Anda di halaman 1dari 3

ASESMEN RESIKO JATUH

No. Dokumen Revisi Halaman


0 1/3

Standar Prosedur Tanggal Ditetapkan Oleh,


Operasional (SOP) Terbit Direktur

Dr.Hj.Fatriwati Rifai
PENGERTIAN Asesmen pasien resiko jatuh adalah pengkajian yang dilakukan untuk
mengidentifikasi pasien dengan risiko jatuh sebagai dasar dalam
mengurangi risiko jatuh.

TUJUAN 1. Sebagai acuan bagi profesional pemberi kesehatan untuk


melakukan pengkajian mengenai risiko pasien jatuh.
2. Sebagai dasar untuk menentukan langkah selanjutnya untuk
meminimalkan risiko pasien jatuh.

KEBIJAKAN Berdasarkan SK Direktur No : …………………………………


tentang Kebijakan Asesmen Pasien Resiko Jatuh

1. Perawat melakukan asesmen resiko jatuh pada pasien rawat


P inap dengan menggunakan kriteria :
a. Humpty Dumpty
R Indikasi : pasien < 14 tahun
O
S
E
D
U
R

b. Morse
Indikasi : pasien usia 15 – 60 tahun
c. Ontario Modified Startify – Sydney Scoring
Indikasi : pasien usia > 60 tahun

2. Pasien yang teridentifikasi memiliki risiko jatuh kategori


tinggi, maka :
a. Lakukan observasi secara berkala, setiap 2 jam
b. Gunakan fasilitas yang ada; hek dan rem tempat tidur
selalu terpasang, cukup penerangan, letakkan bel pasien
dengan baik, sehingga mudah dijangkau oleh pasien
c. Upayakan pencegahan maksimal; lantai jangan sampai
licin atau ada genangan air, menggunakan alas kaki yang
tidak licin
d. Libatkan pasien dan keluarga, berikan edukasi mengenai
pencegahan jatuh
e. Identifikasi dengan menggunakan gelang kuning
f. Beri penandaan Risiko Pasien Jatuh di [intu masuk Ruang
Rawat Inap dan di bedhead pasien.
3. Pasien yang teridentifikasi memiliki risiko jatuh kategori
sedang, maka :
a. Lakukan observasi secara berkala, setiap 4 jam
b. Gunakan fasilitas yang ada ; hek dan rem tempat tidur
selalu terpasang, cukup penerangan, letakkan bel pasien
dengan baik, sehingga mudah dijangkau oleh pasien.
c. Upayakan pencegahan maksimal; lantai jangan sampai
licin
d. Libatkan pasien dan keluarga, berikan edukasi mengenai
pencegahan jatuh
4. Pasien yang teridentifikasi memiliki risiko jatuh kategori
rendah, maka :
a. Lakukan observasi secara berkala, setiap shift, setiap 8 jam
b. Gunakan fasilitas yang ada; hek dan rem tempat tidur
selalu terpasang, cukup penerangan, letakkan bel pasien
dengan baik, sehingga mudah dijangkau oleh pasien
5. Upayakan pencegahan maksimal; lantai jangan sampai licin
atau ada genangan air, mengunakan alas kaki yang tidak
licin/slip.
6. Perawat melakukan asesmen setiap kali pergantian shift/setiap
8 jam sekali (pagi, siang dan malam).
7. Asesmen ulang juga dilakukan pada pasien yang
mengalamiperubahan kondisi fisik atau status mental.
8. Hasil daripada asesmen didokumentasikan ke dalam Rekam
Medis pasien.

UNIT TERKAIT : 1. Semua SMF di lingkup RS


2. Instalasi Rekam medis
3. Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai