Anda di halaman 1dari 30

Perlakuan Karantina

Pertanian

Kelompok 2

Jessica Anastasya 150510170026


Kania Azahra         150510170064
Gita Puspitasari 150510170099
Mega Shafira 150510170161
Fumigan :
Ethyl Formate
Ethyl Formate

• Ethyl Formate murni merupakan senyawa ester yang


terbentuk ketika etanol (alkohol) bereaksi dengan asam
format (asam karboksilat).
• Senyawa Ethyl Formate sebagai fumigan dikombinasikan
dengan senyawa karbondioksida (CO2)
• Paparan Ethyl Formate menyebabkan terganggunya
sistem pernapasan (respirasi) serangga.
• Fumigasi dengan Ethyl Formate efektif mematikan
beberapa jenis serangga sebagai OPT yang terdapat
pada permukaan perishable product (buah, sayuran,
tanaman hias) seperti Dysmicoccus sp., Pseudococcus
longispinus, Aspidiotus sp., dan Thrips tabaci.
Pra Perlakuan

• Fumigator wajib melakukan penilaian risiko (risk assessment).


- Komoditas
- OPT Sasaran
- Tingkat Dosis
- Temperatur
- Ruang Fumigasi
- Kelayakan Tumpukan komoditas
Perlakuan

• Perhitungan kebutuhan fumigan

• Pengaplikasian Fumigan

Pasca Perlakuan

• Aerasi
• Pencegahan re-infestasi OPT
• Di Indonesia, Ethyl Formate sebagai fumigan telah diregistrasi sebagai
pestisida terdaftar di Kementerian Pertanian dengan merk dagang
Vapormate 16.7 LG.
• Hasil uji efikasi terhadap hama kutu putih, tungau laba-laba (spider mit
e), dan kutu perisai pada buah rambutan, manggis, dan nenas menunju
kkan bahwa Vapormate 16.7 LG efektif membunuh OPT sasaran tanpa
merusak komoditas dan dengan waktu fumigasi yang relatif lebih cepat.
Non-Chemical
Fumigants
IRADIASI SEBAGAI FUMIGAN
ALTERNATIF PENANDATANGANAN KESEPAKATAN
BERSAMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA BARANTAN DAN BATAN
(Kamis, 3 Mei 2018)
Nota Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerjasama ini
adalah penerapkan perlakuan iradiasi di bidang
karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati.

tidak merusak lapisan ozon


tidak merusak buah
aman karena tidak mengandung bahan kimia.
Sumber: Pertanian, B. K., & Pertanian, B. K. (2018). SPS Newsletter Edisi 45,
Volume 10, Nomor 2 (April-Juni 2018).
IRADIASI SEBAGAI FUMIGAN
ALTERNATIF
Proses fisika tanpa residu.
Energi radiasi yang diterima produk yang
diproses untuk tujuan karantina relatif kecil.
Produk pertanian segar tidak akan mengalami
kerusakan fisik dan penurunan nilai gizi.
Pedoman cara iradiasi disusun oleh ICGFI
(International Consultative Group on Food
Irradiation)
DOKUMEN TEKNIS RADIASI UNTUK
KARANTINA PRODUK PERTANIAN
Perlakuan karantina lalat buah kutu putih (hama utama manggis),
sebagai komoditas ekspor Indonesia.
Alat: Iradiator Panorama Serbaguna (IRPASENA) dan Iradiator
Karet Alam (IRKA) di PAIR Batan, Pasar Jumat Jakarta yang
menggunakan sumber radiasi 60Co.

SEM (Scanning Electron Microscope)

Dokumen Teknis Radiasi untuk Pengawetan Bahan Pangan dan Karantina Produk Pertanian.
TEKNIS RADIASI UNTUK
KARANTINA PRODUK PERTANIAN
Perlakuan karantina lalat buah (hama utama mangga) dan kutu
putih (hama utama manggis), sebagai komoditas ekspor Indonesia.
Alat: Iradiator Panorama Serbaguna (IRPASENA) dan Iradiator
Karet Alam (IRKA) di PAIR Batan, Pasar Jumat Jakarta yang
menggunakan sumber radiasi 60Co.

SEM (Scanning Electron Microscope)


RADIASI KOMODITAS
EKSPOR MANGGIS
2. Pemeliharaan kutu putih

1. Pengumpulan kutu putih

3. Iradiasi 0, 500, 1500, dan 2000 Gy

A. Pengumpulan manggis

B. Iradiasi 0, 250, 500, 750, dan 1000 Gy


RADIASI KOMODITAS
EKSPOR MANGGIS

Dosis radiasi yang menyebabkan kematian pada


kutu putih dicapai pada dosis 1900 Gy.
Hal ini terlalu tinggi untuk tujuan karantina
pada produk segar, dan tidak sejalan dengan efek
radiasi pada buah manggis.
Sehingga akan dicari dosis sublethal sesuai
ISPM No.18

Dokumen Teknis Radiasi untuk Pengawetan Bahan Pangan dan Karantina Produk Pertanian.
RADIASI KOMODITAS
EKSPOR MANGGIS

Pada buah manggis, radiasi telah menyebabkan kerusakan


pada buah manggis pada dosis 750 Gy (hari ke 15). Kulit
buah manggis keras hingga sulit untuk dibuka & tidak
layak dikonsumsi. CODEX mengizinkan penggunaan
radiasi untuk produk segar di bawah 1000 Gy (1KGy).
Sedangkan dari analisa kimia yang dilakukan tidak
menyebabkan perubahan signifikan pada kadar glukosa,
kadar
vitamin C dan total asam.

Dokumen Teknis Radiasi untuk Pengawetan Bahan Pangan dan Karantina Produk Pertanian.
KELEBIHAN IRADIASI
1. Bebas bahan Kimia
2. Ramah lingkungan atau bebas polusi
3. Dosis relatif rendah
4. Biaya murah
5. Jangkauan luas
6. Memperpanjang daya simpan buah-buahan
7. Hemat listrik (dibandingkan dengan perlakuan
temperatur rendah dan tinggi).
KEKURANGAN IRADIASI
1. Iradiasi tidak membunuh hama yang datang
setelah iradiasi
2. Membutuhkan waktu untuk serangga mati
3. Modal awal tinggi untuk membangun iradiator
Alternatives to Quarantine Treatment

System Approach
Sistem pendekataan

Langka-langkah yang digunakan karantina dalam ekspor


terutama dalam inang lalat buah yaitu
secara Tradisional.

Ada 5 komponen serangkaian :


1. Produksi lapangan
2. Infestasi hama
3. Tindakan pascapanen
4. Inspeksi
5. Pengiriman/distribusi
Langkah lapangan dan produksi

• Yaitu dapat mendeteksi dengan menjebak, pembatasan dan pemantauan.


Hal ini dapat memicu respon pengendalian hama.
• Pemantauan dan pengelolaan diperlukan di zona pembatas dari area yang
bebas dan lokasi produksi.
• Perangkap dan pemicu dapat digunakan di dalam dan luar rumah kaca.

Langkah pra investasi

1. inang lalat buah dari derah produksi dan zona lain di pinggirkan
2. Membuang buah yang matang dan terlalu matang
3. Memtong pohon yang rindang untuk menghindari terjadinya singgahan
lalat buah
4. Penggunaan varietas tahan
5. tidak melakukan panen setelah musimnya
Tindakan pasca panen

• Perawatan
• Lubang produksi PH ditutupi dengan penutup anti
serangga
• Pemusnahan

Tindakan pengiriman dan distribus


i

• Ukuran pengiriman yang tidak terlalu besar


• Di simpan dalam pendingin
Inspeksi dan Sertifikasi

Langkah langkah :

- Pemeriksaan hasil produk pertanian yang masuk diperbatasan seperti dipe


labuhan sesuai dengan aturan NPPO (National Plant Protection Organizati
on) ekspor dan impor terhadap hasil pertanian.
- Mensyaratkan sertifikasi phytosanitary dengan pernyataan sesuai dengan
aturan dan perjanian khusus.
- Impor dan ekspor menyetujui program pra-pembersihan, yaitu dimana ha
sil produk diperiksa dan dilakukan sebelum ekspor.
- Keuntungan bagi importir yaitu dapat menjaga wilayahnya dari resiko.
- Keuntungan bagi eksportir yaitu dapat mengetahui kualitas phytosanitary
dari produk mereka sebelum dilakukan membayar biaya pengiriman.
Studi Kasus
Pepaya dari Amerika Tengah
- Kasus buah pepaya yang diimpor ke wilayah AS dari Amerika Tengah.
- Target utama adalah lalat buah mediterania Ceratitis capitata.
- Komponen utama dari System approach yaitu :
1. Rendahnya jumlah populasi hama dari area produksi ekspor.
2. Menggunakan kultivar tahan spesifik yaitu pepaya jenis solo.
3. Membatasi ekspor buah untuk fase kematangan tertentu.
4. Hot water dip treatment.
5. Menggunakan perangkap.

Pepaya Jenis Solo


Perangkap

• Disediakan perangkap setiap per hektar lahan

• Dipasang setidaknya 1 tahun sebelum panen dan dilan


jut hingga selesai panen
• Perangkap diganti dan diamati setiap minggu
• Jika rata-rata lalat buah yang terperangkap lebih dari

14 per minggu maka impor pepaya dari area tersebut dih


entikan sementara, hingga jumlah lalat buah yang terpera
ngkap rata-rata maksimal 7 lalat buah.
Pengemasan

• Sebelum pengemasan, buah direndam dengan air panas dengan suhu


49 ° C selama 20 menit.
• Saat dikemas, kematangan buah harus pada fase kurang dari setengah
matang dan dipastikan bebas dari hama yang merugikan.
• Pepaya harus dijaga dari paparan lalat buah dari panen hingga ekspor,
termasuk menggunakan kemasan anti lalat.
• Setiap paket yang dikirim tidak boleh mengandung buah yang lainnya,
termasuk pepaya yang tidak layak impor.
• Kegiatan ini harus diawasi oleh petugas kesehatan tanaman dari keme
ntrian pertanian nasional.
• Setiap pengiriman harus disertai sertifikat phytosanitary yang dikeluark
an oleh Kementerian Pertanian Nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Tanhindarto, R. P., Harsojo, H., Kadir, I., & Nasution, I. A. (2017). Laporan t
eknis 2016: Dokumen Teknis Radiasi untuk Pengawetan Bahan Pangan da
n Karantina Produk Pertanian.
Sumber: Pertanian, B. K., & Pertanian, B. K. (2018). SPS Newsletter Edisi 4/
Volume 10, Nomor 2 (April-Juni 2018).
Badan Karantina Pertanian. 2013. Standar Teknis Perlakuan Fumigasi Ethyl
Formate.
Podleckis, E. V. (2007). Systems approaches as phytosanitary measures: Te
chniques and case studies. Area-Wide Control of Insect Pests: From Resea
rch to Field Implementation, 417–423. https://doi.org/10.1007/978-1-4020-
6059-5_39
Tanya Jawab

Pertanyaan 1 – Qeqe Lestari (A-028)

Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi supaya dapat melakukan iradiasi, serta faktor-faktor
apa saja yang menentukan dosis untuk radiasi?

Jawaban :
Jessica (A-026)
Syarat perlakuan iradiasi ditetapkan dan diawasi oleh BAPETEN, yakni terdiri dari :
(1) Syarat administrasi berupa izin dari BAPETEN dan syarat lainnya sesuai peraturan UU
(2) Fasilitas iradiasi sinar gama, yakni harus ada ruangan iradiasi dan ruangan penyimpanan y
ang terpisah untuk komoditas yang belum diradiasi dan telah diradiasi serta harus ada sar
ana pendukung untuk pelaksanaan iradiasi seperti peralatan kantor, sarana transportasi da
n komunikasi
(3) Syarat bagi sumberdaya manusia (petugas iradiasi), yakni harus terlatih dan memiliki kom
petensi dibuktikan dengan sertifikat kompetensi dari BARANTAN
(4) Syarat mengenai sistem pengelolaan fasilitas iradiasi berupa prosedur penanganan komod
itas, prosedur orientasi dan konfigurasi komoditas, prosedur penentuan parameter kritis, k
alibrasi dosimetri tindakan perbaikan apabila terjadi kegagalan dan prosedur komoditas y
ang ditolak serta prosedur pengelolaan gedung. (Sumber:pedoman teknis perlakuan karan
tina tumbuhan dengan iradiasi sinar gana oleh badan karantina pertanian kementan hal.3
6-42).
Lanjutan Jawaban Qeqe

"Cara faktor pengaruh dosis iradiasi."


Dosis iradiasi dipengaruhi jenis produk, varietas produk tanaman, tahap pemanenan, keadaan
kemasan, lama penyimpanan sebelum iradiasi, jarak antara komoditas & sumber iradiasi (u/ m
enentukan dosis serap efektif), serta suhu selama iradiasi. Dosis yg dipakai dapat bersumber d
ari (1) Hasil penelitian yang dipublikasikan secara ilmiah dan (2) Peraturan baik konvensi intern
asional maupun perundang-undangan, Misalnya: ISPM (International Standar Phytosanitary Me
asures) No.18 (2003) Guidellines for the use irradiation as phytosanitary measure dan Konvensi
Internasional ICGFI (International Consultative Group on Food Irradiation).

Saat dilakukan perlakuan karantina dilakukan uji konfirmasi terhadap kisaran dosis hasil peneli
tia biasanya dosis maksimum beresiko berbeda lebih besar karena tergantung ketahanan tiap
komoditas, jenis komoditas, kondisi dan ukurannya, misalnya untuk perlakuan terhadap panga
n Dmax harus kurang dari 10 kilogray (10 rb Gray).
Tanya Jawab

Pertanyaan 2 – Anisa Puspita Rachman (A030)

Apa Kelebihan dan kelemahan bahan fumigan etilen formate?

Jawaban :
Mega (A-161)
Kelebihan :
- tidak menimbulkan kerusakan pada komoditas yang difumigasi dan relatif aman terhadap lin
gkungan karena mudah terurai dalam udara bebas
- Senyawa Ethyl Formate memiliki bau khas raspberry dan termasuk ke dalam kelompok gener
ally
recognized as safe (GRAS), yaitu sebagai zat aditif pada makanan yang dianggap aman
(US-FDA, 2009).

Kelemahan :
fumigasi Ethyl Formate hanya efektif terhadap OPT yang menyerang bagian luar komoditas da
n
tidak efektif untuk OPT yang menyerang bagian dalam komoditas seperti lalat buah
Tanya Jawab
Pertanyaan 3 – Rumenda (A138)
Apakah iradiasi tidak berbahaya bagi manusia yang mengaplikasikannya? Bagaimana menurut
kelompok 2?

Jawaban :
Kania (A-064)
Memang masih banyak saat ini pihak konsumen yang menganggap produk
pangan hasil iradiasi memiliki kualitas yang rendah dan risiko bahaya yang besar, ini merupakan
kesalahpahaman. Yang pertama telah ada peraturan dan prosedur teknis yang mengatur syarat d
an prosedurnya, dosisnya udah diatur dan sudah teruji dipenelitian, serta pelaku pelaksanaannya
juga sudah melalui pelatihan dan sertifikasi, produk yang sudah maupun belum terkena perlakua
n juga dipisahkan di ruangan yang berbeda. dan juga radiasi dengan dosis yang tinggi sangat b
erbahaya
bagi sel sel kulit manusia.
Gita (A-099)
Pihak konsumen juga tidak perlu khawatir karena telah dilakukan evaluasi dan proses perizinan y
ang ketat terhadap bahan kemasan produk pangan yang melewati iradiasi dengan fokus utama
bahan material non-karsinogenik. Selanjutnya hasil komoditas yang telah di iradiasi tidak mening
galkan radiasi yang berbahaya bagi manusia, baik itu sifat karsinogenik maupun mutagenik. Sela
ma manusia tidak terpapar sinar iradiasi secara langsung maka tidak ada efek negatif terhadap
manusia sendiri.

Anda mungkin juga menyukai