Anda di halaman 1dari 22

PEMANTAUAN DAN PENGKAJIAN KESEJAHTERAAN JANIN

PEMANTAUAN AKTIVITAS UTERUS


 
Dosen Pengampu: Tinuk Esti Handayani, SST M. Kes 

Disusun Oleh Kelompok 6


1. Hanif Nurvitarani
2. Fitri Pitasari
3. Jumiati
4. Rima Yuliviana
5. Mar’ah Istighfarini
6. Ananda Ageng Siti Fatimah
7. Widiawati Ayu L
 

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


PRODI D4 ALIH JENJANG KEBIDANAN SUTOMO
KAMPUS MAGETAN
MAGETAN
2019
PENGERTIAN UTERUS

Uterus merupakan organ muscular tempat


berkembangnya fetus dan mendapatkan nutrisi
sampai akhirnya lahir.
Uterus berfungsi sebagai jalur untuk sperma
mencapai tuba uterina agar bertemu dengan ovum.
Perubahan Uterus Selama Kehamilan

• Pada minggu pertama bentuk aslinya seperti buah pir. Seiring


perkembangan, daerah fundus dan korpus akan membulat dan menjadi
TRMESTER bentuk sferis pada usia 12 minggu
I

• Usia 16 minggu, kavum uteri seluruh nya di isi oleh amion. TFU antara
pertengahan simpisis pusat. Plansenta telah terbentuk seluruh nya. Pada
TRIMESTER 20 minggu, TFU 2-3 jari di bawah pusat. Pada 24 minggu, TFU terletak
II setinggi pusat.

• Usia 28 minggu, TFU 2-3 jari diatas pusat, Pada 36 minggu TFU satu jari
dibawah Prosesus xifoideus. Dan pada 40 minggu,TFU berada tiga jari
TRIMESTER dibawah Prosesus xifoideu
III
Aktivitas uterus saat persalinan

Yang mempengaruhi kemajuan persalinan adalah HIS (kontraksi


uterus). His adalah gelombang kotraksi ritmis otot polos dinding
uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri dimana tuba fallopi
memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari pace
maker yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut.

PENYEBAB TERJADINYA HIS

1. Kerja hormon oksitosin

2. Regangan dinding uterus oleh isi konsepsi

3. Ransangan terhadap pleksus saraf frankenhauser yang


tertekan masa konsepsi
HIS BAIK DAN IDEAL

• Kontraksi simultan simetris diseluruh uterus


• Kekuatan terbesar (dominasi) di fundus
• His Palsu • Terdapat periode relaksasi di antara dua periode kontraksi
• Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah his
• His Persalinan • Serviks uteri yang banyak mengandung kolagen dan kurang
mengandung serabut otot akan tertarik keatas oleh retraksi otot
korpus, kemudian terbuka secara pasif dan mendatar (cervical
effacement). Ostium uteri eksternum dan internum pun terbuka
MACAM-
MACAM HIS
PEMBAGIAN HIS

2. His pembukaan
(Kala I)

1. His 3. His pengeluaran


pendahuluan (Kala II)

His pengiring 4. His pelepasan


(Kala IV) uri (Kala III)
SIFAT HIS PADA FASE PERSALINAN :

Kala 1 Kala 1 Kala 2: Kala 3


awal (fase lanjut (fase
laten): aktif)
sampai
kala 1
akhir: • Amplitudo 60 mmHg, •Amplitudo 60-80
• Tiap 10 menit • Nyeri , frekuensi 3-4 kali/10
dg amplitudo amplitudo menit, Refleks mmHg, frekuensi
40 mmHg, mengejan terjadi juga kontraksi berkurang,
>kuat sampai akibat stimulasi dari aktifitas uterus
lama 20-30 60 mmHg, tekanan bagian
menurun, Placenta
detik, frekuensi 2-4 terbawah janin yang
menekan anus dan dapat lepas spontan
• Serviks kali/10 menit, rectum, Tambahan dari aktifitas uterus
terbuka lama 60-90 tenaga meneran ibu,
ini, namun dapat
sampai 3cm, detik, Serviks dengan kontraksi otot-
juga tetap menempel
otot dinding abdomen
Frekuensi dan terbuka sampai dan diafragma, (retensio) dan
amplitudo lengkap berusaha untuk memerlukan
terus (+10cm) mengeluarkan bayi
tindakan aktif
meningkat (manual aid)
ALAT PENGUKUR HIS :

PARTOGRAF
• adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan
informasi untuk membuat keputusan klinik.

TOKODINAMOMETER

• Tokodinamometer (alat monitor yang dipasangkan di perut dengan posisi


di atas rahim) eksternal dapat merekam pola dari kontraksi
Bagaimana frekuensi, Durasi
dan Intensitas dari His yang
normal???
Untuk itu perlu diketahui dulu karakteristik his
yang baik :

1. Kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus

2. Terdapat periode relaksasi di antara dua periode kontraksi


3. Sifat his : Lamanya dan frekuensi yang teratur, makin lama makin sering
4. Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah his

5. Serviks uteri yang banyak mengandung kolagen dan kurang mengandung


serabut otot akan tertarik keatas oleh retraksi otot korpus, kemudian terbuka
secara pasif dan mendatar (cervical effacement). Ostium uteri eksternum dan
internum pun terbuka
Bila satu atau lebih tanda tersebut tidak dijumpai atau tidak

sesuai, keadaan tersebut disebut gangguan / kelainan his

atau INERTIA UTERI


Jadi apakah yang dimaksud
dengan inertia uterine????
Pembagian Inertia Uteri
Menurut ilmu obstetrik modern
oInertia Uteri Hipotonik
oInertia uteri Hipertonik
Inertia uteri HIPOTONIK

• Adalah his yang sifatnya lemah, singkat dan lebih jarang


(hipotonik)
• Kelainan his dengan kekuatan yang lemah/tidak adekuat
untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong
anak keluar.
• Pada CTG tekanan intra uterin uterus saat kontaksi hanya
15 mmHg atau kurang (n: 50 – 60 mmHg atau lebih)
• Inertia uteri Hipotonik terjadi pada fase aktif sehingga
disebut inertia uteri Sekunder
Sering dijumpai pada penderita dengan keadaan umum
kurang baik seperti :
o anemia,
o uterus yang terlalu teregang misalnya akibat hidramnion atau
kehamilan kembar atau makrosomia
o grandemultipara
o serta pada penderita dengan keadaan emosi kurang baik atau ibu
kelelahan.
Penanganan Inertia uteri

• Jika Bidan menemukan inertia uteri :


o Lakukan perbaikan keadaan umum ibu : Pemberian nutrisi dan cairan
yang cukup
o Nilai apakah ada obstruksi seperti CPD atau malposisi
o Berikan dukungan psikologis
o Lakukan rangsangan putting susu
o Jangan diberikan OKSTOKSIN
o Lakukan pengawasan dengan patograf jika melewati garis waspada
lakukan rujukan

• Penanganan di RS :
o Dilakukan penilaian kemungkinan CPD atau obstruksi lainnya
o His diperbaiki dengan pemberian oksitoksin drip
Inertia Uteri Hipertonik

Adalah kelainan his dengan kekuatan cukup besar namun tidak ada koordinasi
kontraksi dari bagian atas, tengah dan bawah uterus, sehingga tidak efisien
untuk membuka serviks dan mendorong bayi keluar.

Disebut juga sebagai incoordinate uterine action.


• Kondisi ini dapat terjadi sejak fase laten sehingga boleh disebut inertia uteri
primer

• Penyebab :
o Stimulasi uterus yang berlebihan

• Masalah :
o Pasien merasa kesakitan
o Pada janin dapat terjadi hipoksia janin karena gangguan sirkulasi
uteroplasenter.
Penanganan :
• Jika bidan menemukan :
o Lakukan pengawasan DJJ dan penilaian kemajuan
persalinan (karena his inkoordinasi maka tidak
menimbulkan pembukaan sehingga persalinan menjadi
lambat)
o Tenangkan ibu
o Siapkan rujukan

• Dirumah sakit :
o Evaluasi adanya CPD atau obstruksi lainnya
o Pemberian sedativa
Perbedaan Inertia Uteri Hipotonis dan Hipertonis

HIPOTONIS HIPERTONIS
Kejadian 4% 1%
Saat Terjadinya Fase Aktif Fase laten
Nyeri Tdk ada Nyeri Nyeri berlebihan
Fetal distress Lambat terjadi Cepat
Reaksi thd Oksi Baik Tidak Baik
Pengaruh sedatif sedikit Besar
Penyulit karena Inertia uteri

 Menyebabkan morbiditas dan mortalitas bayi dan ibu

 Kemungkinan infeksi perinatal

 Ibu kelelahan dan dehidrasi


JURNAL
• 1213-6499-3-PB.pdf
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai