Anda di halaman 1dari 8

Alat Pemeriksaan dan Pengelolaan

Standart Mycobacterium
Tubercolosis

Kelompok 7:
Bella Yuliana
Muhammad Dwi Kurnawan
Niyan Sri Widari
Alat Pemeriksaan
Mycobakterium Tubercolosis
O Peralatan laboratorium biakan dan uji kepekaan dengan
media padat untuk beban kerja 6000 uji/tahun (dihitung
berdasarkan beban kerja maksimal 1 petugas = 20
pemeriksaan per hari, 20 hari kerja per bulan dalam 1 tahun)
Beberapa contoh peralatan yang penting untuk laboratorium biakan
yang menggunakan media padat dengan beban kerja 6000 bahan per
tahun tertera dalam tabel berikut ini:
No Alat Spesifikasi/ penggunaan Jumlah
       
1 Biological Safety Cabinet Kelas II dan sesuai standar 1
    internasional  
2 Dessicator Untuk menyimpan bahan higroskopis 2
3 Destilator/water purifier Destilator tidak menggunakan “metal 1
    type “. Sumber air memenuhi  
    persyaratan.  
4 Disposable    
5 Dry sterilizer Suhu mencapai 200oC. Tidak mutlak 1
    ada  
6 Freezer -20oC   1
7 Freezer -70oC   1
8 Homogenizer Untuk homogenisasi telur, alat dapat 1
    diotoklaf/ disterilkan  
9 Inkubator Rak dari alumunium atau stainless 1
    steel. Jika beban kerja tinggi maka  
    digunakan “ walk in incubator “ ( walk in
    dengan kipas pengatur udara incubator)
10 Inspisator/hot oven Pengatur suhu pada 80-85oC Kapasitas 1
  double blower tergantung beban kerja,  
11 Laminary airflow Untuk membuat media 1
12 Magnetic stirrer Untuk mempermudah pelarutan 2
13 Mikroskop Binokuler, pembesaran total 1000 kali. 1
    Dianjurkan menggunakan lensa anti  
    jamur dan kondensor bukan plastik.  
    Sediaan lampu cadangan  
Alat Pendukung dan Bahan Habis Pakai Laboratorium Uji
Biakan dan Uji Kepekaan TB

No Alat Spesifikasi/penggunaan Jumlah


       
1 Batang pengaduk Gelas 5
2 Botol Mc Cartney 30 ml, diameter 28 mm 9000
3 Botol pewarna Gelas berwarna gelap 3
4 Botol reagensia Kapasitas 50-1000 ml @ 25
5 Corong Gelas, 45-60 mm dan 90-125 mm garis @2
    tengahnya  
6 Pipet elektrik Kultur dan DST @2
7 Forsep Stainless steel, 15 cm 2
8 Gelas objek frosted end 700
9 Gelas ukur 25,100,250 dan 1000 ml @2
10 Glass beads Diameter 1,5 - 3 mm 500 g
11 Gunting Stainless steel, 25 cm 4
12 Kaca pembesar   1
13 Keranjang Stainless steel 2
14 Kotak pipet Tempat sterilisasi pipet 5
15 Kotak sediaan   20
16 Labu 100,250,500,1000 ml @5
Berikut beberapa, Pengelolaan Limbah alat dan
bahan habis pakai pada pemeriksaan
Mycobakterium Tubercolosis :
O Dilakukan pemisahan antara limbah infeksius dan
limbah non-infeksius, baik padat maupun cair.
O Pengumpulan harus menggunakan wadah yang tidak
bocor dan tahan terhadap tusukan.
O Limbah infeksius (catridge, pot dahak) harus
disterilkan dengan otoklafisasi, dilanjutkan dengan
insenerasi.
O Limbah cair dibuang melalui sistem IPAL.
Metode Pemeriksaan
Mycobakterium Tubercolosis
O Identifikasi M. tuberculosis pada pemeriksaan biakan dengan media padat
LJ, minimal dilakukan dengan pemeriksaan makroskopis, mikroskopis
(pewarnaan ZN), tes niacin dan tes PNB, namun bagi laboratorium yang
mampu menyediakan tes MPT64, dapat menggunakan tes MPT64 untuk
menggantikan tes PNB yang memerlukan waktu terlalu lama untuk
mengeluarkan hasil. Identifikasi M. tuberculosis pada biakan cair (MGIT)
diawali dengan konfirmasi menggunakan pewarnaan ZN kemudian
dilakukan uji identifikasi minimal dengan dua tes diantara: tes niacin
(diambil dari biakan dengan media padat LJ), tes PNB (MGIT), tes
MPT64.

O Pemeriksaan uji kepekaan dilakukan dengan metode proporsional pada


media Lowenstein Jensen (LJ), atau dengan metode proporsional
menggunakan media cair (MGIT).
Hasil Pemeriksaan dari metode pemeriksaan:
O Hasil pemeriksaan biakan dan uji kepekaan M. tuberculosis sangat
bergantung pada kualitas spesimen yang diterima oleh laboratorium. Mutu
spesimen harus diperhatikan mulai dari pengambilan, pengemasan,
pengiriman sampai spesimen diterima laboratorium. Pengiriman harus
mampu mempertahankan mutu spesimen, dengan menggunakan rantai
dingin. Sebaiknya tidak memakai pengawet CPC lagi karena beberapa
alasan sebagai berikut: bahan sulit didapat, proses pengawetannya tidak
mudah dan pengelolaan spesimen yang diawetkan dengan CPC memerlukan
keahlian khusus.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai