DISUSUN OLEH :
SUSI LIANA PUTRI
17022
LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi permasalahan di
dunia sampai saat ini. AKI dan AKB merupakan salah satu indikator derajat kesehatan di suatu negara
yang menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan kesehatan,
kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan, sosial budaya serta
hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan. Menurut Kementerian Kesehatan
RI, Angka Kematian Ibu adalah jumlah wanita yang meninggal mulai dari saat hamil hingga 6 minggu
setelah persalinan per 100.000 persalinan (KEMENKES RI, 2013).
RUMUSAN MASALAH
Masih tingginya AKI/AKB di indonesia, sehingga penulis tertarik untuk mengangkat Laporan
Tugas Akhir “Bagaimana asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir,
nifas pada Ny R di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan.
TUJUAN PENULIS
Memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. R di Puskesmas Kecamatan
Mampang Prapatan dengan standar pelayanan kebidanan kepada ibu selama kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan neonatus.
MANFAAT PRAKTIK
A Bagi Institusi
MANFAAT PENULIS Menambah referensi diperpustakaan tentang asuhan
kebidanan secara
MANFAAT TEORITIS berkesinambungan (continuity of care)
Untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan penerapan B. Bagi Profesi
pelayanan kebidanan secara Menambah pengalaman tentang pemberian asuhan
continuity of care pada kebidanan pada
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir (BBL),
kehamilan, persalinan, masa
dan KB Secara
nifas, neonatus dan KB. berkesinambungan dengan menggunakan
pendekatan manajemen asuhan
kebidanan.
C. Bagi Klien dan Masyarakat
Klien mendapat asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar
pelayanan kebidanan dengan menggunakan pendekatan asuhan
kebidanan secara continuity of care.
GAMBARAN KASUS
Asuhan kebidanan komprehensif diberikan kepada Ny. R G2P1A0 hamil 39 minggu di Puskesmas Kecamatan
Mampang Prapatan
ANC I di lakukan pada tanggal 23 Januari 2020, ANC II 29 Januari 2020, pada saat kunjungan ANC tidak ada
keluhan dan sudah dilakukan pelayanan asuhan kebidanan dengan standar pelayanan Antenatal Care 10T
Pada tanggal 12 Februari 2020 Ny.R datang pukul 20:20 WIB pembukaan 2 CM, 22:00 WIB pembukaan 10
(lengkap), pada pukul 22:05 WIB bayi lahir spontan. Satu jam kemudian dilakukan pemeriksaan 1 jam BBL.
Nifas 6 jam dan KN-1 dilakukan pada tanggal 13 Februari 2020
Nifas 1 minggu dan KN-2 dilakukan pada tanggal 25 Februari 2020
Nifas 2 minggu dan KN-3 dilakukan pada tanggal 3 Maret 2020
Nifas 6 minggu dilakukan pada tanggal 25 maret 2020
TINJAUAN TEORI
A. KEHAMILAN
Menurut federasi obstetric ginekologi internasional, kehamilan di definiskan sebagai fertilisasi atau
penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40minggu atau 10 bulan
lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu ( minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ke ketiga 13
minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). (prawiroharjdo S, Ilmu Kebidanan,2014)
B. PERSALINAN
Adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat
hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan
perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta .
C. NIFAS
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti sebelum hamil.Nifas (peurperium) berasal dari bahasa latin. Peurperium
berasal dari 2 suku kata yaitu peur dan parous. Peur berate bayi dan paraous berate melahirkan.
Jadi disimpulkan bahwa peurperium merupakan masa setelah melahirkan. (Asih,2018)
D. NEONATUS
Neonatus merupakan bayi yang berusia antar 0 ( baru lahir ) sampai 1 bulan ( 28 hari ).
Sementara itu bayi dan balita merupakan fase lanjutan dari neonatus ( saputra,2014)
Bayi baru lahir disebut juga neonatus merupakan induvidu yang sedang bertumbuh dan baru
saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan
intrauterine ke kehidupan ekstrauterine ( Nanny,2014 )
STANDAR PELAYANAN
KEBIDANAN
Standar Pelayanan Umum
Standar 1 : persiapan untuk kelurga sehat
Standar 2 : Pencatatan dan Pelaporan
Standar Pelayanan Antenatal
Standar 3 : Indentifikasi Ibu Hamil
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Standar 5 : Palpasi Abdominal
Standar 6 : Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi Pada Kehamilan
Standar 8 : Persiapan Persalinan
Standar Pertolongan Persalinan
Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala Satu
Standar 10 : Persalinan Kala Dua Yang Aman
Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala III.
Standar 12 : Penanganan Kala II Dengan Gawat Janin Melalui Episiotomi
STANDAR PELAYANAN MASA NIFAS
Standar 13 : Perawatan Bayi Baru Lahir
Standar 14 : Penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan
Standar 15 : Pealayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
STANDAR PELAYANAN KEGAWATAN OBSTETRI DAN NEONATAL
Standar 16 : Penanganan pendarahan dalam kehamilan pada trimester III
Standar 17 : Penanganan kegawatan dan eklampsia
Standar 18 : Penanganan Kegawatan Pada Partus Lama
Standar 19 : Persalinan dengan Penggunaan Vakum ekstraktor
Standar 20 : Penanganan Retensio Plasenta
Standar 21 : Penanganan pendarahan postpartum primer
Standar 22 : Penanganan perdarahan post partum sekunder
Standar 23 : Penanganan sepsis puerperalis
Standar 24 : Penanganan adfiksia neonaturum
KEWENANGAN BIDAN
Dalam PMK No. 28 Tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan berisikan Pasal 18 Dalam
penyelenggaraan Praktik Kebidanan, Bidan memiliki kewenangan
1. pelayanan kesehatan ibu;
2. pelayanan kesehatan anak; dan
3. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana
Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan terletak di Jl. Bank V RT.10 RW.11, Kelurahan Pela Mampang,
Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pelayanan yang diberikan
diantaranya layanan 24 jam, layanan gigi dan mulut, layanan kesehatan anak, layanan kesehatan ibu, layanan PTM,
layanan paru dan kusta, layanan HIV/IMS, layanan remaja, layanan jiwa, layanan gizi, layanan lansia, layanan
kesehatan haji, layanan laboratorium, layanan farmasi, layanan persalinan, layanan kesehatan lapangan, dan
pusling.
Metode Laporan Kasus
a.Jenis proposal laporan kasus : laporan studi kasus
e.Instrumen laporan : Format ANC, INC, PNC, BBL dengan teknik SOAP
O:
S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan
TTV = dalam batas normal
Identitas Palpasi =
Nama Istri/Suami : Ny. R / Tn. H Leopold I : teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
Umur Istri/Suami: 31 tahun / 44 tahun Leopold II : Kanan : teraba bagian kecil janin(ekstremitas),
Agama : Islam kiri : teraba keras panjang seperti papan ( punggung)
Suku/Bangsa : Betawi /Betawi Leopold III : teraba bulat,keras, melenting (kepala belum masuk
Pendidikan : SMA/SMA PAP)
Pekerjaan : IRT / PEGAWAI
Leopold IV : Konvergen
Alamat :Jl.MampangPrapatan II
No. Telp : 087876915722 TFU = 30 cm, TBJ : 155 x (30-13) = 2.635 gram
DJJ = 146 x/menit, teratur
Planning
Assasement
S : Ibu mengatakan mulas (20.00 WIB), ibu mengatakan ingin meneran sepert BAB dan belum keluar air-air dan
lendir darah
O : TTV dan pemeriksaan dalam batas norma, His/kontraksi : 3x10’35”, ada relaksasi, kekuatan adekuat, DJJ: 136
x/menit, teratur, TFU : 35 cm
VT: Portio tebal lunak, O : 2 cm, ket: utuh, Preskep, HII, UUK samping kanan , Molase: 0
A : Ibu G2P1A0 Hamil 39 minggu Inpartu Kala I Fase laten
Janin Tunggal Hidup Intrauterin Presentasi Kepala.
P : Memberitahu hasil pemeriksaan, Memberitahu keluhan yang dialami adalah tanda persalinan, Mengajarkan ibu
teknik relaksasi, Menganjurkan ibu untuk berbaring miring kiri,berjalan jalan jongkok berdiri Menganjurkan ibu untuk
makan dan minum, Memantau HIS dan DJJ dan kemajuan persalinan, Memberikan dukungan emosional pada ibu,
Menyiapkan alat yaitu partus set, hecting set, pemfis BBL serta kegawatdaruratan, Menyiapkan perlengkapan baju ibu
dan perlengkapan bayi ketika lahir, Memasang underpad sebagai pengalas ibu,
Kala II Pukul 22.00 WIB P:
S : Ibu mengatakan semakin mulas dan ada rasa ingin 1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
mengejan seperti ingin BAB dan keluar air air 2) Menanyakan pendamping persalinan
O: 3) Menyiapkan alat dan memakai APD.
KU : baik, Kes : composmetis, K.E : stabil, 4) Menanyakan ibu memilih posisi mengejan paling
Tampak tanda gejala kala II nyaman yang seperti apa.
TTV : dalam batas normal, DJJ : 136 x/menit, teratur
HIS : 4 x 10’40”, ada relaksasi, kekuatan adekuat
5) Mengajarkan ibu cara mengejan yang benar
Periksa dalam : Dinding vagina tidak ada sekat, Portio tidak 6) Memeriksa DJJ dan menganjurkan suami untuk
teraba, ϴ 10 cm (lengkap), Selaput ketuban pecah spontan, air memberikan ibu minum ketika kontraksi mereda.
ketuban jernih, ± 70 cc, bau khas, tidak bagian janin yang ikut 7) Menolong persalinan dengan 60 langkah APN.
turun, Presentasi kepala, Penurunan Hodge IV, Posisi UUK
depan, Moulage 0 8) Menjaga kehangatan bayi dan memfasilitasi ibu dan
bayi untuk IMD (Inisiasi Menyusu Dini).
A : G2P1A0 hamil 39 minggu inpartu kala II
Janin tunggal hidup intrauterin presentasi kepala
P:
1) Memberitahu ibu akan dibantu melahirkan plasenta.
Kala III Pukul 22.15 WIB 2) Menyuntikkan oksitosin 10 IU
S : Ibu mengatakan masih mulas 3) Melakukan pemotongan tali pusat
O : KU : baik, Kes : Composmetis 4) Melakukan PTT sambil melihat tanda-tanda pelepasan plasenta
Palpasi: tidak teraba janin kedua 5) Melahirkan plasenta secara dorsokranial.
TFU : sepusat, kontaksi: baik 6) Melakukan masase fundus uteri selama 15 detik
Kandung Kemih: Kosong 7) Melakukan pengecekan plasenta
Pendarahan: ± 100 cc 8) Menyimpan plasenta kedalam wadah
A : P2A0 Partus Kala III
Kala IV Pukul 01.15 WIB
S : Ibu mengatakan masih mulas
O : KU : baik, Kes : Composmetis, TTV : dalam batas normal, TFU : 2 jari bawah pusat, Kontraksi : Baik, Kandung kemih :
kosong , Luka jalan lahir : grade I, Perdarahan : ± 50 cc
S:
Nama bayi : By. Ny. R, UK saat lahir : 39 mgg P :
Tgl/jam lahir : 12 Feb 2020 / 23.00 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
Jenis kelamin : laki laki Memberikan salep mata dan vitamin K1
Memberitahu ibu bayinya akan diinjeksi imunisasi Hb0
O: setelah 1 jam IMD
• Pemeriksaan umum : dalam batas normal Menjaga kehangatan bayi
• Antropometri : BB : 3100 gram, PB : 49 cm, LK/LD : 33/34 cm Memberitahu ibu untuk menyusui sesering mungkin
• Reflek : normal Memberitahu ibu tanda bahaya pada bayi
• Pemeriksaan fisik secara sistematis : normal, tidak ada Mengingatkan untuk ibu perawatan tali pusat
kelainan Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan gurita
• Eliminasi : Miksi : belum, Mekonium : belum Memberitahu ibu, bayi akan dimandikan nanti setelah 6
jam setelah lahir
Melakukan observasi selanjutnya saat bayi 6 jam setelah
A: lahir.
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 jam
Asuhan Nifas (6 jam) Asuhan Bayi Baru Lahir (usia 6 jam)
pd tgl 13 Feb 2020 pk 06.00 WIB pd tgl 13 Feb 20 pk 06.00WIB
P : Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, A : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 2
Menganjurkan ASI eksklusif selama 6 bulan untuk minggu
bayinya, Memberitahu ibu tanda bahaya nifas,
Menganjurkan makan makanan beraneka ragam P : Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, Mengingatkan
dan minum yg cukup, Mengingatkan ibu untuk kembali untuk menjaga kehangatan bayi dirumah,
menjaga pola istirahatnya, Mengingatkan ibu Mengingatkan kembali ibu untuk menyusui bayinya sesering
untuk tetap mengkonsumsi tablet tambah mungkin dengan teknik yang benar, Mengingatkan kembali
darahnya, Memberitahu alat kontrasepsi yang tanda bahaya pada bayi, Mengingatkan ibu untuk memberikan
dapat digunakan pada ibu menyusui, ASI eksklusif selama 6 bulan, Mengingatkan ibu untuk
menjaga kebersihan bayi, Memberitahu ibu jadwal imunisasi
Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulangnya 6
bayinya saat bayi berusia 1 bulan (imunisasi BCG dan Polio I).
minggu setelah bersalin.
Asuhan Nifas (6 minggu )
Proses persalinan kala 1 fase laten hal ini sesuai dengan teori menurut ( Wiknjosastro 2005 ). Yang
menyatakan bahwa fase laten dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap. Yang berarti tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya
berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi (Prawirohardjo, 2014). Hal ini sesuai
dengan teori yang ada tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.
Kalla III yaitu Terjadi selama +15 menit pemberian injeksi oksitosin 10 IU / IM pertama 1
menit setelah bayi lahir, belum ada Tanda – tanda pelepasan plasenta setelah 15
menit,peregangan tali pusat terkendali dilakukan selama 2 menit , setelah bagian plasenta
lahir dan melakukan masasse fundus uteri selama 15 sesuai dengan teori yang terdapat
dalam buku JNPK-KR, 2014).
Pada kala IV dilakukan penatalaksanaan yang meliputi penilaian TTV, TFU, kontraksi uterus,
kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan 30 menit pada 1
jam kedua. (JNPK-KR, 2014), selain itu dilakukan pemenuhan kebutuhan personal hygiene,
nutrisi, hidrasi, istirahat, dan memulai pemberian ASI.
Pada Ny. R Terdapat robekan perineum grade 1 dengan batasan vagina, komisura posterior,
dan kulit perineum hal ini sesuai dengan teori (JNPK-KR, 2014). dilakukan penjahitan
dengan teknik simpul namun tidak diberikan anastesi lokal hal ini berbeda dengan teori yang
ada (JNPK-KR, 2014).
Penulis melakukan kunjungan nifas pada 6 jam, 6 hari, 2 minggu , 6 minggu Hal ini sesuai
dengan teori menurut (varney, 2004) yang menyatakan bahwa kunjungan nifas dilakukan 4
kali, yaitu pada 6-8 jam setelah perslinan 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah
persalinan dan 6 minggu setelah persalinan. Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.
Lanjutann….
Penulis melakukan konseling tentang kebutuhan nutrisi dengan memakan
makanan protein tinggi seperti telur,tahu ,tempe dan buah buahan. Hal ini
juga sesuai dengan dengan hasil penelitian Setiya Hartiningtiyaswati
(“Hubungan perilaku Pantang Makanan Dengan Lama Penyembuhan Luka
Perineum Pada Ibu Nifas “) Pada hasil penelitian ini mengatakan bahwa
lebih besar ibu nifas dengan pantangan makanan
Bayi lahir spontan tanggal 12 februari 2020 bayi menangis kuat, tonus otot baik,
warna kulit kemerahan BB : 3100 Gram, PB : 49 cm LK : 33 cm , LD: 34 cm.
pemeriksaan fisik dalam batas normal, bayi menyusu dengan baik . Sehingga tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktik.
Lanjutan…..