FEROMON
Feromon
adalah sifat-sifat serangga yang dikendalikan oleh sinyal kimia dalam bentuk senyawa organik volatil dalam jumlah yang sangat kecil, dibebaskan oleh serangga tertentu untuk mempengaruhi yang lain. selalu ada pada semua segi kehidupan serangga seperti makan, seks, agregasi, oviposisi, pertahanan dan pelacak jejak.
Feromon
FEROMON
Secara kimia sebagian besar feromon adalah alkoloid alifatik, asam atau ester, sedangkan sebagian yang lain yang berhubungan dengan bau tanaman, termasuk golongan terpenoid alam (Harborne, 1993) Sinyal tanda kimia, merupakan tanda kehidupan universial, berbagai bentuk berada dalam sel dan berada di dalam maupun diantara semua organisme. Interaksi biokimia di dalam sel atau antarorganisme (termasuk mo), bisa merugikan atau bermanfaat. Molisch (1937), interaksi ini disebut alelopati (prasyarat ; terlepasnya senyawa kimia ke dalam lingkungan dari tanaman dan berefek dalam berbagai bentuk, umumnya fenolat dan terpenoid)
FEROMON
Senyawa kimiadalam komunikasi dalam sel disebut feromon sedang yang digunakan antarspsies disebut alomon, perbedaan nya tidak jelas karena dapat berfungsi ganda Di dalam serangga, feromon disekresikan di dalam kelenjar eksorin dan ditransmisikan ke anggota spesies yang lain dalam bentuk uap Feromon kemungkinan disintesis de novo di dalam tubuh hewan dari serangga sederhana, tetapi kemungkinan juga diperoleh dari sumber tanaman dan digunakan secara langsung atau melalui modifikasi biokimia sebelum digunakan.
FEROMON SERANGGA
Feromon yang terdapat pada serangga dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu :
Feromon seks
Feromon pelacak Feromon alarm
.
FEROMON SEKS
Istilah feromon seks untuk senyawa yang dibebaskan serangga betina dengan tujuan ganda : menarik serangga jantan dan merayu untuk senggama (atau sebaliknya)
Struktur kimia ldaya tarik serangga yang paling sederhana adalah asam valerat (feromon cacing betina umbi gula bit)
Sebagian besar berupa alkohol tak jenuh berantai panjang turunan asam asetat atau karboksilat (77% jenis Lepidoptera mengandung feromon ini)
FEROMON SEKS
Contoh umum dikenal : asam trans 9 keto 2 dekanoat merupakan zat ratu lebah menarik lebah jantan untuk kawin (satu dari 32 senyawa serupa dalam kepala ratu lebah)
SEK
B B
B
ORGANISME
Limonius californicus (Cacing kawat pada gula bit) Apis mellifera (Lebah madu)
CH3(CH2)2CH=CH-(CH2)7OAc Cis-8-dodekanil-asetat
CH3CH2CH=CH(CH2)10OAc Cis-11-tetradekenil-asetat Trans-11-tetradekenil asetat CH3-(CH2)15OAc Heksadekanil asetat CH3-(CH2)4CH=CH(CH2)10OAc Cis-11-oktadekenil asetat CH3(CH2)9CO(CH2)3CH=CH(CH2)4CH3 Cis-6-heneikosen-11-on
CHO
struktur kompleks lain untuk menarik betina setelah matahari terbenam (atraktan jantan ini berbau strawberry atau nenas) Feromon jantan Aphomia sociella , berasal dari jamur (Asphergillus achraeceus menghasilkan R-melein) Neptalakton bersama laktol ditemukan dalam sekresi kaki belakang Myoura viciae (pertama kali ditemukan dalam tan Nepeta cataria) merupakan atraktan kuat terhadap kucing (contoh molekul sama memiliki khasiat atau fungsi berbeda pada tumbuhan, serangga dan hewan)
Digunakan
untuk meninggalkan bau pela- cak sehingga anggota lain dapat mengi-kuti arah perjalanan (semut, tawon, rayap), struktur sangat bervariasi Atta texana (semut daun) memproduksi metil-4metilpirol-2-karboksilat kadar 0,08 pg/cm jarak lacakan ekuivalen 3,48 x 108 molekul/cm (ilustrasi 0,33 mg feromon sdh cukup keliling dunia) Kelenjar bisa 8 jenis semut merah (Myrmica) diidentifikasi sebagai 3-etil-2,5-dimetil pirazin dan semut firaun (Monomorium pharaonis) hama pada pabrik roti dan RS, ditemukan 3 alkaloida pirolidin Senyawa keempat adalah aldehid, faranal
bulu (Malacosoma americanum) 5-b-kolestan-3,24dion (disintesis dari kolesterol hewan) Rayap menggunakan pelacak bau feromon dari Reticuletermis virginicus, diidentifikasi sebagai 3,6,8dodekatriol Serangga yang menggunakan feromon pelacak langsung dari tan ; lebah madu, Apis mellifera (monoterpen geraniol, dikumpul dari bunga dan disimpan dalam tubuh, sebagian geraniol dikonversi menjadi (z)-sitral dalam kelenjar lebah)
Terpenoid kompleks (seskuiterpen monosiklik tak jenuh) germakrena A dan (E)-b- farnesena meruapakan alarm Aphids. Seskuiterpen ini bersifat labil, shg waktu predator sdh berpindah , zat ini sdh terurai shg Aphids dpt mencari mangsa yang lain
.
Terpinolena (Rayap Amiteres HCOOH Asam Format (semut Formica) CH3(CH2)2(CH3)CHCOOCH2CH3 4-metil-3-heptanon (Semut Pogonomyrmex) CH3(CH2)9CH2 Undekana (semut Formica) CH3COO(CH2)2CH(CH3)2 Isopentenil astat (Lebah Apis)
ZAT PERTAHANAN
Berbagai mekanisme pertahanan diri pada hewan dan tumbuhan telah diketahui dan berbagai senyawa telah diidentifikasi seperti tabel dibawah ini
Pertahanan
ini disintesis de novo di dalam tubuh atau diambil dari sumber makanan. Beberapa jenis toksin dibuat di dalam kelenjar eksokrin khusus dan yang lain terdapat di dalam darah atau cairan tubuh.
ZAT PERTAHANAN
Zat
pertahanan pada hewan maupun tumbuhan biasanya dapat berupa terpenoid, alkaloid, fenol dan kuinon. Hasil ekskresi Arthropoda yang merupakan alat pertahanan mengandung zat-zat yang serupa dengan metabolit sekunder tanaman seperti : (E)-2-heksenal, benzaldehida, salisildehida, sitral, sitronelal.
Contoh
Ikan puffer
Toksin spesifik
Alkaloid
Katak,kodok, salamander Toksin jantung, peptida, neurotoksin, alkaloid Ular Milipedes = kaki seribu Centipedes = kelabang Kecoak, Rayap Kumbang Ngenat Kupu-kupu Semut, Kunang-kunang Bisa peptida Alkaloida, kuinon, sianogen, Alkaloida, kuinon, sianogen, Asam asetat, peptida Aldehid alifatik Terpenan, kuinon Steroid, kuinon Glikosida jantung, alkalid Asam format, terpena Bufadienolida
Toksin
Sumber Tumbuhan
Alkaloid Tembakau (Nicotiana tabaccum) Toksin dari kaki burung brefoil, cengkeh dan tanaman lain Toksin dalam Xanthium
canadense graveoleus
Terpenoid : b-selinena
Senyawa amina : 5-hidroksitripin
Baitus polydamus
Urica dioica
TERPENOID
Terpenoid
rendah (rantai pendek) zat toksik non-spesifik diskresi serangga sebagai pertahanan tubuhnya Karena kevolatilan dan kekuatan baunya mampu mengusir penyerang, uap memiliki efek iritasi dan minyak pada kulit predator dapat menimbulkan rasa panas dan gatal
TERPENOID
Contoh ; pertahanan larva Neodiprion sertifer (Hymenoptera), jika diganggu ia mengeluarkan cairan berminyak secara kimia identik tanaman induk Pinus sylvetris, larva menyambung resin-nya waktu makan dan disimpan dalam kantong divertikular
Analisis menunjukkan adanya campuran mono dan diterpen yang sama resin pinus dan sekresi serangga, senyawa tersebu adalah a- dan b-pinen, asam pinifolat, asam pimarat, asam palustrat, asam dehidroabietat, asam abietat, asam neoabietat dan asam (-)pimarat (kemungkinan a- dan b-pinen hasil sampingan karena senyawa ini tdk menyenangkan Arthropoda)
CHO
CHO O
Indodial (Staphylinus)
TERPENOID
Rayap, pertahanan disiapkan rayap perajurit steril (10-30% dari koloni), fungsi utamanya pertahanan dan 8% bobot tubuh segar terdiri zat kimia pertahanan Minimal 3 strategi pertahanan bersama zat kimia (hampir semua terpenoid) 1. Menyengat dan menusuk 2. Penyikat bisa 3. Penyemprot lem
TERPENOID
Trinervitena : Nasutitermes
TERPENOID
Dalam rayap diterpen dibiosintesis dari asetatmevalonat Terpenoid kantaridin disintesis de novo dalam tubuh kumbang Lytta vesicatoria (jantan / betina, tp hanya disintesis oleh jantan di sendi2 0,2 2,3%) bersifat mengiritasi, sebagai afrodisiak pada lalat Spanyol (manusia digosok pada alat kelamin utk melebarkan pembuluh darah DM 0,5 mg/Kg BB) Pederin terdapat dalam kumbang Staphylinid, genus Paederus sbgi vesikan dan sitotoksik 1,5 mg/ml
TERPENOID
Toksin hewan terpen tinggi, struktur kardenolida bufogenin merupakan toksin steroid berpengaruh pada jantung vertebrata, digunakan katak dan kodok bangkong sbgi zat pertahanan. Bufotalin adalah bufogenin dari Bufo vulgaris (k bangkong)
HN
TERPENOID
Organisme
Rayap (Neodiprion sertifer) Semut Acanthomyiops Serangga Anisomorpha Kumbang Staphylinid Kumbang Lytta vesicatoria Kodok bangkung Salamander salamandra Kumbang air mexico (Cybister)
Kandungan
a-pinena Sitronelat, Sitral Dolikodial Pederin Kantanidin Bufogenin (bufotalin) Samandarin 12-hidroksi-4,6-pregnadien3,20-dion
Alkaloid
selain dalam tumbuhan juga terdapat dalam biota laut (Arthropoda) dan katak berwarna cerah neotropis, diguna-kan sebagai zat pertahanan, diperoleh bersama makanan Cinnabar dan ngengat memangsa Senecio mengumpul alkaloid jenis pirolizidin senesionin , meracuni predator. Serangga yang makan Aristolochia clamatis & A.rotundo mengumpulkan senyawa nitro asam aristolokat
Organisme
Semut Solanopsis Ngengat Cinnabar tyria Kupu-kupu (Pachlioptera) Glomeris marginata (K 1000) Polizonium rosalbum (K 1000) Kumbang kecil (Ladybirds)
Kandungan
2-metil-6-nonil piperidin Senesionin Asam aristolokhat Glomerin, Homoglomerin
Polizonimin
Koksinelin
melepas letusan asap mengandung toksin berupa sekresi zat panas 1000 C senyawa fenol hidrokuinon, H2O2 dan ezim katalase, reaksi eksotermis terjadi saat hidrokuinon teroksidasi menjadi benzokuinon (uap iriatif merusak jaringan mata) Kuinon lain yang dihasilkan secara reaksi oksidasi enzimatik ; m- dan p-kresol, salisil aldehid, fenol, guaiakol (2-metoksifenol), dan 2,5-diklorofenol
ZAT ALELOPATI
Alelopati
merupakan interaksi biokimia yang terjadi di dalam sel maupun di antara sesama organisme baik yang bermanfaat ataupun dapat merugikan Prasyarat terjadinya alelopati ini adalah terlepasnya senyawa kimia ke dalam lingkungan. Setelah dilepaskan tanaman, senyawa kimia ini menimbulkan efek dalam berbagai bentuk Senyawa kimia yang banyak terdapat dalam interaksi alelopati ini adalah senyawa fenolat dan terpenoid
ZAT ALELOPATI
Contoh ; tidak dapat tumbuh tanaman lain disekitar pohon walnut, Juglans nigra Pengamatan ; tomat, pinus, gandum tidak bisa tumbuh disekitar pohon walnut, ternyata zat alelopati bukan dari eksudat akar walnut, tapi toksin yang dibawa oleh daun dan ranting yang gugur, yaitu 4-glukosida dari 1,4,5trihidroksi-naftalena yang terhidrolsis menjadi naftokuinon diidentifikasi sebagai yuglon larut dalam air
OH hidrolisis oksidasi OH OGluc OH O OH
KANDUNGAN
Lignan asam norhidroguaiaretat Senyawa sulfur atersienil dan poliasetilena fenilheptatriyin a-tersienil
Akar Erecta