Anda di halaman 1dari 31

OM SWASTYASTU

 DEFINISI Cedera Kepala


 Cedera Kepala adalah suatu gangguan traumatik dari
fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai
perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa
diikuti terputusnya kontinuitas otak (Mardalena,
2018).
 ETIOLOGI
 Penyebab dari cedera kepala adalah adanya trauma
pada kepala meliputi trauma olehbenda/ serpihan
tulang yang menembus jaringan otak, efek dari
kekuatan/ energi yang diteruskan ke otak dan efek
percepatan dan perlambatan (akselerasi-deselerasi)
pada otak, selain itu dapat disebabkan oleh
Kecelakaan, Jatuh, Trauma akibat persalinan (Tri
Nugroho,2011).
PATOFISIOLOGI
 Cedera Primer
 Cedera Sekunder
 EDEMA SITOTOKSIK
 KERUSAKAN MEMBRAN SEL
 APOPTOSIS
 Klasifikasi
 Cedera kepala bisa diklasifikasikan atas

berbagai hal. Untuk kegunaan praktis, tiga


jenis klasifikasi akan sangat berguna, yaitu
berdasar mekanisme, tingkat beratnya cedera
kepala serta berdasarkan morfologi (Yuliano,
2019).
 Manifestasi klinis/ Tanda dan Gejala

 Perubahan tekanan darah atau normal (hipertensi), perubahan


frekuensi jantung (bradikardi, takikardia, yang diselingi dengan
bradikardia disritmia).
 Inkontinensia kandung kemih atau usus atau mengalami gangguan
fungsi.
 Mual, muntah atau mungkin proyektil, gangguan menelan (batuk, air
liur, disfagia)
 Wajah menyeringai, respon pada rangsangan nyeri yang hebat,
gelisah tidak bisa beristirahat, merintih.
 Perubahan pola nafas (apnea yang diselingi oleh hiperventilasi),
nafas berbunyi, stridor, terdesak, ronchi, mengi positif
(kemungkinan karena aspirasi).
 Gangguan dalam regulasi tubuh.
 Kehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar kejadian
 Perubahan status mental (orientasi, kewaspadaan, perhatian,
konsentrasi, pemecahan masalah, pengaruh emosi atau tingkah laku
dan memori).
 Sakit kepala dengan intensitas dan lokasi yang berbeda, biasanya
lama.
 Pemeriksaan Diagnostik
 Penatalaksanaan Dan Terapi
 Komplikasi
KONSEP DASAR ASKEP
 Pengkajian
• Diagnosa Keperawatan
• Intervensi
• Implementasi
• Evaluasi
 Pengertian Stroke

 Stroke adalah suatu gangguan fungsional otak yang terjadi


secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat
(dalam beberapa jam) dengan tanda dan gejala klinis baik
fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam,
disebabkan oleh terhambatnya aliran darah ke otak karena
perdarahan (stroke hemoragik) ataupun sumbatan (stroke
iskemik) dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang
terkena, yang dapat sembuh sempurna, sembuh dengan
cacat, atau kematian (Tri Nugroho,2011).
Etiologi Stroke

 Trombosis
 Embolisme
 Perdarahan (hemoragik)
Klasifikasi Stroke

 Stroke Hemoragik adalah stroke


perdarahan atau stroke hemoragik adalah
perdarahan yang tidak terkontrol di otak.

 Stroke Iskemik adalah penyakit yang


kompleks dengan beberapa etiologi dan
manifestasi klinis.
 Manifestasi Klinis

 tanda dan gejala stroke akut (Scarlet, 2015) :

 Terasa semutan/seperti terbakar


 Lumpuh/kelemahan separuh badan kanan/kiri (Hemiparesis)
 Kesulitan menelan, sering tersedak
 Mulut mencong dan sulit untuk bicara
 Suara pelo, cadel (Disartia)
 Bicara tidak lancar, kurang ucapan atau kesulitan memahami (Afasia)
 Kepala pusing atau sakit kepala secara mendadak tanpa diketahui

sebabnya
 Gangguan penglihatan
 Gerakan tidak terkontrol
 Bingung/konfulsi, delirium, letargi, stupor atau koma
Patofisologi

