Agroindustri
Budi Rahardjo
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada
Pendahuluan
Hasil pertanian masih melakukan kegiatan
metabolisme yang membutuhkan energi untuk
kagiatannya.
Kegiatan enzimatik masih berlangsung, proses
fisiologi dan penuaan.
Mengandung air cukup tinggi, biji bijian sampai
>30%, buah dan sayur sampai >80%.
Mengadung nutrisi yang juga dibutuhkan oleh
kehidupan lain yi serangga, mikrobia, jamur, dll.
Penanganan Pascapenen dan
pengolahan produk pertanian
Konservasi yaitu upaya untuk mencegah
kerusakan setelah lewat panen atau pascapanen
(pengawetan).
Konversi yaitu upaya untuk merubah bentuk, rasa,
warna, aroma sehingga siap untuk dikonsumsi
(pengolahan).
Distribusi yaitu upaya untuk memindahkan produk
sampai ke konsumen meliputi penyimpanan,
tranportasi, penjanjaan atau retail.
Pengertian Pascapenen
produk pertanian (1)
Pascapanen sering diartikan sebagai perlakuan
terhadap produk pertanian selepas panen dengan
penekanan pada konservasi dan sering dengan
pengolahan atau perubahan bentuk minimal
namun masih merupakan ciri tunggal (misal:
pengupasan, pemecahan dan penepungan).
Biasanya dengan tujuan agar dapat disimpan lama
sampai siap untuk olah.
Pengertian Pascapenen
produk pertanian (2)
Dibedakan dengan pengolahan hasil pertanian
yang sering terjadi “blending” atau pencampuran
beberapa hasil pertanian beberapa produk menjadi
satu macam komoditi dengan bentuk, citra rasa,
aroma, kandungan nutrisi atau ciri ciri lainnya
serta siap untuk dikonsumsi.
Pengertian Dasar (1)
Kadar air merupakan ungkapan untuk menyatakan
jumlah massa air dalam produk.
Kadar air, KA (moisture content, M) dikemukakan
dengan dua cara:
KA (basis kering, bk) = berat air/berat massa
kering x 100%
KA (basis basah, bb) = berat air/(berat massa
kering +berat air) x 100%
Kadar air
Kadar air basis kering,
massa air, KA (bk) = wa/wk x 100%
wa
Harga wa berkisar dari 0 s/d oo sehingga KA
(bk) berkisar dari 0 s/d tak terbatas.
Berat kering wk sebagai pembagi konstan
sehingga mudah untuk perhitungan.
Kadar air basis basah,
massa KA (bb) = wa/(wk+wa) x 100%
kering, wk Harga wa berkisar dari 0 s/d (wa+wk) sehingga
KA (bk) berkisar dari 0 s/d 100% atau 1.
Berat kering (wk+wa) sebagai pembagi tidak
konstan sehingga sulit untuk perhitungan,
namun lebih mudah untuk pembahasan.
Kelembaban udara
Berat udara
kering, wk
Diambil Dilepas ke
Karbohidrat
dari udara udara
dari buah
lingkungan lingkungan
Faktor Penurun Kualitas
Hasil Pertanian (2)
Enzimatik yaitu terjadinya reaksi biokimia
menyebabkan browning, perubahan warna coklat.
Mikrobiologi dan jamur, produk pertanian
mengandund nutrisi yang dibutuhkan oleh
kehidupan lain, tempat cocok untuk tumbuhnya
mikrobia dan jamur perusak.
Faktor Penurun Kualitas
Hasil Pertanian (3)
Kerusakan mekanik/memar yaitu akibat benturan
dengan permukaan keras sehingga dapat
menyebabkan kerusakan permanen dipermukaan,
memar atau bonyok.
Transpirasi dan kelayuan, berkurangnya
kandungan air dapat menyebabkan tegangan sel
produk berkurang, layu, mengurangi kerenyahan
dan kenikmatan mengunyah.
Penanganan Pascapanen
Penanganan untuk konsumsi segar
Pengawetan dengan pengeringan
Pengawetan dengan penambahan bahan pengawet
(diluar skope latihan ini)
Pengolahan (diluar skope latihan ini)
Pengemasan dan penyimpanan
Penanganan produk segar (1)
Beberapa jenis hasil pertanian banyak dikonsumsi
segar (buah dan sayur).
