Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN PUSKEMAS

PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN


UPTD PUSKESMAS BIROBULI

Disusun oleh :
Rahmi Zamzami Istikharah
13 17 777 14 211

Pembimbing :
Ibu Susanti, S.KM

BAGIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITAS DAN ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
2020
PROFIL PUSKESMAS BIROBULI
Gambaran Umum Puskesmas

 Terletak di jl. Abd.


Rachman Saleh No.34
Kel.Birobuli, Kec. Palu
Selatan, Kota Palu, Prov
SULTENG

 Luas wilayah kerja 11,06


km² dan jumlah KK
sebesar 8.123 yang secara
administrasi terdiri dari 3
kelurahan, yaitu:
Kel. Birobuli Utara, Kel.
Lolu Utara dan Kel. Lolu
Selatan.
Kependudukan

 Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas


Birobuli tahun 2018 sebesar 40.617, mengalami
peningkatan sebesar 0,19% dari tahun 2017 yang
berjumlah 40.534 jiwa.
Distribusi penduduk menurut kelurahan dan jenis kelamin dalam wilayah kerja
Puskesmas Birobuli tahun 2018.

No Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah %

Laki-laki Perempuan
1. Birobuli utara 9.615 9.513 19.128 47,09
2. Lolu utara 4.643 4.799 9.442 23,25
3. Lolu selatan 6.078 5.969 12.047 29,66
Jumlah 20.336 20.281 40.617 100
Visi dan Misi Puskesmas
A. Visi
“Terwujudnya Sistem Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat yang
Cepat, Tepat, dan Bermutu serta Berkeadilan dalam Mewujudkan Palu
Sehat”.

B. Misi
1. Meningkatkan mutu dan jangkauan layanan baik dalam maupun luar
gedung
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya ibu hamil, bayi, balita,
dan lansia
3. Mewujudkan lingkungan sehat melalui perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya-upaya dibidang
kesehatan yang dilaksanakan puskesmas
5. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja kerja tenaga kesehatan
(provider)
6. Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan kekeluargaan.
Pendahuluan

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjannya (Permenkes RI No. 75, 2014)

Salah satu upaya Kesehatan Masyarakat yang dilakukan oleh


Puskesmas adalah Upaya Kesehatan Lingkungan yang merupakan salah
satu faktor yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap status
kesehatan masyarakat.
Latar Belakang

Kesehatan Lingkungan Menurut World Health Organisation (WHO)


“Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.”

Berdasarkan teori Blum, Lingkungan merupakan salah satu faktor


yang pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat di
samping faktor pelayanan kesehatan, faktor genetik dan faktor perilaku.

Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan agar


terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi
masyarakat dan segala kemungkinan resiko kejadian yang dapat
menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat keluarga
dan masyarakat yang lebih baik.
Di Puskesmas Birobuli, Diare merupakan penyakit tertinggi pertama dari
10 penyakit tertinggi di mana penyebabnya salah satunya adalah karena faktor
lingkungan.

Masih adanya sebagian kecil Masyarakat yang tidak memiliki jamban


dirumahnya adalah salah satu kemungkinan penyebab tingginya angka Diare di
Wilayah Kerja Puskesmas Birobuli. Tidak menutup kemungkinan penyebab
lainnya adalah masyarakat kurang peduli terhadap cuci tangan pakai sabun,
pengamanan sampah rumah tangga dan pengelolaan air bersih dan makanan
rumah tangga.
Jamban Sehat
Jamban adalah salah satu fasilitas sanitasi dasar yang dibutuhkan
dalam setiap rumah untuk mendukung kesehatan penghuninya sebagai
fasilitas pembuangan kotoran manusia (Proverawati, 2012)

Pembuangan kotoran yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat


menyebabkan rendahnya kualitas air, baik air tanah maupun air permukaan
yang pada akhirnya dapat menyebabkan timbulnya penyakit.

Jamban sehat adalah Fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk


memutus mata rantai penularan penyakit.

Kepmenkes no 852 tahun 2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total


Berbasis Masyarakat
WHO 2010
Berdasarkan data WHO pada tahun 2010 diperkirakan
sebesar 1,1 milyar orang atau 17% penduduk dunia masih
buang air besar di area terbuka, dari data tersebut diatas
sebesar 81% penduduk yang Buang Air Besar Sembarangan
(BABS) terdapat di 10 negara dan Indonesia sebagai negara
kedua terbanyak ditemukan masyarakat buang air besar di
area terbuka, yaitu India (58%), Indonesia (12,9%), China
(4,5%), Ethiopia (4,4%), Pakistan (4,3%), Nigeria (3%),
Sudan (1,5%).
Sumber profil kesehatan Indonesia tahun 2017
DINKES PROVINSI
Berdasarkan provinsi, keluarga yang tak memiliki jamban
paling banyak berada di Papua (33,1 persen), Sulawesi Barat
(27,25 persen) dan Sulawesi Tengah (26,09 persen).
IDENTIFIKASI MASALAH

A. Masih terdapat beberapa rumah di wilayah kerja Puskesmas Birobuli


yang belum mempunyai jamban, baik terakses maupun tidak terakses.
B. Masih terdapat beberapa wilayah yang belum sepenuhnya mempunyai
sarana air bersih
Menentukan Prioritas masalah

No Daftar Masalah C A R L Total Nilai

1 A 2 4 3 3 72

2 B 2 3 3 3 54

C : Capability
A : Accestibility
R : Readiness
L : Leverage
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
(PENDEKATAN ANALISIS FISHBONE)
MANUSIA METODE

Kurangnya pengetahuan
dan kesadaran masyarakat
terhadap resiko BABS dan
pentingnya kepemilikan
jamban sehat
Masih terdapat
beberapa rumah
masyarakat di
wilayah kerja PKM
Beberapa Birobuli yang belum
memiliki jamban.
rumah
masyarakat Biaya operasional untuk
terkena melakukan pembinaan dan
dampak dari pemetaan
bencana alam

LINGKUNGAN MONEY MATERIAL

Sugianto A. Metode Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Masyarakat. 2012.


IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH DENGAN PENDEKATAN SISTEM

KOMPONEN KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH

INPUT MAN Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap resiko


BABS dan kepemilikan jamban sehat di rumah

MONEY Biaya operasional untuk melakukan pendataan dan pemetaan

MATERIAL -

METODE -

LINGKUNGAN Banyaknya rumah-rumah masyarakat yang terkena dampak


bencana
Analisis Penyebab Masalah
A. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
terhadap resiko BABS dan kepemilikan jamban
sehat di rumah. Selain itu, Masalah ekonomi dapat
menjadi salah satu penyebab seseorang tidak
memiliki jamban
B. Pasca bencana yang merusak beberapa rumah
masyarakat dan lingkungannya yang menyebabkan
sarana air bersih menjadi kurang bersih seperti
berpasir.
PAIRED COMPARISON
A B Total

A 5 5

B 5 5

Total 10

5: Sangat Terkait
4 :Terkait
A. Masih terdapat beberapa rumah di wilayah kerja Puskesmas 3 : Cukup terkait
Birobuli yang belum mempunyai jamban, baik terakses 2 : Kurang terkait
maupun tidak terakses. 1 : Tidak terkait
B. Masih terdapat beberapa wilayah yang belum sepenuhnya
mempunyai sarana air bersih
NILAI KUMULATIF
Masalah Nilai Presentasi NK NK (%)

A 5 50 % 5 50%

B 5 50 % 10 100%
Oleh karena itu, masalah pelayanan kesehatan
lingkungan dapat diatasi dengan menyelesaikan
masalah dibawah ini :
A. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap
resiko BABS dan kepemilikan jamban sehat di rumah. Selain
itu, Masalah ekonomi dapat menjadi salah satu penyebab
seseorang tidak memiliki jamban
Dengan menuntaskan masalah tersebut diatas maka
permasalahan sarana air bersih juga secara tidak
langsung akan teratasi karena salah satu penyebab
permasalahan sarana air bersih adalah BABS
PLAN OF ACTION
NAMA KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU
PELAKSANAAN
Promosi Kesehatan Untuk Menambah Masyarakat di Wilayah Disesuaikan dengan
Lingkungan pengetahuan dan kerja PKM Birobuli jadwal pembuatan
“PENTINGNYA meningkatkan rencana kerja program
MEMILIKI JAMBAN kesadaran akan puskesmas
DI RUMAH DAN pentingnya
RESIKO-RESIKO kesehatan
BABS” lingkungan

TEMPAT METODE TOLAK UKUR PENANGGUNG


JAWAB
Kelurahan Birobuli Penyuluhan dalam Meningkatnya nilai Penanggung Jawab
Utara bentuk kelompok akses jamban sehat Program
dengan dan berkurangnya
mengumpulkan penyakit – penyakit
masyarakat pada satu
menular yang
tempat dan
menjelaskan disebabkan
pentingnya memiliki lingkungan yang
jamban dan resiko- kurang bersih dan
resiko yang akan sehat
terjadi dengan BABS.
SARAN

1. Diperlukannya penyuluhan kepada Masyarakat khususnya


kepada Masyarakat Kelurahan Birobuli Utara tentang
Pentingnya kepemilikan jambat sehat di setiap rumah
masyarakat.
2. Memberikan pengetahuan tentang resiko-resiko yang akan
terjadi jika melakukan BABS.
3. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya cuci tangan
menggunakan sabun sesering mungkin terutama setelah
membuang besar ataupun kecil.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai