Anda di halaman 1dari 45

BIJI

T20181001
T201810013 Nur Rohmatul Fajariyah 4 Amalia Safitri
T20181001 T20181002
7 Choiriya Tri Mosrifa 3 Asya Fikriyatun N
T20181002 T20181002
6 9 Amelia Firdaus
Firdatul Jannah
T20181003 T20181003
1 2
Alif Mardiana Khofifatul Arifah

T20181003
8 Hilmy Rofikoh
Biji?
Deskripsi Biji
Fungsi Biji
Macam-macam Biji dan Struktur
Anatomi
Perbedaan Biji Dikotil dan
Monokotil
Bagaimana Perkecambahan Biji
Biji ?
Biji merupakan struktur yang efisien untuk
perkembangan dan perbanyakan. Perbanyakan
yang dimaksud adalah untuk memperbanyak
keturunan atau spesises dalam mempertahankan
kelangsungan hidup generasinya. Biji berasal
dari bakal biji yang berkembangsetelah Biji merupakan alat perkembangbiakan yang
mengalami pembuahan. utama, karena biji mengandung calon tumbuhan
baru (lembaga). Dengan dihasilkanya biji,
tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan
By: academia.edu dapat pula terpencar ke lain tempat.

By: journal
Fungsi biji
Jaringan Penyimpan
cadangan makanan bagi
tumbuhan
Biji dapat digunakan untuk menyimpan cadangan makanan bagi
tumbuhan yang mana pada umumnya hasil fotosintesis tumbuhan akan
disimpan dalam bentuk cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut
kemudian digunakan untuk bertahan hidup.
Biji berfungsi sebagai
Beberapa jenis tumbuhan yang menjadikan biji sebagai penyimpanan
cadangan makanan adalah kacang hijau, kedelai, padi serta kacang tanah pembentuk tumbuhan
baru
. Biji sebagai pembentuk tumbuhan baru dapat
Biji berfungsi sebagai diperoleh melalui kegiatan penyemaian. Setelah
alat perkembangbiakan disemai biji membentuk akar, tunas, dan lembaga.
Biji memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan karena Setelah mengalami pertumbuhan, akar akan
dapat menghasilkan tanaman baru. Biji yang digunakan bercabang dan memanjang. Tunas akan membentuk
sebagai alat perbanyakan tanaman disebut lebih dikenal batang dari daun, sedangkan lembaga akan menyusut
dengan sebutan benih. Perkembangbiakan melalui biji dapat setelah akar mampu menyerap makanannya
menghasilkan tanaman dengan pertumbuhan seragam dan
lebih mudah dilakukan.
Macam-Macam Biji dan Struktur Anatomi
Biji
Biji terjadi karena bakal biji yang tumbuh menjadi biji,
Tali pusat ada kalanya juga ikut tumbuh dan
setelah bunga mengalami penyerbukan, yang
kemudian berubah menjadi selaput biji
kemudian diikuti dengan pembuahan. Bagi
(arillus). Bagian ini ada yang menjadi selaput
tumbuhan berbiji (Spermatophyta) biji merupakan
biji yang sempurna dan ada pula yang hanya
alat perkembangbiakan yang utama karena calon
menyelubungi sebagian saja dari biji. Selaput
tumbuhan baru (lembaga) terdapat di dalam biji.
biji ada yang berdaging atau berair, dapat
Tumbuhan dapat mempertahankan atau melestarikan
dimakan dan ada yang menyerupai kulit,
jenisnya serta dapat terpencar ke tempat lain
serta hanya menutupi sebagian biji.
disebabkan karena adanya biji.
Pada mulanya, biji duduk/berada pada suatu
tangkai yang keluar dari tembuni atau papan biji
(Placenta). Tangkai pendukung biji disebut tali
pusar (Funiculus) dan bagian biji tempat
melekatnya tali pusat, disebut pusar biji (Hilum
atau Hilus). Apabila biji sudah masuk maka tali
pusatnya putus sehingga biji terlepas dari
tembuninya.
Contoh:
 Selaput biji yang berdaging atau berair, dapat
dimakan, misal pada biji durian (Durio zibethinus
Merr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.) dan
biji delima (Punica granatum L.).
 Selaput yang menyerupai kulit, menutupi sebagian biji
pada biji pala (Miristica fragrans Houtt.), digunakan
sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan
lainnya (bahan obat).
Adapun bagian-bagian biji meliputi,

1. Kulit biji (spermodermis).


2. Tali pusat (funiculus).
3. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis).

Sumber: Harold, et al., Morphology of Plant and Fungi, (1980)


Morfologi Biji (Phaseolus vulgaris)
1. Tampak luar
2. With seed coates removed
3. Embryo with cotyledons separated; c., cotyledon; h.,
hilium or funiculus scar; m., micropyle; p., plumule;
r., radicle
1. Kulit Biji
Kulit biji berasal dari selaput biji (integumentum). Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) kulit
biji mempunyai dua lapisan, yaitu sebagai berikut.

