Anda di halaman 1dari 18

HARGA POKOK PRODUK BERSAMA

DAN PRODUK SAMPINGAN

AKUNTANSI BIAYA
KELOMPOK 8

• TULUS WAHYU UTOMO (201769100023)


• UMMU HASANAH (201769100074)
• YULFINAH (201769100050)
Konsep Produk Bersama dan Produk Sampingan
Produk bersama adalah Istilah produk sampingan
Produk bersama (joint-product)

Produk sampingan (by-product)


beberapa macam produk digunakan untuk suatu
yang dihasilkan bersama- produk yang bernilai total
sama atau serempak relatif kecil dan diproduksi
dengan menggunakan satu secara berbarengan dengan
macam atau beberapa produk yang bernilai lebih
macam bahan baku, tenaga besar. Produk yang nilainya
kerja dan fasilitas pabrik lebih besar biasa disebut
yang sama. pabrik dengan produk utama.
penyulingan minyak tanah contoh : pada pabrik
(crude oil) menghasilkan penggergajian kayu, kayu
minyak siap dikonsumsi lapis dan papan kayu
berupa minyak gasolin, merupakan produk utama,
karosine, minyak diesel sedangkan serbuk gergaji
(solar), minyak bakar, dan kayu bakar merupakan
minyak tanah, dan lain-lain. produk sampinga.
KARAKTERISTIK PRODUK SAMPINGAN

produk sampingan diperoleh dari sisa atau sampah, seperti


serbuk gergaji di tempat penggergajian kayu. Dalam kasus lain,
produk sampingan timbul dari proses persiapan bahan baku
sebelum digunakan dalam proses produksi produk utama.
Pemisahan biji kapas dari kapas, buah apel dari biji apel, dan
kulit dari biji coklat merupakan contoh dari produk sampingan
semacam ini.
Produk sampingan dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok menurut kondisi dapat dipasarkannya produk
tersebut pada titik pisah batas: (1) yang dijual dalam bentuk
asalnya tanpa diproses lebih lanjut, dan (2) yang
membutuhkan proses lebih lanjut agar dapat dijual
Metode Untuk Menghitung Biaya Produk
Sampingan

Metode 1: Pengakuan Pendapatan


Kotor

Metode 1a: Pendapatan Produk Sampingan sebagai


Pendapatan Lain-lain.
Metode ini diilustrasikan dalam laporan laba rugi
berikut, dengan asumsi bahwa pendapatan kotor dari
penjualan produk sampingan adalah sebesar $1500:
Penjualan (produk utama, 10.000 $20.000
Harga pokok penjualan:
Persediaan awal (1.000 unit
@$1,35) $1.350
Total biaya produksi (11.000
unit @ $1,50) $16.500
Pendapata dari penjualan
produk sampingan $1.500
Biaya produksi bersih $15.000
Tersedia untuk dijual (12.000
unit @ $1,3625 biaya rata-
rata) $16.350
Persediaan akhir (2.000 unit
@ $1,3625) $2.725 $13.625
Laba kotor $6.375
Beban pemasaran dan administrasi $2.000
Laba operasi $4.375
• Metode 1b: Pendapatan Produk Sampingan sebagai
Tambahan Pendapatan Penjualan.

Untuk metode ini, laporan laba rugi di atas akan


menampilkan $ 1.500 dari pendapatan penjualan produk
sampingan sebagai tambahan penjualan atas produk
utama. Akibatnya, total pendapatan penjualan berubah
menjadi sebesar $ 21.500. selain itu, laba kotor serta
laba operasi akan meningkat sesuai pertambahan
pendapatan tersebut. Semua angka yang lain tidak
berubah, selain bahwa tidak ada itempendapatan produk
sampingan yang dicantumkan setelah Laba Operasi.
• Metode 1c: Pendapatan Produk Sampingan
sebagai Pengurang Harga Pokok Penjualan.

Dalam metode ini, $ 1.500 dari pendapatan


penjualan produk sampingan dikurangkan dari $
15.000 harga pokok penjualan produk utama,
sehingga laba kotor dan laba operasi akan
meningkat sebesar $ 1.500 dibandingkan dengan
yang ditampilkan dalam laporan laba rugi di atas.
Laba sebelum pajak besarnya tetap $ 4.500.
• Metode 1d: Pendapatan Produk Sampingan
Mengurangi Biaya Produksi.

Dalam metode ini, $ 1.500 dari pendapatan


penjualan produk sampingan dikurangkan dari
$16.500 total biaya produksi, sehingga biaya
produksi bersih yang ditampilkan dalam
laporan laba rugi yang diilustrasikan berikut
menjadi $ 15.000
Metode 2: Pengakuan Pendapatan Bersih

Metode pendapatan bersih (net revenue


method)mengakui adanya kebutuhan untuk
membebankan biaya yang dapat ditelusuri ke produk
sampinan. Akan tetapi, metode ini tidak berusaha
untuk mengalokasikan biaya produksi gabungan ke
produk sampingan. Biaya yang terjadi setelah titik pisah
batas guna memproses maupun memasarkan produk
sampingan dicatat dalam akun yang terpisah dari
produk utama.
Metode 3: Metode Biaya Penggantian

Metode biaya penggantian (replacement


cost method) biasanya digunakan oleh
perusahaan-perusahaan yang produk
sampingannya digunakan oleh perusahaan
itu sendiri. Adanya produk sampingan
menghilangkan kebutuhan untuk membeli
bahan baku yang serupa dari pemasok
Metode 4: Metode Harga Pasar (Pembatalan
Biaya)

Metode harga pasar (market value method), atau metode pembatalan


biaya, pada dasarnya hampir serupa dengan teknik yang diilustrasikan
dalam metode 1(d). Tetapi, metode ini mengurangi biaya produksi dari
produk utama, bukan dengan pendapatan aktual yang diterima,
melainkan dengan estimasi nilai produk sampingan pada saat dijual.
Akun produk sampingan dibebankan dengan nilai estimasi ini, dan
biaya produksi dari produk utama dikredit. Tambahan biaya bahan
baku, tenaga kerja, atau overhead pabrik yang terjadi setelah titik
pisah batas dibebankan ke prodk sampingan

Metode harga pasar (pembatalan biaya) dalam menghitung biaya


produk utama dan produk sampingan dapat diilustrasikan sebagai
berikut:
Tenaga kerja $70,000
Overhead pabrik $40,000
Total biaya produksi (4.000 unit) $160,000
Harga pasar (5.000 unit @$1,80) $9,000
Estimasi laba kotor terdiri atas
Asumsi laba operasi (20% dari harga jual) $1,800
Beban pemasaran dan administrasi (5% dari
$450 $2,250
harga jual)
$6,750
Estimasi biaya produksi setelah titik pisah batas

Bahan baku $1,000


Tenaga kerja $1,200
Overhead pabrik $300 $2,500

Estimasi nilai produk sampingan di titik pisah


$4,250 $4,250
batas yang akan dikreditkan ke produk utama

Biaya bersih dari produk utama $155,750


Ditambah biaya produksi aktual setelah titik pisah-
$2,300
batas
Total $6,550
Total jumlah unit 40,000 5,000
Biaya per unit $3.894 $1.31
Teori Akuntansi yang Mendasari Produk
Bersama
Metode Alokasi Biaya Produksi Bersama ke Produk Gabungan
Biaya produk gabungan (terjadi sebelum titik pisah-batas), dapat dialokasikan ke
produk gabungan menggunakan salah satu metode berikut:

1 . Metode harga pasar, berdasarkan harga pasar relatif dari produk individual.
Metode ini mengansumsikan bahwa setiap produk yang dihasilkan dalam proses
produksi bersama memiliki nilai jual atau nilai pasar yang berbeda. Perbedaan
nilai pasar disebabkan tigkat pemakaian biaya yang berbeda.
Metode ini berpendapat bahwa jika salahsatu produk terjual lebih tinggi dari
pada yang lainnya, hal itu terjadi karena biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksinya juga lebih tingggi dibandingkan produk lainnya. Jadi dalam
metode ini kelangkaan tidak mempunyai pengaruh dalam menentukan harga
jual. Karena ansumsi itulah, cara yang logis untuk mengalokasikan biaya bersama
adalah berdasarkan pada nilai jual relatif masing-masing produk bersama.
Metode Biaya Rata-rata Per Unit

Metode biaya rata-rata per unit (average unit cost method)Metode ini
berupaya untuk mendistribusikan total biaya produksi gabungan ke berbagai
produk atas dasar biaya per unit
Dengan menggunakan angka-angka dari contoh untuk harga pasar, metode biaya
rata-rata per unit dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Metode Rata-rata Tertimbang
Untuk tujuan ilustrasi, asumsikan faktor pembobotan yang dibebankan ke
keempat produk di contoh sebelumnya adalah sebagai berikut:
Produk A – 3 poin
Produk B – 12 poin
Produk C – 13,5 poin
Produk D – 15 poin
Menggunakan data dari contoh sebelumya, alokasi biaya gabungan diilustrasikan
sebagai berikut
Pembagian Biaya
Rata-rata Biaya Per
Produk Unit Produksi Poin Produksi
Tertimbang Unit
Gabungan
A 20.000 3 60.000 0,2 $ 12.000
B 15.000 12 180.000 0,2 $ 36.000
C 10.000 13,5 135.000 0,2 $ 27.000
D 15.000 15 225.000 0,2 $ 45.000
600.000 $ 120.000

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 $120.000


= = 0,2 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 $600.000
Metode Unit Kuantitatif
Metode unit kuantitatif (quantitative unit method) mengalokasikan biaya gabungan
berdasarkan satuan pengukuran yang sama, misalnya pon, galon, ton, atau meter persegi. Jika
produk gabungan tidak biasanya diukur dalam satuan ukuran yang sama, maka ukuran
tersebut harus dikonversikan ke satuan yang sama. Misalnya, ketika arang diproduksi, batu
bara, benzol, amonia sulfat, dan gas juga ikut diproduksi dan masing-masing diukur dalam
satuan yang berbeda. Tabel berikut ini mengilustrasikan metode unit kuantitatif,
menggunakan berat sebagai dasar alokasi biaya gabungan dengan asumsi biaya batu bara
adalah sebesar $40 per ton.
Produk yang
Distribusi Limbah Bobot Produk yang
Diperoleh per Biaya per Produk
Produk ke Produk yang Dihasilkan setelah
Ton Batu Baara per Ton Batu Bara
Dihasilkan Revisi
(dalam Pon)

Arang 1,320.0 69.474 1,389.474 $ 27.79


Batu Bara 120.0 6.316 126.316 $ 2.53
Benzol 21.9 1.153 23.053 $ 0.46
Amonia sulfat 26.0 1.368 27.368 $ 0.55
Gas 412.1 21.689 433.789 $ 8.68
Limbah (air) 100.0
Total 2,000.0 100.000 2,000.000 $ 40.00
TERIMAKASIH . . .

Anda mungkin juga menyukai