Anda di halaman 1dari 3

KLINIK UTAMA

RB. NUR ANNISA


Jln. Diponegoro No. 102 Bulusari, Bulusulur, Wonogiri
(0273) 321625 , 082 225 083 467, E-mail : rbnurannisa2020@gmail.com

Pimpinan Klinik
SKRINING RESIKO JATUH

No. Dokumen :
144/SOP/02/2023
SOP No. Revisi : 0 dr. Widiyanto, Sp.OG,
Tanggal Terbit : Subsp.Obginsos
10 Februari 2023

1. Pengertian Skrining resiko jatuh adalah suatu langkah atau cara yang dilakukan
untuk mengidentifikasi kemungkinan pasien tersebut mempunyai
resiko jatuh atau kemungkinan yang besar atau tidak untuk terjadinya
jatuh sehingga dapat diambil tindakan pencegahan.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan skrining


resiko jatuh yang baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan.
3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik Nomor : 023/SK/02/2023 tentang Skrining
Pasien.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal.

5. Prosedur 1. Petugas melakukan identifikasi resiko pasien jatuh sesuai dengan


form pemantauan pasien jatuh yaitu :
a. Form pengkajian resiko pasien jatuh dewasa (Skala Morse).
b. Form pengkajian resiko jatuh anak – anak (Humpty Dumpty).
2. Petugas menjumlahkan total skor yang didapat dan dikategorikan
sesuai dengan jumlah skor yang didapat.
3. Petugas melakukan intervensi resiko tinggi jatuh.
a. Petugas menganjurkan pasien untuk meminta bantuan bila
membutuhkan bantuan.
b. Petugas menganjurkan pasien agar ada keluarga yang
mendampingi.
c. Petugas memberikan kalung penanda resiko jatuh pada pasien
rawat jalan.
d. Petugas memberi gelang warna kuning yang dipasangkan di
pergelangan tangan pasien rawat inap.
e. Petugas memastikan tempat tidur dalam posisi terkunci.
f. Petugas menutup side rails (pagar penyangga tempat tidur).
g. Petugas meletakkan tanda kewaspadaan jatuh pada tempat
tidur.
h. Petugas menyarankan penunggu selalu berada disekitar
pasien.
i. Petugas membantu pasien untuk berpindah.
j. Petugas memberikan penjelasan kepada pasien / keluarga
tentang pencegahan pasien jatuh.
k. Petugas melakukan evaluasi sewaktu pemberian obat.
l. Petugas memindahkan peralatan yang tidak digunakan.
4. Petugas melakukan intervensi resiko jatuh rendah.
a. Petugas melakukan orientasi terhadap ruangan.
b. Petugas menganjurkan pasien agar ada keluarga yang
mendampingi.
c. Petugas memberikan kalung penanda resiko jatuh pada pasien
rawat jalan.
d. Petugas memastikan tempat tidur dalam posisi terkunci.
e. Petugas menutup side rails (pagar penyangga tempat tidur)
f. Petugas melakukan observasi kebutuhan eliminasi, dan
memberikan bantuan sesuai kebutuhan.
g. Petugas memastikan lingkungan bebas dari peralatan yang
tidak digunakan.
h. Petugas memberi penerangan yang adekuat.
i. Petugas memberi penjelasan kepada keluarga tentang
pencegahan jatuh.
5.. Petugas melakukan observasi secara teratur dan
didokumentasikan di rekam medis.
6. Hal-hal yang Penyampaian harus jelas
perlu
diperhatikan
7. Unit Terkait 1. Unit Pelayanan Obsgyn
2. Unit Pelayanan Anak
3. Unit Pendaftaran dan Rekam Medis

8. Dokumen Terkait -
9. Rekam Historis -
Perubahan

NO Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai