Anda di halaman 1dari 26

CARDIOGENIK

SYOK
Pengertian
Pengertian
Penyebab
Penyebab
Patofisiologi
Patofisiologi
Asuhan
AsuhanKeperawatan
Keperawatan
Dept. Of Emergency & Critical Care Nursing
Pengertian
Shock adalah Gangguan dlm perfusi
Jaringan atau kegagalan dari sistem
sirkulasi mengantarkan substrat yg
penting dan mengangkut sisa
metabolisme.

Shock adalah keadaan yg digunakan


utk menjelaskan syndroma klinis yg
dicirikan dgn tdk efektifnya sirkulasi
darah, gangguan perfusi jaringan,
hingga terjadinya disfungsi jaringan
Cardiogenik
Shock
adalah Shock yg disebabkan
oleh gangguan kemampuan
pompa jantung
Etiologi
Nekrotik / Iskemia Myocard > 40%
Nekrotik / Iskemia Myocard > 40%
Dysritmia/Aritmia
Dysritmia/Aritmia
Penurunan Fungsi Kardiac Post Surgery
Penurunan Fungsi Kardiac Post Surgery
Cardiac
Cardiac
Emboli Pulmonal Massive
Emboli Pulmonal Massive
Dysfungsi Katup
Dysfungsi Katup
Kardiomiopati
Kardiomiopati
CHF
CHF
Tamponade Cardiac
Tamponade Cardiac
MORTALITAS 65 – 90 %
Manifestasi klinis
 Nadi Lemah dan cepat
 Dyspnea
 Tachypnea
 Distensi Vena Jugularis
 Chest Pain
 Kulit Dingin & Lembab
 Oliguria
 Penurunan Kesadaran
 BGA: Penurunan PaO2 dan Alkalosis
Respiratorik
 Hemodinamik: Tekanan Sistolik < 85
mmHg, MAP <65 mmHg, PAWP > 18
mmHg
Patofisiologi/Web Of Caution (WOC)

Tahap awal kardiogenik shock


Penurunan kontraktilitas myocard

Penurunan CO & MAP

Mecanoreseptor stimulated

Pusat Vasomotor

Parasimpatis Simpatis
Lanjutan…..
Simpatis

HR Ginjal Kel. Pitutari Medula Adrenal


Anterior

Pelepasan ACTH Katekolamin


Renin
Kortex Ardenal Liver
Angiotensin I
Angiotensin II
Lanjutan…..

Angiotensin II Cortex Adrenal Liver

Vasokonstriksi Aldosteron Glycogenolisis

Venous Retrurn Abrorbsi Na Gula Darah

Tek. Diastolik Osmolaritas Serum Pitutari


Posterior

Reabsorpsi AIR ADH

HR CO Volume Sirkulasi
Tahap Intermediate Kardiogenik Shock
(Uncompensated)
Penurunan CO dan MAP

Perfusi Jaringan Tdk Adekuat

Splanchinic iskemia Renal Iskemia

Spleen Liver Pancreas Ginjal

Splenic SGOT Myocardial R. A. A


Clearnce SGPT Depresan Faktor
Endotoksin LDH (MDF) Konstriksi
Arteriolar
Jaundice
Iskemik Jaringan
Lanjutan…..

MDF Iskemik Jar. Ginjal

Pe Kontraktilitas Met. Asidosis Kerusakan


Myocard Endotel
Kapiler

CO
Tahap Irreversible: Multi Organ Failure
MOF Asidosis Endotoxin Arrytmia

Penurunan CO dan MAP

Brain Heart

Flow ke Brain Perfusi Arteri Coroner

Cerebral Iskemia Myocardial Iskemia

Depressed Hilang mekanisme Arrytmia Kontraktilitas


Neuronal Komp. Neuronal
Respon Pusat
Lanjutan…….

Depressed Hilang mekanisme Arrytmia Kontraktilitas


Neuronal Komp. Neuronal
Respon Pusat

Iskemi Berlanjut Hilang Tonus Simpatis

Kerusakan Kapiler Dilatasi Vena & Arteri

Unrestricted Periperial PoolingSystemic Vascular


Capilary Filling Resistence

Venous Retrurn

Stroke Volume
Tujuan Penanganan Shock
 Meminimalkan Beban Kerja
Jantung
 Memaksimalkan Cardiac
Output (CO)
 Memaksimalkan
Pengangkutan O2 myocard
 Meningkatkan Perfusi Jaringan
Pengkajian Keperawatan

Data Subjektif
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan:
- Chest Pain / Discomfort
- Mual
- Dyspnea / Orthopnea
- Diaporesis
- Haus
- Merasa Dingin
- Merasa Akan Mati
2. Riwayat Penyakit
 Kelainan Jantung Kongenital
 IMA
 Penyakit Jantung Lain
 Operasi Umum atau Cardiovaskuler
 Tromboembolik
 Obat-obatan yg digunakan
 Alergi
 Penggunaan Alkohol / obat
Data Objektif
Tergantung pada Tingkat Shock
 Tahap Compensated
 Gangguan Mental; Cemas, gelisah, tidak
berdaya, lemah.
 Normal atau sedikit penurunan Produksi
Urine
 Gangguan Perfusi Perifer; Kulit pucat,
Cyanosis, Diaphoresis, lemah, normal atau
perlambatan CRT, Distensi Vena Jugularis
 Gangguan Hemodynamik; Tachycardi, S3,
Nadi Lemah, Tensi Normal atau sedikit Turun
(Sistolik).
 Gangguan Fungsi Pulmonary: Hyperpnea,
Orthopnea, Ronchi pada basal.
 Pada Geriatrik tahap ini berlangsung cepat
 Tahap Uncompensated
- Gangguan Mental: Letargi, Apatis.
- Oliguri
- Gangguan perfusi perifer: Pucat, Lembab,
Cyanosis, Diaporesis, akral dingin, nadi sukar
teraba, capillary refil time memanjang.
- Gangguan Hemodinamik: Tachycardia,
Disritmia, Hipotensi (Tek. Sistolik <30 mmHg
dari normal)
- Gangguan Fungsi Pulmonary: Tachypnea,
Kongesti Paru, Crackles, Central Cyanosis
 Irreversible Shock
 Gangguan Mental: Koma
 GAngguan Perfusi Perifer: Dingin Pucat,
Cyanosis, nadi tak teraba, Capillary Refill
Time Memanjang
 Gangguan Hemodinamika: Tachycardia,
Disritmia, Bradicardia, Hipotensi berat(Turun
>60mmHg)
 Gangguan Fungsi Pulmonary: Napas cepat
& Dangkal, Ronchi, Wheezing, Sentral
Cyanosis
 Anuria & Oliguri
Diagnosis
DiagnosisKeperawatan
Keperawatan

 Gangguan Pertukaran Gas b/d


Kongesti Paru Sekunder dari
peningkatan tekanan ventrikel kiri
 Penurunan CO b/d myocardial pump
Failure
 Gangguan Perfusi Jaringan: Renal,
Cerebral, Gastrointestinal, Perifer b/d
myocardial pump failure
 Cemas / takut b/d status shock,
lingkungan intensive care, prognosis
penyakit
Perencanaan Keperawatan

Tujuan:
1. Meningkatkan CO
2. Meningkatkan Oxygenasi
Cardiac
3. Mempertahankan Perfusi
Perifer
4. Menurunkan kecemasan
Renc. Tindk. Keperawatan:
1. Pertahankan Jalan Napas bebas
2. Antisipasi utk penggunaan jalan napas
artifisial (Penggunaan ETT)
3. Antisipasi utk penggunaan manual
ventilasi bila Ventilator tidak adekuat
4. Persiapkan ventilator bila (dgn atau
tanpa PEEP) setelah tindakan intubasi
5. Berikan oxygen high flow jika ventilasi
adekuat
6. Jika tdk ada pulsasi, mulailah Basic &
Advanced Life Support
7. Pasang IV Line, ambil darah utk analisa
laboratorium, berikan cairan normal salin
(NaCl 0,9%)
8. Rekam EKG lengkap, koreksi Symptomatik
Disritmia (Mis: Bradicardia)
9. Koreksi defisit cairan (Kontra indikasi utk
kongesti Paru)
10. Periksa Analisa Gas Darah
- Koreksi Keseimbangan Asam Basa
- Obati Hypoxemia
11. Pasang urine kateter
12. Kolaborasi / penetalaksanaan terapi
* Menurunkan Preload
- Furosemid (Lasix)
- Nitrat (NTG)
- Morphin Sulfat (Mengurangi Nyeri,
menurunkan Preload)
* Meningkatkan kontraktilitas
- Dopamin
- Dobutamin
* Menurunkan Afterload
- Nitroprusside sodium
- NTG
- ACE Inhibitor (Captopril)
13. Persiapkan pasien utk reperfusi therapi
atau penggunaan alat bantu mis: PTCA,
IABP.
14. Pertahankan ketenagaan, efisiensi
15. Minimalkan stimulus lingkungan
16. Jelaskan semua prosedur daan
kejadian
17. Dorong pasien utk
memverbalisasikan ketakutannya
18. Tetaplah bersama pasien sebisa
mungkin
19. Ijinkan org terdsekat pasien utk
menemani bila hemodinamik stabil.
20. Lanjutkan monitor dan kaji respon
pasien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai