Dalam suatu percakapan dan diskusi antara dua mahasiswa yang sedang melakukan
kepaniteraan Klinik di bagian bedah suatu Rumah sakit. Mahasiswa masing-masing
menceritakan pengalamannya:
Kasus A
1. Nyeri pada tulang belakang
2. Sejak kecil tidak minum susu
3. mendapat pengobatan prednison
4. Pemeriksaan didapatkan punggung bungkuk
5. Pemeriksaan x-ray pada tulang belakang didapatkan khyposis
dengan fraktur kompresi pada vetebra L1-L3
6. Sebelum menopouse tinggi badanya 165 cm
IDENTIFIKASI MASALAH
Kasus B
7. Anak perempuan berusia 12 tahun mengalami pembesaran
pada regio femur kiri pada bagian distal
8. Tampak adanya dilatasi pada pembuluh vena
9. Pada saat dipalpasi terkesan konsistensi masa padat,
immobile dan batasnya tidak tegas
10. penderita tampak lemah sertai tungkai kirinya sulit
digerakkan
ANALISA MASALAH
Kasus A
1. Apa yang menyebabkan nyeri pada tulang belakang?
Jawab : Penurunan kepadatan tulang kyphosis penurunan
elastisitas pada tulang nyeri.
pembesaran regio
femur kiri bagian
distal
Dilatasi pembuluh
vena di sekitarnya
Mahasiswa/I mampu :
1. Menjelaskan definisi osteoporosis dan neoplasma muskuloskletal
2. Menjelaskan faktor resiko yang menyebabkan osteoporosis dan
neoplasma muskuloskletal
3. Menjelaskan bagaimana patofisiologi terjadinya osteoporosis dan
neoplasma muskuloskletal
4. Menjelaskan tanda dan gejala osteoporosis dan neoplasma
muskuloskletal
5. Menjelaskan apa saja pemeriksaan penunjang untuk osteoporosis
dan neoplasma muskuloskletal
6. Mejelaksan bagaimana pencegahan terjadinya osteoporosis
DEFINISI
OSTEOPOROSIS
Adalah suatu keadaan penyakit yang
ditandai dengan rendahnya massa
tulang dan memburuknya
mikrostruktural jaringan tulang.
Dapat menyebabkan kerapuhan
tulang sehingga dapat meningkatkan
resiko terjadinya fraktur tulang. Pada
osteoporosis terjadi penurunan
kualitas tulang dan kuantitas
kepadatan tulang,keduanya
menentukan kekuatan tulang
sehingga penderita oeteoporosis
mudah mengalami patah tulang atau
fraktur.
ETIOLOGI
PRIMER
SEKUNDER
• Penyakit rematik
• Gangguan
1. Sejarah keluarga 6.hematologi
Penyakit rematik
2. Gangguan endokrin • 7.Obat-obatan
Gangguan
hematologi
3. Gangguan nutrisi • Penyakit ginjal
4. Gastrointestinal 8. Obat-obatan
9. Penyakit ginjal
FAKTOR RESIKO
1. Usia dan Jenis kelamin.
2. Riwayat keluarga tentang osteoporosis.
3. Faktor reproduksi : tidak pernah hamil, masa menopause dan
penggunaan terapi estrogen.
4. Faktor kebiasaan hidup : merokok, alkohol, kurang aktivitas fisik.
5. Asupan kalsium dan vit D.
6. Riwayat fraktur dengan jenis trauma ringan pada usia di atas 40
tahun.
7. Penggunaan obat-obatan.
PATOFISIOLOGI
OSTEOPOROSIS
MENOPAUS FAKTOR
TRAUMA FAKTOR USIA
E GENETIK
Pelepasan
Terjadi
mediator
Penurunan penurunan
inflamasi oleh
aktifitas absorpsi dan
sel monuklear
osteoblas dan reabsorpsi
dan endotel
osteoklas kalsium
turut
(hipokalsemia)
meningkatkan
aktifitas
osteoklas
PATOFISIOLOGI
Faktor genetik dan faktor
lingkungan
OSTEOPOROSIS
TANDA
1. Nyeri terus-menerus yangDAN
tak GEJALA
kunjung hilang
2. Berkurangnya tinggi badan
3. Postur yang bungku
4. Nyeri punggung, leher dan
nyeri tulang
5. Kadang diketahui setelah
penderita mengalami fraktur
6. Disertai gejala menopose :
panas, banyak keringat,
keputihan, dan susah tidur
7. Pascamenopose : pelupa, nyeri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Biopsy MRI
PENCEGAHAN
1. Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas fisik yang teratur untuk memelihara kekuatan,
kelenturan dan koordinasi sistem neuromuskular serta kebugaran, sehingga dapat mencegah resiko
terjatuh. Berbagai latihan yang dapat dilakukan meliputi berjalan 30-60 menit/hari, bersepeda
maupun berenang.
2. Jaga asupan kalsium 1000-1500 mg/hari, baik melalui makanan sehari-hari maupun suplementasi.
3. Hindari merokok dan minum alkohol
4. Diagnosis dini dan terapi yang tepat terhadap defisiensi testosteron pada laki-laki dan menopouse
awal pada wanita.
5. Kenali berbagai penyakit dan obat-obatan yang dapat menimbulkan osteoporosis.
6. Hindari mengangkat barang-barang yang berat pada pasien yang sudah pasti osteoporosis
7. Hindari berbagai hal yang dapat menyebabkan pasien terjatuh, misalnya lantai yang licin, obat-obat
sedatif dan obat anti hipertensi yang dapat menyebabkan hipotensi ortistatik.
8. Hindari defisiensi vitamin D, terutama pada orang- orang yang kurang terpajan sinar matahari atau
pada pasien dengan fotosensitifitas, misalnya SLE. Bila diduga ada defisiensi vitamin D, maka
kadar 25(OH)D serum harus diperiksa. Bila 25 (OH)D serum menurun, maka suplementasi vitamin
D 400 IU/hari pada orang tua harus diberikan. Pada pasien dengan gagal ginjal, suplementasi
1,25(OH)₂D harus dipertimbangkan.
9. Hindari peningkatan ekskresi kalsium lewat ginjal dengan membatasi asupan Natrium sampai 3
gram/hari untuk meningkatkan reabsorpsi kalsium ditubulus ginjal. Bila ekskresi kalsium urine
>300 mg/hari, berikan deuretik tiazid dosis rendah (HCT) 25 mg/hari)
DEFINISI
NEOPLASMA
MUSKULOSKLETAL
1. Nyeri.
2. Deformitas.
3. Hambatan mobilitas fisik.
4. Terdapat benjolan pada
daerah dekat sendi.
5. Tampak pelebaran
pembuluh darah.
6. Sering ditemukan adanya
patah tulang patologis.
7. Keterbatasan pergerakan
8. Kelemahan fisik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Biopsy MRI
REFREENSI