Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH PROSEDUR TEKHNIK HOME SAFETY ASSESSMENT

KEPERAWATAN GERONTIK

Di susun Oleh:
Kelompok 5
Kelas 7A

1. Annisah Siti J (2016720006)


2. Elda Andriani (2016720013)
3. Intan Permatasari (2016720019)
4. Lia Apriliani (2016720026)
5. Siti Khabibah (2016720049)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019
Pengertian

Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman bahaya /
kecelakaan. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak dapat diduga dan tidak diharapkan
yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan keamanan adalah keadaan aman dan tentram.
Tugas seorang perawat :
1. Tugas utamanya adalah meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya sakit.
2. Mengurangi resiko terjadinya kecelakaan yang mungkin terjadinya di rumah.
3. Lingkungan adalah semua faktor baik fisik maupun psikososial yang mempengaruhi hidup
dan keadaan klien.
Tujuan
1. Menjaga keselamatan lansia yang gelisah selama berada di tempat tidur
2. Menjaga keselamatan klien dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptik,
menggunakan alat kesehatan sesuai tujuan.
3. Menjaga keselamatan klien yang dibawa dengan kursi roda.
4. Menghindari kecelakaan :
a) Mengunci roda kereta dorong saat berhenti.
b) Tempat tidur dalam keadaan rendah dan ada penghalang pada lansia yang gelisah.
c) Bel berada pada tempat yang mudah dijangkau.
d) Meja yang mudah dijangkau.
e) Kereta dorong ada penghalangnya.
f) Mencegah kecelakaan pada lansia yang menggunakan alat listrik misalnya suction, kipas
angin, dan lain-lain.
g) Mencegah kecelakaan pada klien yang menggunakan alat yang mudah meledak seperti
tabung oksigen dan termos.
h) Memasang lebel pada obat, botol, dan obat-obatan yang mudah terbakar.
i) Melindungi semaksimal mungkin klien dari infeksi nosokomial seperti penempatan klien
terpisah antara infeksi dan non-infeksi.
j) Mempertahankan ventilasi dan cahaya yang adekuat.
5. Mempertahankan kebersihan lantai ruangan dan kamar mandi.
Alat dan SOP
Prosedur Pencegahan Jatuh untuk Semua lansia

1. Lakukan orientasi kamar lansia


2. Posisikan bel panggilan, pispot, dan pegangan tempat tidur berada dalam jangkauan
3. Jalur untuk lansia berjalan harus bebas obstruksi dan tidak licin
4. Jauhkan kabel-kabel dari jalur berjalan lansia
5. Posisikan tempat tidur rendah (tinggi tempat tidur sebaiknya ≤ 63,5 cm), dan pastikan
roda terkunci
6. Tentukan penggunaan paling aman untuk pegangan di sisi tempat tidur. Ingat bahwa
menggunakan 4 sisi pegangan tempat tidur dianggap membatasi gerak (mechanical
restraint)
7. Menggunakan sandal anti licin
8. Pastikan pencahayaan adekuat
9. Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan
10. Bantu lansia ke kamar mandi, jika diperlukan
11. Evaluasi efektifitas obat-obatan yang meningkatkan predisposisi jatuh (sedasi,
antihipertensi, diuretic, benzodiazepine, dan sebagainya)
12. Nilai ulang status kemandirian lansia setiap hari
13. Pantau adanya hipertensi ortostatik jika lansia mengeluh pusing atau vertigo dan ajari
lansia untuk bangun dari tempat tidur secara perlahan
14. Gunakan peninggi tempat dudukan toilet , jika diperlukan
15. Penggunaan alat bantu (tongkat, alat penopang), jika perlu
16. Berikan edukasi mengenai teknik pencegahan jatuh kepada lansia dan keluarganya

Strategi Rencana Keperawatan

1. Strategi umum untuk lansia risiko jatuh, yaitu:


a. Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam (saat lansia bangun)
b. Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidur
c. Lampu panggilan berada dalam jangkauan, perintahkan lansia untuk
mendemonstrasikan penggunaan lampu panggilan
d. Jangan ragu untuk meminta bantuan
e. Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan
f. Anjurkan lansia menggunakan sisi tubuh yang lebih kuat saat hendak turun dari
tempat tidur
2. Strategi untuk mengurangi / mengantisipasi kejadian jatuh fisiologis, yaitu:
a. Berikan orientasi kamar tidur kepada lansia
b. Libatkan lansia dalam pemilihan aktivitas sehari-harinya
c. Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika
d. Kurangi suara berisik
e. Lakukan asesmen ulang
f. Sediakan dukungan emosional dan psikologis
3. Strategi pada faktor lingkungan untuk mengurangi risiko jatuh, yaitu:
a. Lampu panggilan berada dalam jangkauan
b. Posisi tempat tidur rendah
c. Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin
d. Pencahayaan yang adekuat
e. Ruangan rapi
f. Sarana toilet dekat dengan lansia
4. Manajemen Setelah Kejadian Jatuh
a. Nilai apakah terdapat cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi, fraktur, cedera
kepala)
b. Nilai tanda vital
c. Nilai adanya keterbatasan gerak
d. Pantau lansia dengan ketat
5. Edukasi lansia/keluarga
Lansia dan keluarga harus diinformasikan mengenai faktor risiko jatuh dan setuju untuk
mengikuti strategi pencegahan jatuh yang telah ditetapkan. Lansia dan keluarga harus
diberikan edukasi mengenai faktor risiko jatuh di lingkungan rumah sakit dan melanjutkan
keikutsertaannya sepanjang keperawatan lansia.
a. Informasikan lansia dan keluarga dalam semua aktivitas sebelum memulai penggunaan
alat bantu
b. Ajari lansia untuk menggunakan pegangan dinding
c. Informasikan lansia mengenai dosis dan frekuensi konsumsi obat-obatan, efek
samping, serta interaksinya dengan makanan/ obat-obatan lain.

Anda mungkin juga menyukai