0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang discharge planning, yaitu proses perencanaan pasien saat pulang dari rumah sakit untuk memastikan kebutuhan pasien terpenuhi. Tujuannya adalah mengidentifikasi kebutuhan pasien agar dapat mempertahankan fungsi setelah pulang serta memberikan pelayanan terbaik. Prosesnya melibatkan identifikasi masalah yang mungkin timbul setelah pulang berdasarkan sumber daya yang tersedia.
Dokumen tersebut membahas tentang discharge planning, yaitu proses perencanaan pasien saat pulang dari rumah sakit untuk memastikan kebutuhan pasien terpenuhi. Tujuannya adalah mengidentifikasi kebutuhan pasien agar dapat mempertahankan fungsi setelah pulang serta memberikan pelayanan terbaik. Prosesnya melibatkan identifikasi masalah yang mungkin timbul setelah pulang berdasarkan sumber daya yang tersedia.
Dokumen tersebut membahas tentang discharge planning, yaitu proses perencanaan pasien saat pulang dari rumah sakit untuk memastikan kebutuhan pasien terpenuhi. Tujuannya adalah mengidentifikasi kebutuhan pasien agar dapat mempertahankan fungsi setelah pulang serta memberikan pelayanan terbaik. Prosesnya melibatkan identifikasi masalah yang mungkin timbul setelah pulang berdasarkan sumber daya yang tersedia.
Discharge Planning adalah suatu proses yang bertujuan untuk
membantu pasien dan keluarga dalam meningkatkan atau mempertahankan derajat kesehatannya. Discharge planning adalah proses mempersiapkan pasien yang dirawat di rumah sakit agar mampu mandiri merawat diri pasca rawatan (Carpenito, 2009 ; Kozier, 2004). TUJUAN
Menurut Discharge Planning Association (2008) tujuan dari discharge
planning adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik pasien untuk dapat mempertahankan atau mencapai fungsi maksimal setelah pulang.
Discharge planning juga bertujuan memberikan pelayanan terbaik untuk
menjamin keberlanjutan asuhan yang berkualitas (Nursalam, 2011). PRINSIP DISCHARGE PLANNING
1. Klien merupakan fokus dalam perencanaan pulang.
2. Kebutuhan dari klien diidentifikasi, kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang mungkin muncul pada saat klien pulang nanti, sehingga kemungkinan masalah yang muncul di rumah dapat segera diantisipasi. 3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. 4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada. Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan pengetahuan dari tenaga yang tersedia maupun fasilitas yang tersedia di masyarakat. 5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan. Setiap klien masuk tatanan pelayanan maka perencanaan pulang harus dilakukan. ALUR DP TERIMAKASIH