Anda di halaman 1dari 4

COVER

HOME SAFETY ASSESSMENT

A. PENGERTIAN
Home Safety Assessment adalah penilaian lingkungan rumah tinggal pasien
dengan tujuan meningkatkan keamanan rumah bagi orang lanjut usia.

B. TUJUAN
Home Safety Assessment memiliki tujuan untuk melihat apakah rumah
yang dimaksud adalah lingkungan yang tepat untuk anggota keluarga yang
sudah lanjut usia dan membuat catatan tentang potensi bahaya.

C. ALAT

Tabel 1 Format Keamanan Rumah (Home Safety Assesment)

No. Situasi dan Kondisi Rumah Ya Tidak Keterangan


(1) (0)
1. Apakah penerangan cukup (tidak gelap) ?
2. Apakah sinar matahari dapat masuk ke dalam
rumah ?
3. Apakah lantai rumah licin ?
4. Apakah penataan barang-barang di dalam rumah
rapi (tidak berantakan) ?
5. Apakah di dalam rumah ada tangga atau lantai yang
tidak rata ?
6. Apakah lantai kamar mandi licin ?
7. Apakah tempat buang air besar memakai kloset
duduk ?
8. Apakah tempat tidur lansia terlalu tinggi ?
9. Apakah WC dekat dengan kamar lansia ?
10. Apakah tempat duduk terlalu tinggi bagi lansia ?
Sumber : Pedoman pencegahan jatuh bagi lansia di rumah (Maryam, S. 2013)

D. INDIKATOR PENILAIAN
Dalam tabel pengkajian keamanan rumah di atas, format pengkajian dibagi
menjadi 10 point utama, jika hasil di dapatkan “Ya” maka diberi nilai 1 dan
hasil “Tidak” diberikan nilai 0. Interpretasi hasil penilaian tersebut jika
didapatkan skor lebih dari 5 maka berisiko jatuh.

E. SOP
Prosedur pencegahan jatuh untuk semua lansia :
1. Lakukan orientasi kamar lansia.
2. Pastikan pencahayaan adekuat.
3. Menggunakan sandal anti licin.
4. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan.
5. Jalur untuk lansia berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin.
6. Jauhkan kabel-kabel dari jalur berjalan lansia.
7. Pasang alarm dan alat komunikasi yang tinggal menekan tombol apabila
lansia meminta bantuan.
8. Bantu lansia ke kamar mandi, jika diperlukan.
9. Penggunaan alat bantu (tongkat, alat penopang), jika diperlukan.
10. Posisikan tempat tidur rendah (tinggi tempat tidur sebaiknya ≤ 63,5 cm)
dan pastikan roda terkunci (jika tempat tidur memiliki roda).
11. Gunakan peninggi tempat dudukan toilet, jika diperlukan.
12. Evaluasi efektifitas obat-obatan yang meningkatkan predisposisi jatuh
(sedasi, antihipertensi, diuretic, benzodiazepine, dan sebagainya).
13. Pantau adanya hipertensi ortostatik jika lansia mengeluh pusing atau
vertigo dan ajari lansia untuk bangun dari tempat tidur secara perlahan.
14. Nilai ulang status kemandirian lansia setiap hari.
15. Berikan edukasi mengenai teknik pencegahan jatuh kepada lansia dan
keluarganya.

DAFTAR PUSTAKA
Maryam, S. (2013). Pedoman Pencegahan Jatuh Bagi Lansia di Rumah. Jakarta :
Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Olsen, R.V. & Hutchings, L. (2006). Home Safety Assessment Checklist for
Elderly. New Jersey : New Jersey Institute of Technology.

Anda mungkin juga menyukai