0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan26 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tindakan pencegahan penyakit dan kecacatan dengan menjelaskan tahapan penyakit dan jenis pencegahan. Jenis pencegahan terdiri dari primer, sekunder, dan tersier yang masing-masing meliputi upaya promosi kesehatan, diagnosis dini, pengobatan, rehabilitasi, dan pembatasan kecacatan.
Dokumen tersebut membahas tentang tindakan pencegahan penyakit dan kecacatan dengan menjelaskan tahapan penyakit dan jenis pencegahan. Jenis pencegahan terdiri dari primer, sekunder, dan tersier yang masing-masing meliputi upaya promosi kesehatan, diagnosis dini, pengobatan, rehabilitasi, dan pembatasan kecacatan.
Dokumen tersebut membahas tentang tindakan pencegahan penyakit dan kecacatan dengan menjelaskan tahapan penyakit dan jenis pencegahan. Jenis pencegahan terdiri dari primer, sekunder, dan tersier yang masing-masing meliputi upaya promosi kesehatan, diagnosis dini, pengobatan, rehabilitasi, dan pembatasan kecacatan.
menunda, mengurangi, membasmi, mengeliminasi penyakit dan kecacatan dgn menerapkan sebuah atau sejumlah intervensi yg telah dibuktikan efektif. (Kleinbaum, et al., 1982; Last, 2001). Stage of disease Level of prevention Type of response
Pre-disease Primary Prevention Health promotion and
Symptomatic Disease Tertiary prevention •Disability limitation for
early symptomatic disease •Rehabilitation for late Symptomatic disease Masa sebelum sakit : a. Meningkatkan kondisi kesehatan (Health Promotion) b. Memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (spesific protection) c. Mengenal dan mengetahui penyakit pada tingkat awal serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera (Early diagnosis & Promt Treatment) d. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability Limitation) e. Rehabilitasi (Rehabilitation) Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha di antaranya : 1.Penyediaan makanan sehat cukup kualitas maupun kuantitasnya 2.Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan : penyediaan air bersih, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah kpd masyarakat 3.Pendidikan kesehatan kepada masyarakat 4.Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik. Usaha ini merupakan tindakan terhadap pencegahan penyakit-penyakit tertentu. Beberapa usaha diantaranya : Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu Isolasi penderita penyakit menular Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di lingkungan kerja Primary prevention
Health promotion Specific protection
Immunization and seroprophylaxis
Health education chemoprophylaxis Environmental modifications Use of specific nutrients or supplementations Protection against occupational hazards Nutritional interventions Safety of drugs and foods Life style and behavioral changes Control of environmental hazards, e.g. air pollution Tujuan utama dari usaha ini adalah : Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit shg terjadi penyembuhan yang sempurna dan segera Pencegahan penularan kepada orang lain bila penyakitnya menular Mencegah terjadinya kecacatan yg diakibatkan suatu penyakit 1. Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan : misalnya pemeriksaan darah, roentgen paru-paru dsb serta segera memberikan pengobatan 2. Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk di awasi agar bila penyakitnya timbul dapat segera diobati & tindakan yang perlu dilakukan a.l isolasi,desinfeksi dsb Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit, bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang terlambat. Kemungkinan terjadinya kecacatan akan lebih
besar Penderitaan si sakit akan lebih lama Biaya untuk perawatan dan pengobatan
menjadi lebih besar
Usaha ini merupakan kelanjutan dari usaha C yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertambah berat (dibatasi), dan fungsi dari alat tubuh ini dipertahankan semaksimal mungkin Merupakan usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya sendiri dan masyarakat, semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuannya. Usaha mengembalikan bekas penderita ini ke dalam masyarakat memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan mereka (fisik, mental, dan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam proses penyesuaian dirinya dalam masyrakat, dalam keadaannya yang sekarang ini 1. Rehabilitasi fisik 2. Rehabilitasi mental 3. Rehailitasi sosial vokasional 4. Rehailitasi asthetis Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya. Misalnya : Seseorang yang karena kecelakaan, patah kakinya, perlu memndapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah ini yaitu dengan mempergunakan kaki buatan yang fungsinya sama dengan kaki yang sesungguhnya. Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan sosial secara memuaskan Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali ke dalam masyarakat Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/ jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja maksimal sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya Usaha rehabilitasi asthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya : menggunakan mata palsu. Prof. Dr. Nur Nasry Noor, MPH, Epidemiologi, Rineka Cipta, 2008