dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang di akui, dipatuhi dan sah (legitimate power). Ada 3 tipe ideal otorita : 1. Otorita kharismatik 2. Otorita tradisional 3. Otorita legal-rasional 1. Otorita kharismatis adalah wewenang yang didasarkan pada kharisma, yaitu suatu kemampuan khusus (wahyu) yang ada pada diri seseorang. Kemampuan khusus melekat pada orang tersebut karena anugerah dari Tuhan YM Kuasa. Orang-orang mengakui atas dasar kepercayaan dan pemujaan, krn dianggap sumber kemampuan tersebut adl sesuatu yang berada di atas kekuasaan dan kemampuan manusia umumnya. 2.Otoritas Tradisional wewenang tradisional dapat dipunyai seseorang maupun sekelompok orang bersama-sama. Wewenang dimiliki karena suatu kelompok mempunyai keuasaan dan wewenang yang telah melembaga dan bahkan menjiwai masyarakat. 3.Otorita legal-rasional wewenang yang disandarkan pada sistem hukum/ketentuan/peraturan/u ndang-undang yang berlaku dalam masyarakat. Definisi Birokrasi SN Eisentadt sebagai alat yang diciptakan secara rasional untuk mencapai tujuan secara efisien dan sebagai alat kekuasaan elite masyarakat untuk mengendalikan rakyat dan mengembangkan kekuasaan untuk kepentingan birokrasi itu sendiri maupun kepentingan tuannya (birokrator). Pfifner & Presthus Birokrasi merupakan suatu sistem organisasi yang komplek yang tersusun dari sejumlah besar pejabat berkeahlian teknis dan yang digunakan untuk melaksanakan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh pihak lain, serta sangat cocok bagi operasi suatu organisasi yang cukup besar. Definisi Birokrasi Birokrasi adalah suatu sistem kewenangan orang-orang (pejabat), jabatan-jabatan, serta metoda-metoda kerja yang digunakan oleh pemerintah untuk melaksanakan program- programnya BIROKRAT Seorang yang karena pengalamannya dan keahliannya di dalam birokrasi, mampu mengendalikan sejumlah besar orang-orang pekerja tertentu, praktis, hanya dari belakang mejanya saja. Sifat-sifat birokrasi Max Weber : 1. adanya prinsip dan wilayah yurisdikasi yang pasti, 2. adanya hirarki otorita yang mengatur sistem, 3. manajemen berdasar dokumen asli, 4. adanya spesialisasi dan pengembangan pekerja, 5. aktifitasnya menuntut pekerjaan penuh, 6. adanya peraturan umum. Peran Birokrasi R. Presthus : dalam merumuskan proses kebijaksanaan (formulasi, implementasi, evaluasi, dan terminasi) birokrasi berperanan : Delegated legistion : menciptakan peraturan- peraturan Role in initiating policy : inisiatif sebagai kelompok pembuat kebijaksanaan publik. Role as internal drive for power, security and loyality : di dalamnya ada dorongan untuk kuasa, aman dan setia bagi birokrator. Peranan Birokrat Menyelenggarakan kebijaksanaan publik yang telah di gariskan oleh para pemegang kekuasaan yang menetapkan kebijaksanaan Para Pemegang kekuasaan adalah Legislatif/Parlemen : Partai politik Peranan Birokrasi : Birokrat Di Indonesia, Birokrat diwakili oleh Presiden + Menteri-menteri Birokrat bisa membentuk Peraturan, berdasarkan Ps. 5 UUD ’45 : membentuk UU Menteri dapat membuat keputusan Kelemahan birokrasi : Standar efisien fungsional, apa ukuran efisien birokrasi ? Penekanan berlebihan terhadap rasionalitas, impersonalitas, hirarki mengakibatkan organisasi kaku, kurang luwes. Penyelewengan tujuan : setia dan patuh pada peraturan yang dipandang sebagai tujuan dirinya sendiri, padahal peraturan-peraturan tersebut sebenarnya alat mencapai tujuan. Gejala pita merah/red tape : ketaatan mekanis pada peraturan, prosedur, formalitas yang berbelit- belit sehingga prosedur berkepanjangan. Gejala Empire building : memperluas birokrasi yang tidak diperlukan. Exsistensi birokrasi R. Preathus birokrasi diperlukan untuk pembangunan politik, tetapi karena sifatnya elitis, kontrol internalnya lemah. D. Kingsley mengajukan konsep birokrasi perwakilan agar kontrol internal dan ekternal berlangsung. Warren Bennis bersikap skeptis terhadap birokrasi, karena kurang efektif maka 25-50 tahun jadi birokrasi akan berakhir diganti sistem social baru. Kegagalan birokrasi disebabkan ketidakmampuannya memecahkan konflik tujuan pribadi dengan tujuan organisasi dan adanya revolusi ilmu dan teknologi. Birokrasi mempunyai 3 arti, yakni : 1. Sebagai suatu tipe organisasi yang khas. 2. Sebagai suatu sistem 3. Sebagai suatu jiwa kerja yang tertentu. 1. Sebagai suatu tipe organisasi yang khas, birokrasi itu cocok sekali untuk melaksanakan dan menyelenggarakan suatu macam pekerjaan yang terikat kepada peraturan-peraturan yang bersifat rutin, artinya volume pekerjaan besar akan tetapi sejenis dan bersifat berulang-ulang, dan pekerjaan yang memerlukan keadilan merata dan stabil. Misalnya : Kantor Catatan Sipil, kantor pajak, kantor pendaftaran tanah (Kadester), kantor kas kota, kantor bendahara negara, kantor pendaftaran penduduk. Sebagai suatu tipe organisasi yang khas, Birokrasi memiliki 4 (empat) Prinsip Organisasi: Spesialisasi artinya pembagian dan petugasan kerja yang ketat, one man-one job satu orang satu jabatan. Hirarkhi artinya jabatan-jabatan diordinasi secara garis-garis lurus sehingga merupakan jaringan hirarki yang tegas dan ketat one man one bos, satu orang satu kepala atasan. Sistem kerja yang ketat, semua pekerjaan dijalankan menurut prosedur-prosedur, metode-metode, dan formulir-formulir tertentu yang dituang kedalam peraturan-peraturan yang dipertahankan secara keras, ketat, konsekwen. Impersonalitas, semua pekerjaan dilakukan tanpa pandang bulu, tidak mengenal prioritas atau status social orang-orang yang harus dilayani, semua sama dan semua orang diperlakukan menurut nomor urut : cara bekerjanya seolah-olah tidak memakai perasaan, tidak ada pilih kasih, tidak ada pamrih atau perhitungan keuntungan apa-apa. 2.Birokrasi Sebagai suatu sistem suatu sistem kerja yang berdasar atas tata hubungan kerjasama antara jabatan-jabatan (pejabat-pejabat) secara zakelijik (langsung mengenai persoalan atau halnya) formil (tepat menurut prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku) dan berjiwa impersonal (tidak ada sentimen, tanpa emosi atau pilih kasih, tanpa pamrih atau prasangka-prasangka). 3. Birokrasi sebagai jiwa kerja Birokrasi merupakan jiwa kerja yang kaku, seolah-olah bekerja, seperti mesin, dengan disiplin kerja yang keras dan sedikit pun tidak mau menyimpang dari pada apa yang diperintahkan oleh atasan atau ditetapkan oleh peraturan- peraturan. Tipe Ideal Birokrasi (Weber) Hierarkhi, kantor-kantor/lembaga diroganisasikan atas dasar hierarkhi Birokrasi daat diterapkan pada publik (negara) maupun swasta Struktur tugas dibuat rasional Formalisasi Manajemen terpisah dari pemilikan Tidak adanya hak milik terhadap jabatan (office) Tuntutan latihan bagi setiap kelas/pejabat Anggota terpilih secara kompetitif Unsur legalitas Kelemahan terbesar adalah kekakuannya atau infleksibilitasnya. Bilaman seseorang yang mempunyai urusan harus memburu waktu atau secara mendadak harus memperoleh sesuatu, maka orang-orang tersebut tidak akan dapat berbuat apa-apa, kecuali jikalau ia dapat bertemu langsung dengan kepala tertinggi dan dapat meyakinkan si kepala tersebut dengan bukti-bukti nyata, bahwa dia memang memerlukan pengecualian. Keuntungannya dengan adanya birokrasi yang kuat, orang dapat membuat rencana jauh dimuka, oleh sebab birokrasi yang kuat dapat memberikan kepastian dalam banyak hal. Dr. Rosemary Stewart, “……maka ternyata bahwa kondisi dari organisasi-organisasi besar ditentukan oleh birokrasinya. Dengan perkataan lain, organisasi besar yang manapun tanpa birokrasi yang kuat tidak akan bisa bertahan. Birokrasinya merupakan inti daripada setiap organisasi yang besar atau membesar” George Tery mengakui, bahwa Amerika Serikat yang rakyatnya tidak senang dengan birokrasi, perkembangan tenaga tata usaha makin besar dengan kepesatan penerapan moden science and technology kedalam organisasi-organisasi pemerintah dan niaga (bussines), - tahun 1970 : (akan) melampaui 17 juta orang (17%) dari seluruh tenaga kerja (work force) Amerika Serikat, suatu jumlah yang naik 300% dalam waktu 30 tahun. Walaupun sudah ditekan jumlahnya melalui penggunaan komputer- komputer dan mesin-mesin kantor modern yang fantastis dan sangat menakjubkan. Birokrasi itu, didalam suatu oganisasi negara atau organisasi niaga atau perusahaan, merupakan suatu sistem dan organisasi infrastrukturil yang menyelenggarakan pekerjaan-pekerjaan kertas (Paper Work, Papieren Romslom) secara teratur, menurut spesialisasi tertentu dan berlangsung secara impersonal tidak mengenal oknum-oknum, perasaan-perasaan atau dalih-dalih orang- orang tertentu, ibaratnya suatu mekanisme mesin.