Nicholas Henry
”...sekarang ini malah terjadi krisis-krisis definisi dalam
administrasi negara. Maka untuk dapat memahami lebih
jauh tentang administrasi negara sebaiknya dipahami
lewat paradigma. Dengan paradigma seseorang akan
mengetahui tempat dimana bidang ini dipahami dalam
tingkatannya yang sekarang”.
Robert T. Golembiewski
”paradigma-paradigma administrasi negara dapat
dipelajari melalui locus dan focusnya. Locus menunjuk
pada tempat dimana administrasi negara itu
menggantungkan diri atau dimana ia berada. Sedangkan
focus membahas tentang pokok bahasan dari
administrasi negara tersebut”.
Kronologis Perkembangan Paradigma
Administrasi Negara
• Paradigma dikotomi politik dan administrasi (1900-1926)
Pemerintah mempunyai dua fungsi yang berbeda yaitu fungsi politik dan
fungsi administrasi. Fungsi politik ada kaitannya dengan pembuatan
kebijaksanaan atau perumusan pernyataan keinginan negara. Sedangkan
fungsi administrasi adalah berkenaan dengan pelaksanaan kebijaksanaan-
kebijaksanaan tersebut. Pendukung paradigma : Frank J. Goodnow, W.
Wilson, L. D. White, H. Finer, dan A.M. Donner.
• Paradigma prinsip-prinsip administrasi (1929-1937)
Adanya prindip-prinsip administrasi dalam setiap jenis organisasi apapun.
Sekali prinsip tetap prinsip, sekali administrasi tetap administrasi.
Pendukung paradigma : W.F. Willoughby M.P. Follet, H. Fayol, J. Mooney, L.
Gullick dan L. Urwick.
Periode tantangan (1938-1947), dimana banyak pihak yang menolak asumsi
tentang dikotomi politik administrasi. Kemudian timbul kesadaran baru bahwa
administrasi negara bukanlah sesuatu yang hampa nilai dan apolitis.
John Gaus menyatakan dengan tegas bahwa teori administrasi negara
adalah juga teori politik.
Dalam periode ini juga terdapat banyak pihak yang menyerang prinsip-prinsip
administrasi, karena tanpa memperhitungkan aspek budaya, lingkungan,
tujuan dan jenis instansinya.
• Paradigma administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-1970
Fase ini merupakan suatu upaya untuk membangun kembali hubungan
konsepsional antara administrasi negara dan ilmu politik. Tetapi
pengertian administrasi negara telah kehilangan karakteristiknya yang
utama, dimana wilayah, tekanan dan pengertiannya sinonim dengan ilmu
politik. Padahal sebagai suatu bidang studi tersendiri, administrasi negara
telah mengalami periode yang lama dan berliku-liku. Pendukungnya:
Herbert Simon.