Anda di halaman 1dari 11

z

TONSILITIS
DIFTERI
z
DEFINISI

 Difteri adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh


Corynebacterium diphtheriae, yang dapat menghasilkan
eksotoksin.
z

EPIDEMIOLOGI FAKTOR PREDISPOSISI


 Adanya penderita difteri
 Kelompok risiko tinggi penyakit atau carier yang datang
difteri terutama adalah anak-anak
dari daerah endemik difteri,
(golongan umur 1-5 tahun) dan lanjut
usia.  Terjadinya penurunan
 Kejadian epidemi atau peningkatan cakupan imunisasi,
kasus difteri dapat terjadi pada suatu
daerah yang sebelumnya sudah  Terdapat perubahan
dinyatakan terbebas dari difteri. virulensi bakteri.
z
PATOFISIOLOGI

 Corynebacterium diphteriae pada mukosa saluran nafas atas


memproduksi eksotosin  nekrosis mukosa saluran nafas 
agregasi leukosit membentuk patchy exudate.

 Nekrosis disertai proses penyembuhan akan membentuk fibrous


exudate (Pseudomembrane).

 Pseudomembrane meluas dari saluran nafas atas ke saluran nafas


bawah  edem saluran nafas  obstuksi saluran nafas

 Pada keadaan lanjut toksin dapat masuk kedalam sirkulasi dan


menyebabkan nekrosis pada otot jantung dan organ-organ lainnya.
z
MANIFESTASI KLINIS

 Odinofagia

 Disfagia

 Batuk, pilek

 Limfadenitis  bull neck

 Demam

 Malaise

 Cephalgia
z
DIAGNOSIS

 Anamnesis
Keluhan dan riwayat paparan

 Pemeriksaan fisik
Tonsil dengan pseudomembran

 Pemeriksaan penunjang
Kultur bakteri  Swab tenggorok
z
z
z
TATALAKSANA

 Antitoksin difteri

 Antibiotik
 Penisilin prokain G 25000-50000 unit/kg/dosis (pada anak- anak), 1,2 juta unit/dosis (pada
orang dewasa). Pemberian intramuskular.

 Eritromisin 40-50 mg/kg/dosis, maksimum dosis 2 g/dosis, terbagi 4 dosis. Pemberian peroral
dan parenteral

 Penisilin G 125-250 mg, 4 kali sehari intramuskular dan intravena

 Terapi antibiotik diberikan selama 14 hari

 Obat simptomatik

 Manajemen Kasus
Isolasi, masa pemulihan (vaksinasi toksoid difteri)
z
PROGNOSIS

 Prognosis tergantung virulensi bakteri yang menyerang, lokasi


dan perluasan membran, status imunitas, serta kecepatan
dalam mendapat pengobatan dan perawatan.
z
KOMPLIKASI

 Miokarditis dan payah jantung,

 Polineuropati

 Kematian biasanya disebabkan karena adanya kegagalan


jantung dan gangguan pernafasan.

Anda mungkin juga menyukai