 Patofisologi
 Perdarahan intra cerebral
 Perdarahan sub arachnoid

 Komplikasi
 Stroke hemoragik dapat menyebabkan :
 1. Infark Serebri
 2. Hidrosephalus yang sebagian kecil menjadi

hidrosephalus normotensif
 3. Fistula caroticocavernosum
 4. Epistaksis
 5. Peningkatan TIK, tonus otot abnormal
ASUHAN KEPERAWATAN
 Pengkajian
• Diagnosa Keperawatan
• Intervensi
• Implementasi
• Evaluasi
 Definisi AMS
 Altered Mental Status atau penurunan
kesadaran adalah keadaan dimana penderita
tidak sadar dalam arti tidak terjaga / tidak
terbangun secara utuh sehingga tidak mampu
memberikan respons yang normal terhadap
stimulus. Kesadaran secara sederhana dapat
dikatakan sebagai keadaan dimana seseorang
mengenal atau mengetahui tentang dirinya
maupun lingkungannya (Pratama, 2015).
KLASIFIKASI
 Berdasarkan mekanisme
 Berdasarkan beratnya cidera
  
 Etiologi
 Untuk memudahkan mengingat dan menelusuri
kemungkinan – kemungkinan penyebab penurunan
kesadaran dengan istilah “ SEMENITE “ yaitu :
 S : Sirkulasi
 E : Ensefalitis
 M : Metabolik
 E : Elektrolit
 N : Neoplasma
 I : Intoksikasi
 T : Trauma
 E : Epilepsi
Patofisiologi
 Kesadaran Menurun Patofisiologi
menerangkan terjadinya kesadaran menurun
sebagai akibat dari berbagai macam
gangguan atau penyakit yang masing-masing
pada akhirnya mengacauk an fungsireticular
activating system secara langsung maupun
tidak langsung
Manifestasi Klinis

 Penurunan kesadaran secara kualitatif.


 GCS kurang dari 13
 Sakit kepala hebat

 Muntah proyektil (muntah dengan peningkatan tekanan

intracranial)
 Papil edema

 Asimetris pupil

 Reaksi pupil terhadap cahaya melambat atau negatif

 Demam
 Gelisah

 Kejang

 Retensi lendir/sputum di tenggorokan

 Retensi atau inkontinensia urine

 Hipertensi atau hipotensi

 Takikardi atau bradikardi


 Takipnue atau dispnea

 Edema lokal atau anasarka


 Pemeriksaan Diagnostik
 Penatalaksanaan
 Komplikasi
Definisi Kejang

 Kejang adalah terbebasnya sekelompok


neuron secara tiba-tiba yang mengakibatkan
suatu kerusakan kesadaran, gerak, sensasi
atau memori yang besifat sementara. Istilah
epilepsy biasanya merupakan suatu kelaianan
yang bersifat kronik yang timbul sebagai
suatu bentuk kejang berulang (Deliana,
Bagian Ilmu Kesehatan Anak USU, & Adam
Malik Medan Jl Bunga Lau, 2017)
 Etiologi
 Kejang demam disebabkan oleh hipertermia

yang muncul secara cepat berkaitan dengan


infeksi virus dan bakteri seperti : tonsillitis,
bronchitis serta infeksi saluran pernafasan
atas, gastroenteritis, dan infeksi saluran
kemih.
 Klasifikasi Kejang Demam Secara Umumasi
Kejang Menurut (Kurniati, 2018)
 Klasifikasi Kejang Demam Secara Umum
Tanda dan Gejala

 Tanda dan Gejala


 Gejala umum yang timbul dari kejang
demam yaitu:
 Kejang umum biasanya diawali kejang

tonik kemudian klonik berlangsung 10


sampai dengan 15 menit, bisa juga lebih.
 Suhu tubuh meningkat > 380C.
 Takikardi.
 Kekakuan dan kelemahan.
Patofisiologi
 Berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya
kejangdemam. Riwayat kejang keluarga dan adanya
kelaianan pada masa prenatal maupun perinatal
serta kelaian neurologist dapat menjadi pendukung
terjadinya kejang demam. Disamping itu faktor lain
yang menjadi pencetus terjadinya bangkitan kejang
pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengan
kenaikan suhu tubuh yang tinggi dan cepat, yang
disebabkan oleh infeksi di luar susunan saraf pusat
kisalnya tosilitis, otitis media akut, infeksi saluran
pernafasan atau bronchitis (Ivan, 2015).
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Komplikasi
Asuhan Keperawatan

 Pengkajian
• Diagnosa Keperawatan
• Intervensi
• Implementasi
• Evaluasi
 OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai