RESEARCH DESIGN

dr. Syuhada, SpPK, MKes

Community Research Program
 Definisi
• Suatu rencana, struktur dan strategi
penelitian yang dimaksud untuk menjawab
permasalahan yang dihadapi, dengan
mengupayakan optimasi yang berimbang
antara validitas internal dan eksternal,
dengan melakukan pengendalian varians
KLASIFIKASI JENIS PENELITIAN
1.BERDASARKAN PADA RUANG LINGKUP PENELITIAN
 PENELITIAN KLINIS
 PENELITIAN LAPANGAN
 PENELITIAN LABORATORIUM
2. BERDASARKAN PADA WAKTU PENELITIAN
 PENELITIAN TRANSVERSAL (CROSS SECTIONAL)
 PENELITIAN LONGITUDINAL : PROSPEKTIF ATAU
RETROSPEKTIF
KLASIFIKASI JENIS PENELITIAN

3. BERDASARKAN PADA SUBSTANSI PENELITIAN

 PENELITIAN DASAR
 PENELITIAN TERAPAN
4. BERDASARKAN PADA ADA-TIDAKNYA ANALISIS HUBUNGAN ANTAR
VARIABEL
 PENELITIAN DESKRIPTIF
 PENELITIAN ANALITIK
5. DESAIN KHUSUS
» UJI DIAGNOSTIK/KLINIS
» ANALISIS KESINTASAN (SURVIVAL ANALISIS)
» META-ANALISIS
6. BERDASARKAN ADA-TIDAKNYA INTERVENSI
 PENELITIAN OBSERVASIONAL ATAU SURVEI
 PENELITIAN INTERVENSIONAL ATAU
EKSPERIMENTAL
7. Berdasarkan ada tidaknya analisis statistik

- PENELITIAN KUALITATIF

- PENELITIAN KUANTITATIF
.
 Penelitian Kualitatif

– Pengamatan cermat dan mendalam (in-depth) untuk

menjawab”mengapa” fenomena tertentu terjadi
– Tujuan
• Deskripsi rinci tentang suatu fenomena
• Eksplorasi teori baru
• Membantu studi kuantitatif dalam pengayaan fenomena
– Metode
• Wawancara mendalam(in-depth interview)
• Diskusi kelompok (Focus Group Discussion)
• Observasi
• Observasi partisipatif
• Pemeriksaan data
 In-depth Interview

• Mengumpulkan data dari sumber/informan secara rinci dengan

menggunakan pedoman semi-terstruktur
• lama: 1 - 1,5 jam
• Proses
– Menjelaskan maksud dan tujuan
– Pencairan suasana
– Mencatat/merekam
• proses
• Jawaban
 FGD
• Sekelompok orang berdiskusi dengan pengarahan dari moderator/fasilitator
• Peserta 6 - 12 orang per kelompok (minimal 2 kelompok)
• Peserta homogen dan tidak saling mengenal
• Proses diskusi terfokus
• Lama: 1 - 2 jam
• Tempat: aman, mudah dijangkau, nyaman dan netral
• Pengamat tidak mengganggu
• Mencatat dan merekam proses dan jawaban
 PENELITIAN KUANTITATIF

OBSERVASIONAL/ INTERVENSIONAL/

SURVAI EKSPERIMENTAL

DESKRIPTIF ANALITIK 1. UJI KLINIS

2. INTERVENSI/
1. SURVAI 1. POTONG SILANG OPERASIONAL
2. STUDI KASUS 2. KASUS-KONTROL 2.1. PREVENTIF
3. STUDI BANDING 3. KOHORT 2.2. KURATIF
4. STUDI PREDIKSI
5. STUDI KORELASI
6. STUDI EVALUASI
 DESCRIPTIVE STUDIES
Menjelaskan karakteristik dari situasi,
kejadian/event atau kasus yang khusus
• Small scale……….Descriptive Case Studies
• Large scale……...Cross-sectional Surveys
 Small scale, descriptive case studies

• Menjelaskan secara mendalam/in-depth

karakteristik2 dari ≥1 kasus yang tidak
banyak (misal: pasien, fasilitas kesehatan)
• Provide insight into problem
• Tidak memberikan informasi apapun
mengenai populasi
Large Scale, Cross-sectional surveys
• Mencari prevalensi dari masalah/determinan
kesehatan pada satu waktu atau periode
waktu tertentu pada suatu populasi
 Contoh :
• Survey prevalensi TB (large, limited number
of variables)
• Studi KAP(Knowledge, Attitudes and
Practices) tentang TB paru (small, can be
more complex)
 Comparative or Analytic Studies
Mencoba mencari causes atau risk factors
dari suatu masalah kesehatan

Membandingkan 2 kelompok atau lebih, ada

yang memiliki masalah sedangkan yang lain
tidak.
 PENELITIAN ANALITIK

1. PENELITIAN POTONG SILANG (CROSS

SECTIONAL)
2. PENELITIAN KASUS-KONTROL (CASE-
CONTROL STUDY)
3. PENELITIAN KOHORT (COHORT
STUDY)
PENELITIAN POTONG SILANG

 PENELITI MELAKUKAN OBSERVASI ATAU

PENGUKURAN VARIABEL PADA SATU SAAT,
SAAT YANG SAMA & SATU KALI SAJA
 TIDAK DILAKUKAN PEMERIKSAAN/ PENG-
UKURAN ULANGAN
 HASIL PENGUKURAN DITAMPILKAN DALAM
TABEL 2 X 2
PENELITIAN POTONG SILANG

 RASIO PREVALENS :
 > 1 : FAKTOR TERSEBUT ADALAH FAKTOR
RISIKO
 = 1 : BUKAN FAKTOR RISIKO
 < 1 : FAKTOR PROTEKTIF

 DISEBUT JUGA “STUDI PREVALENS”

 RANCANGAN PENELITIAN POTONG SILANG

Populasi
(sample)

Faktor Faktor
risiko (+) risiko (-)

Efek (+) Efek (-) Efek (+) Efek (-)

PENELITIAN POTONG SILANG

 Observasi dan pengukuran variabel bebas dan tergantung

dalam waktu yang sama (satu kali)

Faktor Efek
risiko Ya Tidak Jumlah

Ya A B A+B
Tidak C D C+D
Rasio prevalens = Rp = A/(A+B) : C/(C+D)
PENELITIAN POTONG SILANG

 RASIO PREVALENS = PERBANDINGAN ANTARA

JUMLAH SUBJEK DENGAN PENYAKIT (LAMA DAN
BARU) PADA SATU SAAT DENGAN SELURUH SUBJEK
YANG ADA.
 RP = A/(A+B) : C/(C+D)
 A/(A+B) = PROPORSI (PREVALENS) SUBJEK YANG
MEMPUNYAI FAKTOR RISIKO YANG
MENGALAMI EFEK
 C/(C+D) = PROPORSI (PREVALENS) SUBJEK TANPA
FAKTOR RISIKO YANG MENGALAMI
• Keuntungan
– mudah
– cepat
– banyak variabel dapat dicari/dianalisis
• Kerugian
– perlu subjek yang besar
– tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit
– faktor resiko kadang-kadang sulit diukur
– tidak valid untuk meramal
– hubungan faktor resiko dengan efek paling lemah
dibandingkan disain lain
PENELITIAN KASUS-KONTROL

DISEBUT JUGA : - CASE COMPARISON STUDY

- CASE COMPEER STUDY
- CASE REFERENT STUDY
- RETROSPECTIVE STUDY
- TROHOC STUDY ( MENURUT
FEINSTEIN, YANG MERUPAKAN KEBALIKAN
DARI COHORT)
STUDY DIMULAI DENGAN MENGIDENTIFIKASI KELOMPOK
DENGAN PENYAKIT ATAU EFEK TERTENTU (KASUS) DAN
KELOMPOK TANPA EFEK (KONTROL), KEMUDIAN SECARA
RETROSPEKTIF DITELITI FAKTOR RISIKO YANG MUNGKIN
MENJADI PENYEBAB TERJADINYA EFEK  STUDY
LONGITUDINAL SECARA RETROSPEKTIF.
 RANCANGAN PENELITIAN KASUS-KONTROL

FAKTOR RISIKO (+)

RETROSPEKTIF KASUS/EFEK(+)
FAKTOR RISIKO (-)

POPULASI
(SAMPEL)

FAKTOR RISIKO (+)

RETROSPEKTIF
KONTROL/EFEK(-)
FAKTOR RISIKO (-)
ANALISIS HASIL PENELITIAN :

1. RASIO ODDS

EFEK
YA TIDAK JUMLAH
---------------------------------------------------------------
FAKTOR YA A B A+B
RISIKO
TIDAK C D C+D
---------------------------------------------------------------
JUMLAH A+C B+D A+B+C+D

RASIO ODDS = AD/BC

• Keuntungan
– tidak menghadapi kendala etik
– ada kesamaan waktu antara kasus dengan kontrol sehingga
lebih tajam
– tidak diperlukan investasi waktu dan lebih ekonomis
• Kekurangan
– tidak diketahui efek variabel luar karena tidak matching
– lemah dalam hal objektivitas dan reliabilitas
– bias karena tidak “blind mesurement”
– subjek penelitian yang kurang sehingga sulit untuk matching
PENELITIAN KOHORT

 COHORT (BAHASA ROMAWI KUNO) = SEKELOMPOK

TENTARA YANG MAJU BERBARIS KE MEDAN PERANG
 PENELITIAN LONGITUDINAL SECARA PROSPEKTIF
 FAKTOR RISIKO DIIDENTIFIKASI TERLEBIH
DAHULU, KEMUDIAN SUBJEK DIIKUTI SAMPAI
PERIODE WAKTU TERTENTU UNTUK MELIHAT TER-
JADINYA EFEK ATAU PENYAKIT YANG DITELITI.
 RANCANGAN PENELITIAN KOHORT

EFEK (+)
FAKTOR RISIKO (+) PROSPEKTIF
POPULASI EFEK (-)
(SAMPEL)
EFEK (+)
PROSPEKTIF
FAKTOR RISIKO (-)
EFEK (-)
 ANALISIS HASIL PENELITIAN

 RISIKO RELATIF (RR) = A/(A+B) : C/(C+D)

 MODIFIKASI PENELITIAN KOHORT
1. PENELITIAN KOHORT RETROSPEKTIF
 SAMA DENGAN PENELITIAN KOHORT, NAMUN DATA DIAMBIL
SECARA RETROSPEKTIF OLEH KARENA TELAH TERJADI PADA
MASA LALU.

2. PENELITIAN KOHORT BERGANDA

(DOUBLE COHORT STUDY)
 KELOMPOK DENGAN FAKTOR RISIKO MERUPAKAN KELOMPOK
YANG BERBEDA DENGAN KELOMPOK TANPA FAKTOR RISIKO.
KEDUA KELOMPOK BERBEDA INI DIAMATI SECARA
PROSPEKTIF.(DISEBUT JUGA STUDI KOHORT PROSPEKTIF
DENGAN PEMBANDING EKSTERNAL).
3. NESTED CASE-CONTROL STUDY
 TERDAPATNYA BENTUK STUDI KASUS-KONTROL
YANG BERSARANG (NESTED) DI DALAM
RANCANGAN PENELITIAN KOHORT. DATA YANG
DIPAKAI IALAH DATA YANG DIPEROLEH DARI
STUDI KOHORT.
• Keuntungan
– ada keseragaman obsevasi
– dapat menata komparabilitas sejak awal
– dapat langsung menetapkan besar faktor resiko dari satu
saat ke saat yang lain
– memungkinkan peningkatan metodologik (waktu, cohort
retrospective, kombinasi dengan eksperimental)
• Kekurangan
– membutuhkan waktu, sarana dan subjek yang besar
– mahal
– “drop out” tinggi
– menghadapi kendala etik
 Eksperimental
• Memberikan perlakuan/manipulasi terhadap subjek
kemudian diamati efek perlakuan tersebut
• Disebut juga rancangan percobaan
• Kapasitas korelasi paling tinggi dibandingkan rancangan
penelitian yang lain
• Variabel penelitian:
– Var. tercoba, yang dipelajari efek perlakuan
– Var. eksperimental, yang dimanipulasi
– Var. non-eksperimental
• Var. Terkendali: variabel luar yang dapat dikendalikan
• Var. tak terkendali: variabel luar yang tidak dapat dikendalikan
• Pengendalian dilakukan dengan:
– rancangan penelitian
– statistik
 Rancangan Penelitian Eksperimental
• Sederhana (posttest only control group design)
(x) O1
(-) O2

• Berulang (pre and posttest control group design)

O1 (x) O2
O3 (-) O4

• Lengkap (Solomon four groups design)

O1 (x) O2
O3 (-) O4
(x) O5
(-) O6
 PENELITIAN INTERVENSIONAL/
EKSPERIMENTAL

1. UJI KLINIS
2. PENELITIAN INTERVENSI/OPERASIONAL
UJI KLINIS :

 PENELITIAN EKSPERIMENTAL TERENCANA

PADA MANUSIA
 RCT = RANDOMIZED CONTROL TRIAL =
UJI KLINIS ACAK TERKONTROL
 HULLEY & CUMMING :
 RBT : RANDOMIZED BLINDED TRIAL
 KETERSAMARAN = PEMBUTAAN =
MASKING = BLINDING
JENIS UJI KLINIS :

 TAHAP 1 : - PENELITIAN LABORATORIUM

- UJI PRE KLINIS
- INVITRO  BINATANG PERCOBAAN
- TUJUAN :
- INFORMASI FARMAKOLOGI & -
TOKSIKOLOGI
 TAHAP 2 : - FASE I - IV
- INVIVO : MANUSIA
UJI KLINIS TAHAP 2
 FASE I: - KEAMANAN (SAFETY EVALUATION)
- TOLERANSI PENGOBATAN
- 20 - 100 ORANG
 FASE II: - MENILAI EFEK OBAT (EFFICACY
EVALUATION)
- DOSIS YANG EFEKTIF
- 100-200 ORANG
 FASE III : - EVALUASI OBAT BARU DIBANDINGKAN
DENGAN OBAT STANDAR (MULTICENTRE STUDY)
1. PILOT STUDY
2. PIVOTAL WELL CONTROLLED STUDY
 FASE IV : - UJI KLINIS PASCA PASAR (POST
MARKETING)
- EFEK SAMPING OBAT PADA MASYARAKAT
 Rancangan Penelitian Uji Klinis
(Clinical Trial)
1. RANCANGAN PARALEL
2. RANCANGAN MENYILANG (Cross-over)
 RANCANGAN UJI KLINIS PARALEL

KELOMPOK EFEK ?
PERLAKUAN

SUBJEK
R
PENELITIAN

KELOMPOK
KONTROL EFEK ?
 RANCANGAN UJI KLINIS MENYILANG
(CROSS-OVER DESIGN)
A B’
KELOMPOK KELOMPOK
EFEK ? PERLAKUAN EFEK ?
PERLAKUAN

SUBJEK
PENELITIAN R

KELOMPOK EFEK ? KELOMPOK EFEK ?

KONTROL PERLAKUAN
B A’

PERLAKUAN PERIODE PERLAKUAN

WASH OUT
 HAL PENTING PADA UJI KLINIS

 KEPATUHAN PASIEN (COMPLIANCE)

 DROP OUT
 EFEK SAMPING
 PENYIMPANGAN PROTOKOL
 INFORMED CONSENT
 ASPEK ETIK
 PENELITIAN INTERVENSI

 DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

(PUBLIC HEALTH)
 PENELITIAN OPERASIONAL (OPERATIONAL
RESEARCH) (=ACTION RESEARCH)
 2 JENIS :

PENELITIAN INTERVENSI PREVENTIF

PENELITIAN INTERVENSI KURATIF

 PENELITIAN INTERVENSI

 DALAM BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

(PUBLIC HEALTH)
 PENELITIAN OPERASIONAL (OPERATIONAL
RESEARCH) (=ACTION RESEARCH)
 2 JENIS :

PENELITIAN INTERVENSI PREVENTIF

PENELITIAN INTERVENSI KURATIF