DEFINISI
Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos uterus
yang terdiri dari sel-sel jaringan otot polos,
jaringan pengikat fibroid dan kolagen. Mioma
uteri dikenal juga dengan sebutan leiomyoma
uteri atau fibromioma uteri.
Mioma uteri jarang terjadi pada Mioma uteri lebih sering terjadi pada Umumnya wanita berkulit hitam,
usia kurang dari 20 tahun, nullipara atau pada wanita yang angka kejadian mioma uteri
ditemukan sekitar 10% pada relatif infertile, tetapi sampai saat ini tinggi karena ras kulit hitam
wanita menopause. Tumor ini belum diketahui apakah infertil men- memiliki lebih banyak hormon
paling sering memberikan yebabkan mioma uteri atau sebalik- esterogen. Terlepas dari
gejala klinis antara 35-50 tahun nya mioma uteri yang menyebabkan faktor ras, kejadian tumor ini
atau saat sedang dalam usia infertile, atau apakah kedua keadaan tinggi pada wanita dengan
reproduksi. ini saling mempengaruhi riwayat keluarga yang
menderita mioma
PATOFISIOLOGI
Pukka dan kawan-kawan melaporkan bahwa jaringan mioma
uteri lebih banyak mengandung reseptor esterogen jika
dibandingkan dengan miometrium normal. Pertumbuhan
mioma uteri bervariasi pada setiap individu bahkan diantara
nodul mioma pada uterus yang sama. Perbedaan ini
berkaitan dengan jumlah reseptor esterogen dan reseptor
progesteron.
Meyer dan De Sno mengemukaan patogenesis mioma uteri
dengan teori cell nest atau genitoblas. Pendapat ini lebih lanjut
diperkuat oleh hasil penelitian Miller dan Lipschutz yang
mengatakan bahwa terjadionya mioma uteri bergantung pada
sel- sel otot imatur yang terdapat pada cell nest yang
selanjutnya dapat dirangsang terus-menerus oleh esterogen.
• Hormon-hormon yang diduga berpengaruh dalam pertumbuhan dan
perkembangan mioma yaitu :
Perdarahan Abnormal
Nyeri Efek Penekanan
Uterus
Perdarahan pada mioma submukosa Nyeri lebih banyak terkait dengan Bila ukuran tumor lebih
seringkali diakibatkan oleh hambatan proses degenerasi akibat oklusi besar lagi, akan terjadi pe-
pasokan darah endometrium, tekanan pembuluh darah, infeksi, torsi
dan bendungan pembuluh darah di nekanan ureter, kandung
tangkai mioma atau kontraksi
area mioma atau ulserasi uterus sebagai upaya untuk kemih dan rektum. Abortus
endometrium di atas tumor atau mengeluarkan mioma subserosa spontan dapat disebabkan
mioma. Mioma bertangkai seringkali dari cavum uteri. oleh efek penekanan lang-
menyebabkan trombosis vena dan sung mioma terhadap
nekrosis endometrium akibat tarikan
dan infeksi (vagina dan cavum uteri
cavum uteri.
terhubung oleh tang-kai yang keluar
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
adanya perdarahan yang diakibatkan oleh hambaran pasokan darah
endometrium, tekanan dan bendungan pembuluh darah di sekitar tumor. Gejala
lain berupa pembesaran abdomen progresif sehingga terasa penuh dan tekanan
di perut bawah.
PEMERIKSAAN FISIK
Mioma uteri menjadi jelas bila dilakukan pemeriksaan :
• Inspekulo : Terlihat massa yang keluar dari kanalis servikalis berwarna pucat.
• Pemeriksaan dalam vagina : teraba massa yang keluar dari kanalis servikalis
dengan konsistensi lunak, mudah digerakkan, bertangkai dan mudah berdarah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
04
• LAB : Anemia (mikrositik hipokrom)
• USG : Mioma uteri secara khas mendapatkan variasi hipoechoic hingga hiperechoic
berdasarkan rasio otot polos dan jaringan ikat.
• MRI : Pada MRI, mioma tampak sebagai massa gelap berbatas tegas dan dapat
dibedakan dari miometrium normal.
TATA LAKSANA
Terapi pada mioma harus memperhatikan usia, paritas,
kehmilan, konservasi fungsi reproduksi, keadaan umum
dan gejala yang ditimbulkan
02
Konservatif