Anda di halaman 1dari 11

HEAT

EXCHANGE
R Rangkuman Buku Coulson Chapt. 12 (12.1-

EQUIPMENT
12.4)

. Oleh: Alna Livia Fanneza


03031381621063
APA ITU
HEAT
EXCHANGE
R
EQUIPMEN
T
?
merupakan alat yang berfungsi untuk memindahkan energi panas
HEAT antara dua atau lebih fluida dan terjadi pada temperatur yang
EXCHANGE berbeda antara fluida, dimana fluida tersebut ada yang bertindak
sebagai fluida panas (hot fluid) dan yang lain bertindak sebagai
R fluida dingin (cold fluid).
EQUIPMEN
T Jenis alat penukar panas
1. Double-pipe exchanger 6. Air cooled
2. Shell and tube exchanger 7. Direct Contact
3. Plate and frame exchanger 8. Agitated Vessel
4. Plate-fin exchanger 9. Fired Heaters
5. Spiral heat exchanger
“Hal terpenting dalam design suatu HE adalah menentukan panas
yang ditransfer berdasarkan luas permukaan menggunakan
perbedaan temperatur komponen.”

Heat transfer
basic across surface
equation

design
Over all
coefficient:

Besarnya koefisien masing-masing akan tergantung pada sifat proses perpindahan panas
(konduksi, konveksi, kondensasi, perebusan atau radiasi), pada sifat fisik fluida, pada laju aliran
fluida, dan pada susunan fisik fluida. permukaan perpindahan panas.
Langkah-langkah desain:
1. Tentukan: laju perpindahan panas, laju aliran fluida, suhu.
2. Pelajari sifat fisik fluida yang dibutuhkan: densitas, viskositas, konduktivitas termal.
3. Tentukan jenis alat yang akan digunakan.
4. Pilih nilai percobaan untuk koefisien keseluruhan (U).
5. Hitung perbedaan suhu rata-rata (delta T)
6. Hitung area yang diperlukan dari persamaan basic design (Q).
7. Tentukan layout alat.
8. Hitung koefisien individua;.
9. Hitung koefisien keseluruhan dan bandingkan dengan nilai percobaan. Jika dihitung nilai berbeda
secara signifikan dari nilai yang diestimasikan, gantikan dengan yang dihitung nilai estimasi dan kembali
ke langkah 6.
10. Hitung pressure drop alat; jika kembali tidak memuaskan, kembali ke langkah 7 atau 4 atau 3
11. Optimalkan desain: ulangi langkah 4 hingga 10, jika perlu, untuk menentukan yang termurah penukar
yang dapat memenuhi tugas.
ANALISA DESIGN
Menganalisa efektivitas alat dengan metode NTU

Metode NTU (Number of Transfer Unit) adalah Kelebihan:


prosedur untuk mengevaluasi kinerja heat
exchange yang memiliki keunggulan yang tidak Dapat menentukan temperatur outlet
memerlukan evaluasi pada perbedaan temperature tanpa 10 langkah desain HE
rata-rata. Metode ini dapat digunakan untuk menggunakan plot efektivitas heat
menentukan kinerja penukar ketika area
exchanger versus NTU. Nilai dari grafik
perpindahan panas dan detail konstruksi diketahui.
tersebut menjadi nilai kecepatan
perpindahan panas maksimum pada
suatu alat.
O V E R A L L H E AT
TRANSFER
COEFFICIENT

Data lengkap dapat dilihat dalam buku Perry (1997),


TEMA (1999) dan Ludwig (2001).
Over all
coefficient:
F O U L I N G FA C T O R
HEAT EXCHANGER

Sebagian besar fluida proses DAPAT mengotori alat dan


hal tersebut akan mengurangi konduktivitas termal
proses yang berujung pada proses perpindahan panas
yang efisien. Pengotor tersebut disebut fouling. Efek
fouling sangat penting dalam desain menjadi salah satu
faktor yang sangat diperhitungkan dalam desain. Nilai
fouling dalam desain disebut fouling factor dan
termasuk resistensi perpindahan panas, bukan
koefisien.

Peristiwa fouling dapat mengurangi kerja alat dan


meningkatkan nilai pressure drop. Jika efisiensi alat
menurun, maka energi yang dibutuhkan untuk
memenuhi kerja suatu alat akan lebih banyak.

Energi yang berlebihan akan menyebabkan kerja alat


tidak ekonomis. Sehingga fouling factor menjadi salah
satu keputusan ekonomis dalam desain heat exchanger.
Thank
You.

REGIONAL PALEMBANG

Anda mungkin juga menyukai