ISSN 1411-7525 9
Vol. 6, No. 1: 9 – 13, Maret 2006
ABSTRACT
Effect of trap design and sex pheromone on the capture of male Spodoptera exigua. This research was to know the
effectiveness of two traps and three kinds of pheromone in attracting and catching the male insects of Spodoptera exigua
Hubner in shallot field. Two traps were wing trap and bottle trap, whereas pheromones were standard [Z9E12-14Ac + Z9-
14OH (10:1)), Ugratas® and virgin females. Traps that were loaded with a kind of pheromone, were placed randomly in
shallot field, about 7 meters apart. The numbers of male insects that attracted and caught were recorded in three days for 12
days. The result showed that more male insects were caught in bottle traps than wing traps, and more males attracted in
Ugratas than other pheromones.
Key words : bottle trap, wing trap, sex pheromone, Spodoptera exigua
1
1
2
3
2 3
4a
Keterangan :
1. tali penggantung
2. dispenser
3. lubang masuk
4a. perangkap/perekat (di dasar)
4b. perangkap (berisi air
deterjen)
4b Perangkap botol
ditempatkan pada tabung bekas wadah film yang hari penangkapan (4 x 3 harian) digabungkan menjadi
diberi lubang ventilasi. Ngengat diberi larutan madu satu data untuk memudahkan pengolahan data.
pada gumpalan kapas. Data hasil tangkapan dianalisis dengan uji F
Pemasangan perangkap dilakukan dengan (analisis varians) dan uji lanjutan (uji berganda jarak
menggunakan ajir bambu dan peletakannya (lay out) Duncan) pada tingkat kepercayaan 95% (Gomez
dilakukan secara acak. Jarak antar perangkap sekitar & Gomez, 1995). Sebelum dianalisis, data tangkapan
7 meter. Tinggi perangkap dari ujung tanaman itu ditrasformasikan dulu ke bentuk √(x + 0,5) (Carde
bawang daun adalah 20-30 cm. Untuk menjebak & Elkinton, 1984; Mitchel et al, 1985).
ngengat, maka pada bagian bawah perangkap botol
dipasang kantung plastik transparan yang berisi air HASIL DAN PEMBAHASAN
plus deterjen, sedangkan pada bagian dasar perangkap
sayap dipasang perekat yang biasa digunakan untuk Perangkap yang memuat tiga jenis feromon
menangkap lalat rumah. dapat menangkap ngangat jantan S. exigua. Perangkap
Banyaknya ngengat jantan yang tertangkap botol dan perangkap sayap menangkap ngengat
dicatat dalam periode 3 harian sekaligus dengan masing-masing 17,00 dan 3,00 ekor perangkap
pelaksanaan penggantian feromon. Data selama 12 (Tabel 1). Jenis feromon seks yang paling menarik
Permana & Rostaman : Pengaruh Jenis Perangkap dan Feromon Seks terhadap Spodoptera exigua 11
Tabel 1. Banyaknya ngengat jantan S. exigua yang tertangkap pada dua jenis perangkap dengan menggunakan
feromon seks sebagai umpan, selama 12 hari
ngengat jantan adalah Ugratas (Tabel 2). Ini jantan daripada perangkap delta yang pada dasarnya
diperkuat dengan penelitian laboratorium bahwa berperekat. Pada kasus ini ngengat yang terperangkap
Ugratas direspon baik oleh ngengat jantan S. exigua tidak dapat terbang keluar perangkap dan selanjutnya
(Rostaman,1999). Hasil kombinasi dari kedua faktor mati.
perlakuan, yaitu perangkap botol dengan umpan Feromon Ugratas diakui mempunyai
feromon Ugratas® menunjukkan hasil tangkapan kemampuan menarik ngengat jantan yang lebih baik
ngengat yang paling tinggi dan berbeda nyata dengan dari feromon lainnya. Hal ini disebabkan karena
kombinasi lainnya (Tabel 3). komponen senyawa yang dikandungnya yang juga
Salah satu faktor yang menyebabkan ngengat merupakan “bahan aktif” tersedia pada formulasi yang
jantan banyak “tertangkap” pada perangkap botol digunakan. Berdasarkan hasil kromatografi gas,
adalah struktur perangkap tersebut. Ngengat jantan senyawa yang terdapat pada feromon Ugratas terdiri
yang sudah masuk ke dalam perangkap botol akan dari 4 jenis yang teridentifikasi dan 1 jenis lainnya
sulit keluar, karena tempat keluarnya terhalang belum teridentifikasi (Rostaman, 1999). Selain itu
“jeruji”. Ngengat yang sudah masuk itu akan bergerak kemasan dalam bentuk tali (rope) memungkinkan
terus di dalam perangkap sampai kelelahan dan emisi senyawa volatile berlangsung secara perlahan,
akhirnya terperosok ke dasar yang terdapat larutan sehingga ngengat jantan banyak tertarik kepada
deterjen. Keadaan ini berbeda dengan pada perangkap feromon tersebut dalam periode yang lebih lama.
sayap yang pada dasar perangkap terdapat perekat. Berbeda pada feromon Ugratas, feromon
Ngengat yang tertarik akan hinggap pada tepi standar hanya memiliki 2 jenis senyawa. Mungkin ini
perangkap dan selanjutnya masuk ke bagian tengah tidak cukup baik untuk menarik ngengat jantan,
(dalam) dan terjebak ke dalam perekat. Jika pada tepi sehingga jumlah ngengat yang tertarik datang jauh
perekat itu daya rekatnya berkurang (tidak baik), lebih sedikit. Rendahnya ngengat jantan yang tertarik
maka ngengat akan segera melepaskan diri ke udara. mungkin juga disebabkan karena konsentrasi senyawa
Hal ini dapat terjadi jika perekat tersebut tidak diganti yang dikandung yang sangat rendah. Pada kemasan
(lebih dari 6 hari). Adanya ngengat yang terperangkap rubber septa tersebut, emisi senyawa tertinggi terjadi
dan mati di sana, boleh jadi dapat mengurangi daya pada saat pemasangan dan setelah 2-3 hari emisinya
rekat perekat, sehingga perangkap tersebut kurang menurun drastis. Kondisi ini berbeda dengan hasil
efektif menangkap ngengat. pengujian di laboratorium (Rostaman, 1999) di mana
Hasil di atas nampak tidak berbeda dengan hasil ngengat banyak tertarik pada feromon tersebut.
yang diperoleh Youm & Brevor (1995). Hasil Rendahnya tangkapan pada feromon asal
penelitiannya menunjukkan bahwa perangkap baskom ngengat betina mungkin karena serangga
(bucket) dengan surfaktan minyak tanah secara nyata tersebut mengalami tekanan akibat berada
lebih banyak menangkap ngengat Coniesta ignefusalis dalam kurungan yang sempit dan panas. Hal ini dapat
12 J. HPT Tropika, 6(1) Maret 2006
Tabel 2. Banyaknya ngengat jantan S. exigua yang tertarik terhadap tiga jenis feromon seks sebagai umpan
yang dipasang pada perangkap, selama 12 hari
Tabel 3. Banyaknya ngengat jantan S. exigua yang tertarik (tertangkap) pada kombinasi tiga jenis feromon
seks dan tertangkap dalam perangkap yang dipasang selama 12 hari
menyebabkan jumlah feromon alami yang dihasilkan Mitchell, E.R., J.H. Tumlinson & J.N. McNeil 1985.
oleh serangga tersebut sangat rendah atau mungkin Field evaluation of commercial pheromone
sekali tidak diproduksi. Kondisi ini menyebabkan formulations and traps using a more effective
ngengat jantan tidak banyak tertarik pada perangkap sex pheromone blend for the fall armyworm.
yang dipasang. J. Econ. Entomol. 78:1364-1369.
SIMPULAN DAN SARAN Rostaman 1999. Kajian feromon seks pada serangga
Spodoptera exigua Hubner (Lepidoptera :
Perangkap botol dengan feromon Ugratas Noctuidae). Tesis magister. Jurusan Biologi
sebagai umpan sangat baik digunakan untuk ITB Bandung.
penangkapan massal ngengat jantan S. exigua. Untuk
tujuan pengendalian serangga tersebut, sebaiknya Toth, M. 1996. Evidence on geographical difference
perlu dilakukan penentuan jumlah perangkap yang in male responses to synthetic pheromone
optimum untuk memperoleh hasil pengendalian yang blends in the limabean podborer (Etiella
maksimum. zinckenella) (Lepidoptera, Phyticidae). In
Proceeding of XX International Congress of
DAFTAR PUSTAKA Entomology, Italy (abstract).
Carde, R.T. & J.S. Elkinton 1984. Field trapping with Wakamura, S., M. Takai, S. Kozai, H. Inoue, I.
attractants: methods and interpretation. Yamashita, S. Kuwahara & M. Kawamura
pp.:111-130 in H.E. Hummel & T.A. Miller 1989. Control of the beet armyworm,
(eds), Techniques in Pheromone Research. Spodoptera exigua Hbn (Lepidoptera:
Springer Verlag, New York. Noctuidae), using synthetic sex pheromone. I.
Effect of communication disruption in Welsh
Cheng, E.Y, C. Kao, W. Su & C. Chen 1996. The onion field. Appl. Entomol. Zool. 24 (4): 387-
application of insect sex pheromone for crop 397
pest management in Taiwan. pp.: 29-57 in
Proc. Int. Symp. Insect Pest Control with Wall, C. 1989. Monitoring and spray time. pp: 39-66
Pheromones, Taiwan. in A.R. Jutsum & R.F.S. Gordon (eds), Insect
Pheromone in Plant Protection. John Wiley &
Gomez, K.A. & A.A. Gomez 1995. Prosedur Statistik Sons, Chichester & New York.
untuk Penelitian Pertanian. Edisi kedua. UI
Press, Jakarta. Youm, O & P.S. Brevor 1995. Field evaluation of
pheromone-baited traps for Coniesta
Jackson, D.M., G.C. Brown, G.L. Nordin, & D.W. ignefusalis (Lepidoptera : Pyralidae). J. Econ.
Johnson 1992. Autodissemination of Entomol. 88(1): 65-69
baculovirus for management of tobacco
budworms (Lepidoptera : Noctuidae). J. Econ.
Entomol. 85 (3):710-719