Anda di halaman 1dari 3

IDENTIFIKASI PENCEGAHAN PASIEN CEDERA KARENA

JATUH

KH No. Dokumen No. Revisi Halaman


16/KH/III/SOP/2023 1/3

Ditetapkan Oleh
STANDAR Terbit Tanggal Kepala Klinik Hombing
OPERASIONAL 25 Maret 2023
PROSEDUR
dr.Jannes Edyson Sihombing
1. Pengertian: Prosedur kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi ulang serta
mengambil tindakan pada pasien yang mempunyai resiko jatuh di
berbagai fasilitas layanan kesehatan di rumah sak
2. Tujuan: 1. Menciptakan budaya keselamatan pasien
2. Optimalisasi penggunaan asesment jatuh untuk menentukan kategori
risiko jatuh
3. Mendeskripsikan kebutuhan akan perlunya pemahaman faktor risiko
jatuh, pencegahan, dan penanganannya dalam meningkatkan klinis
dan kepuasan pasien, serta menurunkan biaya kesehatan.
4. Memahami kunci keberhasilan program faktor risiko jatuh,
pencegahan, dan penanganannya..
3. Kebijakan: 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/Per/VII/2011
Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit/Klinik
2. SK Direktur Nomor Tentang Pengurangan Risiko Pasien
Cedera Akibat Jatuh
4. Prosedur: 1. Identifikasi faktor risiko jatuh dari pasien sesuai dengan form
pemantauan pasien jatuh.
2. Jumlahkan total skor yang didapat dan kategorikan sesuai dengan
jumlah skor yang didapat.
3. Pasang gelang berwarna kuning pada pasien
4. Intervensi sesuaikan dengan kategori yaitu:
a. Skor Risiko Rendah: 0 - 7
1) Orientasikan pasien pada lingkungan kamar / bangsal.
2) Pastikan rem tempat tidur terkunci.
3) Pastikan bel pasien terjangkau.
4) Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada malam
hari (kursi tambahan dan lain-lain).
5) Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap menyala
karena lingkungan masih asing.
IDENTIFIKASI PENCEGAHAN PASIEN CEDERA KARENA
JATUH

K No. Dokumen No. Revisi Halaman


H 16/KH/III/SOP/2023 2/3

6) Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila


menggunakan).
7) Pastikan alas kaki tidak licin.
8) Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan.
9) Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak
menghaIangi.
10) Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi badannya.
b. Skor Risiko Tinggi: 8 - 13
1) Orientasikan pasien pada lingkungan kamar / bangsal.
2) Pastikan rem tempat tidur terkunci.
Pastikan bel pasien terjangkau.
3) Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada malam
hari (kursi tambahan dan lain-lain).
4) Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap menyala
karena lingkungan masih asing.
5) Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila
menggunakan).
6) Pastikan alas kaki tidak licin.
7) Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan.
8) Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak
menghalangi.
9) Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi badannya.
10) Pasang penanda risiko jatuh di luar kamar, untuk perawatan
di bangsal tempatkan pada bed pasien.
11) Minta agar pasien segera memencet bel bila perlu bantuan.
12) Awasi atau bantu sebagian Aktivitas Daily Living pasien.
13) Cepat menanggapi bel.
14) Review kembali obat-obatan yang berisiko.
15) Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap: duduk
perlahan-lahan sebelum berdiri.
c. Skor Risiko Sangat Tinggi 14
1. Orientasikan pasien pada lingkungan kamar / bangsal.
2. Pastikan rem tempat tidur terkunci.
3. Pastikan bel pasien terjangkau.
4. Singkirkan barang yang berbahaya terutama pada malam
hari (kursi tambahan dan lain-lain).
IDENTIFIKASI PENCEGAHAN PASIEN CEDERA KARENA
JATUH
K
No. Dokumen No. Revisi Halaman
H 16/KH/III/SOP/2023 3/3

5. Minta persetujuan pasien agar lampu malam tetap menyala


karena lingkungan masih asing.
6. Pastikan alat bantu jalan dalam jangkauan (bila
menggunakan).
7. Pastikan alas kaki tidak licin.
8. Pastikan kebutuhan pribadi dalam jangkauan.
9. Tempatkan meja pasien dengan baik agar tidak
menghalangi.
10. Tempatkan pasien sesuai dengan tinggi badannya.
16) Pasang penanda risiko jatuh di luar kamar untuk perawatan
di bangsal tempatkan pada bed pasien.
11. Minta agar pasien segera memencet bel bila perlu bantuan.
12. Awasi atau bantu sebagian Actifitas Daily Living pasien.
13. Cepat menanggapi bel.
14. Review kembali obat-obatan yang berisiko.
15. Beritahu pasien agar mobilisasi secara bertahap: duduk
perlahan-lahan sebelum berdiri.
16. Kaji kebutuhan BAB / BAK secara teratur tiap 2-3 jam.
17. Kolaborasi dengan fisioterapi / case manager.
18. Bila memungkinkan pindahkan pasien dekat nurse station.
19. Kaji kebutuhan dengan menggunakan pagar tempat tidur.
20. Orientasikan ulang bila perlu.
21. Observasi lebih ketat pada pasien yang mendapatkan obat
laxantia / diuretika.
22. Rendahkan sedikit posisi tempat tidur.
5. Komunikasikan kemungkinan risiko jatuh pada keluarga pasien.
6. Libatkan keluarga dalam pendampingan pasien.
7. Berikan protokol risiko jatuh pada keluarga yang di tempatkan di
meja pasien.
8. Dokumentasikan setiap perubahan pada pengkajian risiko jatuh

5. Unit Terkait : IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Kamar
Operasi, Instalasi Intensif

Anda mungkin juga menyukai