Anda di halaman 1dari 17

GAGAL NAPAS AKUT

• Tidak berfungsinya pernapasan pada derajat


dimana pertukaran gas tidak adekuat untuk
mempertahankan gas darah (PaO2 dan atau
PaCO2).
• Hasil pemeriksaan AGD menunjukan nilai
PaO2 < 50 mmHg dan atau tanpa PaCO2 >
50 mmHg.
ETIOLOGI
Kelainan di luar paru: Kelainan dalam paru:
• Penekanan pusat • Kelainan obstruksi
difus
pernapasan • Kelainan restriktif
• Kelainan difus
neuromuskular • Infeksi paru
• Kelainan pleura & • Kelainan vaskuler
dinding dada paru
PATOFISIOLOGI
Etiologi

Ggn Ventilasi dan/atau Difusi

Hipoksemia(PaO2) dan/atau Hiperkapnia(PaCO2)

PaO2 < 50 mmHg


PaCO2 > 50 mmHg

Gagal Napas
MEKANISME HIPOKSEMIA

• O2 rendah
• Gangguan difusi
• Hipoventilasi alveolar
• Ketidakseimbangan ventilasi / difusi
• Pirau vena ke arteri
• Peningkatan disaturasi vena dgn disfungsi
jantung + 1 atau lebih 5 hal di atas
MEKANISME HIPERKAPNIA

• Hipoventilasi alveolar
• Ketidakseimbangan ventilasi / difusi
MANIFESTASI KLINIK

• Tanda dan gejala sesuai penyebab/etiologi


• Sebagai akibat hipoksemia dan atau hiperkapnia
- Gangguan status mental
- Peningkatan kerja pernapasan: pernapasan cuping
hidung, penggunaan otot-otot pernapasan
tambahan, retraksi dada, dispnea
- Sianosis membran mukosa
- Tanda-tanda pelepasan katekolamin: ex: takikardi
TEST DIAGNOSTIK
• Lab:
- PaCO2 > 50 mmHg, PaO2 < 50 mmHg, SaO2 <
90%
- Peningkatan serum bikarbonat (HCO3)
- CBC: Polisetemia
- Elektrolit: Hipokalemia, hipokalsemia &
hipfosfatemia  ggn kontraksi otot
- Sesuai etiologi
• Radiologi  gambaran tergantung etiologi
• Test lain: Test fungsi paru
PENGAJIAN PRIMER
• A : Penumpukan sekret, benda asing, lidah jatuh, massa,
dsb (tergantung etiologi)
• B : Dispnea, sianosis, retraksi dada, napas cuping hidung,
penggunaan otot-otot pernapasan tambahan, ngorok,
stridor, mengi, rales sampai henti napas, suara napas
lemah/hilang, suara menghilang, dsb (tergantung etiologi)
• C : Awalanya hipoksia takikardi, peningkatan TD,
peningkatan curah jantung. Bila hipoksia menetap
bradikardi, penurunan curah jantung, hipotensi dan
disritmia jantung sampai henti jantung
• D : Sakit kepala, gangguan mental, gangguan motorik,
bicara kacau, agitasi, gelisah sampai penurunan
kesadaran
PENGKAJIAN SEKUNDER
Riwayat:
• Faktor resiko: riwayat prematur, immunodefesiensi,
penyakit paru & jantung kronik, penyakit neuromuskuler,
dsb.
• Batuk, rinorea dan gejala lain infeksi saluran napas atas
• Demam atau tanda-tanda sepsis
• Nyeri dada pleuritis
• Penggunaan sedatif, antidepresan atau narkotik
• Gejala kelemahan otot atau paralisis
• Sakit kepala dan hiperkapnia kronik
Con’t pengk. sekunder

Fisik:
• Umum: Keadaan umum lemah, sianosis
• Pernapasan: bradipnea (ggn kontrol pernapasan), takipnea
(obstruksi & ggn kembang kempis), auskultasi (stridor,
wheezing, cracles, suara napas melemah sampai hilang, grunting
pd bayi), retraksi dada, penggunaan otot pernapasan tambahan
• Kardiovaskuler: Takikardi & hipertensi (peningkatan
katekolamin), bradikardi & hipotensi (hipoksia menetap), gallop
(disfungsi otot jantung), peningkatan CRT, akral dingin dan
berkeringat (vasokontriksi perifer)
• Neurologi: Letargi, irritable, cemas, bingung, tdk konsentrasi,
agitasi, gelisah, penurunan kesadaran sampai koma, sakit kepala,
kejang, gangguan neuromuskuler (kelemahan – paralisis)
Con’t pengk. sekunder

Penunjang:
• Lab
• Radiologi
• Test fungsi paru
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Gangguan pertukaran gas b.d obstruksi jalan


napas dan/atau gangguan kembang kempis
paru
INTERVENSI
• Penanganan pasien gagal napas akut sangat
tergantung pada etiologi
• Dukungan jalan napas: bebaskan jalan
napas, pemasangan OFT atau NFT, intubasi
ETT, krikotirodektomi, trakeostomi, batuk
kuat & efektif, postural drainage, fisioterapi
dada, hidrasi memadai 45-50 ml/kg bb/hr,
inhalasi, ekspektoran, mukolitik, suctioning,
bronkodilator, kortikosteroid.
Con’t intervensi

• Dukungan paru/pernapasan: posisi, terapi


oksigen tek. tinggi >15 L/mnt dgn masker
venturi & tek. Rendah < 6 L/mnt dgn nasal
canule atau simple masker, CPAP dgn FiO2
> 0,6 & tek. 3-10 cm H2O utk
mempertahankan PaO2 > 60 mmHg, NPPV,
ventilasi mekanik konvensional, ventilasi
mekanik non konvensional, thoraksientesis,
WSD, antibiotik, surfaktan
Con’t intervensi

• Dukungan utk kardiovaskuler


• Dukungan neurologik
• Resusitasi bila terjadi henti napas dan atau
henti jantung
• Monitoring: pernapasan (frek., pola &
suara) AGD, kesadaran, tanda-tanda vital,
EKG, elektrolit

Anda mungkin juga menyukai