan: Mengapa?


Bagaimana?
Strategi Penelitian Kualitatif

 Strategi penelitian berkaitan dengan paradigma atau perspektif yang


dipilih peneliti.
 Beberapa strategi penelitian kualitatif:
1. Studi kasus (bukan pilihan metodologis) : Studi kasus digunakan
untuk melihat sebuah proses atau sejumlah kasus, bukan pada kasus
individual.
2. Etnografi: merupakan teks-teks yang merepresentasikan pengalaman
hidup, otoritas etnografis, isu-isu etis untuk meneliti the other
merupakan proses pengumpulan data empiris yang tidak terstruktur,
sejumlah kecil kasus, pelaporan dan teknis analisis interpretatif
dengan merangkum berbagai deskripsi fenomena. menggunakan
teknik observasi partisipan (participant observation)
3. Fenomenologi, Etnometodologi dan Interpretif penafisran
“realitas” yang dibentuk oleh praktik-praktik interpretif: mengkaji
bagaimana manusia membangun dan memberi makna atas tiap-tiap
tindakan mereka dalam situasi sosial konkret.
Lanjutan…
4. Grounded Theory: metodologi yang digunakan untuk mengembangkan teori yang
berbasis pada data yang dihimpun dan dianalisis secara sistematis.
5. Metode biografis: menyajikan laporan dan dokumen tentang riwayat hidup
seseorang berkaitan dengan proses dokumentasi sejarah masa lalu dan masa depan
seseorang.
6. Metode historis (termasuk juga life history; oral history): fenomena sosial
seharusnya dikaji dalam konteks historisnya menggunakan dokumen-dokumen
sejarah, catatan-catatan tertulis dari masa lalu (termasuk diary), surat-surat, koran,
data hasil sensus, dokumen-dokumen kebudayaan populer, dll.
Lanjutan…
7. Penelitian terapan & penelitian tindakan (penelitian partisipatoris) umummya
menggunakan paradigma kritis: penelitian dilakukan dengan tujuan untuk
transformasi dalam kerangka menuju kehidupan masyarakat yang lebih humanis,
holistik, dan relevan dengan upaya penciptaan kesadaran manusia atas ketidakadilan
yang dialaminya  manusia sebagai makhluk yang sama-sama “mencipta” realitasnya
melalui proses partisipasi, pengalaman, dan tindakan.
8. Metode klinis: lebih menekankan diagnosis dan perawatan klinis melakukan
interpretasi yang berbasis pada pengalaman selama praktik klinis melihat partisipasi
bersama antara praktisi klinis dengan pasien, menetapkan realitas-realitas tentang
perawatan medis.
Strategi Penelitian Kualitatif

lainnya:
Field study/field research (riset atau studi lapangan)
 Penelitian naturalistik (naturalistic study)
 Penelitian ekologi deskriptif (ecological study descriptive)
 Penelitian deskriptif (descriptive study)
 Kajian interaksionis simbolik (symbolic interactionist study)
 Penelitian naratif (narrative research)
 Historiografi (historiography)
 Kritik sastra (literary criticism)
Metode
Dalam Perspektif Kualitatif

 Penjelasan tentang bagaimana Anda melaksanakan penelitian


(data penelitian Anda diambil, diolah, dan disajikan):

 Pendekatan kualitatif model apa?


 Siapa informan/partisipannya?
 Bagaimana cara pengambilan data?
 Bagaimana cara pengolahan data?
 Bagaimana cara penyajian data?
Metode Dalam Perspektif Kualitatif
Pengumpulan Data (1)

 Sumber data dalam sebuah penelitian kualitatif:


 Aktor (informan/partisipan):

Terlibat  partisipan
Tahu  informan
 Dokumen tertulis (the written document)
 Dokumen tidak tertulis  Simbol/Metafora
Metode Dalam Perspektif Kualitatif
Pengumpulan Data (2)
 Pengumpulan data dalam pendekatan kualitatif:
 Wawancara:
 Terstruktur  panduan berlaku ketat
 Semi Terstruktur  panduan berlaku tidak ketat
 Tidak Terstruktur  tanpa panduan

 Observasi:
 Non-partisipatif
 Partisipatif:

Aktif

Pasif
Catatan Lapangan

Catatlah segala sesuatu hasil pengamatan atau
1.
hasil interview sesegera mungkin.
 2. Jangan membicarakan pengamatan yang
dilakukan sebelum menulis catatan lapangan.
 3. Cari tempat yang sepi jauh dari gangguan untuk
merekam kembali segala sesuatu yang dilihat,
didengar atau dirasakan selama observasi
dilakukan.
 4. Sediakan waktu yang cukup untuk melakukan
pencatatan hasil observasi yang telah dilakukan.

Usahakan dalam melakukan rekaman kembali
5.
terhadap hasil observasi secara kronologis.
 6. Biarkanlah segala seseuatu itu keluar dari
pikiran anda sesuai dengan hasil observasi yang
dilakukan.
 7. Jangan ada anggapan bahwa menulis catatan
lapangan itu harus sekali jadi.
 8. Hendaknya disadari bahwa menulis catatan
lapangan itu adalah pekerjaan yang sangat
melelahkan, sehingga membutuhkan kesabaran
dan ketekunan.
SAMPEL PENELITIAN
 Sampel penelitian kualitatif terfokus pada representasi
pada suatu fenomena.
Prosedur penentuan sampel yang terpenting bagaimana
menentukan informan kunci (key informant) selaras
dengan fokus penelitian.
 Penentuan sampel dengan metode acak tidaklah relevan,
yang lebih tepat dengan menggunakan ‘secara sengaja’
(purposive sampling).
 Orang yang kebetulan ditunjuk sebagai sampel bukannya
menjawab pertanyaan yang telah kita susun (merespon)
tetapi memberi informasi tentang berbagai situasi seperti
yang tertera dalam fokus penelitian. Oleh sebab itu
mereka (dia) disebut ‘informan’ bukan ‘responden’.
Perbedaan Informan dan
Informan:
Responden
memberi respon dan sebagai pemilik informasi: aktif, subjek.

Responden:
Memberi respon dan sebagai pemilik informasi: pasif, objek.
Penentuan Informan
1. Subyektif oleh Peneliti, bila peneliti memahami masalah umum penelitian serta
memahami anatomi masyarakat
2. Apabila peneliti belum paham, ada tiga cara:
Prosedur purposif: menentukan kelompok peserta yang menjadi informan sesuai
dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian tertentu.
Prosedur kuota: peneliti memutuskan saat merancang penelitian, berapa banyak
orang dengan karakteristik yang diinginkan untuk dimasukkan sebagai informan.
Prosedursnowball: informan yang ditemui pertama kali merujuk ke informan lain
(perkembangan mata rantai rujukan) sampai yang dibutuhkan peneliti.
Partisipasi Terlibat
 Seperti namanya, partisipasi terlibat ini merupakan
adanya keinginan peneliti untuk terlibat langsung dalam
dunia sosial yang dipilih sebagai obyek penelitian.
Dengan melibatkan diri secara langsung ini peneliti
dapat mendengar, melihat dan terlibat dalam dunia
pengalaman yang ada.
Pengamatan terlibat merupakan pengamatan yang dilakukan
sambil berperan serta dalam kehidupan terhadap orang yang
diteliti. Jadi, pengamatan terlibat adalah mengikuti orang-
orang yang diteliti dalam kehidupan sehari-hari, melihat apa
yang mereka lakukan, kapan dengan siapa, dan dalam
keadaan apa, dan menanyai tentang tindakan mereka.
Disain Penelitian Kualitatif

 Seorang peneliti kualitatif mengawali penelitian dengan sebuah pertanyaan: “Apa


yang hendak saya sampaikan melalui penelitian ini?”
 (sama seperti seorang seniman/penari: dimulai dari sebuah pertanyaan: apa yang
hendak aku sampaikan melalui karya seni ini?)
TRIANGULASI (Triangulation)
 Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah reliabilitas dan validitas data,
tetapi menggunakan istilah “TRIANGULASI” untuk membuktikan, bahwa data
dianggap sudah “reliable” dan “valid”
 Teknik triangulasi pada umumnya menggunakan beberapa jenis metode dan
data.
Ada 4 macam Triangulasi sebagai teknik
pemeriksaan.
1. Triangulasi dengan sumber: membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat dan
waktu yang berbeda.
Caranya:

a.membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara;


b.membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi;
c.membandingkan apa yang dikatakan orang dalam penelitian dengan
apa yang dikatakan sepanjang waktu;
d.membandingkan apa yang dikatakan orang dengan berbagai pendapat,
sesuai dengan status dan kelas sosial yang ada;
e.membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
Lanjutan…
 2. Triangulasi Metode: untuk memperoleh tingkat
kepercayaan dengan mengecek teknik pengumpulan
datanya atau sumber datanya.
 3. Triangulasi penyidik: dengan memanfaatkan pengamat
lain untuk mengecek derajat kepercayaan data.
 4. Triangulasi Teori: adanya asumsi bahwa realitas lebih
kaya dari teori apapun yang digunakan.
Analisa Data
 Mengolah atau menganalisanya sedemikian rupa
sehingga kumpulan informasi itu bisa menjadi
suatu rangkaian bermakna dan merepresentasikan
realitas yang diwakilinya. Berbeda dengan
pendekatan kuantitatif yang menjadikan data
sebagai alat untuk menunjukkan kebenaran atau
kesalahan teori yang sudah disiapkan saat
rancangan penelitian dibuat, pengolahan data pada
penelitian kualitatif justru diarahkan untuk
membangun suatu ‘teori.’
48
Metode Dalam Perspektif Kualitatif
Analisis Data

Thematic-Analaysis:
 Deductive thematic analysis (theory-led thematic analysis):
 Sistem koding mengikuti konsep teoritis yang dibangun.
 Tetap membuka diri terhadap temuan baru

 Inductive thematic analaysis:


 Sistem koding TIDAK mengikuti konsep teoritis yang dibangun
 SANGAT membuka diri
 Penemuan tema  mengkategorisasi tema  men-skema-kan
tema (temuan orisinil)
Metode Dalam Perspektif Kualitatif
Diskusi Data Penelitian
dengan:
Mempertemukan hasil temuan penelitian
 Teori (kajian pustaka) yang sudah dibangun:
 Apakah temuan memperkuat konsep teoritis atau memperlemah
konsep teoritis (ada kritik untuk teori tersebut).
 Di mana Anda menempatkan temuan Anda dalam keseluruhan
tata bangun teoritis dunia akuntansi?

 Penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan:


 Apakah temuan penelitian Anda memperkuat atau
memperlemah (ada kritik untuk) penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan?
 Di mana Anda menempatkan temuan Anda dalam keseluruhan
tata bangun empiris dunia akuntansi?
Terima Kasih
Tuhan Memberkati Kita Semua

Anda mungkin juga menyukai