DAN FENOL
Dadang kurnia (31111063)
Yandy zuliyandy (31111103)
Farmasi 3 B
Alkohol
CH3CCH3
Metanol
OH
CH3CH2OH OH
2-Propanol
(isopropil alkohol) 2-Metil-2-propanol
Etanol
(tert-butil alkohol)
3
CH3OH CH3CHCH3 CH3
2-Metil-2-propanol
Metanol CH3CCH3 (tert-butil alkohol)
OH
CH3CH2OH 2-Propanol
OH
Etanol (isopropil alkohol)
Atom karbon dapat berupa suatu atom karbon dari gugus alkenil atau gugus
alkunil.
Atau dapat pula berupa suatu atom karbon jenuh dari suatu cincin benzena.
CH3CH2CHCH2CH2CH2OH
CH3
4-Metil-1-heksanol
9
Alkohol dapat dilihat secara struktural:
. sebagai turunan hidroksi dari alkana.
. sebagai turunan alkil dari air.
Etil alkohol = etana dimana satu hidrogen
diganti dengan gugus hidroksil.
Etil alkohol = air dimana satu hidrogen diganti
dengan gugus etil.
Gugus etil
CH3CH2 H
CH3CH3
1090 O
1050 O
H H
Gugus hidroksil
Etana Etil Air
alkohol 10
Sintesis Alkohol dari Alkena
Hidrasi Alkena
Adisi air pada ikatan rangkap alkena dengan
katalis asam.
Metode pembuatan alkohol dengan berat
molekul rendah (kegunaan utama pada
proses industri skala besar).
Katalis asam yg paling sering digunakan:
asam sulfat & asam fosfat.
11
Reaksi bersifat regioselektif.
Adisi air pada alkena mengikuti hukum
Markovnikov.
Reaksi secara umum sebagai berikut:
H+
C C + H OH C C
H OH
CH3 CH3
+
H
H3C C CH2 + H OH H3C C CH2 H
250C
OH
2-Metilpropena tert-Butil alkohol
12
Sesuai hukum Markovnikov: reaksi tidak
menghasilkan alkohol primer, kecuali kasus
khusus pada hidrasi etena.
H3PO4
H2C CH2 + H OH 0
CH2CH2OH
300 C
13
Reaksi Oksimerkurasi-Demerkurasi
Reaksi dua tahap yang sangat berguna untuk
mensintesis alkohol dari alkena.
Alkena bereaksi dgn Hg(OAc)2 dalam
campuran THF dan air menghasilkan senyawa
merkuri(hidroksialkil).
Senyawa merkuri(hidroksialkil) dapat
direduksi oleh natrium borohidrida menjadi
alkohol.
Persentase hasil reaksi keseluruhan 90%
dengan regioselektifitas yang tinggi.
14
Reaksi Hidroborasi - Oksidasi
Adisi elemen air pada suatu ikatan rangkap
dapat pula dilakukan di laboratorium dengan
menggunakan diboran atau THF : BH3.
Adisi air adalah bersifat tidak langsung dan
melibatkan dua tahap reaksi.
Pertama adalah adisi boran pada ikatan
rangkap yang disebut hidroborasi.
Kedua adalah oksidasi dan hidrolisis senyawa
antara organoboron menghasilkan suatu
alkohol dan asam borat.
15
Reaksi alkohol dengan hidrogen halida
Jika alkohol bereaksi dengan suatu hidrogen
halida, maka terjadi suatu reaksi substitusi
menghasilkan suatu alkil halida dan air.
Urutan reaktivitas dari hidrogen halida adalah
HI > HBr > HCl (HF umumnya tidak reaktif).
Urutan reaktivitas alkohol: 3º > 2º > 1º > metil.
Reaksi ini dikatalisis oleh asam.
Alkohol primer dan sekunder dapat dikonversi
menjadi alkil klorida dan alkil bromida melalui
reaksi alkil halida dengan natrium halida dan
asam sulfat.
16
Langkah 1
CH3 H CH3 H
cepat
H3 C C O H + H O H H3 C C O H + O H
CH3 CH3 H
Langkah 2
CH3 H CH3 H
lambat
H3 C C O H H3 C C + O H
CH3 CH3
Langkah 3
CH3 CH3
cepat
H3 C C + Cl H3 C C Cl
CH3 CH3
17
Pada alkohol dengan halangan ruang besar, solvasi ion negatif
(alkoksida) terhambat sehingga ion alkoksida kurang terstabilkan
dan menjadi asam yang lebih lemah.
Harga pK a
beberapa asam lemah
ASAM pK a
CH3OH 15,5
H2 O 15,74
CH3CH2OH 15,9
(CH3 )3 COH 18,0
HC CH 25
H2 35
NH3 38
CH3 CH3 50
18
Konversi Alkohol menjadi Alkil halida
19
Reaksi alkohol dengan hidrogen halida
Jika alkohol bereaksi dengan suatu hidrogen
halida, maka terjadi suatu reaksi substitusi
menghasilkan suatu alkil halida dan air.
Urutan reaktivitas dari hidrogen halida adalah
HI > HBr > HCl (HF umumnya tidak reaktif).
Urutan reaktivitas alkohol: 3º > 2º > 1º > metil.
Reaksi ini dikatalisis oleh asam.
Alkohol primer dan sekunder dapat dikonversi
menjadi alkil klorida dan alkil bromida melalui
reaksi alkil halida dengan natrium halida dan
asam sulfat.
20
Langkah 1
CH3 H CH3 H
cepat
H3 C C O H + H O H H3 C C O H + O H
CH3 CH3 H
Langkah 2
CH3 H CH3 H
lambat
H3 C C O H H3 C C + O H
CH3 CH3
Langkah 3
CH3 CH3
cepat
H3 C C + Cl H3 C C Cl
CH3 CH3
21
Reaksi alkohol dengan PBr3
Alkohol primer dan sekunder bereaksi dengan
fosfor tribromida menghasilkan alkil bromida.
Tidak seperti reaksi dengan HBr, reaksi
dengan PBr3 tidak melibatkan pembentukan
karbokation.
Biasanya berlangsung tanpa penataan-ulang
dari kerangka karbon.
Sering menjadi pereaksi terpilih untuk
mengubah suatu alkohol menjadi alkil bromida
yang bersesuaian.
Reaksi diawali dengan terbentuknya suatu alkil
dibromofosfit terprotonasi.
22
3R OH + PBr3 3R Br + H3 PO3
Br H
alkil dibromofosfit
terprotonasi
CH3
CH3
Etil metil eter Dietil eter
tert-Butil fenil eter
Sifat Fisik Alkohol & Eter
Eter memiliki titik didih yang sebanding
dengan hidrokarbon dengan berat molekul
yang sama.
Titik didih dietil eter adalah 34,6ºC
Alhohol memiliki titik didih yang lebih
tinggi dibandingkan dengan eter atau
hidrokarbon yang sebanding.
Titik didih butil alkohol adalah 117,7ºC.
Molekul-molekul alkohol dapat berikatan
satu sama lain melalui ikatan hidrogen,
sementara eter dan hidrokarbon tidak
dapat.
Meskipun demikian, eter juga dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan
senyawa-senyawa seperti air.
Reaksi-reaksi Eter
Dialkil eter bereaksi dengan sedikit pereaksi
diluar asam-asam.
Eter tahan terhadap serangan nukleofil dan
basa.
Ketidakkreaktifan dan kemampuan eter men-
solvasi kation (dengan mendonorkan
sepasang elektron dari atom oksigen)
membuat eter berguna sebagai solven dari
banyak reaksi.
28
Reaksi-reaksi Epoksida
Cincin tiga anggota dengan tegangan (strain)
yang sangat tinggi dalam molekul epoksida
menyebabkan epoksida lebih reaktif terhadap
substitusi nukleofilik dibandingkan dengan
eter yang lain.
Katalisis asam membantu pembukaan cincin
epoksida dengan menyediakan suatu gugus
pergi yang lebih baik (suatu alkohol) pada
atom karbon yang mengalami serangan
nukleofilik.
29
Katalisis ini sangat penting terutama jika
nukleofilnya adalah suatu nukleofil lemah
seperti air atau suatu alkohol:
+ H+ H O H
C C C C HO C C O H
_
H+
O O H
H _
H+
HO C C OH
30
Pembukaan cincin dengan katalis basa
ROH
RO + C C RO C C O HO C C OH
Nukleofil
O Ion
kuat alkoksida + RO
31
Fenol
OH H3C OH
Fenol 4-Metilfenol
Senyawa yang memiliki suatu gugus
hidroksil, yang terikat langsung pada cincin
benzena disebut fenol.
OH H 3C OH
Fenol p-Metilfenol
Ar OH
33
Fenol yang Terdapat di Alam
Fenol dan senyawa sejenisnya tersebar meluas
di alam.
Tirosina adalah asam amino yang terdapat
dalam protein.
Metil salisilat didapatkan dalam wintergreen oil
(tumbuhan).
Eugenol didapatkan dalam minyak cengkeh.
Timol didapatkan dalam thyme (tumbuhan).
Urushiol adalah blistering agent (vesicant) yang
didapatkan dalam ivy (tumbuhan) beracun.
Sintesis Eter
Dehidrasi alkohol
Alkohol mengalami dehidrasi membentuk
alkena (lihat Bab Alkena).
Alkohol primer dapat juga terdehidrasi
membentuk eter.
Dehidrasi menghasilkan eter berlangsung
pada suhu yang lebih rendah dibanding reaksi
dehidrasi membentuk alkena.
Dehidrasi menghasilkan eter dibantu dengan
distilasi eter segera setelah terbentuk.
35
H2SO4
CH2 CH2
180 0C
Etena
CH3 CH2 OH
H2SO4
CH3 CH2 OCH 2 CH3
140 0C
Dietil eter
CH3CH2OCH 2CH3 + H3 O
ROR
+
ROH + R'OH ROR' + H2O
H2SO4 +
alkohol 10 R'OR' 36
Sifat Fisik Fenol
Adanya gugus hidroksil dalam fenol berarti fenol
adalah seperti alkohol yang dapat membentuk
ikatan hidrogen intermolekular yang kuat.
Ikatan hidrogen ini menyebabkan fenol
berasosiasi sehingga memiliki titik didih yang lebih
tinggi dibanding hidrokarbon dengan berat molekul
yang sama.
Fenol memiliki titik didih 70ºC lebih tinggi
dibanding toluena meskipun berat molekulnya
hampir sama.
Reaksi Fenol sebagai Asam
Meskipun fenol secara struktural mirip dengan alkohol
tapi fenol merupakan asam yang lebih kuat.
Harga pKa kebanyakan alkohol adalah 18, sedangkan
pKa fenol lebih kecil dari 11.
Bandingkan sikloheksanol dan fenol.
OH OH
Sikloheksanol Fenol
pKa = 18 pKa = 9,89
Sintesis Fenol
Sintesis Laboratoris
Sintesis fenol secara laboratoris yang paling
penting adalah hidrolisis garam
arenadiazonium.
Metode ini sangat serbaguna.
Kondisi untuk tahap diazotasi dan hidrolisis
bersifat mild.
Gugus lain yang ada dalam molekul tidak
berubah.
HONO + H3O+
Ar NH2 Ar N2 Ar OH
panas
39
NH2 OH
(1) NaNO2, H2SO 4
0 - 50C
Br Br
3-Bromofenol (66%)
NH2 OH
(1) NaNO2, H2SO 4
0 - 50C
NO2 NO2
3-Nitrofenol (80%)
NH2 OH
(1) NaNO2, H2SO 4
Br Br
0 - 50C
CH3 CH3
2-Bromo-4-metilfenol (80-92%) 40
Sintesis Industrial
Fenol merupakan bahan kimia industri yang
sangat penting, sebagai material awal untuk
sejumlah besar produk komersial mulai dari
aspirin sampai plastik.
Hidrolisis Klorobenzena (Proses Dow)
Cl ONa
3500C
+ 2 NaOH + NaCl + H2O
(high pressure)
ONa OH
HCl
+ NaCl
41
Fenol dalam Sintesis Williamson
Fenol dapat diubah menjadi eter melalui
sintesis Williamson.
Karena fenol lebih asam dibanding alkohol,
maka fenol diubah menjadi natrium fenoksida
dengan memakai NaOH (logam Na dipakai
untuk mengubah alkohol menjadi ion
alkoksida).
Reaksi Umum
NaOH R X
ArOH ArO Na ArOR + NaX
X = Cl, Br, I,
OSO 2OR atau
OSO 2R'
42
Contoh spesifik
OH O Na OCH2 CH3
OH OH OH
OH O Na OCH3
NaOH CH3OSO2OCH3
+ NaOSO2OCH3
H 2O
Anisol
(Metoksibenzena)
43
Membedakan dan memisahkan
fenoldari alkohol dan asam karboksilat
44