GIZI KERJA DAN

PRODUKTIVITAS
PERANAN GIZI BAGI MANUSIA

 SUMBER TENAGA UNTUK MENYEDIAKAN ENERGI

 MEMBANGUN DAN MEMELIHARA JARINGAN TUBUH DENGAN

CARA MENGGANTI SEL-SEL YANG RUSAK

 SEBAGAI BAHAN REGULASI – PEMBENTUK ENZIM DAN HORMON

 SEBAGAI BAHAN IMUNITAS, YAITU PEMBENTUKAN ANTIBODI

DEFINISI

 GIZI KERJA NUTRISI YANG DIPERLUKAN OLEH PARA

PEKERJA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
SESUAI DENGAN JENIS PEKERJAAN

 TUJUAN GIZI KERJA

MENINGKATKAN KEADAAN KESEHATAN DAN GIZI
TENAGA KERJA SEHINGGA EFISIENSI DAN
PRODUKTIVITAS MENINGKAT
UNDANG-UNDANG NO.13 TAHUN 2003
TENTANG KETENAGAKERJAAN

 KESEJAHTERAAN PEKERJA / BURUH ADALAH SUATU PEMENUHAN

KEBUTUHAN DAN / ATAU KEPERLUAN YANG BERSIFAT

JASMANIAH DAN ROHANIAH, BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR

HUBUNGAN KERJA, YANG SECARA LANGSUNG ATAU TIDAK

LANGSUNG DAPAT MEMPERTINGGI PRODUKTIVITAS KERJA

DALAM LINGKUNGAN KERJA YANG AMAN DAN SEHAT

KEBUTUHAN ENERGI MANUSIA

 KEBUTUHAN ENERGI UNTUK METABOLISME BASAL

 KEBUTUHAN ENERGI UNTUK AKTIVITAS FISIK

 KEBUTUHAN ENERGI UNTUK KEGIATAN DINAMIK

KHUSUS (SDA)
 ENERGI DALAM TUBUH MANUSIA TERBENTUK
KARENA ADANYA PEMBAKARAN KARBOHIDRAT,
PROTEIN DAN LEMAK

PERLU MAKANAN DALAM JUMLAH CUKUP

PERLU DIKETAHUI

 SETELAH MAKAN, KADAR GLUKOSA DARAH NAIK HINGGA

KURANG LEBIH TIGA PULUH MENIT DAN SECARA PERLAHAN
KEMBALI KE KADAR GULA PUASA (70 – 100 mg/100 ml) SETELAH
90 – 180 MENIT

 KADAR MAKSIMAL GULA DARAH DAN KECEPATAN UNTUK

KEMBALI PADA KADAR NORMAL BERGANTUNG PADA JENIS
MAKANAN
 PERSEDIAAN GLIKOGEN HANYA BERTAHAN
UNTUK KEPERLUAN BEBERAPA JAM

PERLU MAKAN SECARA TERATUR DALAM

JUMLAH SEIMBANG
MENURUT WHO : 10 – 15 % BERASAL DARI PROTEIN,
15 – 30 % DARI LEMAK DAN
55 – 75 % DARI KARBOHIDRAT
HUBUNGAN INTAKE MAKANAN DENGAN
PRODUKTIVITAS

HASIL PENELITIAN MENGENAI HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN

DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA, YAITU :

 PRODUKTIVITAS PER JAM AKAN LEBIH TINGGI PADA KONDISI

DENGAN MAKANAN ATAU ADANYA KALORI TAMBAHAN,
DIBANDING PADA KEADAAN TANPA MAKANAN ATAU TANPA
TAMBAHAN KALORI

 JIKA KEBIASAAN TIDAK MAKAN PAGI DIUBAH DENGAN MAKAN

PAGI, SELANJUTNYA DENGAN MAKANAN TAMBAHAN, MAKA
PRODUKTIVITAS AKAN BERTAMBAH
PRODUKTIVITAS PER JAM KERJA PADA
TENAKER YANG DIBERI MAKAN

100

80
PROD UK TIVITAS

60
PRODUKTIVITAS PER
JAM
40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
JAM KERJA

X = MENUNJUKKAN JAM KERJA

Y = MENUNJUKKAN PENGELUARAN ENERGI
ABCDE = PENGELUARAN ENERGI YG MENDAPAT MAKANAN
4 – 5 = WAKTU ISTIRAHAT DAN MAKAN
TABEL PENGARUH MAKAN TERHADAP
EFISIENSI KERJA
[HAGGARD DAN GREENBERG DALAM SUMA’MUR]

PRODUKSI DALAM SETAHUN

KEBIASAAN
MAKAN PAGI JAM JAM KE-4 TOTAL
PERTAMA SEHARI

TANPA MAKAN PAGI 144 156 1379

TIGA KALI MAKAN 192 168 1455

TIGA KALI MAKAN 193 186 1521

DITAMBAH DUA KALI MAKAN
TAMBAHAN
 2-3 JAM BEKERJA SEHABIS MAKAN, KADAR GULA
DARAH AKAN TURUN SEHINGGA DIKHAWATIRKAN
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA AKAN TURUN

 PEMBERIAN MAKANAN KECIL DIANTARA 2 WAKTU

MAKAN, AKAN MENINGKATKAN LAGI ENERGI YANG
MUNGKIN SANGAT BERKURANG SESUDAH
DIGUNAKAN
BEBERAPA HAL YG PERLU DIPERHATIKAN MENGENAI
PEMBERIAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA UNTUK
MEMPERTAHANKAN PRODUKTIVITAS, TERUTAMA YG BEKAITAN
DENGAN KONDISI TENAGA KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA

 TENAGA KERJA YG SEDANG HAMIL

PERLU TAMBAHAN 285 kkAL/HARI

 TENAGA KERJA YG MENYUSUI

DIPERLUKAN TAMBAHAN ENERGI UNTUK ENERGI YG TERSIMPAN
DALAM ASI SENDIRI :

6 BULAN PERTAMA DIPERLUKAN TAMBAHAN ENERGI IBU ADALAH

SEBESAR 1,13 x AMB BAYI ATAU KURANG LEBIH 700 kkal/HARI

6 BULAN KEDUA TAMBAHAN KEPERLUAN ENERGI IBU ADALAH 500

kkal/HARI

 TAHUN KEDUA, BILA ANAK MASIH MENDAPAT ASI, DIANJURKAN

TAMBAHAN 400 kkal/HARI
 KERJA SHIFT MALAM, RELATIF LEBIH BERAT  PERLU ENERGI
TAMBAHAN

 PEKERJAAN DI LINGKUNGAN BERSUHU EKSTRIM DINGIN 

MAKANAN DAN MINUMAN HANGAT PANAS  + 2,8 LITER AIR
MINUM UNTUK KERJA BERAT, 1,9 LITER UNTUK KERJA RINGAN

 PEKERJAAN DI TEMPAT YG TERPAPAR BAHAN KIMIA

BAHAN KIMIA DAPAT MENYEBABKAN KERACUNAN-KERACUNAN
KRONIS  PERLU PERBAIKAN KONDISI KERJA DAN TAMBAHAN
MAKANAN UNTUK DAYA TAHAN TUBUH
 ARAH PEMIKIRAN DITUJUKAN :
1. SDM / TENAGA KERJA
 HAMIL, MENYUSUI, KERJA SHIFT, LEMBUR
2. LINGKUNGAN KERJA
A. IKLIM KERJA – LINGKUNGAN KERJA PANAS  BANYAK
MINUM
B. PENGARUH BAHAN KIMIA :  BERKURANGNYA NAFSU
MAKAN
 GANGGUAN PERNAFASAN
C. PARASIT / MIKROORGANISME :
 CACING TAMBANG – ANEMIA
 TBC – NAFSU MAKAN MENURUN
D. PENGARUH STRESS – KEJIWAAN :
 EMOSIONAL, HUBUNGAN KERJA YG KURANG BAIK
3. SARANA DAN FASILITAS
 TEMPAT / RUANG MAKAN
KEUNTUNGAN MEMBERIKAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA :
- MENINGKATKAN DAN MEMPERTAHANKAN KEMAMPUAN
KERJA
- MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
- MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN
- MENURUNKAN ABSENSI
- TERCIPTANYA HUBUNGAN TIMBAL BALIK PENGUSAHA
DAN PEKERJA MAUPUN ANTAR PEKERJA
- SUASANA KERJA MENYENANGKAN DAN MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN GAIRAH KERJA
- MENGATASI KELELAHAN DAN PERSIAPAN TENAGA UNTUK
KERJA KEMBALI
 PEMBERIAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA

SEMUA PROSES YANG DIMULAI DARI PERENCANAAN

ANGGARAN BELANJA SAMPAI MAKANAN DI KONSUMSI
TENAGA KERJA
4. PENGELOLAAN YANG TERARAH DAN
EFEKTIF MELALUI MANAJEMEN GIZI KERJA
MANAJEMEN GIZI KERJA :
 PERENCANAAN
 PELAKSANAAN
 MONITORING DAN EVALUASI

PERENCANAAN
 MASALAH : MACAM, BESARAN MASALAH, SIAPA TARGET
SASARAN, PRIORITAS (KEGAWATAN / EFEKTIVITAS)
 GOAL
 RANCANGAN AKTIVITAS / INTERVENSI
PEMERATAAN << KEKERINGAN PERANG/BENCANA
ALAM

KEMISKINAN SOS-EK

KURANG PANGAN INFEKSI

GANGGUAN NAFSU MAKAN

GIZI KURANG

KURANG GIZI UMUM KURANG GIZI PEKERJA

HUBUNGAN GIZI DAN PRODUKTIVITAS
KONSUMSI MAKANAN MENURUN

TINGKAT KESEHATAN RENDAH

KEADAAN GIZI INDIVIDU MENURUN

DAYA KERJA FISIK TERBATAS

(KEMAMPUAN KERJA TERBATAS)
KESEHATAN JASMANI MENURUN
(KESKITAN DAN ABSENSI)

DAYA PRODUKSI MENURUN (PRODUKTIVITAS

MENURUN)

PENDAPATAN PER-INDIVIDU MENURUN

PRESTASI KERJA BANGSA MENURUN

HUBUNGAN KONSUMSI ZAT GIZI DENGAN
PRODUKTIVITAS KERJA

KONSUMSI ZAT GIZI

INFEKSI KEADAAN GIZI

PENDAPATAN

KETAHANAN FISIK

PRODUKTIVITAS
 TEORI PRODUKTIVITAS
1. HAGGARD DAN GREENBERG
MAKAN  GULA DARAH MENINGKAT  EFISIENSI OTOT
MENINGKAT
2. KRAUNT DAN MULLER
MAKANAN HASIL
2800 7 TON
: 3200 9,6 TON
3800 10 TON
3. DARWIN KARYADI
MAKAN PAGI  PRODUKTIVITAS MENINGKAT
4. SEMENOV
B
ENERGI A1 B1
KALORI C
DLM A C1
TUBUH

JAM KERJA
 Masalah umum gizi kerja dapat
bersumber dari:
1. Faktor ekonomi
2. Faktor kurangnya pengetahuan,
kesadaran tentang gizi
3. Faktor higiene, sanitasi lingkungan
4. Kurang partisipasi pengusaha terhadap
program gizi kerja
 Masalah Gizi Kerja Pada Pola
Kehidupan Masyarakat Pekerja :
1. Sikap hidup asal makan saja
2. Pola makan yg kurang baik / tidak makan pagi (tdk
tertarik krn tampilan kurang selera)
3. Perusahaan tdk menyediakan ruang makan
4. Jam istirahat tidak digunakan haknya krn bekerja
borongan
5. Pemberian uang makan tidak digunakan
sebagaimana mestinya (digunakan keperluan lain)
6. Kurangnya pengetahuan pengelolaan makanan di
perusahaan tentang 2J
 INTAKE MAKANAN
Sarapan pagi sangat penting untuk meningkatkan
produktivitas kerja
Lingkungan kerja yang panas dianjurkan minum 3
liter/hari
Asupan makanan harus berimbang secara
kualitatif dan kuantitatif
Intake makanan diberikan dalam 5x makan yaitu
3x makan berat dan 2x makan ringan (tambahan)
Pengadaan makanan dapat disediakan melalui
kantin perusahaan (selalu dikontrol oleh ahli gizi),
harus higienis dan sehat
 Makanan Tambahan
Fungsi:
- Mengurangi kekurangan zat gizi
- Memacu semangat dan daya kerja
Contoh:
- Teh manis untuk memacu daya pikir
- Bubur kacang hijau untuk menggiatkan daya
kerja
- Buah dan sayur untuk kebugaran
- Air putih untuk mengatasi dehidrasi
 Waktu Istirahat

Fungsi:
sangat penting untuk relaksasi (istirahat,
sholat) dan perbaikan tubuh (makan,
minum) untuk mempertahankan kerja
 Status Gizi Tenaga Kerja

Dipengaruhi oleh faktor pendidikan, sosial,

ekonomi, budaya dan kesehatan
Penilaian status gizi berdasarkan Indeks
Massa Tubuh (IMT)/Body Mass Index (BMI)
BMI = BB / TB2 dengan satuan kg/m2
 Status Gizi Kerja
Status gizi kurang : nilai IMT < 18,5
Status gizi normal : nilai IMT 18,5 - 24,9
Status gizi lebih : nilai IMT 25,0 – 27,0

