Peternakan Berkelanjutan
Iwan Setiawan
Iwan16@unpad.ac.id
Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran
Sustainable Agriculture
Komosi Indipenden
World Commission on Environment and Development
(WCED)
Report pertama WCED (1987)
Our Common Future:
The earth is one but the world is not. We all depend on one biosphere for
sustaining our lives. Yet, each community, each country, strives for survival
and prosperity with little regard for its impact on others. Some consume the
Earth’s resources at a rate that would leave little for future generations.
Others, many more in number, consume far too little and live with the
prospect of hunger, squalor, disease, and early death.
Tahun 1989
Technical Advisory Committee (TAC)
of the Consultative Group on International
Agriculture Research (CGIAR)
Konsolidasi konsep
Guideline penelitian dan pengembangan pertanian
TAC/CGIAR (1989)
Sustainable agriculture should involve the successful management
of resources for agriculture to satisfy changing human needs while
maintaining or enhancing the quality of the environment and
conserving natural resources.
Successful Changing human needs
Sistem produksi: income, Kebutuhan manusia terus
ekonomis, secara sosial berkembang sesuai perkem-bangan
diterima populasi dan “harkat/martabat”
Karakteristik
Pertanian
Berkelanjutan
Maintaining the quality of the
Resources environment
Termasuk input dan produk Perubahan lingkungan harus mampu
dari sektor off farm (diluar memenuhi kebutuhan produksi &
sektor pertanian): produk kebutuhan manusia tanpa
kimia, mesin, dll. menimbulkan kerusakan ekosistem
yang tidak perlu
Mengangkat Isu Pembangunan
Pertanian Berkelanjutan, a.l:
Keberlanjutan ekonomis
dapat diukur :
· Produk usaha tani langsung
· Melestarikan sumberdaya alam (fungsi)
· Meminimalkan resiko (fungsi)
Adil
Sumberdaya dan
kekuasaan
didistribusikan Hak-hak petani
sedemikian rupa dalam
sehingga penggunaan Semua orang
kebutuhan dasar lahan & modal memiliki
semua anggota memadai, kesempatan
masyarakat bantuan teknis, berperan serta
terpenuhi. dan peluang dalam
pemasaran pengambilan
terjamin. keputusan
(dilapangan &
lingkungan
masyarakatnya)
Semua bentuk kehidupan
(tanaman, hewan, Martabat dasar semua
manusia) dihargai. makhluk hidup
dihormati
Manusiawi
Memelihara nilai Integritas spiritualitas
kemanusiaan yang dan budaya masyarakat
mendasar
(kejujuran, harga diri, dijaga dan dipelihara
kerjasama, rasa sayang)
Masyarakat pedesaan mampu
menyesuaikan diri dengan
perubahan kondisi usahatani
Luwes yang berlangsung terus
(pertambahan populasi,
konversi lahan, kebijakan,
permintaan pasar, dll.)
United State of America
Sustainable Agriculture
Suatu sistem terpadu antara produksi tanaman dan ternak pada lokasi spesifik.
Sistem ini dalam jangka panjang diharapkan:
1.Kebutuhan manusia akan pangan dan serat terpenuhi
2.Kualitas lingkungan dan SDA yang dibutuhkan pertanian makin baik
3.Penggunaan sumberdaya petani (on-farm resources) dan sumberdaya yang tidak dapat
diperbaharui (non-renewable resources) makin efisien, dikelola secara terpadu
(integrated), mendorong berlangsungnya siklus biologi secara alamiah dan terkontrol
4.Mempertahankan nilai ekonomis usahatani
5.Meningkatkan kualitas kehidupan petani dan masyarakat secara keseluruhan
Sustainable Agriculture
Tidak hanya mengatur hal-hal praktis, tetapi juga mendorong:
1.Produsen memikirkan berbagai implikasi dari tindakannya
2.Dinamika serta keterkaitan sistem pertanian secara lebih luas
3.Konsumen diharapkan terlibat dalam memahami pertanian dan berpartisipasi lebih
aktif dalam sistem pangan
Tujuan utama:
Masyarakat memahami pertanian dari perspektif lingkungan khususnya
berkaitan dengan:
1.Proses dinamika energi dan nutrisi
2.Interaksi antar tanaman, hewan, serangga dan organisme lain di dalam sistem
lingkungan pertanian (agroekosistem)
3.Keseimbangan: keuntungan produsen dan kebutuhan konsumen
Sustainable Animal Husbandry/
Sustainable Livestock Management
Produksi Optimum
Konsep peternakan berkelanjutan bertujuan untuk menghasilkan
produksi yang optimum dengan memperhatikan efisiensi penggunaan
input luar dan sumberdaya lokal (lower cost or renewable inputs).
Tidak selalu diartikan sebagai no-input or low-input farming
systems. Apabila fertilitas lahan untuk tanaman makanan ternak rendah
maka pupuk sangat diperlukan melalui pemberian bahan organik,
humus, pupuk kandang, dan pupuk hijau (green manure), dll.
Livestock and
Human Welfare
• Bad smell
• Disturbing sound and dust
• Insects and flies
• Contamination of toxic substances into soil
and water
• Chemicals: drugs or pesticides
• Animal diseases and parasites
“The cost of environmental protection
need to be included in production cost”