Anda di halaman 1dari 18

Fumigant : Ethylene Oxide

KARAKTERISTIK ETHYLENE OXIDE

• Sebagai sterilan >> sterilisasi dingin (cold


sterilization) peralatan dan instrumen medis
dari cemaran mikroorganisme, serta untuk
mencegah pembusukan dalam bahan
makanan dan rempah-rempah.

• Sebagai fumigan >> terbukti efektif


mematikan berbagai jenis organisme
pengganggu tumbuhan (OPT), seperti
serangga, cendawan, bakteri, nematoda,
virus, maupun mikroorganisme lainnya.
CARA KERJA:
• Sebagai alkylating agents dengan spektrum yang luas yang
mempengaruhi proses metabolisme organisme dengan mendenaturasi
protein dengan memindahkan hidrogen labil seperti pada gugus
sulfydryl dengan hydroxyl ethyl radical. ETO bekerja dengan mengalkilasi
kelompok sulfydryl-, amino-, carboxyl- dan hydroxyl- groups (Medical
Microbiology 2007).
• Sebagai agen pengalkilasi (alkylating agents), ETO menyerang protein,
asam nukleat, dan komponen organik lainnya (McDonnell G. dan Russell
AD., 1999).
• Aktivitasnya tergantung pada konsentrasi, suhu, waktu papar, dan
kelembaban.
Efikasi Ethylene Oxide Pengaruh ETO Terhadap Komoditas
• Benih/tanaman hidup
Penggunaan ETO untuk keperluan karantina, ETO tidak dianjurkan untuk digunakan pada benih, bahan pembibitan
telah diterapkan oleh Australia untuk perlakuan atau tanaman apapun untuk ditumbuhkan karena dapat menyebabkan
kerusakan dan kematian.
terhadap berbagai jenis OPT dengan dosis 1200 • Produk tanaman
g/m³ selama 5 jam pada suhu 50°C atau 1500 g/m³ Biji-bijian dan makanan giling: Fumigasi ETO untuk komoditas tersebut
harus dengan cara fumigasi vakum. Sementara, perlakuan terhadap biji-
selama 24 jam pada suhu 21°C, di dalam ruang bijian bentuk curah adalah dengan sistem resirkulasi dalam silo.
vakum yang bertekanan 50 kPa (DAFF, 2013). Buah kering: Menghentikan pembusukan oleh mikroba pada buah plum
dan juga sebagai insektisida.
Australia menerapkan fumigasi ETO untuk • Bahan makanan
keperluan karantina untuk mematikan OPT sasaran ETO akan menyebabkan modifikasi warna, rasa, bau dan tekstur bahan
pangan, tetapi banyak juga bahan makanan dapat difumigasi tanpa
jenis serangga dan invertebrata lainnya, cendawan, perubahan berarti, misal rempah-rempah.
bakteri, dan virus, serta untuk keperluan • Bahan pakan dan produk hewan
Import Condition (ICON) Australia menyatakan bahwa ETO dapat
devitalisasi terhadap berbagai jenis benih (true digunakan untuk perlakuan terhadap komoditas bulu (feathers) sebagai
seed) yang berpotensi terbawa pada komoditas. media pembawa virus penyebab penyakit Avian Influenza dengan dosis
1200 g/m3 selama 5 jam pada suhu tidak kurang dari 50 0C atau 1500
g/m3 selama 24 jam pada suhu tidak kurang dari 21 0C pada tekanan
tidak kurang dari 50 kPa.
CONTOH NEGARA YANG MENGGUNAKAN ETO SEBAGAI FUMIGAN

Australia menerapkan fumigasi ETO sebagai persyaratan karantina terhadap beberapa jenis
komoditas yang berasal dari Indonesia dan Malaysia, yaitu:
• jerami dan produk rumput jerami,
• furniture dan produk lainnya yang mengandung fiber/serat pisang, serat eceng gondok (water
hyacinth), serat sisal, bulu, bambu (kering dan sudah diolah), rotan, willow, tebu, produk
anyaman, bunga rampai, kapuk, rami/goni/jute, dan daun jagung.
• Selain itu, perlakuan fumigasi ETO juga diterapkan terhadap komoditas kayu dan produk kayu
termasuk artefak, tanaman buatan yang dibuat pada batang kayu, produk panel, kayu bulat,
kayu cetakan dan kayu artikel, tetapi tidak termasuk log kayu, eucalyptus, produk serbuk gergaji,
kemasan kayu, atau dunnage. Hanya kayu dengan profil ketebalan maksimum 200 mm dan kayu
harus bebas dari kulit kayu.
KESELAMATAN KERJA
FUMIGATOR

Fumigator harus menggunakan peralatan keselamatan kerja (Personal Protective


Equipment, PPE) yang terdiri dari: alat pelindung pernapasan, berupa : self-
contained breathing apparatus (SCBA);
a. alat pelindung mata, berupa: fullface masker ;
b. alat pelindung kulit, berupa: sarung tangan, pakaian kerja (wear-pack) lengan
panjang, dan sepatu.
PERSYARATAN
PERLAKUAN
ETHYLENE OXIDE
Gedung/Bangunan dan Peralatan
Gedung/bangunan untuk perlakuan fumigasi
ETO harus berlokasi di area bebas banjir,
aman, mudah diakses, memiliki sumber air,
dan listrik, serta dilengkapi peralatan yang
memadai. Gedung/bangunan, terdiri dari:
a. tempat untuk penyiapan komoditas
sebelum perlakuan,
b. ruangan untuk fasilitas perlakuan,
c. ruangan penyimpanan komoditas setelah
perlakuan, dan
d. tempat untuk kegiatan administrasi.
PELAKSANAAN FUMIGASI ETHYLENE OXIDE
Tahapan pelaksanaan fumigasi ETO terdiri dari: (1) kegiatan pra-fumigasi, (2)
pelaksanaan pelepasan gas (gassing), (3) aerasi, dan (4) kegiatan pasca fumigasi.
Pest Eradication
Konsep
• Eradikasi adalah memusnahkan setiap individu dari suatu spesies dalam suatu wilayah
geografis yang cukup terisolasi untuk mencegah terjadinya invasi kembali.
• Sebagian besar upaya eradikasi ditargetkan pada hama yang terintroduksi, dengan
tujuan untuk menghilangkan spesies ini dari seluruh maupun sebagian jangkauan baru
mereka, atau mencegah penyebaran lebih lanjut hama tersebut.
• Untuk serangga hama, teknik eradikasi termasuk merilis jantan steril yang menyebabkan
banyak betina menghasilkan keturunan yang tidak dapat hidup; penyemprotan dengan
pestisida termasuk insektisida mikroba (bakteri, jamur dan virus); menggunakan umpan
atraktan untuk memantau atau mengontrol; dan manipulasi habitat.
• Alasan dilakukannya eradikasi yaitu untuk mencoba memberantas hama eksotis
terintroduksi yang menjadi ancaman pembatasan ekspor pada tanaman atau barang
yang berpotensi terkontaminasi.
Petunjuk Program Eradikasi Hama dari FAO
berdasarkan ISPMs
Suatu program eradikasi hama dapat dikembangkan oleh NPPO sebagai :
- Tindakan darurat untuk mencegah menetap atau menyebarnya hama yang
baru masuk (menetapkan daerah bebas hama), atau
- Tindakan untuk menghilangkan hama yang sudah mapan (menetapkan
daerah bebas hama)
Langkah yang dilakukan :
1. Pengumpulan informasi dan perencanaan
2. Keputusan untuk melakukan program eradikasi
3. Proses eradikasi
4. Review program yang telah dilakukan
1. Pengumpulan informasi dan perencanaan

Melaporkan
Evaluasi laporan Membuat dan
hama Rencana membagikan
informasi
2. Keputusan untuk melakukan program eradikasi

Perkiraan dan Kelayakan


Inisiasi Identifikasi potensi distribusi melakukan
hama program eradikasi

Informasi
Investigasi
biologi dan
awal
ekonomi

Survey Analisis biaya


distribusi dan manfaat

Prediksi
penyebaran
3. Proses eradikasi

Pembentukan tim manajemen

Melakukan program eradikasi (Surveillance,


Containment, Treatment)

Verifikasi eradikasi

Dokumentasi

Deklarasi eradikasi
Contoh Kasus

Okinawa terletak di bagian selatan Jepang, antara Kyusu dan Taiwan. Banyak serangga
eksotis telah menginvasi Okinawa, beberapa diantaranya sekarang menetap di wilayah
sub tropis ini. Serangga invasif ini termasuk beberapa hama tanaman karantina dan
perpindahan tanaman inangnya dari daerah yang terinfestasi ke daerah yang tidak
terinfestasi dilarang oleh peranturan perlindungan tanaman Jepang. Beberapa jenis
tanaman dapat ditransportasikan apabila telah dilakukan fumigasi dimana membutuhkan
biaya dan fasilitas tambahan. Oleh karena itu, program eradikasi untuk memberantas
hama ini telah dilakukan di Okinawa dengan menggunakan serangga steri (SIT) dan
membunuh serangga jantan (MAT).
Resiko Re-invasion
Hama Kejadian Re-invasion
Bactrocera dorsalis Dideteksi melalui monitoring trap (umpan
methyl eugenol). Sebanyak 300 imago
ditemukan dari tahun 1987-2008 di Okinawa.
Sumber re-invasi yaitu angin.

Zeugodacus cucurbitae (Coquillett ) Beberapa kasus re-invasi terdeteksi dengan


monitoring trap tahun 1993,1995, dan 1996.
Disebabkan lokasi Okinawa yang dekat
dengan Asia Tenggara, resiko re-invasi selalu
ada.

Bactrocera latifrons (Hendel ) Tidak ada kasus re-invasi yang terdeteksi


hingga 2017
Cylas formicarius (Fabricius) Tidak ada kasus re-invasi yang terdeteksi
hingga 2017
Euscepes post fasciatus (Fairmaire) -

Anda mungkin juga menyukai