NURRAMADHANI A. SIDA,
S.FARM., M.PHARM.SCI., APT.
Ruang Lingkup
1. FAKTOR BIOLOGIS
a. SUSUNAN TUBUH; untuk dpt menimbulkan keracunan senyawa toksik
hrs dpat menembus sawar biologis yg mempunyai susunan dan sifat
tertentu.
b. FAKTOR KAPASITAS CADANGAN; jika kemampuan kompensasi sdh
melampaui batas kemampuan cadangan, maka gangguan atau kerusakan
selanjutnya menjadi manifest.
c. JARINGAN PENYIMPAN; adanya jaringan penyimpan dpt menurunkan
kadar racun dlm sel atau organ sasaran shg meredam gejala keracunan
d. KECEPATAN METABOLISME; Metabolisme merupakan bagian dari
eliminasi racun dr dalam tubuh
Next…
4. Faktor Genetis
Akumulasi senyawa toksik didalam tubuh
Akibat dr adanya defisiensi enzim shg
metabolisme menjadi tidak normal dan
sangat lambat
Manifestasi Efek Toksik
– Efek toksik dpt muncul sbg gangguan faali, biokimia atau perubahan
struktur sel, jaringan, organ atau tubuh
– Efek toksik dpt juga merupakan efek farmakologik yg tdk diharapkan yg
muncul pd dosis lebih besar dr pd dosis terapi
– Efek toksik yg timbul pd dosis diatas dosis terapi merupakan efek toksik
sebenarnya
– Efek toksik normal merupakn efek toksik yg timbulnya dpt di duga atau
diperkirakan, umumnya tergantung pd dosis
– Intensitas efek toksik ini tergantung pd kadar bahan dlm sel, organ atau
jaringan sasaran
– Efek toksik normal dibagi 2 yaitu efek toksik yg khas (spesifik) dan tidak
khas
1. Efek toksik tdk khas
1. Lesi
organ penting yg rawan thd efek toksik dan mengalami cidera adalah
hati, ginjal dan paru
a. Hati
– Hati merupakan pintu gerbang semua bahan yg masuk dlm tubuh
shg sangat potensial terjadi keracunan sebelum organ lain
– Kapasitas enzimatis hepatosit berbeda tergantung pd letaknya pd
vena sentral
– Kadar sitokrom P-450 paling banyak dijumpai pd hepatosit disekitar
vena sentral
– Pd keracunan senyawa metabolit akan terjadi kerusakan disekitar
vena sentralis terlebih dahulu sbg nekrosis sentrolobularis
– Keracunan dihati Juga dpt berpa perlemakan, cholestatis, sirhosis
atau kanker
Next…
b. Ginjal
– Ginjal sbg alat pembersih darah menerima sekitar 20-30%
dr seluruh darah yg dipompakan oleh jantung keseluruh
tubuh
– Sesudah difiltrasi 98-99% filtrat akan diserap kembali
(reabsorbsi) shg kadar zat dalam lumen tubulus akan
meningkat 100-500 x lbh besar dr pd dalam darah
– Shg tubulus ginjal mempunyai resiko besar terjadi
keracunan justru krn fungsinya sbg organ ekskresi
Next…
c. Paru
– Paru mempunyai resiko besar terjadi keracunan terutama
oleh bahan2 racun yg mudah menguap
– Contoh; sulfur oksida dan nitrogen oksida
– Permukaan paru yg sangat luas dpt memudahkan absorbsi
racun
Klasifikasi efek toksik berdasarkan
akibat yg ditimbulkan