Anda di halaman 1dari 11

Optik Fisis

Dispersi (Penguraian Cahaya)


Sinar putih :
 infra merah (ir)
 merah
 jingga
 Kuning
Sinar tampak
 Hijau
 Biru
 ungu (violet)
 ultra violet (uv)
Urutan dari atas kebawah :
 panjang gelombang (λ) makin kecil
 frekwensi (f) makin besar
 energi panas makin kecil
 energi kimia makin besar
ATURAN Snellius : sinar pada lensa positif

3 +
2
1
Sumbu Utama
f O f

1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus


2. Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan tetapi
diteruskan
ATURAN Snellius : sinar pada lensa negatif

1
O
f f

3
2

1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah datang


dari titik fokus
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dibiaskan sejajar
sumbu utama
3. Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan tetapi diteruskan
ALAT- ALAT OPTIK

Mata

Bagian-bagian mata terdiri dari :


a. Kornea, merupakan lapisan paling depan yang berfungsi memfokuskan
benda dengan cara refraksi, tebalnya 0,5 mm. Warna mata seseorang
ditentukan oleh warna kornea matanya.
2. Diafragma (pupil),
berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk,
bagian ini dapat menguncup atau mengembang.
3. Lensa mata,
terdiri dari kristal berbentuk bikonveks dengan jari-jari
kelengkungan 7,8 mm. Fungsinya adalah
memfokuskan objek pada berbagai jarak, dengan cara
mengatur kelengkungan lensa. Kemampuan ini disebut
daya akomodasi mata.
4. Retina,
pada retina terdapat sel rod/batang dan sel
kones/kerucut: fungsi rod untuk melihat pada malam
hari sedangkan kone untuk melihat pada siang hari.
5. Saraf mata,
berfungsi meneruskan informasi ke otak.
Untuk dapat melihat benda dengan jelas, maka benda harus
terletak antara dua titik, yaitu;
1. titik jauh (punctum remotum), /PR
2. titik dekat (punctum proximum). /PP

Untuk mata normal jarak titik jauh mata (PR) adalah tak
terhingga ( 6-8 m ), sedangkan jarak titik dekat mata (PP) adalah
25 cm.
benda

PR PP
(6-8 m) (25 cm)
Gangguan Penglihatan :
1. Miop (rabun jauh),
yaitu mata tidak dapat melihat jauh dengan
jelas. Hal ini disebabkan bayangan jatuh didepan
retina, jarak punctum remutum (PR) lebih kecil
dari punctum remutum mata normal.
Untuk mengatasi kelainan ini dapat dibantu dengan lensa kaca
mata negatif.

2. Hipermetrop (rabun dekat),


yaitu mata tidak dapat melihat dekat dengan
jelas. Hal ini disebabkan bayangan jatuh
dibelakang retina, jarak punctum proximum (PP)
lebih besar dari mata normal.
Untuk mengatasi kelainan ini digunakan lensa kaca mata positif.
3. Presbiop,
disebabkan oleh faktor usia. Pada dasarnya
mengalami miop dan hioermetrop.
Untuk itu digunakan lensa kacamata bifokus yaitu satu lensa
terdiri dari lensa positif dan negatif.

4. Astigmatis,
yaitu seseorang tidak dapat melihat garis-garis
vertikal atau horizontal dengan jelas.
Untuk mengatasinya digunakan lensa silindris.

5. Buta warna,
merupakan gangguan penglihatan yang disebabkan
faktor genetik. Kelainan ini ada yang parsial
(sebagian) dan ada juga yang total.
Mikroskop.
Terdiri dari dua buah lensa positif, yaitu lensa okuler
(dekat mata) dan lensa objektif (yang dekat objek), umumnya
jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler.
Mikroskop berfungsi untuk mengamati benda-benda
mikroskopik, seperti sel, bakteri dll.
Lensa objektif bayangannya bersifat nyata, terbalik dan
diperbesar. Bayangan ini akan menjadi benda bagi lensa okuler.
Bayangan lensa okuler sifatnya semu, tegak dan diperbesar. Lensa
okuler berfungsi juga sebagai sebuah lup.
Mikroskop.
Terdiri dari dua buah lensa positif, yaitu lensa okuler
(dekat mata) dan lensa objektif (yang dekat objek), umumnya
jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler.
Mikroskop berfungsi untuk mengamati benda-benda
mikroskopik, seperti sel, bakteri dll.
Lensa objektif bayangannya bersifat nyata, terbalik dan
diperbesar. Bayangan ini akan menjadi benda bagi lensa okuler.
Bayangan lensa okuler sifatnya semu, tegak dan diperbesar. Lensa
okuler berfungsi juga sebagai sebuah lup.
Perbesran mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif
dengan lensa okuler. Ada dua jenis perbesaran pada mikroskop
yaitu:
a. Perbesaran. berakomodasi maksimum.

b. Perbesaran tanpa akomodasi.

Anda mungkin juga menyukai