 Kulit Biji

1) Lapisan kulit di sebelah luar (testa), ada yang tipis, kaku seperti kulit, keras seperti kayu atau
seperti batu dan dapat berwarna merah, biru, kehijau-hijauan, pirang serta permukaannya ada
yang licin atau keriput. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi biji yang ada di dalamnya.
2) Lapisan kulit di sebelah dalam (integumentum), tipis seperti selaput dan disebut kulit ari.
Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), kulit biji ada tiga lapisan, yaitu sebagai
berikut.
 Kulit Biji

1. Kulit luar (sarcotesta), tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kuning dan akhirnya merah.
2. Kulit tengah (sclerotesta), lapisan yang amat keras, berkayu, mencapai kulit dalam
(endocarpium) pada buah baru.
3. Kulit dalam (endotesta), tipis seperti selaput, kerap kali melekat erat pada inti biji.
Pada kulit luar biji masih bisa ditemukan bagian-bagian berbaring, misalnya :

1. Sayap (ala) alat tambahan sayap pada kulit luar biji, dengan demikian biji mudah dipencarkan oleh angin. Contohnya
pada kelor (kelor oleifera L pagi.
2. Bulu atau koma yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang terdiri dari rambut-rambut yang baik, sehingga biji mudah
ditiup angin
3. Salut biji (Arillus) yang biasanya kehadiran dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian.
4. Salut biji semu (Arillo dium), seperti salut biji, tetapi kehadirannya bukan dari tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian
sekitar liang akan biji (mikropil) Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu biji semu.
5. Pusar biji (Hilus) yaitu bagian kulit luar biji bekas perlekataan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan memiliki
warna yang berlainan dengan bagian berbaring kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah polong,
misalnya pada kacang panjang.
6. Bekas-bekas kapal pengangkutan, yaitu tempat pertemuan intergumen dengan nuselus , masih keliatan pada biji anggur.
7. Tulang biji (raphe) yaitu tai pusar pada biji, biasanya hanya keliatan pada biji yang berasal dari akar biji yang
mengangguk (anatropus) dan pada biji biasanya tidak begitu jelas lagi, masih keliatan misalnya pada biji jarak`
Tali Pusar
(Funiculus)

PRACTICAL EXERCISE
Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkai
biji. Jika biji telah masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya sehingga pada biji hanya
nampak bekasnya saja yang dikenal sebagai tali pusar.
Inti Biji (Nucleus Seminis)

PRACTICAL EXERCISE
Semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya disebut inti biji atau isi biji.Inti biji terdiri
dari berikut ini.

1. Lembaga (embryo), yaitu calon individu baru.


2. Putik lembaga (albumen), yaitu jaringan yang berisi cadangan makanan, untuk masa
permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah) sebelum dapat mencari makanan
sendiri.
Lembaga (embryo)
Di dalam biji lembaga telah memperlihatkan ketiga bagian utama tumbuhan,
1. Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang akan tumbuh terus merupakan akar
tunggang untuk tumbuhan Dicotyledoneae.
2. Daun lembaga (cotyledon), yang merupakan daun pertama dari suatu tumbuhan.
3. Batang lembaga (cauliculus).
Tumbuhan yang mempunyai biji yang lembaganya belum
memperlihatkan bagian-bagian seperti tersebut di atas dan
kemudian setelah perkecambahan berubah tampak bagian-
bagian tadi, antara lain terdapat pada tumbuhan anggrek
(Orchidaceae).

Sumber: Horold, et al., Morphology of Plant and


Fungi, (1980).
Sumber: Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, (1990).

Lembaga di Dalam Biji dengan Bagian-bagiannya :


1. Pucuk lembaga
2. Batang lembaga
3. Putik lembaga (albumen)
Bagian biji yang terdiri dari suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga adalah
putik lembaga (albumen). Pada setiap biji ternyata tidak selalu mempunyai putik lembaga karena itu
cadangan makanan disimpan dalam daun lembaga sehingga daun lembaganya menjadi tebal. Contoh: Biji
tumbuhan berbuah polong (Leguminosae). Berdasarkan adanya jaringan yang menjadi tempat penimbunan
cadangan makanan maka putik lembaga ada 2 macam, yaitu :

