Anda di halaman 1dari 63

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA KLIEN SEHAT
JIWA
Helly M. Katuuk, S.Kep., Ns., M.Kep
PRODI NERS STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
INFANT (0 – 18 BULAN)
PERCAYA VS TIDAK PERCAYA
• Bayi merupakan individu yang berusia 0 – 18 bulan yang
sedang dalam proses tumbuh – kembang (Supartini, 2004) dan
pada usia tersebut, Errikson menambahkan terjadi
perkembangan psikososial dimana pada usia ini bayi belajar
terhadap kepercayaan dan ketidakpercayaan (Trust and
Mistrust). Masa ini merupakan krisis pertama yang dihadapi
oleh bayi (Videbeck, 2008).
• Tahap infant (sampai dengan 1 tahun) dalam fase trust and
mistrust, pada fase ini merupakan tahapan perkembangan
yang sangat penting karena pertama kalinya anak terbentuk
rasa percaya kepada orang lain, yaitu kepada orang tuanya
sehingga jika pada usia 0 – 1 tahun orang tua tidak
memperhatikan tahap perkembangan ini, akan terjadi
ketidakpercayaan anak pada orang lain.
Aspek Motorik
Anak Usia Infant 0 – 6 bulan
Motorik Kasar
• Menggerakkan kepala kekiri/kanan.
• Mengangkat tangan kewajahnya
• Menendang dan meluruskan kaki jika telentang
• Mendekatkan kedua tangan
Motorik Halus
• Bereaksi terhadap bunyi
• Mengikuti benda dengan mata
• Senyum
Usia 6 – 9 bulan: Usia 9 – 12 bulan:
Motorik Kasar Motorik Kasar
• Duduk tanpa bantuan • Merangkak
• Mengangkat kepala • Berjalan dengan
• Melonjak bimbingan
• Berdiri dengan bantuan • Membungkuk
Motorik Halus
• Memegang dan Motorik Halus
memasukkan benda
• Menggambar
• Membuat bunyi- • Menyusun balok
bunyian
• Mencari mainan
Anak Usia Infant 12 – 18 bulan
Motorik Kasar
• Menyusun dua kotak
• Memasukkan kubus dalam dua kotak
Motorik Halus
• Menyusun dua kotak
• Memasukkan kubus dalam dua kotak
ASPEK KOGNITIF
Anak Usia Infant 0 – 6 bulan
• Mengenal orang yang dekat/familiar
• Mulai berusaha mencari benda yang hilang
• Menendang saat lapar
Anak Usia Infant 6 – 12 bulan
• Menunjukkan gambar
• Mengulang kata-kata
• Menunjuk bagian-bagian tubuhnya
Anak Usia Infant 12 – 18 bulan
• Mengikuti perintah sederhana
• Meniru kegiatan orang lain
ASPEK BAHASA
Anak Usia Infant 0 – 6 bulan
• Mengoceh spontan
• Mulai menggumam
Anak Usia Infant 6 – 12 bulan
• Mengeluarkan suara tanpa arti
• Mencari sumber suara
• Menirukan kata-kata
Anak Usia Infant 12 – 18 bulan
• Dapat mengatakan lima sampai sepuluh kata
ASPEK EMOSI
Anak Usia Infant 0 – 12 bulan
• Terpenuhinya kebutuhan rasa aman dan nyaman
• Mengenal lingkungan diluar rumah
Anak Usia Infant 12 – 18 bulan
• Memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing
ASPEK KEPRIBADIAN
Anak Usia Infant 0 – 6 bulan
• Melihat diri didepan kaca
• Terpenuhinya kebutuhan rasa nyaman
Anak Usia Infant 6 – 12 bulan
• Berusaha meraih mainan
• Terpenuhinya kebutuhan rasa nyaman
Anak Usia Infant 12 – 18 bulan
• Mengekspresikan rasa takut dan malu
ASPEK MORAL
Anak Usia Infant 0 – 6 bulan
• Menggunakan tangan kanan dalam memberikan sesuatu dengan
arahan orang lain
• Menggunakan tangan kanan dalam menerima sesuatu dengan
arahan orang lain
Anak Usia Infant 6 – 12 bulan
• Menggunakan tangan kanan saat makan
• Menggunakan tangan kanan saat memberikan sesuatu
• Menggunakan tangan akan saat menerima sesuatu
Anak Usia Infant 12 – 18 bulan
• Menggunakan tangan kanan saat makan
• Menggunakan tangan kanan saat memberikan sesuatu
• Menggunakan tangan akan saat menerima sesuatu
ASPEK SPIRITUAL
Anak Usia Infant 0 – 6 bulan
• Tampak nyaman dan mendengarkan ketika ibunya
membacakan kitab suci
• Tampak nyaman ketika dibacakan doa
Anak Usia Infant 6 – 12 bulan
• Tampak memperhatikan dan mendengarkan ketika ibunya
membacakan kitab suci
• Tampak senang ketika dibacakan doa makan
Anak Usia Infant 12 – 18 bulan
• Tampak memperhatikan dan mendengarkan ketika ibunya
membacakan kitab suci
• Tampak senang ketika dibacakan doa makan
ASPEK PSIKOSOSIAL
Anak Usia Infant 0 – 6 bulan
• Tumbuhnya kemampuan sosialisasi
• Senang / nyaman ketika diberikan pujian
Anak Usia Infant 6 – 12 bulan
• Bisa bermain ciluk ba
• Menoleh ketika dipanggil namanya
Anak Usia Infant 12 – 18 bulan
• Mengeksplorasi sekeliling rumah
TINDAKAN
KEPERAWATAN
• Panggil bayi sesuai namanya.
• Gendong dan memeluk saat bayi menangis
• Identifikasi kebutuhan dasar bayi yang terganggu (lapar,
haus, basah, sakit) saat menangis dan penuhi kebutuhan
tersebut
• Buai saat bayi menangis
• Beri minum atau makan saat bayi lapar
• Selimuti bayi saat kedinginan
• Bicara dengan bayi saat merawatnya.
• Bayi menangis saaat berpisah dengan ibu, tetapi tidak
lama.
• Ajak bayi bermain (bersuara yang lucu, memeprlihatkan
benda berwarna menarik, menggerakan benda)
Keluarga
• Informasikan tentang tahap perkembangan yang harus dicapai anak
usia infant
• Memberikan informasi kepada kelaurga tentang cara yang
digunakan dalam melatih perkembangan bayi
• Bersama keluarga menyusun perencanaan dalam melatih percaya
diri bayi
• Memberikan pendidikan kesehatan mengenai tumbuh kembang
bayi
ANAK USIA TODDLER 18-36 Bulan
(OTONOMI vs RAGU-RAGU)
• Toddler adalah tahap perkembangan anak usia 18 –
36 bulan dimana pada usia ini anak belajar melatih
kemandiriannya untuk melakukan tindakan biasanya
dicirikan anak mengeksplor lingkungan sekitar
• Errikson menyebutkan tahap perkembangan pada
usia ini adalah tahap anak melakukan eksplorasi
mendalam terhadap lingkungan sebagai usaha anak
untuk mengetahui bagaimana cara kerja benda
benda disekitar, dan bagaimana cara untuk
mengkontrol orang lain melalui tantrum, negativism
dan kebandelannya.
Tugas Perkembangan Perilaku Kanak - Kanak
Perkembangan yang • Mengenal dan mengakui namanya
normal : Kemandirian • Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
• Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya
(api, air, ketinggian, warna dan bentuk benda)
• Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau
diperintah misalnya minum sendiri, makan sendiri,
berpakaian sendiri
• Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
• Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
• Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain
diluar keluarganya
• Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua
• Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
• Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
Penyimpangan • Tidak berani untuk melakukan sesuatu/kegiatan
perkembangan : Ragu – • Merasa takut melakukan sesuatu
ragu dan malu • Me rasa terpaksa dalam melakukan tindakan
• Melakukan tindakan dengan ragu - ragu
ASPEK KOGNITIF
• 18-24 bulan: menyebut nama dan menunjuk satu
bagian tubuh dengan benar. Belajar berpakaian
sendiri, anak melakukan gerakan berulang-ulang
dengan objek yang baru, banyak bertanya,
mencoba sesuatu yang baru.
• 25-36 bulan: awal berpikir fungsi simbolik,
menyatakan keinginan paling sedikit dengan 2
kata, menyampaikan keinginan dengan bahasa
yang baik, mengambil benda dengan cara yang
lain, contohnya mengambil sesuatu dengan benda
yang lain.
ASPEK AFEKTIF
• perasaan gembira dan senang,
• tersenyum dan tertawa,
• mengenali namanya,
• membedakan orang asing dari orang yang dikenal,berespon
terhadap keduanya,
• mencari orang terdekat untuk dukungan dan rasa nyaman
• menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis atau
merengek,
• mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik
tangan ibu,
• memperlihatkan rasa cemburu/bersaing
ASPEK MOTORIK
• Motorik Kasar: berdiri sendiri tanpa pegangan, berjalan,
berdiri dengan satu kaki, berjalan mundur 5 langkah,
menendang bola kecil, bertepuk tangan, melambai-lambai,
berjalan naik anak tangga tanpa bantuan, melempar dan
melompat ditempat/dengan kedua kaki, minum dari canggir
tanpa dibantu, memakai/melepas pakaian
• Motorik halus: menumpuk 4-8 kubus, memasukkan kubus ke
dalam kotak, memungut bola kecil dengan ibu jari dan
telunjuk, mencoret-coret kertas dengan pensil, merangkai 2
kata/menyebutkan kata.
ASPEK BAHASA
• Memanggil ayah dengan sebutan “papa”
dan memanggil ibu dengan sebutan
“mama”, menyebutkan 3-6 kata yang
mempunyai arti, bicara dengan baik
menggunakan 2 kata seperti “minta
minum” dan “mau makan”. Dan setelah itu
bicara dengan menggunakan 3 kata “Adik
mau susu”.
ASPEK MORAL SPIRITUAL
• Moral: menggunakan tangan kanan untuk makan
dan menggunakan tangan kanan atau kedua
tangannya untuk menerima atau memberi
sesuatu.
• Spiritual: memperhatikan saat orang lain
berdo’a, sholat, atau membaca kitab suci,
tampak tenang mengikuti tuntunan agama
seperti berdo’a sebelum makan dan membaca
kitab suci.
ASPEK PERILAKU
• 18-24 bulan: berjalan mundur sedikitnya 5
langkah mencoret-coret dengan alat tulis
didinding, teriak menggaris vertikal dan atau
horizontal, mulai kesulitan makan karena anak
sudah mengetahui rasa, tekstur dan jenis
makanan, anak ingin/mau makan dengan alat
makannya sendiri.
• 25-36 bulan: berdiri dengan satu kaki tanpa
pegangan selama paling sedikit 2 hitungan,
meniru membuat garis lurus, membereskan
mainan sendiri dan mengambil baju sendiri
ASPEK SOSIAL
• Memilih mainannya sendiri, berbagi
mainannya dengan teman yang lain dan
mengucapkan terimakasih ketika dipinjami
mainan, mampu mengenal anggota
keluarga yang lain, dapat dimintai bantuan
mengembalikan sesuatu
TINDAKAN KEPERAWATAN
• Melatih dan membimbing anak untuk melakukan kegiatan
secara mandiri
• Memberikan pujian pada keberhasilan anak
• Tidak menggunakan kalimat perintah tetapi memberikan
alternatif pilihan
• Hindari suasana yang membuat anak bersikap negatif
• Hindarkan suasana yang dapat membuat anak merasa tidak
aman (menakut-nakuti, membuat terkejut, kalimat negatif,
mencela, mengambil barang dengan paksa)
• Memberikan mainan sesuai perkembangan anak (boneka,
mobil-mobilan, balon, bola, kertas gambar dan pensil warna).
• Bila anak mengamuk, lindungi dari bahaya cidera, terjatuh, terluka,
kemudian tinggalkan dan awasi dari jauh.
• Beritahu tindakan-tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan,
yang baik dan yang buruk dengan kalimat positif, contoh: “Mau tidak
mainan Kaka diambil orang? Kalau begitu Kaka juga tidak boleh
mengambil punya orang”,“Supaya Mila cantik kalo mau pergi
memakai baju yang rapi”
• Libatkan anak dalam kegiatan keagamaan
• Meyakinkan anak bahwa anak mampu melakukan tugas yang
diberikan dan bimbing dalam melakukan sampai sukses (menyimpan
mainan, mengambil baju, mengambil minum, mengambil sepatu)
• Memberikan kepercayaan untuk melakukan tugas tertentu yang bisa
dilakukannya
• Jangan memberikan pernyataan negative terhadap perilaku anak.
Contoh: Ita anak cengeng, Budi penakut.
• Membimbing anak untuk BAK/BAB di toilet
ANAK PRASEKOLAH (3-6 TAHUN)
(Inisiatif Vs Rasa Bersalah)

• Tahap prasekolah adalah tahap perkembangan


anak usia3-6 tahun, dimana pada usia ini anak
akan belajar berinteraksi dengan orang lain,
berfantasi dan berinisiatif, pengenalan
identitas kelamin, meniru (Keliat et.all, 2013).
ASPEK MOTORIK
Aspek motorik kasar
• Berjalan diatas papan titian
• Bermain lompat
• Bermain lompat karung

Aspek motorik halus


• Menggunting mengikuti bentuk gambar
• Menggambar bulatan, kotak, bulat, bulan, bintang, orang rumah
• Memasukkan barang kedalam botol
• Menggambar atau melukis dengan pensil warna
ASPEK KOGNITIF
• Mengelompokkan benda berdasarkan bentuk dan ukuran
• Mengenal empat warna atau lebih
• Bercerita dengan fantasi

ASPEK BAHASA
• Bercerita dengan kalimat lengap (3-4 kata)
• Menyebutkan nama – nama hari dalam 1
minggu dan nama bulan
• Mengikuti 3 perintah sekaligus
Aspek Emosi
• Mengenal dan Aspek kepribadian
mengekspresikan perasaan
yang dialami • Menyebutkan nama
lengkap, nama panggilan
• Menunda dan tidak dan jenis kelamin
memaksakan keinginan
• Mengenal, menerima, dan
• Mengucapkan terimakasih membandingkan bentuk /
atas pemberian orang lain ukuran tubuh
• Meminta maaf jika • Memiliki keberanian tampil
melakukan kesalahan di depan umum
Aspek Moral
• Mengikuti peraturan keluarga yang telah disepakati
• Mengikuti aturan main dalam kelompok sebaya
• Melakukan perbuatan baik

Aspek Spriritual
• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
• Beribadah bersama keluarga
• Mendengarkan dan membaca kitab suci
Aspek psikososial
• Membantu pekerjaan sederhana
• Bermain dengan alat dapur dan alat
rumah tangga
• Bermain dengan teman sebaya sesuai
dengan jenis kelamin
• Makan bersama keluarga
• Bermain peran (misalnya jual beli)
TINDAKAN KEPERAWATAN
Pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
• Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
• Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
• Kaji pemberian vitamin dan imunisasi ulangan (booster)
• Ajarkan kebersihan diri

Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus


• Kaji kemampuan motorik kasar dan halus anak
• Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar (kejar-
kejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola, tangkap bola dll)
• Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik halus (belajar
menggambar, menulis, mewarna, menyusun balok dll) Menciptakan
lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk bermain di rumah
Mengembangkan ketrampilan bahasa
• Kaji ketrampilan bahasa yang dikuasai anak
• Berikan kesempatan anak bertanya dan bercerita
• Sering mengajak komunikasi
• Ajari anak belajar membaca
• Belajar bernyanyi

Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial


• Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
• Berikan kesempatan anak bermain dengan teman sebaya
• Berikan dorongan dan kesempatan ikut perlombaan
• Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa
Mengembangkan kecerdasan
• Kaji perkembangan kecerdasan anak
• Bimbing anak dengan imajinasinya untuk menggali kreatifitas,
bercerita
• Bimbing anak belajar ketrampilan baru
• Berikan kesempatan dan bimbing anak membantu melakukan
pekerjaan rumah sederhana
• Ajari pengenalan benda, warna, huruf, angka
• Latih membaca, menggambar dan berhitung

Mengembangkan nilai moral


• Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak
• Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang positif
• Kenalkan anak terhadap nilai-nilai mana yang baik dan tidak
• Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak
• Latih kedisplinan
Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan

• Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak


• Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap anak
• Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah dilakukan
keluarga
• Anjurkan keluarga untuk tetap rutin membawa anaknya ke
fasilitas kesehatan (posyandu, puskesmas dll)
• Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan bergizi
seimbang
• Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas perkembangan
normal pada usia pra sekolah
• Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan pada usia
pra sekolah
ANAK USIA SEKOLAH
(7 -12 TAHUN)
industry versus inferiority
• Anak usia sekolah adalah anak dalam rentang 7 – 12
tahun memiliki kemampuan menghasilkan karya,
berinteraksi dan berprestasi dalam belajar
berdasarkan kemampuan diri sendiri. Hambatan atau
kegagalan dalam mencapai kemampuan tugas
perkembangan pada anak, dapat menyebabkan anak
merasa rendah diri sehingga pada masa dewasa anak
dapat mengalami hambatan dalam bersosialisasi
(Keliat, Helena, dan Farida, 2011).
Perkembangan yang normal (Produktif)
• Menyelesaikan tugas (sekolah dan rumah) yang diberikan
• Mempunyai rasa bersaing (kompetisi)
• Senang berkelompok dengan teman sebaya dan mempunyai
sahabat karib
• Berperan dalam kegiatan kelompok

Penyimpangan perkembangan (Harga diri rendah)


• Tidak mau mengerjakan tugas sekolah
• Membangkang pada orang tua untuk mengerjakan tugas
• Tidak ada kemauan untuk bersaing dan terkesan malas
• Tidak mau terlibat dalam kegiatan kelompok
• Memisahkan diri dari teman sepermainan dan teman sekolah
Motorik kasar dan halus
• Lompat tali atau karet
• Permainan engklek
• Menangkap dan melempar Kognitif
bola • Menerima nasehat dari orang
• Menuli tulisan sambung lain
• Menggunting kertas dengan • Menerima perbedaanpendapat
pola yang sudah ada • Kritis terhadap informasi
• Menggambar dan melukis • Menceritakan kelebihandiri
dengan pensil warna • Berpikir bahwa dirinya orang
yang sehat dan menyenangkan
Afektif
• Reaksi cemas ringan Fisiologis
• Gembira • Refleks respon
• Keinginan tinggi fisiologis kompensasi
wajar, yaitu:
• Marah secara wajar
• BB ideal dengan TB
• Tidakmengalamigang
guantidur
• Nafsumakanbaik
• Tekanandarah normal
Perilaku
• Belajar terhadap Bahasa
keterampilan baru • Perkenalan diri dan
• Sering bertanya cerita pengalaman
• Berkompetisi yang disenangi
• Belajar normal dan • Menyebutkan bentuk
aturan Benda dan fungsinya
• Menjawab
pertanyaan sebab
akibat
• Menjawab soal
penjumlahan
Emosi dan kepribadian
• Berani mengekspresikan perasaan
• Menyampaikan perasaan marah, senang,
takut, sedih
• Menyampaikan pendapat atau keinginan
• Mengatasi masalah yang sedang dihadapi
• Puas dengan keberhasilan yang dicapai
• Menceritakan kebaikan yang pernah dilakukan
• Mengungkapkan kesalahan
• Menyelesaikan tugas dan tanggung jawab
Moral dan spiritual
• Menepati janji pada Psikososial
kelompok
• Permainan dalam kelompok
• Melakukan kewajiban dan
menepati janji • Mengerjakan tugas
kelompok
• Mengikuti peraturan
• Permainan gotong royong
• Mengikuti kegiatan agama dan tolong menolong
• Melakukan doa secar rutin • Bermain dan bercerita
• Membaca kitab suci dengan teman akrab
• Tanggung jawab tugas
kelompok
• Menghargai hak orang lain
yang berbeda dengan diri
sndiri
TINDAKAN KEPERAWATAN
Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fiisk yang optimal
• Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
• Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
• Kolaborasi pemberian vitamin dan vaksinasi ulang
• Ajarkan kebersihan diri
Mengembangkan ketrampilan motorik halus dan kasar
• Kaji ketrampilan motorik halus dan kasar anak
• Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar
(kejar-kejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola, lompat tali)
• Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik halus
(belajar menggambar, menulis, mewarna, membuat kerajinan
tangan seperti vas, kotak pensil, lampion dsb)
• Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk bermain
Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
• Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
• Sediakan waktu bagi anak untuk bermain keluar rumah bersama teman
kelompok
• Berikan dorongan dan kesempatan ikut berbagai perlombaan
• Berikan hadiah atas prestasi yang diraih
• Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa
Mengembangkan kecerdasan
• Kaji perkembangan kecerdasan anak
• Mendiskusikan kelebihan dan kemampuannya
• Memberikan pendidikan dan ketrampilan yang baik bagi anak
• Memberikan bahan bacaan dan permainan yang meningkatkan kreatifitas
• Bimbing anak belajar ketrampilan baru
• Libatkan anak melakukan pekerjaan rumah sederhana(misalnya: masak,
menyapu, menyiram tanaman)
• Latih membaca, menggambar dan berhitung
• Asah dan kembangkan hobi yang dimiliki anak
Mengembangkan nilai-nilai moral
• Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan kepada anak
• Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang positif
• Ajarkan hubungan sebab-akibat suatu tindakan
• Bimbing anak saat menonton TV dan membaca buku cerita
• Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak
• Latih kedisiplinan
Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan
• Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak
• Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap anak
• Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah dilakukan keluarga
• Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makanan yang bergizi dan
seimbang
• Berikan pendidikan kesehatan tentag tugas perkembangan normal pada
usia sekolah
• Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan anak usia sekolah
USIA REMAJA (12 – 18 Tahun )
PEMBENTUKAN IDENTITAS
DIRI VS BINGUNG PERAN
• Usia remaja adalah tahap perkembangan
usia 12-18 tahun dimana pada saat ini
remaja harus mampu mencapai identitas
diri meliputi peran, tujuan pribadi,
keunikan, dan ciri khas diri. Bila hal ini
tidak tercapai maka remaja akan
mengalami kebingungan peran yang
berdampak pada rapuhnya kepribadian
sehingga akan terjadi gangguan konsep
diri. (Keliat, Helena, & Farida.2011)
 Inteligensi : IQ normal (90 – 100)/ lebih, Berpikir logis,
abstrak
 Keterampilan Verbal
 Mampu menyampaikan pendapatnya
 Berbicara kritis thp masalah
 Bicara lancar.
 Moral
 Membuat penilaian sendiri dalam menghadapi masalah di
lingkungannya
 Mempertanyakan hal yang tidak sesuai dengan nilai yang
dianutnya
 Merubah aturan yang ada dengan kehendak dirinya.
 Aktif mempertahankan, mendukung dan membenarkan
tata-tertib/norma-norma
 Mampu bedakan tindakan baik dan buruk
Kepribadian
 Tidak mudah putus asa
 Mampu atasi kecemasan dirinya
 Terbuka pada orang lain
 Aktif, senang mencoba kegiatan baru
 Punya nilai pengembangan diri : keberanian, rasa malu, jujur, mandiri

Pengalaman masa lalu


 Tidak ada riwayat gangguan dalam proses tumbuh kembang
 Pengalaman-pengalaman masa lalu dapat dijadikan pelajaran untuk
kematangan diri.
 Pernah mendapat prestasi pada suatu bidang (Olahraga, seni, ilmu
pengetahuan,dll)
 Dukungan orang sekitar thp kegiatan yang pernah dilakukannya
 Tidak pernah mengalami pelecehan sex
 Tidak pernah menjadi pelaku/korban tawuran antar pelajar
Konsep diri
 Cita-cita realistis
 Memandang diri positif
 Mengetahui identitas dirinya
 Menjalankan peran sebagai anak, pelajar
 Senang dengan kondisi dirinya
 Optimis melakukan sesuatu
Motivasi
 Mendapatkan penghargaan terhadap hasil karyanya
 Dukungan teman sebaya
 Moti-asi tinggi dalam mengembangkan minat dan hobi
 Kreatif, memiliki inisiatif dan ide-ide untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat
 Pertahanan psikologi
 Kebiasaan koping adaptif
 Merasa nyaman dengan pasangan hidup
Self kontrol
Mampu menahan diri terhadap dorongan yang kurang positif, melakukan hal-hal
positif
TINDAKAN KEPERAWATAN
• Mendiskusiakan perkembangan remaja yang normal yang
normal dan menyimpang
• Mendiskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang
normal
• Anjurkan remaja untuk berinteraksi dengan orang lain yang
membuatnya nyaman mencurahkan perasaan,perhatian,
kekhawatiran
• Anjurkan remaja mengikuti kegiatan di rumah yang memiliki
kegiatan positif
• Anjurkan remaja melakukan kegiatan di rumah sesuai dengan
perannya
• Bimbing dan moti-asi remaja dalam membuat perencanaan
kegiatan dan melaksanakan rencanma yang telah dibuatnnya.
USIA DEWASA
19-60 TAHUN
(Intimacy vs Isolasi)
• pada usia ini individu harus mampu berinteraksi akrab
dengan oranglain (Erickson, 1963). Pada masa ini
penekanan utama dalam perkembangan identitas diri
untuk membuat ikatan dengan oranglain yang
menghasilkan hubungan intim.
• Selama periode ini kebutuhan untuk mencari kepuasan
diri tinggi.
• Kegagalan dalam berhubungan akrab dan memperoleh
pekerjaan dapat menyebabkan individu menjauhi
pergaulan dan merasa kesepian lalu menyendiri
Karakteristik Perilaku Normal
 Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan orang lain
 Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertenti (pacar,
sahabat)
 Membentuk keluarga
 Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi
 Merasa mampu mandiri karena sudah bekerja
 Memperlihatkan tanggungjawab secara ekonomi, sosial dan emosional
 Mempunyai konsep diri yang realistis
 Menyukai diri dan mengetahui tujuan hidup
 Berinteraksi baik dengan keluarga
 Mampu mengatasi stress akibat perubahan dirinya
 Menganggap kehidupan sosialnya bermakna
 Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupya
Karakteristik penyimpangan perkembangan
 Tidak mempuyai hubungan akrab
 Tidak mandiri dan tidak mempunyai komitmen hidup
 Konsep diri tidak realistis
 Tidak menyukai diri sendiri
 Tidak mengetahui arah hidup
 Tidak mampu mnegatasi stres
 Hubungan dengan orangtua tidak harmonis
 Bertindak semaunya sendiri dan tidak bertanggungjawab
 Tidak memiliki nilai dan pedoman hidup yang jelas, mudah
terpengaruh
 Menjadi pelaku tindak antisosial (kriminal, narkoba, tindak asusila)
Kognitif
• Menerima kritikan dari orang lain
• Mampu menyelesaikan maslah sendiri
• Menerima perbedaan pendapat
• Memberikan pendapat pribadi yang sejalan/ bertentangan dengan
pendapat orang lain
• Menceritakan tentang kelebihan dirinya
• Dapat berpikir rasional
• Dapat memikirkan ide-ide kreatif dalam menyelesaikan masalahnya
Afektif
• Menanggapi pertanyaan
• Yakin dalam menjawab
• Tidak takut dalam ekspresikan perasaan dan pendapat
• Berani menceritakan pengalaman pribadi
• Berani menceritakan kelebihan dirinya
• Bangga terhadap diri sendiri
• Dapat mengontrol emosi
• Tidak mudah putus asa
Fisiologis
• BB ideal dengan TB
• Tidak mengalami kesulitan tidur
• Nafsu makan baik
• Tekanan darah normal
Behaviour
• Mempertahankan kontak mata
• Menjaga perasaan & privasi orang lain
• Mengikuti topik lawan bicara
• Membanggakan diirinya dihadapan orang lain
Respon Sosial
• Mau bergaul dengan siapa saja
• Tidak memilih-milih teman pergaulan
• Mampu memilih sendiri teman dekat (pacar, sahabat)
• Ikut ambil bagian dalam kegiatan di lingkungan sekitar rumah/
tempat bekerja
MEKANISME KOPING
Konstruktif
• Menjalin interaksi yang hangat dengan orang lain
• Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertentu
• Membentuk keluarga
• Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja & berinteraksi
• Merasa mampu mandiri untuk kehidpan (sudah bekerja)
• Memperlihatkan tanggung jawab secara ekonomi, sosial & emosional
• Mempunyai konsep diri yang jelas
• Menyukai dirinya & mengetahui tujuan hidupnya
• Berinteraksi baik dengan keluarga
• Mampu mengatasi strss akibat perubahan dirinya
• Menganggap kehidpan sosialnya bermakna
• Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidpnya
Destruktif
• Ketakutan/ tidak siap menerima akibat perbuatannya
• Sulit untuk memulai suatu hubungan
• Tidak mempunyai teman dekat
• Menghindari komitmen dalam interaksi
• Mudah beralih dalam bekerja/ berkarier
• Mudah terpengaruh
• Tidak mempunyai nilai sebagai pedoman hidup
• Tidak mempunyai hubungan akrab dengan orang lain
• Tidak mampu mengatasi stres
TINDAKAN KEPERAWATAN
• Diskusikan tentang perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang
• Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal :
 Menetapkan tujuan hidup
 Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis
 Berperan serta/ melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat
 Memilih calon pasangan hidup
 Menetapkan karier/pekerjaan
 Mempunyai pekerjaan
• motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk melakukan
tindakan yang dapat memenuhi perkembangan psikososialnya.
USIA LANSIA (> 65 TAHUN):
INTEGRITAS DIRI VS PUTUS ASA
• Lanjut usia merupakan tahap perkembangan psikososial yang
terakhir (kedelapan) dalam teori Erikson. Pada tahap ini lansia
dikatakan berada pada tahap integritas ego versus
keputusasaan (integrity versus despair) (Videbeck, 2008;
Lahey, 2002).
• Seorang lansia dikatakan sehat jika mampu hidup dan
berfungsi secara efektif dalam kehidupan masyarakat,
diantaranya mampu melatih rasa percayadiri dan otonominya
sehingga dapat mencapai derajat kesehatan maksimum yang
dapat dicapainya.
Karakteriktik Perilaku Normal
• Mempunyai harga diri tinggi
• Menilai kehidupannya berarti
• Menerima nilai dan keunikan orang lain
• Menerima dan menyesuaikan kematian pasangan
• Menyiapkan diri menerima datangnya kematian
• Melaksanakan kegiatan agama secara rutin
• Merasa dicintai dan berarti dalam keluarga
• Berpartisipasi dalam kegiaan sosial dan kelompok masyarakat
• Menyiapkan diri ditinggalkan anak yang telah mandiri
TINDAKAN KEPERAWATAN
• Jelaskan ciri perilaku perkembangan lansia yang normal dan
menyimpang
• Mendiskusikan cara yang dapat dilakukan oleh lansia untuk
mencapai integritas diri yang utuh :
• Mendiskusikan makna hidup lansia selama ini
• Melakukan life review (menceritakan kembali masa lalunya, terutama
keberhasilannya)
• Mendiskusikan keberhasilan yang telah dicapai lansia
• Mengikuti kegiatan sosial di lingkungannya
• Melakukan kegiatan kelompok
• Membimbing lansia membuat rencana kegiatan untuk mencapai
integritas diri yang utuh.
• Memotivasi lansia untuk menjalankan rencana yang telah dibuatnya
TERIMA KASIH

Salam Sehat Jiwa…

Anda mungkin juga menyukai