NPM : 150510170030
KELAS :B
MATA KULIAH : PESTISIDA BAHAN ALAMI (23 Maret 2020)
b. Ekstrak feromon kasar diperoleh dengan mengekstrak seluruh tubuh serangga atau
hanya kelenjar-kelenjar yang mengandung feromon saja seperti di ujung abdomen
untuk serangga dari ordo Lepidoptera, sedangkan pada ordo Coleoptera kelenjar
feromon didapatkan dari usus bagian belakang kumbang kulit kayu (bark beetle).
Serangga dari ordo Lepidoptera, feromon diekstrak menggunakan metil klorida.
Ekstrak tersebut dapat dianalisis menggunakan gas-liquid chromatography
(Roelofs, 1995). Feromon sudah diidentifikasi pada lebih dari 1600 spesies
serangga yang mewakili lebih dari 90 famili dan 9 ordo (Roelofs, 1995). Feromon
serangga pertama yang diisolasi pada pertengahan tahun 1950-an adalah dari
serangga Bombyx mori (ngengat sutera). Feromon tersebut diberi nama bombykol
dan dihasilkan dari 300.000 ngengat sutera. Dari jumlah tersebut hanya 5.3 mg
bahan aktif yang diperoleh (Nation, 2002). Oleh karena itu, tahapan dalam
mengekstraksi feromon dari berbagai jenis serangga berbeda dimana letak
perbedaannya bisa dari pengambilan feromon tersebut dari serangga, pelarut yang
digunakan dan penentuan waktunya.
Tabel 1. Summary of extraction methodology for insect sex pheromones (Golub, 1979)
Daftar Pustaka:
Golub, M. A. (1979). Techniques for Extracting and Collecting Sex Pheromones from Live
Insects and from Artificial Sources.
Neumam et. al. (1994). Dispenser for the Controlled Release of Pheromones.
Santosa, E., Permana, A. D., Susanto, A., Pertanian-unpad, F., & Balitsa-lembang, F. M.
(2000). IDENTIFICATION OF SEX PHEROMONE OF POTATO TUBER MOTH,
Phthorimaea Operculella Zell. (LEPIDOPTERA : GELECHIIDAE). 9–16.