DI SUSUN OLEH:
RUANG SRIWIJAYA
MOJOSARI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
4. Waktu : 30 menit
6. Metode : Ceramah
Tanya-jawab
7. Media : Leaflet
8. Tujuan Intruksional
a. Umum
Tahapan dan
No Kegiatan pembelajaran Kegiatan
waktu
1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
(5’) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan
pembelajaran
2. Kegiatan inti 1. Menjelaskan 1. Menjawab dan
(20’) pengertian pada memperhatikan
orang tua dan
keluarga tentang cara
perawatan tali pusat
2. Menjelaskan tanda 2. Menjawab dan
dan gejala yang memperhatikan
terjadi bahaya atau
infeksi pada tali pusat.
3. Memberikan waktu 3. Menjawab dan
pada orang tua dan memperhatikan
keluarga untuk
pertanya tentang cara
merawat tali pusat
3. Penutup Terminasi : Mendengarkan dan
. (5’) Menyampaikan menjawab salam
kesimpulan
Mengucapkan salam
penutup
10. Evaluasi
Pertanyaan:
12. Materi
Terlampir
Mengetahui
Kepala Ruang Sriwijaya Penyuluh
A. Pengertian
Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan pada tali pusat bayi baru
lahir sejak dipotongnya tali pusat sampai tali pusat puput atau kering dengan tujuan
untuk mencegah infeksi pada tali pusat bayi dan mempercepat penyembuhan luka
bekas pemotongan tali pusat (Sodikin, 2009). Pendapat lain mengatakan bahwa
perawatan tali pusat adalah suatu aktivitas pemeliharaan tali pusat sampai tali pusat
mengering dan lepas dengan spontan untuk menjaga kebersihan tali pusat dan
mencegah terjadinya infeksi pada potongan tali pusat yang tersisa pada bayi
(Farrer, 2001).
Perawatan tali pusat bayi baru lahir merupakan hal yang penting dan harus
dilakukan dengan hati-hati karena sebelum puput memerlukan perawatan ekstra.
Tali pusat bayi baru lahir umumnya berwarna kebiruan dan panjangnya 2,5 sampai
5 cm sesudah dipotong. Klem plastik akan dipasang pada potongan tali pusat untuk
menghentikan perdarahan. Klem tali pusat dibuka jika tali pusat sudah kering,
biasanya sebelum bayi pulang dari rumah sakit atau dalam waktu 24-48 jam
sesudah lahir. Tali pusat biasanya kering dalam waktu 2 minggu sesudah lahir.
Pada dasarnya, tali pusat bisa dibiarkan terbuka atau tidak perlu ditutup kain kasa
dan harus dijaga agar selalu dalam keadaan kering. Yang penting selalu cuci
tangan dahulu sebelum melakukan perawatan tali pusat (Simkin dkk, 2009).
Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif
yaitu tali pusat akan “puput” pada hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa ada komplikasi,
sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi
akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat mengakibatkan kematian
(Hidayat, 2008).
B. Tujuan
Tujuan dari perawatan tali pusat menurut Sodikin (2009) ada empat, yaitu:
1. Mencegah terjadinya infeksi.
Bila tali pusat basah, berbau dan menunjukkan tanda-tanda infeksi, harus
waspada terhadap infeksi tali pusat. Infeksi ini harus segera diobati untuk
menghindari infeksi yang lebih berat. Dimana infeksi tali pusat pada bayi dapat
menyebabkan sepsis, meningitis dantetanus. Infeksi tali pusat pada dasarnya
dapat dicegah dengan melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar,
yaitu dengan prinsip perawatan kering dan bersih.
Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus ke dalam tubuh
melalui tali pusat, baik dari alat steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau
daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan
infeksi.
DAFTAR HADIR
KEGIATAN PENYULUHAN DI RUANG SRIWIJAYA
CARA PERAWATAN TALI PUSAT
Hari : Rabu
9
10
11
12
13
14
Mengetahui