1 3
Memusatkan hal
Terjadi penting dan
penyempitan mengesampingkan
lapang persepsi yg lain
2 4
c. Kecemasan Berat
(Kusmawati, 2010)
ETIOLOGI KECEMASAN
a. Faktor Predisposisi
Ketegangan dalam kehidupan dapat berupa hal – hal sebagai
berikut :
• Peristiwa traumatik
• Konflik emosional
Presipitasi
Ancaman terhadap harga diri
02
• sumber internal dapat berupa kesulitan melakukan
hubungan interpersonal di rumah, di tempat kerja dan
dimasyarakat.
• Sumber eksternal dapat berupa kehilangan pasangan,
orangtua, teman, perubahan status pekerjaan, dilema
etik yang timbul dari aspek religius seseorang,
tekanan dari kelompok sosial atau budaya.
PENGKAJIAN
• Faktor Predisposisi
• Faktor Presipitasi
• Mekanisme koping
• Perilaku
Faktor Predisposisi
Teori Psikoanalisa
ansietas mpk konflik elemen kepribadian id dan super ego
(dorongan insting dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego
akan adanya bahaya yg perlu diatasi.
Teori Interpersonal
ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal.
Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan (kehilangan,
perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv yg harga diri
rendah mudah mengalami ansietas.
Teori Perilaku
ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg
mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk
menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik
Kondisi Keluarga
ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg
ansietas dan depresi.
Keadaan Biologis
menunjukkan bhw otak mengandung reseptor khusus untuk
benzodiazepines. Reseptor ini membantu mengatur ansietas.
Ansietas dpt memperburuk penyakit (hipertensi, jantung, peptic
ulcers). Kelelahan mengakibatkan idv mudah terangsang dan
merasa ansietas.
Faktor Presipitasi Perilaku
Ancaman integritas fisik
ketidakmampuan fisiologis dan Ansietas dpt diekspresikan lgs
menurunnya kemampuan melalui perubahan fisiologis dan
melaksanakan ADL. perilaku scr tdk lgs melalui
timbulnya gejala/mekanisme
koping utk mempertahankan diri
dari ansietas.
Gabungan
penyebab timbulnya ansietas Perilaku: motorik, afektif, kognitif
gabungan dr genetik,
perkembangan, stresor fisik,
stresor psikososial.
Mekanisme Koping
01 Task Oriented
(orientasi pd tugas)
02 Ego oriented:
◦ Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi • Task oriented tdk selalu berhasil
kebutuhan.
• Melindungi “self”
◦ Realistis memenuhi tuntutan situasi stres
◦ Disadari dan berorientasi pd tindakan
• Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
◦ Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan utk • Melindungi dr perasaan inadequacy dan buruk
memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan • Berupa penggunaan mekanisme pertahanan
sumber ancaman fisik atau psikologis), kompromi diri (defens mechanism)
(mengubah cara, tujuan utk memuaskan kebutuhan)
Tanda& dan Gejala Kecemasan
Respon Fisik
Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar, TD,
pinsan, TD, N .
Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak, nafas
dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.
Neuromuskuler: refeks, terkejut, mata berkedip-
kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah
tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki
goyah.
Gastrointestinal: hilang nafsu makan, menolak
makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual,
perih, diare.
Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering b.a.k.
Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-gatal,
rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh
tubuh.
Tanda & Gejala
Motorik
gelisah, ketegangan fisik, tremor,
01 sering kaget, bicara cepat, kurang
koordinasi, cenderung celaka,
Kognitif
menarik diri, menghindar, menahan gg perhatian, tak bisa konsentrasi,
pelupa, salah tafsir, pikiran blocking,
diri, hiperventilasi. 02 menurunnya lahan persepsi, bingung,
kesadaran diri berlebihan, waspada
berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut
hilang kontrol, takut luka/mati
Afektif
Kompensasi • Proyeksi
Denial • Rasionalisasi
Displacement • Reaksi formasi
Disosiasi • Regresi
Identifikasi
Intelektualisasi
Introyeksi
Isolasi
Tu j u an
• Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
Diagnosa • Mendukung dan melindungi
Keperawatan klien
• Ansietas
• Koping individu tidak
efektif
• Ketakutan
• .
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan menurunkan tingkat
ansietas pada tkt sedang atau ringan.
Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme
koping yg bersifat melindungi dan tdk
Bina hubungan saling percaya memfokuskan diri pd perilaku
dan terbuka: dengarkan maladaptif: terima dan dukung klien;
keluhan, dukung utk tdk menentang klien; nyatakan
menceritakan perasaan, jawab perawat bisa memahami rasa sakit
pertanyaan scr lags, tetapi tdk memfokuskan pada rasa
menerima tanpa pamrih, tersebut; beri umpan balik thd
hargai pribadi klien. perilaku, stresor, dampak stresor dan
Identifikasi dan mencoba menurunkan sumber koping; dukung ide keh fisik
situasi yg menimbulkan ansietas: berhub dg kesehatan mental; batasi
sikap tenang; lingkungan tenang; Anjurkan melakukan aktivitas di luar perilaku maladaptif dg cara suportif.
batasi kontak dg klien lain; identifikasi yg menarik; share aktivitas yg sering .
dan modifikasi hal yg menimbulkan dilakukan; latihan fisik; buat rencana
cemas; terapi fisik: mandi air hangat, harian; libatkan keluarga dan support
pijat system.
1 2 3 4 5