Anda di halaman 1dari 3

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.

02
RUMAH SAKIT TK. III 02.06.01 dr. BRATANATA

MANAJEMEN RISIKO JATUH

A. Definisi
Manajemen risiko jatuh merupakan tanggung jawab seluruh petugas, dalam
rangka menurunkan risiko cedera akibat jatuh pada pasien, petugas akan menilai
dan melakukan penilaian ulang terhadap kategori risiko jatuh pasien, serta
berkerjasama dalam memberikan intervensi yang sesuai prosedur.

B. Tujuan
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan
cara :
1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko tinggi jatuh dengan
menggunakan asesmen risiko jatuh.
2. Melakukan asesmen ulang pada semua pasien (setiap hari)
3. Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap pasien yang berisiko
jatuh dengan menggunakan asesmen risiko jatuh.
4. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara
komrehensif.

C. Prosedur
1. Pencegahan dan Manajemen Jatuh
a. Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien
b. Sediakan pencahaayan yg adekuat
c. Alas kaki anti licin
d. Berikan instruksi kepada pasien untuk memanggil petugas jika ingin
turun dari tempat tidur
e. Beri penjelasan mengenai sistem pemanggilan perawat ke ruangan
f. Bel panggilan berada dalam jangkauan , gampang dilihat, serta pasien
mengetahui letak dan cara penggunaannya
g. Pertimbangkan untuk menggunakan pengasuh pada pasien dengan
gangguan kognitif
h. Sediakan lingkungan yang aman (rapi,tidak licin,kabel-kabel terikat
dengan rapi,jalur berjalan bersih dari benda-benda yang tidak perlu)
i. Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.02
RUMAH SAKIT TK. III 02.06.01 dr. BRATANATA
j. Posisikan tempat tidur serendah mungkin dengan roda terkunci
k. Mulai mobilisasi secepat dan sesering yang masih diperbolehkan untuk
kondisi pasien
l. Edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan jatuh
m. Tanda pengenal kepada pasien(gelang berwarna dipergelangan tangan )
n. Setiap 1-3 jam, tawarkan bantuan untuk kekamar mandi dan perawatan
o. Perawatan termasuk mobilisasi pasien,menawarkan minum, dan
memastikan pasien hangat dan nyaman
p. Konsultasikan dengan tim “manajemen jatuh” dan farmasi, (tinjau ulang
medikasi)
q. Lokasi kamar tidur pasien berdekatan dengan pos perawat (nurse
station)
r. Karpet disamping tempat tidur
s. Evaluasi oleh tim interdisiplin
t. Penggunaan dudukan toilet yang ditinggikan
u. Transfer ke sisi yang lebih stabil
v. Secara akitif, libatkan pasien dan keluarga dalam program pencegahan
jatuh
w. Berikan instruksi kepada pasien sebelum memulai aktivitas
x. Penggunaan alat bantu sesuai dengan kebutuhan pasien
y. Meminimalisir gangguan/distraksi
z. Periksa ujung anti selip pada tongkat dan walker
aa. Instruksikan pasien untuk menggunakan pegangan
bb. Setelah melakukan tindakan, pengaman tempat tidur ( pagar ) harus
terpasang kembali

2. Manajemen setelah Kejadian


a. Nilai apakah terdapat cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi,
fraktur, cedera kepala)
b. Nilai tanda vital
c. Nilai adanya keterbatasan gerak
d. Pantau pasien dengan ketat
e. Catat dalam status pasien (rekam medik)
f. Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang bertugas dan lengkapi
laporan insidens.
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.02
RUMAH SAKIT TK. III 02.06.01 dr. BRATANATA
g. Modifikasi rencana keperawatan interdisiplin sesuai dengan kondisi
pasien

Anda mungkin juga menyukai