Anda di halaman 1dari 34

MULTIPLE

INTELLIGENCES
Oleh: Raida Hasanah
1. KECERDASAN LINGUISTIK
 Merupakan kecerdasan dalam menggunakan bahasa
atau kata-kata secara efektif, baik secara lisan
maupun tulisan.

 Kecerdasan ini antara lain meliputi kemampuan


untuk berbicara, menulis, bercerita, mendengarkan,
menganalisa tata bahasa, mengerti kata-kata dan
nuansa makna kata, mengingat informasi, dan
mampu meyakinkan orang lain.

 Beberapa pilihan karier yang sesuai untuk individu


dengan kecerdasan linguistik, antara lain menjadi
seorang penulis, editor, jurnalis, giri, pengacara,
penterjemah, reporter, public relations, ataupun
manager.
Ciri-ciri:
 Suka menulis kreatif.
 Suka mengarang kisah khayal/menceritakan
lelucon.
 Sangat hafal nama, tempat, tanggal, atau hal-
hal kecil.
 Membaca di waktu senggang.
 Mengeja kata dengan tepat & mudah.
 Suka mengisi teka-teki silang.
 Menikmati dengan cara mendengarkan.
 Unggul dalam pelajaran bahasa (membaca,
menulis, dan berkomunikasi).
Cara belajar:

 Mengarang puisi, merangkum pelajaran,


menulis kisah sejarah.
 Suka bercerita panjang lebar dan
berkisah.
 Menyukai permainan kata-kata.
 Suka membaca buku.
 Banyak bicara.
 Cepat menangkap pelajaran yang
disampaikan lewat penuturan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk
memaksimalkan potensi anak di bidang ini, antara lain:
 menyediakan waktu dan mengajak anak untuk aktif
berkomunikasi secara one to one.
 memberikan permainan yang merangsang kemampuan
bahasanya (misalnya membaca buku, melengkapi kalimat,
crossword, menebak benda, atau bermain peran).
2. KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS

 Merupakan kecerdasan dalam menggunakan angka-


angka dan penalaran (logika).

 Kecerdasan ini meliputi kemamuan di bidang sains,


mengklarifikasikan dan mengkategorikan informasi,
berpikir dengan konsep abstrak untuk menemukan
hubungan antara suatu hal dengan yang lainnya, dan
memecahkan masalah secara logis terutama dalam
bidang matematik (memanipulasi angka).

 Beberapa pilihan karier yang sesuai untuk individu


dengan kecerdasan logis-matematis antara lain menjadi
seorang pengacara, analis, akuntan, ahli teknologi,
insinyur, dokter, ilmuwan, (biologi, kimia, farmasi,
fisika), programer komputer, peneliti (riset), dan
banker.
Ciri-ciri:
 Menghitung problem aritmatika dengan cepat
di luar kepala.
 Suka mengajukan pertanyaan yang sifatnya
analisis, misalnya “Mengapa hujan turun?”
 Ahli dalam percaturan permainan catur,
halma, dan permainan strategi lainnya.
 Mampu menjelaskan masalah secara logis.
 Suka merancang eksperimen untuk
membuktikan sesuatu.
 Menghabiskan waktu dengan permainan logika
seperti teka-teki dan berprestasi dalam
matematika dan IPA.
Cara belajar:
 Menyukai pelajaran berhitung.
 Melakukan eksperimen atau percobaan-percobaan,
menganalisis suatu hubungan atau masalah.
 Mudah memahami cara kerja komputer.
 Suka memikirkan hal dan kejadian yang berkaitan sebab
akibat.
 Pandai bermain catur, halma, dan berbagai permainan
strategi lainnya.
 Menjabarkan segala sesuatu secara logis.
 Banyak mengajukan pertanyaan ilmiah.
 Cepat memahami pelajaran IPA dan matematika.
 Suka bereksperimen terhadap apa yang ingin diketahui.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk
memaksimalkan potensi anak di bidang ini, antara lain:
 mendorong mereka untuk bertanya dan membaca, melakukan
percobaan-percobaan ilmiah (seperti kegiatan-kegiatan
penelitian yang diadakan di sekolah)
 membangkitkan minatnya terhadap komputer
 melatih anak berhitung tanpa menggunakan kalkulator atau
alat bantu lainnya.
 ajak anak untuk melakukan permainan yang mengasah logika
(misalnya permainan catur, teka-teki matematik, dsb).
3. KECERDASAN SPASIAL

 Merupakan kecerdasan dalam berpikir baik secara dua


dimensi maupun tiga dimensi.

 Kemampuan ini meliputi kepekaan akan bentuk dan ruang,


misalnya dalam memahami arah, menemukan lokasi atau
jalan, dan memperkirakan hubungan antar-benda dalam
ruang. Termasuk juga kemampuan untuk mengerti diagram
dan grafik, membuat sketsa, menulis, melukis, mendesain,
dan menginterpretasikan gambar-gambar visual, serta
memiliki kepekaan terhadap warna dan garis.

 Beberapa pilihan karier yang sesuai untuk individu dengan


kecerdasan spasial antara lain menjadi seorang arsitek,
pilot, pelaut, desainer, perencana tata kota, seniman
(pengrajin, pematung, pelukis), fotografer, ataupun
animator.
Ciri-ciri:
 Sangat senang bermain dengan bentuk dan ruang (rancang
bangun), seperti puzzel dan balok.
 Hafal sekali jalan yang pernah dilewati. Tak jarang, ia
memandu pengemudi untuk melalui jalan yang dikenalnya.
 Tak banyak bicara, melainkan lebih aktif mengerjakan hal-
hal yang berkaitan dengan abstraksi ruang, seperti
mencoret-coret, mewarnai, bermain puzzel, menyusun balok,
dsb.
 Memiliki problem solving yang lebih baik dibandingkan anak
lain karena ia dapat membayangkan apa yang akan terjadi
setelahnya.
 Senang mengukur-ukur, mana yang lebih panjang & pendek,
besar & kecil, atau jauh & dekat dengan alat-alat sederhana
yang ditemukannya di rumah atau dengan anggota
tubuhnya sendiri, seperti menjengkal atau melangkah.
Cara belajar:
 Menonjol dalam bidang seni.
 Mampu menggambarkan secara visual segala
sesuatu.
 Mudah membaca peta, grafik, dan diagram.
 Menggambar sosok orang atau benda sesuai
bentuk aslinya.
 Senang melihat film, slide, atau foto.
 Asyik dengan permainan konstruksi tiga
dimensi.
 Terbiasa mencorat-coret kertas jika jenuh.
 Lebih mudah membaca gambar daripada kata.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk memaksimalkan
potensi anak di bidang ini, antara lain:
 mendorong dan mengembangkan potensinya dalam bidang menggambar,
melukis, mendesain, membongkar, dan memasang suatu barang.
 mengikutkan ke sanggar melukis atau sanggar lainnya yang bisa memfasilitasi
hal tersebut.
 dorong anak untuk mebuat berbagai macam benda seni dan kerajinan tangan
 belajar menggunakan kamera untuk mengambil foto keluarga & teman-teman.
 memberinya kesematan untuk mendekorasi ulang susunan barang-barang di
ruangan tertentu.
 dilatih untuk membayangkan & mengingat letak benda dalam suatu ruangan
tertentu.
4. KECERDASAN MUSIKAL
Merupakan kemampuan untuk menikmati,
mengamati, membedakan, mengarang,
membentuk, dan mengekspresikan bentuk-
bentuk musik.

 Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap


ritme, melodi, dan ritme dari musik yang
didengar.

 Beberapa pilihan karier yang sesuai untuk


individu dengan kecerdasan musikal antara lain
adalah penggubah lagu, pemusik, penyanyi,
komposer, guru musik, atau guru vokal.
Ciri-ciri:
 Suka memainkan alat musik di rumah atau di
sekolah.
 Mudah mengingat melodi suatu lagu.
 Lebih dapat belajar dengan iringan musik.
 Bernyanyi atau bersenandung untuk diri
sendiri atau orang lain.
 Mudah mengikuti irama musik.
 Mempunyai suara bagus untuk bernyanyi.
 Berprestasi bagus dalam mata pelajaran
musik.
Cara belajar:

 Mudah mengikuti melodi lagu.


 Menyukai pelajaran musik dan menyanyi.
 Menyukai belajar dengan iringan musik.
 Suka menyanyi, baik untuk diperdengarkan
atau tidak.
 Mudah mengikuti irama musik.
 Peka terhadap beragam suara, irama & nada.
 Cepat merespon berbagai jenis musik.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk
memaksimalkan potensi anak di bidang ini, antara lain:
 memberikan kesempatan pada anak untuk mendengarkan
jenis-jenis musik yang disukainya
 melibatkan mereka dalam kegiatan yang berhubungan
dengan musik (seperti mengikuti les musik, melatih vokal,
atau menonton pertunjukkan musik).
5. KECERDASAN KINESTETIK

 Merupakan kemampuan untuk menggunakan tubuh atau


bergerak dengan ketepatan, bergerak untuk
mengekspresikan ide-ide, dan perasaan emosi tertentu,
serta kemampuan untuk menggunakan keterampilan
tubuh.

 Kecerdasan kinestetik meliputi kemampuan menari,


pantomin, olahraga, menggunakan bahasa tubuh, bermain
peran, dan menggunakan tangan untuk menciptakan atau
membangun sesuatu.

 Beberapa pilihan karier yang sesuai untuk individu


dengan kecerdasan kinestetik antara lain menjadi seorang
aktor, pantomin, penari, olahragawan, guru olahraga,
perakit, koreografer, dan dokter bedah.
Ciri-ciri:
 Banyak bergerak ketika duduk atau mendengarkan
sesuatu.
 Aktif dalam kegiatan fisik seperti berenang,
bersepeda, skateboard.
 Perlu menyentuh sesuatu yang sedang dipelajarinya.
 Menikmati kegiatan melompat, lari, gulat, atau
kegiatan fisik lainnya.
 Memperlihatkan keterampilan dalam bidang
kerajinan tangan, seperti mengukir, menjahit, atau
memahat.
 Pandai menirukan gerakan, kebiasaan, atau perilaku
orang lain.
 Suka membongkar berbagai benda, kemudian
menyusunnya kembali.
Cara belajar:
 Langsung menyentuh benda yang ingin
dipelajari sehingga dapat memproses informasi
melalui sensasi fisik atau belajar sambil
membuat gerakan-gerakan.
 Kompetitif dalam bidang olahraga.
 Terlihat tak dapat diam, selalu ingin
melakukan sesuatu.
 Senang kegiatan fisik.
 Terampil mengerjakan kerajinan tangan.
 Suka dan dapat menirukan perilaku atau
gerakan orang lain dengan baik.
 Suka mengutak-atik benda yang menarik
baginya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk
memaksimalkan potensi anak di bidang ini, antara lain:
 melibatkan anak dalam kegiatan yang mengandung
aktivitas fisik atau yang memerlukan ekspresi gerakan.
 mengajak olahraga, dapat berupa apa saja yang sesuai
dengan minat anak.
6. KECERDASAN INTRAPERSONAL
 Merupakan kecerdasan dalam mengerti dan
memahami diri sendiri.

 Kecerdasan ini meliputi kemampuan untuk


merefleksikan dan menganalisis diri, mengenal baik
kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki,
menyadari perasaan, harapan, keinginan, dan tujuan
yang hendak dicapai, serta mampu untuk memahami
peran dirinya dalam berhubungan dengan orang lain.

 Beberapa pilihan karier yang sesuai untuk individu


dengan kecerdasan intrapersonal antara lain menjadi
seorang trainer, wiraswasta, penulis, peneliti,
konselor, psikolog, dan pemimpin agama.
Ciri-ciri:
 Memperlihatkan sikap independen dan
kemauan kuat.
 Bekerja atau belajar dengan baik seorang diri.
 Memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
 Banyak belajar dari kesalahan masa lalu.
 Berpikir fokus dan terarah pada pencapaian
tujuan.
 Banyak terlibat dalam hobi atau projek yang
dikerjakan sendiri.
Cara belajar:
 Bekerja atau belajar di ruangan tersendiri.
 Merenungkan dan mengulang materi belajar.
 Pandai menyenangkan hati teman.
 Menetapkan target yang hendak dicapai untuk diri
sendiri.
 Mudah beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru.
 Suka bersosialisasi dengan lingkungan sekolah dan
rumahnya.
 Dapat memahami dan berempati pada perasaan teman.
 Mampu bersikap netral di tengah pertikaian antar
teman.
 Memiliki kemampuan mengkoordinir dan memimpin
teman-temannya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua
untuk memaksimalkan potensi anak di bidang ini, antara lain:
 melatih mengenali dan menyadari berbagai perasaan yang
ada dalam dirinya
 mengajarkan tentang keunikan dirinya agar dapat
menerima kelebihan dan kekurangan yang ada.
 menghargai privasinya, misalnya memberikan waktu
kepada anak untuk bermain atau bekerja sendirian.
 meminta anak untuk membuat jurnal atau catatan harian
sebagai evaluasi terhadap hal-hal yang telah dilakukannya.
7. KECERDASAN INTERPERSONAL
 Merupakan kecerdasan dalam menjalin hubungan dengan
orang lain.

 Kecerdasan ini meliputi kemampuan untuk memahami


dan berkomunikasi dengan orang lain, mengenali perasaan
, kebutuhan, motivasi, dan perilaku orang lain dengan jeli.
Ia juga dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang
lain, bekerjasama dalam kelompok, membangun
kepercayaan, mencari pemecahan masalah dari suatu
konflik, dan mempertahankan hubungan yang positif
dengan orang lain.

 Beberapa pilihan karier yang sesuai untuk individu dengan


kecerdasan interpersonal antara lain menjadi seorang
pengajar, konselor, marketing, politisi, businessman, guru,
pekerja sosial, aktor, ataupun seorang terapis.
Ciri-ciri:
 Mempunyai banyak teman.
 Suka bersosialisasi di sekolah atau di lingkungan
tempat tinggalnya.
 Banyak terlibat dalam kegiatan kelompok di luar
jam sekolah.
 Berperan sebagai penengah ketika terjadi konflik
antar temannya.
 Berempati besar terhadap perasaan atau
penderitaan orang lain.
 Sangat menikmati pekerjaan mengajari orang lain.
 Berbakat menjadi pemimpin dan berprestasi dalam
mata pelajaran ilmu sosial.
Cara belajar:

 Bercerita.
 Berkomunikasi dan banyak bertanya.
 Bekerja dalam kelompok.
 Berdiskusi.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk
memaksimalkan potensi anak di bidang ini, antara lain:
 mendorong anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas
kelompok atau bergaul dengan teman.
 mengikutsertakannya terlibat dalam diskusi dan
memecahkan masalah sehari-hari.
 mengasah kepekaan anak terhadap lingkungan sekitar.
8. KECERDASAN NATURALISTIK

 Merupakan kecerdasan dalam memahami


alam.

 Kecerdasan ini meliputi kemampuan


untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan perbedaan maupun
persamaan ciri-ciri diantara spesies, baik
flora maupun fauna. Misalnya tumbuh-
tumbuhan, bintang, dan lingkungan
hidup, serta mampu berinteraksi secara
efektif dengan alam.
Ciri-ciri:
 Suka dan akrab dengan berbagai hewan
peliharaan.
 Sangat menikmati berjalan-jalan di alam
terbuka.
 Suka berkebun, dekat dengan taman, dan
memelihara binatang.
 Menghabiskan waktu di dekat akuarium atau
sistem kehidupan alam.
 Suka membawa pulang serangga, daun bunga,
atau benda alam lainnya.
 Berprestasi dalam mata pelajaran biologi, dan
lingkungan hidup.
Cara belajar:
 Jalan-jalan ke alam bebas.
 Mengelompokkan & menghubungkan isi pelajaran
dengan hal-hal yang berkaitan dengan alam.
 Peka terhadap benda-benda alam.
 Sangat tertarik dengan berbagai kegiatan yang dilakukan
di luar rumah. Begitu juga dengan sistem pembelajaran
di sekolah, dia lebih menyenangi aktivitas belajar yang
dilakukan di luar ruangan/kelas dengan mengobservasi
alam.
 Senang bermain di taman,kebun, serta akrab dengan
berbagai binatang peliharaan.
 Sering mempertanyakan berbagai gejala alam, entah itu
mengenai gempa, tsunami, dsb.
 Menyukai aktivitas berkemah, memancing, dan kegiatan
rekreasi lain yang berhubungan dengan alam.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk
memaksimalkan potensi anak di bidang ini, antara lain:
 memberikan kesempatan pada anak untuk memelihara hewan
peliharaan
 menikmati alam
 bermain di alam bebas (seperti pergi memancing dan
berkemah)
 membiasakan anak untuk ikut menjaga kelestarian
dilingkungannya.
9. KECERDASAN SPRITUAL
Disebut juga dengan > Existential Intelligence

Merupakan kemampuan untuk berpikir dalam tentang


makna dan arti hidup, serta mempertanyakan
“mengapa kita hidup” dan “mengapa kita mati”.

Di dalamnya termasuk pula kemampuan menyadari


bahwa dirinya adalah bagian dari keseluruhan dan
saling terkait.

Anda mungkin juga menyukai