Anda di halaman 1dari 27

ASKEP ASMA PADA

ANAK

KELOMPOK 5 :
Risma
Kristin
Dwi
Pengertian asma

Asma bronchial adalah penyakit jalan
nafas obstruktif intermitten, reversibel
dimana trakheobronkhial berespon
secara hiperaktif terhadap stimuli
tertentu
Etiologi

Ada beberapa hal yang merupakan
faktor predisposisi dan presipitasi
timbulnya serangan asma bronkhial
1. Faktor Predisposisi
2. Faktor Presipitasi
Lanjutan…

1. Faktor Predisposisi
 Genetik
2. Faktor Presipitasi
 Alergen
Alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan
b) Ingestan, yang masuk melalui mulut
c) Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit
 Stress
 Olah raga/aktivitas jasmani yang berat
klasifikasi

Berdasarkan penyebabnya, asma
bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi
3 tipe, yaitu:
1. Ekstrinsik (alergik)
2. Intrinsik (non alergik)
3. Asma gabungan
Patofisiologi

Di word..
Manifestasi Klinis

Manifestasi klinik pada pasien asma adalah
batuk, dyspnoe, dan wheezing. Pada sebagian
penderita disertai dengan rasa nyeri dada, pada
penderita yang sedang bebas serangan tidak
ditemukan gejala klinis, sedangkan waktu
serangan tampak penderita bernafas cepat,
dalam, gelisah, duduk dengan tangan
menyanggah ke depan serta tampak otot-otot
bantu pernafasan bekerja dengan keras
Lanjutan…

Ada beberapa tingkatan penderita asma yaitu :
 Tingkat I :
a) Secara klinis normal tanpa kelainan pemeriksaan
fisik dan fungsi paru.
b) Timbul bila ada faktor pencetus baik didapat alamiah
maupun dengan test provokasi bronkial di laboratorium
 Tingkat II :
a) Tanpa keluhan dan kelainan pemeriksaan fisik tapi
fungsi paru menunjukkan adanya tanda-tanda obstruksi
jalan nafas.
b) Banyak dijumpai pada klien setelah sembuh serangan
Lanjutan..

 Tingkat III :
a) Tanpa keluhan.
b) Pemeriksaan fisik dan fungsi paru menunjukkan adanya
obstruksi jalan nafas.
c) Penderita sudah sembuh dan bila obat tidak diteruskan
mudah diserang kembali
 Tingkat IV :
a) Klien mengeluh batuk, sesak nafas dan nafas berbunyi
wheezing.
b) Pemeriksaan fisik dan fungsi paru didapat tanda-tanda
obstruksi jalan nafas
Lanjutan..

 Tingkat V :
a) Status asmatikus yaitu suatu keadaan darurat medis
berupa serangan asma akut yang berat bersifat refrator
sementara terhadap pengobatan yang lazim dipakai.
b) Asma pada dasarnya merupakan penyakit
obstruksi jalan nafas yang reversibel
Komplikasi

Berbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah:
 Status asmatikus
 Atelektasis
 Hipoksemia
 Pneumotoraks
 Emfisema
Penatalaksanaan

Pengobatan pada asma bronkhial terbagi 2,
yaitu:
1) Pengobatan non farmakologik
 Memberikan penyuluhan
 Menghindari faktor pencetus
 Pemberian cairan
 Fisioterapi
 Beri O₂ bila perlu
Lanjutan..

2) Pengobatan farmakologik
- Bronkodilator: obat yang melebarkan saluran nafas.
Terbagi dalam 2 golongan:
 Simpatomimetik/andrenergik (adrenalin dan
efedrin)
Nama obat: Orsiprenalin (Alupent), fenoterol
(berotec), terbutalin (bricasma)
 Santin (teofilin)
Nama obat: Aminofilin (Amicam supp), Aminofilin
(Euphilin Retard), Teofilin (Amilex)
Lanjutan..
- Kromalin

Kromalin bukan bronkodilator tetapi merupakan obat
pencegah serangan asma. Kromalin biasanya diberikan
bersama-sama obat anti asma yang lain dan efeknya
baru terlihat setelah pemakaian 1 bulan.
- Ketolifen
Mempunyai efek pencegahan terhadap asma seperti
kromalin.Biasanya diberikan dosis 2 kali 1
mg/hari.Keuntungan obat ini adalah dapat diberikan
secara oral
Pencegahan Serangan Asma
pada Anak

 Menghindari pencetus
 Kegiatan fisik
Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan tes kulit
 Elektrokardiografi
 Scanning Paru
 Spirometri
Asuhan Keperawatan

1. pengkajian
 Identitas
 Keluhan utama
Batuk-batuk dan sesak napas
 Riwayat penyakit sekarang
Batuk, bersin, pilek, suara mengi dan sesak napas
 Riwayat penyakit terdahulu
Anak pernah menderita penyakit yang sama pada usia sebelumnya
 Riwayat penyakit keluarga
Penyakit ini ada hubungan dengan faktor genetik dari ayah atau
ibu, disamping faktor yang lain
Lanjutan..

 Riwayat kesehatan lingkungan
Bayi dan anak kecil sering berhubungan dengan isi dari
debu rumah, misalnya tungau, serpih atau buluh binatang,
spora jamur yang terdapat di rumah, bahan iritan: minyak
wangi, obat semprot nyamuk dan asap rokok dari orang
dewasa.Perubahan suhu udara, angin dan kelembaban udara
dapat dihubungkan dengan percepatan terjadinya serangan
asma
 Riwayat imunisasi
Anak usia pre sekolah sudah harus mendapat imunisasi
lengkap antara lain : BCG, POLIO I,II, III; DPT I, II, III; dan
campak
Lanjutan..

 Riwayat nutrisi
Kebutuhan kalori 4-6 tahun yaitu 90
kalori/kg/hari.Pembatasan kalori untuk umur
1-6 tahun 900-1300 kalori/hari
Pemeriksaan Fisik / Pengkajian
Persistem
a)

Sistem Pernapasan / Respirasi; Sesak, batuk kering (tidak produktif),
tachypnea, orthopnea, barrel chest, penggunaan otot aksesori pernapasan,
Peningkatan PCO2 dan penurunan O2,sianosis, perkusi hipersonor, pada
auskultasi terdengar wheezing, ronchi basah sedang, ronchi kering musikal.
b) Sistem Cardiovaskuler; Diaporesis, tachicardia, dan kelelahan.
c) Sistem Persyarafan / neurologi; Pada serangan yang berat dapat
terjadi gangguan kesadaran : gelisah, rewel, cengeng? apatis? sopor? coma.
d) Sistem perkemihan; Produksi urin dapat menurun jika intake minum
yang kurang akibat sesak nafas
e) .Sistem Pencernaan / Gastrointestinal; Terdapat nyeri tekan pada
abdomen, tidak toleransi terhadap makan dan minum, mukosa mulut
kering.
f) Sistem integument; Berkeringat akibat usaha pernapasan klien
terhadap sesak nafas.
Diagnosa Keperawatan

Diagnosa 1 :
Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan
akumulasi mukus
Diagnosa 2 :
Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan penurunan
ekspansi paru
Diagnosa 3 :
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat
Diagnosa 4 :
Kecemasan berhubungan dengan hospitalisasi dan distres
pernafasan
Intervensi keperawatan
Diagnosa 1 :

Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan
akumulasi mukus
Intervensi :
• Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas, misalnya :
wheezing, ronkhi
• Kaji / pantau frekuensi pernafasan catat rasio inspirasi dan
ekspirasi
• Kaji pasien untuk posisi yang aman, misalnya : peninggian
kepala tidak duduk pada sandaran
• Berikan air hangat
• Kolaborasi obat sesuai indikasi
Lanjutan..
Diagnosa 2 :

Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan
penurunan ekspansi paru
Intervensi :
• Kaji frekuensi kedalaman pernafasan dan ekspansi
dada
• Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas
seperti krekels, wheezing
• Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi
Lanjutan..

• Observasi pola batuk dan karakter sekret
• Dorong/bantu pasien dalam nafas dan latihan batuk
• Kolaborasi
- Berikan oksigen tambahan
- Berikan humidifikasi tambahan misalnya :nebulizer
Diagnosa 3 :
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
Intervensi :
• Kaji status nutrisi klien (tekstur kulit, rambut,
konjungtiva)
Lanjutan..

• Jelaskan pada klien tentang pentingnya nutrisi bagi
tubuh
• Timbang berat badan dan tinggi badan
• Anjurkan klien minum air hangat saat makan
• Anjurkan klien makan sedikit-sedikit tapi sering
• Kolaborasi
Konsul dengan tim gizi/tim mendukung nutrisi
Lanjutan..

Diagnosa 4 :
Kecemasan berhubungan dengan hospitalisasi dan distres
pernafasan
Intervensi :
• Kaji tingkat ansietas (ringan, sedang, berat)
• Beri dukungan emosional, tetap berada di dekat pasien
selama serangan akut, antisipasi kebutuhan pasien,
berikan keyakinan lingkungan
• Implementasikan teknik relaksasi, petunjuk imajinasi,
relaksasi otot
Lanjutan..

• Pertahankan periode istirahat yang telah
direncanakan dan kegiatan sehari-hari yang ringan
dan sederhana, jangan anjurkan berbicara bila
sedang dyspnea berat, batasi pengunjung bila perlu
dan berikan dorongan untuk melakukan periode
istirahat dengan sering

Anda mungkin juga menyukai