Anda di halaman 1dari 27

Konjungtivitis

PEMBIMBING:
DR. ZALDI, SPM
Apa itu konjungtivitis?

Suatu peradangan di
konjungtiva
Sering disebut mata
merah
Dapat menyerang
semua tingkat usia

Konjungtiva : Selaput lendir yang


merupakan permukaan palpebral
bagian dalam & sklera
Konjungtiva

Konjungtiva
palpebra

Konjungtiva
bulbi

Konjungtiva
Forniks
.

Patofisiologi
Konjungtiva

Tear film >>> melalui saluran lakrimalis ke


meatus nasi inferior.
(beta lysine, lysozym, IgA, IgG u/
menghambat pertumbuhan kuman)

mikroorganisme pathogen yang dapat menembus pertahanan tersebut


sehingga terjadi infeksi konjungtiva yang disebut konjungtivitis
Penyebabnya
Infeksi : bakteri, virus
Debu atau serbuk sari
Kosmetika
Benda asing
• Jamur
• Parasit
• Imunilogik ( alergik )
• Kimia ( iritatif )
Gejala umum

Mata merah
Terasa ada benda asing di mata
Nyeri sekitar mata
Mata bengkak dan dapat gatal
Manifestasi Klinis
Hiperemi konjungtiva Hipertrofi papila
Epiphora Kemosis
Eksudasi Folikel
Pseudoptosis Pseudomembran dan
membran
Klasifikasi

Berdasarkan perjalanan penyakitnya :

• Konjungtivitis hiperakut (purulen)


• Konjungtivitis akut (mukopurulen/catarrhal)
• Konjungtivitis subakut
• Konjungtivitis kronis
Klasifikasi

Berdasarkan penyebabnya:

Konjungtivitis bacterial
Konjungtivitis viral
Konjungtivitis jamur
Konjungtivitis alergik
Konjungtivitis gonore

Trakoma
1. Konjungtivitis Bacteri

 Konjungtivitis Blenore : Blenore neonaturum


merupakan konjungtivitis pada bayi yang baru lahir.
Penyebabnya adalah gonococ, clamidia

 Konjungtivitis gonore : Radang konjungtiva akut yang


disertai dengan sekret purulen. Pada neonatus infeksi
ini terjadi pada saat berada dijalan lahir.
Trakoma : Disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.

Klasifikasi Mc. Callen

Stadium I: didapatkan folikel yang imatur dan hipertropi


papiler pada tarsus di bagian atas
Stadium IIa: didapatkan folikel yang matur dan
hipertropi papiler pada tarsus di bagian atas
Stadium IIb: hipertrofi papiler makin jelas sehingga
menutupi folikel
Stadium III: trakoma aktif dan sikatrik
Stadium IV: sikatrik tanpa tanda trakoma aktif
2. Konjungtivitis Viral

 Keratokonjungtivitis epidemika

 Konjungtivitis herpes

 Konjungtivitis Varicela-Zooster
3. Konjungtivitis Jamur

Jamur yang dapat memberikan infeksi pada konjungtivitis


jamur adalah candida albicans dan actinomyces.

4. Konjungtivitis Alergika
Konjungtivitis vernal: Keradangan bilateral
konjungtiva yang berulang menurut musim
dengan gambaran spesifik hipertrofi papiler
Palpebra pada Bulbar pada
keratokonjungtivitis keratokonjungtivitis
vernal vernal
Konjungtivitis Flikten : Pada konjungtiva ada
bintik putih pada daerah hiperemi. Ini
merupakan kumpulan sel leukosit
(tuberkuloprotein, stafilokokus, infeksi
parasit)
Hipertrofi Papiler

Giant Papil
Diagnosis Banding Penyakit Mata
Merah Berdasarkan Keluhan
Subjektif dan Obyektif
Gejala Glaukoma Uveitis Keratitis K Bakteri K. virus K. alergi
subyektif dan akut akut
obyektif
PenurunanVi +++ +/++ +++ - - -
sus
Nyeri ++/+++ ++ ++ - - -
Fotofobia + +++ +++ - - -
Halo ++ - - - - -
Eksudat - - -/++ +++ ++ +
Gatal - - - - - ++
Demam - - - - -/++ -
Injeksi siliar + ++ +++ - - -
Injeksi ++ ++ ++ +++ ++ +
konjungtiva
Kekeruhan +++ - +/++ - - -
kornea
Kelainan Midriasis Miosis Normal/ N N N
pupil nonrekatif iregular miosis
Kedalaman Dangkal N N N N N
COA
Laboratorium

kerokan atau getah mata >>> penngecatan Gram


atau Giemsa >>> sel – sel radang polimorfonuklear,
sel – sel mononuclear, juga bakteri atau jamur
Pada konjungtivitis alergi >>> sel – sel eosinofil
Komplikasi

pada konjungtivitis purulenta seringnya berupa


ulkus kornea
pada konjungtivitis membranasea dan
pseudomembranasea adalah bila sembuh akan
meninggalkan jaringan perut yang tebal di kornea
yang dapat mengganggu penglihatan, lama-
kelamaan  orang bisa menjadi buta
konjungtivitis vernal adalah pembentukan jaringan
sikratik dapat mengganggu penglihatan
Penatalaksanaan

 konjungtivitis bakteri dengan sulfonamide


(Sulfacetamide 15%) atau antibiotic ( Gentamycin 0,3%
atau Chlorampenicol 0,5%)

 Konjungtivitis jamur diberikan Amphotericin B 0,1%


(Aspergillus dan Candida)

 Konjungtivitis virus hanya bersifat simtomatik dan


antibiotik diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi
sekunder

 Konjungtivitis alergi i dengan antihistamin (Antazoline


0,5%, Naphazoline 0,05%) atau kortikosteroid
(Dexamethasone 0,1%)
Perawatan di rumah
 Kompres mata :
 air hangat - bakteri atau virus
 air dingin - alergi
 Jangan menyentuh daerah mata
dengan jari, gunakan tisu jika
terpaksa mengusap mata.
 Hindari memakai tatarias mata
sampai infeksi benar-benar hilang.
Cara mencegah
Tidak ada cara pencegahan yang pasti
Proteksi mata dengan kacamata
Sering mencuci tangan
Menjaga kebersihan lensa kontak
Hindari berbagi bantal, handuk dan
saputangan dengan orang lain.
Hindari mengucek-ngucek mata
Prognosis

self limited disease


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai