PASIEN HAEMOROID
KELOMPOK IV :
DENI HERDANI PRIATNA
IKA HARI
NUR MAEMUNAH
YUANA SARI
PENGERTIAN
NYERI
HAEMOROID
HAEMOROID
Prolaps saat
Suplai cairan Tindakan Operasi Ruptur Pembuluh
defekasi
dan elektrolit Darah
menurun
Mucus dan
Feces keluar Perdarahan Suplai O2
Kerusakan Jaringan Kulit
Penurunan Menurun
Anal
Peristaltik
Inkontinensia Anemia
Anal Metabolisme
Port de Entre Menurun
Feces Keras
Kelembapan Resti
meningkat Kekurangan
Resti Infeksi Volume Cairan Energi
Konstipasi Menurun
Pruritus
Kelemahan
Gangguan Pola
Eliminasi Gangguan Integritas
Kulit
Intoleransi
Aktivitas
KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
1. Aktivitas / istirahat
2. Sirkulasi
3. Eleminasi
4. Makanan/cairan
5. Hygiene
6. Nyeri/kenyamanan
7. Sirkulasi
2. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b.d gangguan pada jaringan kulit
2. Resti tinggi infeksi b.d kerentanan bakteri sekunder terhadap luka
3. Intoleransi aktivitas b.d kekurangan suplay O2 dgn kebut
4. Resti kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan melalui
hemoragik
5. Gangguan pola eleminasi b.d penurunan peristaltik usus
6. Gangguan integritas kulit b.d pruritus
INTERVENSI DAN RASIONALISASI
Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan kulit .
Kriteria Hasil :
• Keluhan nyeri berkurang
• Pasien dapat beristirahat tidur.
• Pasien dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan
Intervensi dan Rasionalisasi
• Intervensi :
Mengkaji nyeri, karakteristik, intensitas dengan skala 1-10
• Rasionalisasi :
Membantu mengevaluasi derajat ketidaknyamanan, mengurangi ansietas.
• Intervensi :
Mengkaji TTV dan KU pasien
• Rasionalisasi :
Menurunkan ansietas dapat meningkatkan relaksasi.
• Intervensi :
Membantu melakukan rentang gerak dan dorong ambulasi dini.
• Rasionalisasi :
Menurunkan kekakuan otot, ambulasi mengembalikan ke posisi normal.
• Intervensi:
Mengkaji ulang faktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
• Rasionalisasi:
Membantu dalam membuat diagnosa dan kebutuhan terapi.
• Intervensi :
Berikan rendam duduk dengan tepat
• Rasionalisasi :
Meningkatkan kebersihan dan kenyamanan adanya iritasi fiseral peri anal.
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerentanan bakteri sekunder terhadap luka
Kriteria Hasil :
• Pasien menunjukkan penyembuhan luka utuh
• Jaringan tampak bergranulasi
• Bebas tanda-tanda infeksi.
Intervensi dan Rasionalisasi
• Intervensi
Memantau TTV dan perhatikan peningkatan suhu
• Rasionalisasi :
Suhu meningkat pada malam harii memuncak dan kembali ke normal pada pagi hari adalah
karakteristik infeksi
• Intervensi
Observasi adanya inflamasi.
• Rasionalisasi:
Perkembangan infeksi dapat memperlambat pemulihan
• Intervensi
Observasi adanya gejala peritonitis.
• Rasionalisasi :
Peritonitis dapat terjadi bila usus terganggu.
• Intervensi
Memberikan obat sesuai dengan indikasi (antibiotic)
• Rasionalisasi:
Diberikan secara prolaktik dan untuk mengatasi infeksi.
• Intervensi
Melakukan irigasi luka sesuai dengan kebutuhan.
• Rasionalisasi:
Mengatasi infeksi bila ada.