1
2
Semburan lumpur panas di wilayah pengeboran sebuah
perusahaan minyak nasional di Sidoarjo pada tanggal 29 Mei 2006
dan hingga saat ini belum bisa dihentikan.
Obat antinyamuk HIT yang diketahui memakai bahan pestisida
berbahaya yang dilarang penggunaannya sejak tahun 2004
Pemakaian formalin
pada makanan dan pembuatan terasi dengan bahan yang sudah
berbelatung
3
5 Tahun Berjualan Daging Sampah Hotel
Wali Kota Jakarta Barat Joko Ramadhan melihat daging olahan sisa hotel dan
restoran yang digerebek polisi dan petugas Sudin Peternakan dan Perikanan
Pemkot Jakarta Barat, di kawasan Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng,
Jakarta Barat, Kamis (11/9).
Menurut Djoko, penjual daging busuk tersebut dapat dikenai sanksi sesuai Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1996, tentang Pangan. Ancaman hukumannya pidana
penjara maksimal 1 tahun, dan atau denda Rp 120 juta
4
5
Salah satu kasus yang sering dijadikan acuan adalah bagaimana Johnson &
Johnson (J&J) menangani kasus keracunan Tylenol tahun 1982. Pada kasus
itu, tujuh orang dinyatakan mati secara misterius setelah mengonsumsi
Tylenol di Chicago. Setelah diselidiki, ternyata Tylenol itu mengandung
racun sianida. Meski penyelidikan masih dilakukan guna mengetahui pihak
yang bertanggung jawab, J&J segera menarik 31 juta botol Tylenol di
pasaran dan mengumumkan agar konsumen berhenti mengonsumsi produk itu
hingga pengumuman lebih lanjut.
J&J bekerja sama dengan polisi, FBI, dan FDA (BPOM-nya Amerika Serikat)
menyelidiki kasus itu. Hasilnya membuktikan, keracunan itu disebabkan
oleh pihak lain yang memasukkan sianida ke botol-botol Tylenol.
Biaya yang dikeluarkan J&J dalam kasus itu lebih dari 100 juta dollar
AS. Namun, karena kesigapan dan tanggung jawab yang mereka tunjukkan,
perusahaan itu berhasil membangun reputasi bagus yang masih dipercaya
hingga kini. Begitu kasus itu diselesaikan, Tylenol dilempar kembali ke
pasaran dengan penutup lebih aman dan produk itu segera kembali menjadi
pemimpin pasar.
6
Corporate Stakeholders
7
Corporate Stakeholders
Stakeholder Analysis –
Primary stakeholder
Sufficient bargaining power to affect outcomes
customers employees, suppliers, shareholders, creditors
Secondary stakeholder
Indirect stake but are affected by corporation’s
actions
Nongovernmental organizations (NGOs), activists, local
local communities, trade associations, competitors, and
governments
Stakeholder Input
Determine whether input is necessary
8
Secara jangka panjang, filosofi J&J yang meletakkan keselamatan
konsumen di atas kepentingan perusahaan berbuah keuntungan lebih besar
kepada perusahaan.
Doug Lennick dan Fred Kiel (2005), penulis buku Moral Intelligence,
berargumen, perusahaan-perusahaan yang memiliki pemimpin yang
menerapkan standar etika dan moral yang tinggi terbukti lebih sukses
dalam jangka panjang.
Hal sama juga dikemukakan miliuner Jon M Huntsman
(2005) dalam buku Winners Never Cheat. Dikatakan, kunci utama
kesuksesan adalah reputasinya sebagai pengusaha yang memegang teguh
integritas dan kepercayaan pihak lain.
9
Broader responsibility --
10
Social Responsibility
Milton Friedman
There is one and only one social responsibility of business—
to use its resources and engage in activities designed to
increase its profits so long as it stays within the rules of the
game, which is to say, engages in open and free competition
without deception or fraud.
11
Corporate Governance
Carroll’s 4 Responsibilities
Economic
Legal
Ethical
Discretionary
12
Carroll’s 4 Responsibilities
13
Ethical Decision Making
14
Standar-standar berperilaku dan nilai-nilai moral bisnis
yang mengatur tindakan-tindakan dan keputusan-
keputusan di dalam lingkungan kerja
15
Aplikasi dari gagasan-gagasan etis secara umum pada
pelaku bisnis
Bukti dari perilaku tak pantas di tempat kerja ditunjukkan pada Figure berikut:
Type of Observed Misconduct Percentage of Employees Responding
Unsafe working conditions 56
Deceptive sales practices 56
Mishandling proprietary or confidential information 50
Violations of privacy rights 38
Shipping low-quality or unsafe products 37
Employment discrimination 36
Sexual harassment 34
Altering product quality or safety test results 32
Antitrust violations or unfair competitive practices 32
Environmental breaches 31
16
Untuk memenuhi permintaan dari para stakeholders
Untuk meningkatkan kinerja bisnis
Untuk mematuhi ketentuan hukum.
Untuk mencegah atau memperkecil kejahatan
Untuk mempromosikan personal morality.
17
Sebuah studi selama 2 tahun yang dilakukan The
Performance Group, sebuah konsorsium yang terdiri dari
Volvo, Unilever, Monsanto, Imperial Chemical Industries,
Deutsche Bank, Electrolux, dan Gerling, menemukan
bahwa pengembangan produk yang ramah lingkungan
dan peningkatan environmental compliance bisa
menaikkan EPS (earning per share) perusahaan,
mendongkrak profitability, dan menjamin kemudahan
dalam mendapatkan kontrak atau persetujuan
investasi.
18
Di tahun 1999, jurnal Business and Society Review
menulis bahwa 300 perusahaan besar yang terbukti
melakukan komitmen dengan publik yang berlandaskan
pada kode etik akan meningkatkan market value added
sampai dua-tiga kali daripada perusahaan lain yang
tidak melakukan hal serupa.
Provocative Question --
20
Reasons for Unethical Behavior
Perceptions caused by --
21
Reasons for Unethical Behavior
Organizationalperformance required it
Ambiguous or out of date rules
Pressure from others – everyone else does it
22
ETIKA : Standar tingkah laku yang diterima di dalam pekerjaan,
bisnis ataupun profesi tertentu.
23
Menurut Kohlberg, ada 3 tingkat perkembangan moral :
Preconventional Level
Individu utamanya akan mendahulukan kepentingan pribadinya. Aturan-aturan
diikuti hanya karena takut hukuman (menghindari hukuman) atau berharap
mendapatkan imbalan.
Ciri : perhatian pada diri-sendiri
Conventional Level
Individu mempertimbangkan kepentingan-kepentingan dan ekspektasi orang
lain dalam mengambil keputusan aturan-aturan diikuti karena ia merupakan
salah satu bagian anggota kelompok
Ciri : pertimbangan pada hukum dan norma-norma masyarakat
Principles Level
Individu mengikuti prinsip-prinsip pribadinya dalam menjawab dilema-dilema
etika. Ia akan mempertimbangkan kepentingan pribadi, kelompok dan masya-
rakat.
Ciri : ketaatan seseorang terhadap kode moral intern
24
1. Kode Etik
Kode etik menspesifikasikan bagaimana sebuah organi-
sasi mengharapkan karyawan-karyawannya untuk ber –
perilaku dalam bekerja
26
Encouraging Ethical Behavior
Categorical imperative
“golden rule”
Means - Ends
27