1. Putik lembaga dalam (endospermium),


2. Putik lembaga luar (perispermium),
bagian dasar biji

1) Embrio
2) Jaringan penyimpan cadangan makanan
3) Pelindung biji
Macam-macam Biji
Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, tumbuhan
berbiji digolongkan menjadi dua golongan,
yaitu tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae).
Tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae)
 Ciri-ciri umum
Tumbuhan berbiji terbuka dapat berupa perdu atau pohon. Semua tumbuhan berbiji
terbuka memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem. Tumbuhan berbiji terbuka, tumbuhan
paku dan tumbuhan berbiji tertutup merupakan kelompok tumbuhan Tracheophyta, yaitu
kelompok tumbuhan yang memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem. Yang membedakan
tumbuhan ini dengan tumbuhan berbiji terbuka adalah bakal bijinya terdapat di luar
permukaan megasporofilnya atau analoginya disebut sisik pendukung bakal biji, yang
berkelompok menjadi strobilus berkayu dan disebut runjung, kecuali pada tanaman pakis
haji (Cycas rumphii).
Tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae)
Ciri-ciriUmum
Angiospermae memiliki bakal biji atau biji berada di dalam struktur
yang tertutup yang disebut daun buah (carpels). Daun buah
dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur pembiakan
majemuk yang disebut bunga. Pada umumnya tumbuhan berupa
pohon, perdu, semak, liana, atau herba. Di antara Angiospermae ada
yang hidup tahunan ada yang semusim, berumah satu atau berumah
dua. Angiospermae berarti biji diselubungi oleh suatu badan yang
berasal dari daun buah, yaitu bakal buah
Reproduksi Seksual/generatif

Bunga merupakan organ utama


bagi tumbuhan ini, melalui
warna, bau, dan bentuknya, bunga
dapat memikat serangga, burung,
dan mamalia yang berguna
sebagai perantara dalam
penyerbukan.
Pembentukan Gamet Pembentukan Gamet
Betina Jantan

Referensi:
1. Faisal Rahmat. Struktur Biji. Academi.edu.
2. Debora Utami. Struktur Dasar dan terminologi Tumbuhan Biji.
Perpustakaan Digital UT (Repository.ut).
Perbedaan biji
dikotil dan
monokotil
Biji Monokotil
• Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Biji
monokotil memiliki endosperma sehingga makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari
endosperma. (yatim: 2007)
• Contoh biji monokotil adalah biji Padi, gandum, jagung, biji rumput-rumputan, dsb

Biji Dikotil
• Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga
yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga(kotiledon:daun yang
terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya
bersifat mudah terbelah dua. Biji dikotil tidak memiliki endosperma. Makanan untuk pertumbuhan
embrio berasal dari kotiledon. (Hidayat: 1995)
DIKOTIL MONOKOTIL

Berkeping Dua Bekeping Satu

Tidak ada endosperma Ada endospermae

Embrio tidak dilindungi Embrio dilindungi seludang

Radikula dan plumula tidak dilindungi Radikula dilindungi koleoriza, dan


plamula dilindungi koleoptil

Makanan untuk pertumbuhan embrio Makanan untuk pertumbuhan embrio


diperoleh dari kotiledon diperoleh dari endosperma
Bagian Biji
Monokotil
Nio Song Ai, Maria Ballo, vol.10 nmr 2)
• Endosperma : merupakan bagian terbesar dari biji monokotil
yang fungsinya sebagai cadangan makanan bagi embrio
• Skutelum : merupakan modifikasi dari kotiledon yang
membentuk struktur khusus dan berfungsi menyerap makanan
dari endosperma untuk diberikan pada embrio
• Embrio : merupakan calon tumbuhan baru
• Plumula : merupakan ujung atas embrio yang akan berkembang
menjadi daun
• Koleoptil : merupakan struktur yang berfungsi untuk
melindungi plumula
• Radikula : merupakan ujung bawah embrio yang akan
berkembang menjadi akar
• Koleorhiza : merupakan struktur yang berfungsi untuk
melindungi radikula
Bagian Biji Dikotil

Nio Song Ai, Maria Ballo, vol.10 nmr 2)


• Selubung biji : merupakan selaput tipis yang akan
melindungi biji dari kerusakan fisik dan mencegah
penguapan air yang berlebihan
• Kotiledon : merupakan bagian biji yang paling besar
dan berisi cadangan makanan bagi embrio
• Epikotil : merupakan bagian embrio yang terletak di
atas poros embrio
• Plumula : merupakan calon daun pada embrio yang
terletak di ujung epikotil
• Hipokotil : merupakan bagian embrio yang terletak di
bawah poros embrio
• Radikula : merupakan calon akar pada embrio yang
terletak di ujung hipokotil
 
