kapas
senter
termometer
stetoskop
selimut bayi
bengkok
timbangan bayi
pita ukur/metlin
pengukur panjang
PROSEDUR
Jelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan tujuan
dilakukan pemeriksaan
Lakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi faktor
genetik, faktor lingkungan, sosial,faktor ibu
(maternal),faktor perinatal, intranatal, dan neonatal
Susun alat
Cuci tangan menggunakan sabun dibawah air
mengalir, keringkan dengan handuk bersih
Memakai sarung tangan
Letakkan bayi pada tempat yang rata
PEMERIKSAAN UMUM
a. Pernafasan
Pernafasan bayi baru lahir normal adalah 30-60 kali
permenit, tanpa retraksi dada dan tanpa suara merintih
pada fase ekspirasi.
b. Warna kulit
Warna kulit bayi normal ada kemerahan, sedangkan bayi
preterm kelihatan lebih pucat.
c. Denyut jantung
Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 120-160
kali permenit, tetapi masih dianggap normal bila lebih
dari 160 kali permenit.
d. Suhu aksila
Suhu bayi normal adalah 36,5 derajat celsius.
d. Postur dan gerakan
Postur normal bayi baru lahir dalam keadaan istrahat,
adalah kepalan tangan longgar, dengan lengan, panggul
dan lutut semi fleksi.
f. Tali pusat
Normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama,
mulai kering, mengkerut dan akhirnya terlepas setelah
7-10 hari.
g. Berat badan
Beberapa hari setelah kelahiran, berat badan bayi akan
turun sekitar 10 % dari berat badan lahir. Pada hari
ketiga setelah kelahiran, berat badan bayi akan naik
kembali sampai akhir minggu pertama dan beratnya
akan sama dengan berat badan saat lahir.
Px Umum :
KU : baik (gerakan aktif),lihat cacat bawaan yg jelas tampak
(hidrosefalus dll)
Kesadaran
TTV : RR, suhu, nadi
Pengukuran atropometrik
PENGUKURAN ATROPOMETRIK
c. Lingkar kepala
Letakakan pita melewati bagian oksiput yang paling menonjol dan tarik pita mengelilingi bagian atas alis LK :
33 - 35 cm.
d. Lingkar dada
Letakan pita ukur pada tepi terrendah scapula dan tarik pita mengelilingi kearah depan dan garis putih.
LD : 30 – 38 cm.
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Penimbangan berat badan
Letakkan kain atau kertas
pelindung dan atur skala
penimbangan ke titik nol
sebelum penimbangan. Hasil
timbangan dikurangi berat
alas dan pembungkus bayi
Pengukuran panjang badan
Letakkan bayi di tempat yang datar. Ukur panjang
badan dari kepala sampai tumit dengan kaki/badan bayi
diluruskan. Alat ukur harus terbuat dari bahan yang
tidak lentur.
UKUR LINGKAR KEPALA
PENGUKURAN DILAKUKAN DARI DAHI
KEMUDIAN MELINGKARI KEPALA KEMBALI
LAGI KE DAHI.
Ukur lingkar dada
ukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung
kembali ke dada (pengukuran dilakukan melalui kedua
puting susu)
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
Periksa adanya trauma kelahiran misalnya; caput
succedaneum, cephal hematoma, fraktur tulang tengkorak
Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti ;
anensefali, mikrosefali, dan sebagainya
Meraba adanya molase,
sutura, ubun-ubun, kaput,
hematoma, dan trauma
kelahiran.
Lingkar kepala dilakukan
dengan meletakkan pita
melingkar pada lingkar
oksipito-frontal
2. Wajah
Wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak
asimetris hal ini dikarenakan posisi bayi diintrauteri.
Perhatikan ekspresi wajah
Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir
3. Mata
Goyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata
bayi terbuka.
Periksa jumlah, posisi atau letak mata
Perksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang
belum sempurna
Periksa adanya kekeruhan pada kornea
Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil
berwarna putih. Pupil harus tampak bulat.
Periksa adanya trauma seperti perdarahan konjungtiva atau
retina
Periksa adanya sekret pada mata
4. HIDUNG
KAJI BENTUK DAN LEBAR HIDUNG, PADA
BAYI CUKUP BULAN LEBARNYA HARUS
LEBIH DARI 2,5 CM.
Bayi baru lahir mempunyai variasi penampilan yang normal antara lain sebagai
berikut. Lahir cukup bulan dengan usia kehamilan 37-42 minggu, berat badan lahir
2500-4000 gram, panjang badan antara 44-53 cm, lingkar kepala melalui diameter
biparietal 31-p36 cm. Beberapa variasi penampilan ini bersifat sementara dan akan
menghilang sesuai dengan pertumbuhan fisik. Tetapi ada juga beberapa yang menetap
yang disebut sebagai “ tanda lahir ‘’.
REFLEKS
Pada hari yang kedua sampai keenam setelah lahir, ada hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam asuhan pada bayi, yaitu sebagai berikut:
Minum
Defekasi ( BAB )
Berkemih atau BAK
Tidur
Kebersihan Kulit
Keamanan
POLA TIDUR
Bayi Baru Lahir biasanya akan tidur pada sebagian besar waktu diantara waktu makan,
namun akan waspada dan beraksi ketika terjaga, ini adalah hal yang normal dalam 2
minggu pertama. Perlahan bayi sering terjaga diantara waktu menyusui.
TANDA-TANDA BAHAYA
Tidak membubuhkan apapun pada daerah sekitar tali pusat , seharusnya Tali pusat
dibiarkan terbuika agar tetap kering.
Pemberian ASI
Jaga Kehangatan bayi
Tanda-tanda bahaya
Jika muncul tanda-tanda bahaya,ajarkan ibu untuk :
Memberikan pertolongan pertama sesuai kemampuan ibu yang sesuai kebutuhan sampai
bayi memperoleh perawatan medis lanjutan
Membawa bayi ke RS atau klinik terdekat untuk perawatan tindakan segera
Imunisasi
Perawatan Harian/Rutin.
Pencegahan Infeksi dan kecelakaan.
Tersedak
Lebih sering terjadi jika bayi minum susu
botol
Jika bayi sering tersedak ada
kemungkinan terdapat kelainan anatomis
BAK / BAB
Pada 3 hari pertama BAB bayi berupa
mekonium
BAK ± 10 -12 x sehari
Melihat ke atas
BBL hanya bisa membedakan terang & gelap
Usia 2 bulan penglihatan masih buram
Usia 4 bulan penglihatan telah jelas
Gumoh/muntah
Harus dapat membedakan antara gumoh &
muntah
Kemungkinan bayi kekenyangan
Muntah terus menerus gangguan
Tidur
Bayi lebih banyak menghabiskan waktunya utk tidur ± 18
jam sehari
Tersenyum
Senyum bayi tidak berarti apa-apa sebelum bayi bisa melihat
GERAKAN MOTORIK
1. Bayi harus memperlihatkan gerakan yang sesuai diantara status terjaga. Kakinya
melakukan gerakan seperti mengayuh sepeda atau menendang atau memukul-mukul
konsta tanpa distimulasi, gerakan yang lemah atau asimetris merupakan kelainan.
Melonjak lonjak ketika menghisap dapat merupakan tanda ada masalah neurologis,
hipokelsemia, hipoglikemia, atau iritabilitas yang dikaitkan dengan penggunaan obat
ibu, sementara melonjak-lonjak yang berhenti selama menghisap biasanya aktifitas
fisiologis yang normal.