NIM : P07133118036 Latar belakang Berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Pelabuhan (SIMKES PEL) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Semarang tahun 2015 t entang Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) diketahui 4,36% belu m memenuhi syarat kesehatan dan 95,63% Tempat Pengelolan Mak anan (TPM) memenuhi syarat kesehatan. Dari sampel makanan dan minuman yang diperiksa 99,96% sudah memenuhi syarat organole ptik sedangkan 0,4% belum memenuhi syarat fisik (organoleptik). Sampel makanan dan minuman secara kimia 98,93% memiliki kuali tas yang baik dan 1,07% belum berkualitas baik. Pemeriksaan samp el makanan dan minuman secara bakteriologis 19,06% mempunyai kualitas kurang baik dari 80,93% yang mempunyai kualitas baik. Lanjutan... Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, wilayah pela buhan Tanjung Emas Semarang berdekatan dengan kawasan in dustri yang memungkinkan terdapat banyak kendaraan roda em pat dan memuat material serta bahan industri, sehingga banyak debu dan kotoran yang berterbangan dan meningkatkan risiko pencemaran udara setiap hari. Pelabuhan khususnya di terminal penumpang terdapat banyak pedagang, mulai dari souvenir, jaj anan maupun makanan. Para pedagang sudah memiliki kios ata u tempat untuk berdagang, namun luas ruangan yang disediaka n oleh pengelola sangat sempit dan tidak memenuhi kriteria ke sehatan. Lanjutan... Fasilitas sanitasi pedagang makanan seperti tempat pencucian peralatan masih ada yang menggunakan ember, bahkan airnya digunakan berkali-kali untuk mencuci peralatan kotor. Tempat penyimpanan makanan jadi sudah pada tempat yang tertutup, akan tetapi masih ada lalat dan vektor lain yang masuk. Hal ter sebut dapat menurunkan kualitas makanan yang dihasilkan, da n berdampak pada kesehatan konsumen yang mengkonsumsi. Selain itu, hanya terdapat sebuah toilet umum saja yang ada di terminal penumpang, biasanya digunakan tidak hanya untuk p edagang, namun juga untuk pengunjung terminal penumpang. Metodologi penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif di terminal penumpang Pel abuhan Tanjung Emas Semarang. Penelitian dilakukan di bulan April sampai dengan Mei 2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah makan yang ada di terminal pen umpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang berjum lah 18 rumah makan. Instrumen yang digunakan dalam p enelitian ini adalah lembar observasi yang sesuai dengan Keputusan menteri Kesehatan No 1098/ MENKES/ SK/ VII/ 2003. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan dengan melakukan pemeriksaan ter
hadap lokasi, bangunan dan fasilitas sanitasi; proses pen golahan dan penyimpanan bahan makanan; kondisi perl atan yang digunakan dalam proses pengolahan makanan ; serta sanitasi penjamah makanan. Lokasi Bangunan dan Fasilitas Sanitasi Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kondisi lokasi, bangu nan dan fasilitas sanitasi yang ada di rumah makan terminal penumpang s emua sampel 18 (100%) dikategorikan tidak standar. Variabel pertama ini meliputi lokasi, bangunan, pembagian ruangan, lantai, dinding, ventilasi, pencahayaan, atap, langit-langit, dan pintu. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lokasi, bangunan dan fasilitas sanitasi di ter minal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tergolong tidak me menuhi syarat. Hal tersebut dikarenakan lokasi terminal penumpang bera da pada < 100 meter dari sumber pencemaran bau dan pencemaran lainn ya. Kondisi bangunan permanen dan terpisah dengan tempat tinggal, teta pi tidak rapat serangga dan tidak rapat tikus. Sedangkan dalam pembagia n ruang hanya terdiri dari dari dapur dan ruang makan. Lanjutan... Dari hasil penelitian diketahui bahwa di rumah makan terminal p enumpang menggunakan air dari PDAM yang difasilitasi oleh PT PELINDO. Air yang digunakan para penjual jumlahnya mencuku pi, tidak berbau, tidak berwarna akan tetapi ada sedikit berasa. Pe mbuangan air limbah yang kurang lancar, saluran kedap air, dan t idak terdapat grase trap sehingga fasilitas sanitasi kurang memen uhi syarat.Di terminal penumpang hanya ada fasilitas sanitasi toil et umum untuk pedagang dan pengunjung sehingga kurang meme nuhi syarat karena setiap rumah makan secara khusus tidak memi liki toilet. Lanjutan... Tempat sampah kedap air namun tidak tertutup dan sampah diang kut tiap 24 jam.Tidak adanya fasilitas cuci tangan.Tempat cuci p eralatan dan tempat cuci bahan makanan menjadi satu.Tidak ada gudang penyimpanan bahan makanan dan loker karyawan.Kondis i dapur yang rata-rata kurang bersih dan sebagian besar sampel ad a fasilitas penyimpanan makanan seperti kulkas, freezer dan ther mos panas. Fasilitas sanitasi yang tidak memenuhi syarat dapat m enyebabkan terjadinya tempat perkembangbiakan vektor penyakit yang dapat menularkan penyakit. Proses Pengolahan dan Penyimpanan Makanan Jadi
Diketahui dalam proses pengolahan dan penyimpanan bahan makan
an sebagian besar sampel dengan kategori tidak standar yaitu 15 (83, 3%) sedangkan sebagian kecil masuk dalam kategori standar yaitu 3 (16,7%). Berdasarkan penelitian menunjukkan proses pengolahan dan penyim panan makanan tidak memenuhi syarat. Bahan makanan dalam kond isi fisik bahan makanan dan makanan jadi dalam keadaan baik tidak dalam kondisi rusak. Bahan makanan kemasan terdaftar pada sumbe r resmi dan tidak ada tanda-tanda kerusakan. Namun ada beberapa p enjual di terminal penumpang yang minuman kemasannya sudah ka daluarsa. Lanjutan… Dalam penyimpananbahan makanan tidak semua penjual menyimpan bahan makanan dengan suhu dan kelembaban yang sesuai dengan pers yaratan jenis makanan.Tidak disimpan dalam rak-rak sejenis, penempa tannya tidak rapi karena hanya diletakkan disembarang tempat. Namu n penempatan bahan makanan terpisah dengan makanan jadi, untuk pe nyimpanan makanan jadi disimpan dalam etalase dengan kondisi tertut up. Akan tetapi ada (27,78%) yang etalasenya terbuka dikarenakan rus ak. Menurut Prabu (2009) menyatakan bahwa apabila lokasi penyimpa nan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan memudahkan terjadin ya kontaminasi oleh mikroorganisme seperti jamur, bakteri, virus, para sit serta bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan resiko terhadap kesehatan . Peralatan Berdasarkan penelitian dilihat bahwa kondisi peralatan yang ada di rumah makan terminal penumpang Pelabuh an Tanjung Emas Semarang sebagian besar masuk dala m kategori memenuhi syarat yaitu 11 sampel dengan pro sentase (61,1%) dan sebagian kecil kategori tidak meme nuhi standar yaitu 7 sampel dengan prosentase (38,9%). Lanjutan... Untuk kondisi kebersihan peralatan yang digunakan seba gian besar dalam keadaan bersih telah dicuci dengan sabu n dan dikeringkan namun ada pula penjual yang peralatan nya dalam keadaan kurang bersih masih ada noda minyak . Semua peralatan dalam keadaan baik dan utuh. Permuka an alat yang kontak langsung dengan tidak ada sudut mati dan halus. Menurut Purnawijayanti (2006: 37) peralatan y ang telah dicuci tidak diperkenankan untuk dikeringkan menggunakan lap atau serbet karena memungkinkan untu k terjadinya kontaminasi. Penjamah Makanan Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa hasil sanitasi penjamah mak anan yang ada di rumah makan di terminal penumpang Pelabuh an Tanjung Emas Semarang sebagian besar menunjukan katego ri tidak memenuhi syarat yaitu (72,2%) dan yang mempunyai k ategori memenuhi syarat yaitu (27,8%).Hasil penelitian yang te lah dilakukan di terminal penumpang menunjukkan bahwa seb agian besar yaitu (72,22%) penjamah makanan dikatakan tidak memenuhi syarat hal tersebut karena semua penjamah makanan tidak ada yang mengikuti kursus, hanya saja pernah mengikuti temu karya/ penyuluhan tentang sanitasi penjamah makanan ya ng diadakan oleh pihak terkait. Kesimpulan Hasil pemeriksaan higiene dan sanitasi makanan di term inal penumpang menunjukkan lokasi, bangunan dan fasi litas sanitasi (100%) tidak memenuhi syarat, proses pen golahan dan penyimpanan bahan makanan (83,3%) tida k memenuhi syarat, Kondisi peralatan yang digunakan (38,9%) tidak memenuhi syarat dan sanitasi penjamah makanan (72,2%) tidak memenuhi syarat. Saran 1. Kantor kesehatan pelabuhan atau pihak terkait yang berwena ng, kiranya perlu meningkatkan frekuensi penyuluhan dan peme riksaantentang higiene sanitasi makanan di rumah makan termin al penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, sehingga ko ndisi kelaikan higiene sanitasi makananya bisa memenuhi stand ar sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. 1098 tahun 2003 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam penelitian lan jutan, dengan metode penelitian yang lain, sehingga dapat ditem ukan informasi-informasi baru terkait higiene dan sanitasi maka nan di rumah makan. Daftar pustaka (Raras Putri Ari, David Laksanamana Caesar, 2016)