Penelitian Yuliawaty (1994) pada pabrik rokok

Kudus mendapatkan hasil produksi tertinggi pada
tenaga kerja dengan IMT 18,5 – 22,5
 Kebutuhan Energi Total Individu

Dipengaruhi oleh:
TB dan BB (ukuran tubuh)
Umur
Jenis kelamin
Keadaan kesehatan
Komposisi zat gizi dalam makanan
Lingkungan fisik (iklim dan suhu lingkungan)
dan faktor emosi/stress
 Faktor Lingkungan Kerja 
Status Gizi pekerja

1. Iklim kerja
- lingkungan panas: penguapan tinggi  dehidrasi
- banyak minum: sejuk (15), 1 gelas setiap 15’ -
20’
2. Pengaruh bahan kimia di tempat kerja
Bahan kimia  keracunan kronis 
3. Infestasi parasit / mikroorganisme
- TBC:  nafsu makan  Status gizi
- cacing: ganggu penyerapan
4. Pengaruh psikologis  stress
stress   daya tahan tubuh   produktivitas
 Penggolongan Kegiatan Kerja
Kegiatan ringan Kegiatan sedang Kegiatan berat
-Menulis, mengetik -Memutar baut -Mendorong kereta
-Merokok, makan -Memompa bermuatan
-Menjahit, merajut -Menggergaji -Mengangkat drum
-Pekerjaan kantor berisi
-Mendongkrak
-Kerja mengecat -Mengangkat barang
-Menempa besi
berat
-Pekerjaan tanpa -Menyetrika,
-Mencangkul
menggunakan mengepel
peralatan -Balap sepeda
-Kerja dalam
tambang, memotong
kayu di hutan, dll
 Garis Besar Kebutuhan Kalori Untuk
Bekerja
Laki-laki Perempuan
Jenis pekerjaan Kebutuhan Jenis pekerjaan Kebutuhan
kalori/hari kalori/hari
-Pekerjaan 2400 -Pekerjaan 2000
ringan ringan
-Pekerjaan 2600 -Pekerjaan 2400
sedang sedang
-Pekerjaan -Pekerjaan
3000 2600
berat berat
 Kebutuhan Energi
Tabel: menentukan kebuthan energi individu sehat
(berdasarkan BB, TT dan aktivitas)

BMI Ringan Sedang Berat

BMI lebih 20-25 kkal/kg 30 kkal/kg 35 kkal/kg

BMI normal 30 kkal/kg 35 kkal/kg 40kkal/kg
BMI kurang 30 kkal/kg 40 kkal/kg 40-45 kkal/kg
 Proporsi Pembagian Energi Untuk Tenaga Kerja
Sehari (menurut waktu makan)

Waktu Proporsi Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan berat

makan energi ringan sedang
(%) Laki-2 Wnita Laki-2 Wnita Laki-2 Wnita

Pagi 20 380 480 420 540 480 650

Selingan 10 190 240 210 270 240 325
Siang 35 365 840 745 945 840 1175
Selingan 10 190 240 210 270 240 325
Malam 25 475 610 525 675 600 813
Jumlah 100 1900 2400 2150 2700 2400 3250
 Kebutuhan Energi
Kebutuhan kalori sehari dapat dibagi atas 5 atau 7 kali
waktu pemberian
Yang terutama dilaksanakan 5x waktu pemberian dengan
proporsi sbb:
makan utama 3x
makan selingan/tambahan 2x
dengan rincian:
- makan pagi 25%
- selingan 10%
- makan siang 30%
- selingan 10%
- makan malam 25%
 Contoh Soal
Seorang pekerja rekam medis ,wanita 21 th, TB
158 cm, BB 45 kg,, berapa kalori yang dibutuhkan
dalam sehari?
Petunjuk:
- tentukan BB ideal dan status gizi
- tentukan jenis pekerjaan
- hitung kebutuhan kalori total
- hitung persentase kalori dalam 24 jam
 Jawab:
BBN = (TB-100) ± 10%
= (158-100) ± 10%
= 52,20-63,80 kg
BBI = 58 kg
Status gizi kurang
Jenis pekerjaan = sedang
Kebutuhan kalori total = 58 x 40 kkal = 2320 kkal
Kebutuhan kalori total:
58 x 40 kkal = 2320 kkal
Kalori yang dibutuhkan untuk makan siang +
selingan: 40% x 2320 = 928 kkal
Persentase kalori dalam 24 jam:
- jam 7 pagi sarapan 25%
- jam 10 pagi selingan 10%
- jam 12 pagi makan 30%
- jam 16 pagi selingan 10%
- jam 19 malam makan 25%
TERIMA KASIH