Dalam suatu percakapan dan diskusi antara dua mahasiswa yang sedang melakukan
kepaniteraan Klinik di bagian bedah suatu Rumah sakit. Mahasiswa masing-masing
menceritakan pengalamannya:
Mahasiswa A: Saya mendapatkan kasus seorang perempuan 65 tahun dengan keluhan nyeri
pada tulang belakang. Sudah monopause sejak 20 tahun yang lalu. Sehari-hari bekerja
sebagai tukang jahit di rumahnya. Sejak kecil tidak suka minum susu, dan menderita asma
serta mendapat pengobatan berupa prednison. Dari pemeriksaan didapatkan punggung
bungkuk, BB 46 Kg, TB 160 cm. dari pemeriksaan x-ray tulang belakang didapatkan
khyposis dengan fraktur kompresi pada vertebra L1-L3. si ibuk tersebut merasa heran
karena sebelum monopouse tinggi badannya 165 cm. Riwayat trauma tidak ada.
Kasus A :
1. Menopouse : Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan
dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40
tahun. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus
menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon
estrogen yang dihasilkan indung telur. Berhentinya haid akan
membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik
maupun psikis
2. Khyposis : kelengkungan torakal tulang belakang yang
berlebihan saat dilihat dari samping
3. Fraktur kompresi : suatau keretakan pada tulang yang
disebabkan oleh tekanan. terjadi pada vertebra, umumnya
akibat osteoporosis.
IDENTIFIKASI MASALAH
Kasus A
1. Nyeri pada tulang belakang
2. Sejak kecil tidak minum susu
3. mendapat pengobatan prednison
4. Pemeriksaan didapatkan punggung bungkuk
5. Pemeriksaan x-ray pada tulang belakang didapatkan khyposis dengan
fraktur kompresi pada vetebra L1-L3
6. Sebelum menopouse tinggi badanya 165 cm
IDENTIFIKASI MASALAH
Kasus B
7. Anak perempuan berusia 12 tahun mengalami pembesaran pada regio
femur kiri pada bagian distal
8. Tampak adanya dilatasi pada pembuluh vena
9. Pada saat dipalpasi terkesan konsistensi masa padat, immobile dan
batasnya tidak tegas
10. penderita tampak lemah sertai tungkai kirinya sulit digerakkan
ANALISA MASALAH
Kasus A
1. Apa yang menyebabkan nyeri pada tulang belakang?
Jawab : Penurunan kepadatan tulang kyphosis penurunan elastisitas
pada tulang nyeri.
2. Apa pengaruh Sejak kecil tidak minum susu dengan nyeri tulang
belakang?
Jawab : Ada, kurangnya kalsium kurangnya pembentukan massa
tulangPenurunan densitas massa tulang osteoporosis.
3. Apakah pengaruh mendapat pengobatan prednison dengan
keluhan nyeri tulang belakang?
Jawab :
ANALISA MASALAH
4. Apa yang menyebabkan pada pemeriksaan di temukan punggung bungkuk?
Jawab :
Karena terdapat kyphosis dengan fraktur kompresi pada vetebra L1-L3
punggung bungkuk.
5. Mengapa pada pemeriksaan x-ray pada tulang belakang di jumpai kyphosis dengan fraktur
kompresi pada vetebra L1-L3?
Jawab :
karena sebelumnya OS mengalami menopouse + riwayat pemakaian obat
prednison kerapuhan tulang + pekerjaannya sebagai tukang jahit fraktur
kompresi pada vetebra L1-L3 kyphosis.
6. Apakah ada hubungan sebelum menopouse tinggi badannya 165 cm dengan keluhan OS
sekarang?
Jawab :
Ada,karena menopouse faktor resiko terjadinya osteoporosis yang merupakan
salah satu penyebab terjadinya kyphosis, dimana kyphosis dapat
mempengaruhi tinggi badan.
ANALISA MASALAH
Kasus B
pembesaran regio
femur kiri bagian
distal
Dilatasi pembuluh
vena di sekitarnya
Mahasiswa/I mampu :
1. Menjelaskan definisi osteoporosis dan neoplasma muskuloskletal
2. Menjelaskan faktor resiko yang menyebabkan osteoporosis dan
neoplasma muskuloskletal
3. Menjelaskan bagaimana patofisiologi terjadinya osteoporosis dan
neoplasma muskuloskletal
4. Menjelaskan tanda dan gejala osteoporosis dan neoplasma
muskuloskletal
5. Menjelaskan apa saja pemeriksaan penunjang untuk osteoporosis dan
neoplasma muskuloskletal
6. Mejelaksan bagaimana pencegahan terjadinya osteoporosis
DEFINISI
OSTEOPOROSIS
Adalah suatu keadaan penyakit yang
ditandai dengan rendahnya massa
tulang dan memburuknya
mikrostruktural jaringan tulang.
Dapat menyebabkan kerapuhan
tulang sehingga dapat meningkatkan
resiko terjadinya fraktur tulang. Pada
osteoporosis terjadi penurunan
kualitas tulang dan kuantitas
kepadatan tulang,keduanya
menentukan kekuatan tulang
sehingga penderita oeteoporosis
mudah mengalami patah tulang atau
fraktur.
ETIOLOGI
PRIMER
SEKUNDER
• Penyakit rematik
• Gangguan
1. Sejarah keluarga 6.hematologi
Penyakit rematik
2. Gangguan endokrin • 7.Obat-obatan
Gangguan
hematologi
3. Gangguan nutrisi • Penyakit ginjal
4. Gastrointestinal 8. Obat-obatan
9. Penyakit ginjal
FAKTOR RESIKO
1. Usia dan Jenis kelamin.
2. Riwayat keluarga tentang osteoporosis.
3. Faktor reproduksi : tidak pernah hamil, masa menopause dan
penggunaan terapi estrogen.
4. Faktor kebiasaan hidup : merokok, alkohol, kurang aktivitas fisik.
5. Asupan kalsium dan vit D.
6. Riwayat fraktur dengan jenis trauma ringan pada usia di atas 40
tahun.
7. Penggunaan obat-obatan.
PATOFISIOLOGI
OSTEOPOROSIS
MENOPAUS FAKTOR
TRAUMA FAKTOR USIA
E GENETIK
Pelepasan
Terjadi
mediator
Penurunan penurunan
inflamasi oleh
aktifitas absorpsi dan
sel monuklear
osteoblas dan reabsorpsi
dan endotel
osteoklas kalsium
turut
(hipokalsemia)
meningkatkan
aktifitas
osteoklas
PATOFISIOLOGI
Faktor genetik dan faktor
lingkungan
OSTEOPOROSIS
TANDA
1. Nyeri terus-menerus yangDAN
tak GEJALA
kunjung hilang
2. Berkurangnya tinggi badan
3. Postur yang bungku
4. Nyeri punggung, leher dan
nyeri tulang
5. Kadang diketahui setelah
penderita mengalami fraktur
6. Disertai gejala menopose :
panas, banyak keringat,
keputihan, dan susah tidur
7. Pascamenopose : pelupa, nyeri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Biopsy MRI
PENCEGAHAN
1. Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas fisik yang teratur untuk memelihara kekuatan,
kelenturan dan koordinasi sistem neuromuskular serta kebugaran, sehingga dapat mencegah resiko
terjatuh. Berbagai latihan yang dapat dilakukan meliputi berjalan 30-60 menit/hari, bersepeda
maupun berenang.
2. Jaga asupan kalsium 1000-1500 mg/hari, baik melalui makanan sehari-hari maupun suplementasi.
3. Hindari merokok dan minum alkohol
4. Diagnosis dini dan terapi yang tepat terhadap defisiensi testosteron pada laki-laki dan menopouse
awal pada wanita.
5. Kenali berbagai penyakit dan obat-obatan yang dapat menimbulkan osteoporosis.
6. Hindari mengangkat barang-barang yang berat pada pasien yang sudah pasti osteoporosis
7. Hindari berbagai hal yang dapat menyebabkan pasien terjatuh, misalnya lantai yang licin, obat-obat
sedatif dan obat anti hipertensi yang dapat menyebabkan hipotensi ortistatik.
8. Hindari defisiensi vitamin D, terutama pada orang- orang yang kurang terpajan sinar matahari atau
pada pasien dengan fotosensitifitas, misalnya SLE. Bila diduga ada defisiensi vitamin D, maka
kadar 25(OH)D serum harus diperiksa. Bila 25 (OH)D serum menurun, maka suplementasi vitamin
D 400 IU/hari pada orang tua harus diberikan. Pada pasien dengan gagal ginjal, suplementasi
1,25(OH)₂D harus dipertimbangkan.
9. Hindari peningkatan ekskresi kalsium lewat ginjal dengan membatasi asupan Natrium sampai 3
gram/hari untuk meningkatkan reabsorpsi kalsium ditubulus ginjal. Bila ekskresi kalsium urine >300
DEFINISI
NEOPLASMA
MUSKULOSKLETAL
1. Nyeri.
2. Deformitas.
3. Hambatan mobilitas fisik.
4. Terdapat benjolan pada
daerah dekat sendi.
5. Tampak pelebaran
pembuluh darah.
6. Sering ditemukan adanya
patah tulang patologis.
7. Keterbatasan pergerakan
8. Kelemahan fisik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Biopsy MRI
REFREENSI