BEDAH
PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
Kelas 2 Transfer B
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Pengertian Diabetes Mellitus
Sumber : Black, J.M., 7 Hawks, J.H. (2014). Keperawatan medikal bedah: manajemen klinis
untuk hasil yang diharapkan (edisi 8 buku 2). Jakarta: Salemba Medika.
Manifestasi Klinis Diabetes Mellitus
DM Tipe I:
yaitu poliuria, polidipsi, polifagia,
glukosuria, penurunan berat
badan, malaise dan keletihan .
(LeMone, 2016).
DM Tipe II:
poliuria, polidipsi, Polifagia
, penurunan berat badan,
hiperglikemia , penglihatan
buram, keletihan, paresthesia dan
infeksi kulit.
(LeMone, 2016).
Komplikasi Diabetes Mellitus
LeMone (2016)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksa
an HbA1C
Pemeriksaan
kolesterol
Pemeriksaa dan kadar
n glukosa serum
Pemeriksaan & Keton trigliserida
Pemeriksaa toleransi Urine
n gula glukosa oral
darah
Pemeriksaa postprandia
n gula l
darah puasa
Tarwoto (2012)
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus
Menurut Tarwoto (2012), tujuan
penatalaksanaan pasien dengan DM yaitu
untuk menormalkan fungsi dari insulin
menurunkan kadar glukosa darah,
mencegah komplikasi vaskuler dan
neuropati, mencegah terjadinya hipoglikemi
dan ketoasidosis.
Menurut Tarwoto (2012) penatalaksanaan
pada Diabetes Mellitus antara lain:
1. Terapi obat-obatan hiperglikemia
2. Pemberian hormon insulin
3. Monitor glukosa darah
4. Manajemen Diit DM
5. Latihan Fisik
6. Pendidikan Kesehatan
Perawatan Kaki Diabetik
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat
Gangguan tidur dan istirahat, kelemahan, kelelahan, kesulitan berjal
an dan bergerak. Kram otot, penurunan kekuatan otot, takikardia da
n takipnea pada saat istirahat atau dengan aktivitas, letargi, disorien
tasi, koma, penurunan kekuatan otot.
2. Sirkulasi
Riwayat penyakit hipertensi, infark miokard akut, kebas, kesemutan
pada ekstremitas, luka pada kaki penyembuan lambat, takikardia, pe
rubahan tekanan darah postural hipertensi, distritmia, crackles, vena
jugularis distensi jika gagal jantung hadir, panas, kering, kulit meme
rah, bola mata cekung, jika ada dehidrasi.
3. Ego dan integritas
Kehidupan stress, termasuk masalah keuangan yang berkaitan deng
an kondisi, kecemasan/mudah marah.
4. Eliminasi
Perubahan pola berkemih biasa, buang air kecil yang berlebihan, nokt
urna, rasa sakit dan terbakar, kesulitan berkemih, infeksi saluran kemi
h baru dan berulang, nyeri abdomen, kembung, diare, pucat, kuning,
encer, urin polyuria dapat berkembang menjadi oliguria dan anuria ji
ka hipovolemi parah terjadi, berawan, urin berbau, bising usus berkur
ang atau hiperaktif.
5. Makanan/ Cairan
Kehilangan berat badan, mual dan muntah, tidak diet yang ditemuka
n, peningkatan asupan glukosa dan karbohidrat, penurunan berat ba
dan selama beberapa hari atau minggu, haus.
6. Neurosensori
Pingsan, pusing, sakit kepala, kesemutan, mati rasa, kelemahan pada
otot, gangguan visual, kebingungan, disorientasi, mengantuk, lesu, pi
ngsan, dan koma (tahap akhir), aktiva kejang reflex tendon dapat me
nurun.
7. Repirasi
Batuk, dengan atau tanpa sputum purulent (infeksi), takipnea, pernafa
san kausmaul (asidosis metabolik), ronkhi, wheezing, kuning atau hija
u sputum (infeksi).
8. Seksualitas
Keputihan (rentan ifeksi), masalah dengan impotensi pada laki–laki, k
esulitan orgasme pada wanita.
B. Diagnosa Keperawatan
SDKI (2018)
Intervensi Keperawatan
• Ketidakstabilan kadar glukosa darah b Defisit nutrisi berhubungan dengan
erhubungan dengan ketidaktepatan p ketidakmampuan untuk
emantauan glukosa darah, kurang pat menggunakan glukosa,
uh pada rencana managemen diabet ketidakmampuan mengabsobsi
es, manajemen medikasi tidak terkon nutrien, peningkatan kebutuhan
trol, kurang dapat menerima diagnosi metabolisme.
Intervensi utama
s. Managemen nutrisis Promosi berat badan
Intervensi utama Intervensi
Managemen hiperglikemia Managemen hipoglikemia pendukung
Intervensi pendukung Dukungan kepatuhan Pemantauan nutrisi