PERKECAMBAH
AN
Perkecambahan suatu biji dipengaruhi oleh faktor luar (eksternal) dan
faktor dalam (internal). Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang
berasal dari lingkungan, antara lain suplai air yang cukup, suhu,
oksigen, dan cahaya. Sementara itu, faktor internal adalah faktor-
faktor yang berasal dari biji itu sendiri, misalnya hormon, kematangan
embrio, dan dipatahkannya dormansi
Proses perkecambahan

Proses perkecambahan dapat terjadi jika


kulit biji permeabel terhadap air dan
tersedia cukup air dengan tekanan osmosis
tertentu (Kozlowski, 1972: 1).
Proses perkecambahan
Bagaimana biasanya diawali dengan masuknya air ke dalam biji. Air
Proses Perkecambahan?
masuk ke dalam biji melalui mikropil dan testa. Masuknya air ke dalam biji
dipengaruhi oleh peristiwa imbibisi. Hal itu menyebabkan perubahan kondisi di
dalam sel dan memungkinkan diaktifkannya enzim-enzim yang mengatalisis reaksi-
reaksi biokimiawi perkecambahan. Reaksi-reaksi biokimiawi tersebut, di antaranya
adalah reaksi pembongkaran cadangan makanan yang ada pada kotiledon. Hasil
reaksi tersebut digunakan sebagai sumber energi, sebagai bahan penyusun
komponen-komponen sel, dan untuk pertumbuhan embrio. Embrio pada biji tidak
memiliki klorofil sehingga kebutuhan nutrisinya terutama diperoleh dari cadangan
makanan pada endosperm. Selain dari endosperm, nutrisi untuk perkembangan
embrio dapat pula diperoleh dari kotiledon atau bagian lain pada bakal biji
bergantung pada karakteristik biji tersebut. Suhu optimum untuk berlangsungnya
proses perkecambahan adalah 10-40ºC.
Bagaimana peran cahaya dalam
perkecambahan?
Pada beberapa jenis tumbuhan, cahaya
diperlukan untuk perkecambahan bijinya.
Namun, pada beberapa jenis tumbuhan lainnya,
cahaya justru menghambat perkecambahan biji.
Untuk pertumbuhan batang tumbuhan,
diperlukan hormon auksin, tetapi aktivitas
hormon ini dihambat oleh adanya cahaya.
Meskipun menghambat pertumbuhan batang,
cahaya diperlukan untuk pembentukan klorofil
dan untuk meningkatkan pembentangan daun.
Dalam proses perkecambahan, setelah kulit biji pecah, organ pertama yang muncul
adalah radikula yang diikuti oleh plumula (kuncup primer pucuk batang lembaga).
Sementara itu, kotiledonnya ada yang tetap berada di dalam tanah dan ada yang terangkat
ke atas tanah. Berdasarkan posisi kotiledonnya, perkecambahan dikelompokkan menjadi,

1. perkecambahan epigeal

2. perkecambahan hipogeal
Perkecambahan epigeal
Perkecambahan hipogeal
Tipe perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang tumbuh Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh
memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan
(permukaan tanah). Kotiledon dapat melakukan fotosintesis selama tanah menembus kulit biji. Kotiledon tetap berada di
daun belum terbentuk. Contoh tumbuhan ini adalah kacang hijau, dalam tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami
kedelai, bunga matahari dan kacang tanah. (Campbell et al., perkecambahan ini adalah kacang ercis, kacang kapri,
2000:365). jagung, dan rumput-rumputan
(Campbell et al., 2000: 366).
Biji yang berkecambah belum memiliki kemampuan untuk menyintesis cadangan
makanan sendiri. Kebutuhan karbohidrat didapatkan dari cadangan makanan
(endosperma). Umumnya cadangan makanan pada biji berupa amilum (pati). Pati
tidak dapat ditransportasikan ke sel-sel lain, oleh karena itu pati harus diubah
terlebih dahulu kedalam bentuk gula yang terlarut dalam air (Dwidjosoeputro, 1978:
56). Pertumbuhan aksis embrionik kecambah terjadi karena dua peristiwa yaitu
pembesaran sel yang telah ada sebelumnya dan pembentukan sel-sel baru. Sel-sel
baru terbentuk karena proses pembelahan sel yang terjadi pada titik tumbuh
radikula dan plumula. Saat pembesaran sel terjadi proses-proses biokimia,
transportasi air, gula, asam amino, dan perubahan ion-ion organik menjadi protein,
asam nukleat, polisakarida serta molekul-molekul kompleks lainnya. Senyawa yang
dihasilkan akan diubah menjadi organela, dinding sel, membran sel dan lain-lain
sampai terbentuk jaringan dan organ (Salisburry dan Ross, 1995: 15).
Epigeal Hipogeal
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai