Anda di halaman 1dari 8

ROLEPLAY

RESIKO PASIEN JATUH PADA LANSIA

Di susun oleh :

1. Rizky Zulfiana (S16054) 7. Tivany Natalia (S16060)

2. Sari Malak H. (S16055) 8. Utari Riantini (S16061)

3. Satria Bagas B. (S16056) 9. Vika Septia N. (S16062)

4. Siska Bella D. (S16057) 10. Wahyu H.W. (S16063)

5. Siti Zumrotun (S16058) 11. Yuantika K. (S16064)

6. Taufiqoh Rizqi (S16059) 12. Yudistira A.D (S16065)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2018/2019
SKENARIO ROLEPLAY

TINDAKAN PENCEGAHAN JATUH

PENGERTIAN Tindakan pencegahan risiko jatuh merupakan tindakan pencegahan


terjadinya insiden pasien jatuh selama dalam perawatan di rumah sakit.
Tindakan pencegahan risiko jatuh berdasar kanpada:
1. Kategoririsikojatuh (rendah, sedang, tinggi)
2. Kebutuhandanketerbatasan per pasien
3. Riwayat jatuh sebelumnya danpenggunaan alat pangaman (safety
devices)
4. Assesment klinis harian
Tindakan pencegahan risiko jatuh terbagi atas:
1. Tindakan pencegahan standar pasien dengan risiko jatuh
2. Tindakan pencegahan pada pasien dengan risiko jatuh
TUJUAN Mencegah terjadinya insiden pasien jatuh dan melindungi pasien dari
cedera selama dalam perawatan.
PROSEDUR 1. Petugas penanggung jawab:
Perawat penanggung jawab pelayanan perawatan (ketua
tim/penanggung jawab Shift)
2. Perangkat kerja:
a. Status rekam medis pasien
b. Tanda risiko pasien jatuh (Identifikasi alert warna kuning)
c. Formulir assesment risiko pasien jatuh
d. Formulir pemberian informasi risiko pasien jatuh
e. Formulir catatan kegiatan perawat tentang pencegahan risiko jatuh.
3. Pelaksanaan:
a. Tindakan pencegahan umum pasien dengan risiko jatuh:
1. Ucapkan salam
2. Sebutkan nama dan perananda
3. Informasikan kepada pasien dan keluarga pasien tentang
tindakan yang dilakukan untuk mencegah risiko jatuh.
4. Lakukan tindakan pencegahan umum pasien dengan risiko
jatuh, sebagai berikut:
a. Lakukan orientasi kamar rawat inap kepada pasien.
b. Posisikan sandaran tempat tidur rumah sakit di posisi
rendah ketika pasien sedang beristirahat, dan posisikan
sandaran tempat tidur yang nyaman ketika pasien tidak
tidur, pastikan roda terkunci dan pegangan tempat tidur
terpasang dengan baik.
c. Posisikan benda-benda pribadi dalam jangkauan pasien
(misalnya: telepon genggam, kacamata).
d. Monitor kebutuhan pasien. Keluarga menemani pasien
yang berisiko jatuh, terutama pasien anak-anak. Untuk
pasien dewasa, bila tidak ada keluarga, pasien diminta
untuk menekan aiphone bila membutuhkan bantuan.
Posisi aiphone dalam jangkauan pasien
e. Ruangan tertata rapi
f. Pencahayaan yang adekuat
g. Kondisikan permukaan lantaibersih, kering, tidaklicin,
bebas hambatan, jauhkan kabel-kabel dari jalur berjalan
pasien.
h. Memantau waktu dan dosis, efek samping dan interaksi
obat-obatan.
i. Anjurkan kekamar mandi secara rutin dan bantu pasien
kekamar mandi, Jika diperlukan, dan mengedukasi
pasien untuk penggunaan pegangan tangan di kamar
mandi.
j. Anjurkan menggunakan alas kaki ataupun kaos kaki
yang nyaman, tidak licin, dan tepat pada pasien.
k. Penggunaan alat bantu (kursi roda, alat penopang) Jika
diperlukan.
l. Berikan edukasi mengenai pencegahan jatuh kepada
pasien dan keluarganya.
m. Ikuti prosedur yang aman ketika membantu pasien pada
saat akan ketempat tidurdan meninggalkan tempat tidur.
5. Ucapakan terima kasih dan sampaikan semoga lekas
sembuh serta ucapkan salam, setelah selesai melakukan
kegiatan pencegahan risiko pasien jatuh.
6. Dokumentasikan di catatankeperawatan
b. Tindakan pencegahan pada pasien dengan risiko tinggi jatuh :
1. Ucapkan salam
2. Sebutkan nama dan peran anda
3. Informasikan kepada pasien dan keluarga pasien tentang
tindakan yang dilakukan untuk mencagah resiko jatuh
4. Lakukan tindakan pencegahan pada pasien dengan risiko
tinggi jatuh sebagai berikut:
a. Pasang penanda risiko jatuh dengan memasang
identifikasi alert warna kuning pada gelang identifikasi
pasien, lakukan sesuai dengan SPO pemasangan
identifikasi alert risiko jatuh
b. Lakukan tindakan pencegahan umum pasien dengan
risiko jatuh
c. Observasi secara teratur kenyamanan pasien dan
kebutuhan eliminasi setiap 2-3 jam.
d. Nilai kebutuhan pasien akan:
1) Tempat tidur rendah (khusus) untuk pasien dengan
risiko jatuh
2) Tempat tidur atau kursi dengan alarm
3) Nurse call system
5. Ucapkan terimakasih dan sampaikan semoga lekas sembuh
serta ucapkan salam ,setelah selesai melakukan kegiatan
pencegahan risiko pasien jatuh.
6. Dokumentasikan di catatan keperawatan
RESIKO PASIEN JATUH PADA LANSIA
NARATOR : Zumrotun
PERAWAT : Utari
PASIEN : Vika
KELUARGA : Siska

Di Bangsal Mawar Rumah Sakit X ada seorang pasien  bernama Vika 65 tahun menderita
penyakit Hipertensi. Perawat Utari akan bertemu pasien untuk melakukan identifikasi
risiko jatuh dan melakukan tindakan pencegahan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
insiden pasien jatuh dan melindungi pasien dari cedera selama dalam perawatan.

Pre Interaksi

Perawat : Pada hari ini, 13 Maret 2018 saya perawat Utari akan melakukan tindakan identifikasi
risiko jatuh untuk mencegah risiko jatuh pada V. Saya sudah menyiapkan diri, saya
sudah mengatasi rasa ketakutan diri saya, saya sudah membatasi pengunjung dan
menyiapkan lingkungan bersih dari asap rokok dan sekarang saya siap bertemu dengan
pasien.

Orientasi

Perawat : Selamat pagi nek.

Pasien : Iya, Selamat pagi sus.

Perawat : Apakah benar ini dengan Nenenk V?

Pasien : Benar sus..

Perawat : Perkenalkan Nek, saya perawat Utari yang akan melakukan tindakan identifikasi
risiko jatuh untuk mencegah kemungkinan adanya resiko jatuh pada nenek karena
sebelumnya kemarin kita telah berbincang-bincang mengenai penyakit yang
nenek alami yaitu Hipertensi..
Pasien : Iya sus..

Perawat : Bagaimana keadaan Nenek sekarang?

Pasien : Sudah lumayan membaik sus..

Perawat : Semalam tidurnya nyenyak tidak nek?

Pasien : Alhamdulillah nyenyak sus

Perawat : Baik kalau begitu nek..Sebelum saya mulai apa ada yang ingin ditanyakan ?

Pasien : Tidak sus

Perawat Membawa Formulir Skor Resiko Jatuh

Perawat : Nenek sebelumnya kita kemarin sudah ada janji jika hari ini kita akan dating
kembali untuk melakukan tindakan pencegahan jatuh kepada nenek, tujuannya
untuk mencegah nenek jatuh selama perawatan dan selama di rumah.

Pasien : Baik sus..

Perawat :Permisi ya nek ini saya pasang gelang berwarna kuning untuk tanda kalau nenek
adalah pasien yang memiliki resiko jatuh.

Pasien : baik sus

Perawat mengunci roda tidur dan memposisikan tempat tidur pada posisi lebih rendah.

Perawat : Nek disini saya akan menjelaskan denah kamar pasien nenek, jadi disebelah
tempat tidur nenek ada meja, minuman makan ada disini nek, lalu diujung kanan
ada kamar mandi nek. Bagaimana nek adakah yang ditanyakan?

Pasien : tidak sus.

Perawat : permisi nek saya mau memposisikan sandaran nenek, nenek nyaman dengan
posisi tidur atau duduk?

Pasien : saya ingin duduk sus, tidur terus badan saya sakit
Keluarga : dia memang seperti itu sus, memang suka pegel kalau tidur terus dirumah.

Perawat : nek apa yang dirasakan sekarang? Sepertinya ada yang dicemaskan? Kepikiran
dirumah ya?

Pasien : iya sus,

Perawat : nenek tidak usah kawatir ya nanti saya berbicara dengan anak nenek soal resiko
yang bisa terjadi dirumah.

Pasien : oh yasudah sus terimakasih,

Perawat : iya nek tetapi kalau sudah dirumah jangan kemana mana sendiri ya, contohnya
seperti beraktifitas ditempat yang gelap, licin, dan banyak barang barang,
bagaimana nek? Setuju?

Pasien : setuju sus kalau itu.

Perawat : yasudah nek saya mau berbicara dengan anak njenengan dulu nggih, nenek
istirahat nggih, mari buk bisa ikut saya keluar sebentar.

Perawat memberi tanda warna kuning pasien pada tempat tidur

Evaluasi

Keluarga : gimana sus keadaan ibu saya?

Perawat : nenek sudah lumayan membaik kok buk, begini buk ada beberapa hal yang perlu
saya sampaikan untuk menguragi resiko jatuh kepada ibu anda, sepertinya ibu
perlu memasang rel dikamar mandi

Keluarga : rel itu sepert apa ya sus?

Perawat : rel itu pegangan yang ditempel di dinding bu,

Keluarga : kalau seumpama pasang karpet saja gimana sus?

Perawat : oh itu juga bisa jadi alternatif lainnya, jadi terserah ibu mau memakai yang
mana.
Keluarga : (mengangguk)

Perawat : ada lagi bu, pencahayaan di rumah simbah diperbaiki, dan juga barang barang
yang sekiranya menghambat ruang gerak simbah untuk dikurangi.

Keluarga : baik sus

Perawat : yasudah bu kalau ibu sudah paham, itu saja yang dapat saya sampaikan, dan
jangan lupa simbah diingatkan untuk minum obat secara teratur supaya tekanan
darah simbah dapat normal kmbali

Keluarga : tentu saja sus

Perawat : kalau begitu saya pamit ya bu, terimakasih atas kerja samanya.

Keluarga : baik sus terimakasih

Anda mungkin juga menyukai