Proses metabolisme masih berlangsung proses
penuan (senescene) masih terjadi proses
pematangan (mentah menjadi matang, matang
menjadi kelewat matang dan kelewat matang
menjadi busuk.
Karena proses respirasi, fisiologi dan penguapan
dapat menyebab produk menjadi layu.
Penanganan produk segar (2)
Faktor yang menyebabkan umur pendek terutama
respirasi, transpirasi dan kelayuan.
Usaha untuk memperpanjang umur simpan adalah
memanipulasi respirasi, transpirasi dan kelayuan
dengan memodifikasi udara kelilingnya,
kelembaban udara dan suhu udara.
Kandungan oksigen dan karbohidrat
mempengaruhi laju respirasi.
Penanganan produk segar (3)
Kandungan udara normal,
O2 21%,
N2 79%,
CO2 0,03%
Untuk memperpanjang umur simpan produk segar
konsentrasi udara simpan dirubah secara
menurunkan O2
meningkatkan CO2
kombinasi keduanya
Penanganan produk segar (4)
Pengendalian atmosfir atau kandungan gas udara
disekitar produk dibedakan
Modifikasi atmosfir (MA) yaitu dengan
modifikasi kandungan gas tertentu pada awal
penyimpanan saja.
Modifikasi aktif dengan kemasan pemeabel dan
pasif diatur pada awalnya.
Controlled atmosfir (CA) yaitu konsentrasi gas
dikendalikan konstan selama penyimpanan.
Penanganan produk segar (5)
Beberapa jenis peka terhadap konsentrasi oksigen
rendah atau perka terhadap konsentrasi gas karbon
dioksida tinggi.
Penyimpanan dengan konsentrasi oksigen rendah
dapat menyebabkan terjadinya respirasi an-
aerobik, respirasi kekurangan oksigen.
Tabel 1. Toleransi beberapa sayuran terhadap kadar
O2 rendah.
Panas masuk
ke produk
Proses pengeringan merupakan proses perpindahan panas dari media pemanas (udara)
kedalam produk disertai dengan proses perpindahan uap air keluar dari produk. Media
pemanas sekaligus berfungsi pembawa uap air pergi meninggalkan produk. Media
pembawa panas biasanya berupa udara yang dipanasi, tetapi dapat juga partikel padat
(pasir).
Cara pengeringan (1)
Pengeringan secara alami atau penjemuran yaitu
pengeringan dengan memanfaatkan panas
matahari. Bahan dibentangkan untuk menerima
sinar matahari.
Penjemuran langsung.
Penjemuran langsung dengan kaca, plastik.
Penjemuran tidak langsung dengan aliran udara
konveksi alami.
Cara pengeringan (2)
Penjemuran murah sumber energinya.
Tergantung alam pada iklim. Banyak produk
saat panen raya justru pada nusim hujan.
Suhu tidak terkendali sehingga sering
menurunkan kualitas.
Beberapa komoditi tetap dilakukan dengan
penjemuran (buah anggur untuk kismis).
Dikombinasi dengan pengeringan buatan
bersumber panas pembakaran.
Cara pengeringan (3)
Pengeringan buatan dengan menggu-nakan
pemanasan dari hasil pembakaran.
Media udara dihembus melalui tungku
pembakaran atau pemasok energi. Atau
pemanasan kontak langsung ke produk yang
dikeringkan.
Direct atau langsung dengan gas hasil buang
disertakan sehingga asap dapat mempengaruhi
bau dan rasa.
Cara pengeringan (4)
Indirect udara dipanasi melalui kontak
permukaan dengan sumber pemanas. Asap
tidak serta tetapi efisiensi berku-rang.
Arah aliran bisa searah berlawanan arah atau
cross flow.
Proses pengeringan dilangsungkan secara batch
(tumpuk) atau continuous (aliran).
Cara pengeringan (5)
Pengeringan buatan dapat mengha-silkan
produk berkualitas, suhu terkendali, laju bisa
dipercepat.
Tidak tergantung iklim dan cuaca (tidak harus
siang hari tetapi bisa malam hari).
Biaya pengeringan tinggi terutama bahan bakar.
Cocok untuk komoditas tinggi.
Ukuran dan kapasitas dapat dibuat besar.
Cara pengeringan (6)
Pengeringan tanpa pemanas atau suhu rendah
yaitu dengan tekanan vakum.
Perpindahan massa uap air berlangsung karena
tekanan uap disekitar produk diturunkan
melalui penurunan tekanan atau dengan pem-
vakuman.
Penguapan disertai dengan pengam-bilan panas
dari produk sehingga turun mendekati nol.
Cara pengeringan (7)
Pengeringan dengan pembekuan (freeze drying)
dengan pemanas berlangsung pada suhu dibawah
nol atau suhu rendah.
Bahan dibekukan sampai jauh dibawah nol.
Disertai dengan tekanan vakum.
Panas dopasok langsung ke bahan yang
dikeringkan.
Untuk produk diinginkan dengan kualitas
tinggi.
Cara pengeringan (8)
Pengeringan dengan puffing (kejutan) yaitu disertai
dengan tekanan diatas tekanan atmosfir.
Bahan dipanasi sambil diberi tekanan udara diatas
atmosfir.
Panas dipasok langsung ke bahan yang dikeringkan
lewat kontak permukaan.
Setelah mencapai pemanasan cukup tekanan dilepas
mendadak.
Akibatnya penguapan berlangsung men-dadak dan
disertai dengan desakan meregangkan pori pori
produk.
Alat pengering (1)
Penjemuran pada lantai jemur,sarana pe-ngeringan
yang paling sederhana, berupa lantai jemur, jalan
beraspal atau tikar.
Penjemuran dg kaca dan plastik, perbaikan cara
penjemuran dilengkapi dengan tutup kaca/ plastik
untuk dari lingkungan kotor.
Pengering dengan solar kolektor dan kombinasi,
panas matahari dikumpulkan dengan kolektor
kemudian dihembuskan udara kebahan yang
dikeringkan.
Alat pengering (2)
Pengering kotak/bed dryer/batch dryer, pemanas
dari hasil pembakaran kemudian udara
dihembuskan dari pemanan ke produk yang
dikeringkan dalam kotak tetap. Bahan dalam satu
tumpukan
Pengering rak, seperti bed dryer, hanya bahan
ditempatkan dalam rak rak yang dapat dimasukan
dan dikeluarkan bila kering. Bahan dalam satu
tumpukan di rak.
Alat pengering (3)
Rotary dryer, berupa drum berputar yang
menerima panas pembakaran, bahan dalam drum
sehingga kontak langsung. Drum diputar agar
terjadi pemanasan merata.
Continuous dryer, pemanasan seperti dalam bed
dryer tetapi bahan mengalir secara continuous
melewati hembusan udara panas.
Alat pengering (4)
Cabinet dryer, seperti pada pengeringan
continuous, tetapi aliran bahan ditempat-kan pada
kabinet yang bergerak melewati udara panas.
Kabinet bergerak seperti kereta gantung.
Spray dryer, pengeringan dengan semprot, untuk
bahan caair mengandung padatan. Cairan
disemprotkan kedalam ruang disertai dengan
aliran udara panas. Cairan menguap meninggalkan
bubuk kering.
Alat pengering (5)
Drum dryer, untuk bahan pasta atau cair,
pemanasan dengan kontak langsung melalui
permukaan luar drum berputar.
Vacuum dryer, produk ditempatkan dalam ruang
kedap kemudian tekanan divakum selama terjadi
penguapan.
Freeze dryer, produk dibekukan kemudian
ditempatkan dalam pelat pemanas dan disertai
dengan tekanan vakum.
Modifikasi penjemuran
Kaca/plastik bening
Udara panas
Kasa untuk
aliran angin
Produk
pertanian
Kaca/plastik bening
Plat hitam
Penjemuran dengan tutup plastik Alat pengering dengan solar kolektor. Sumber panas dapat
atau kaca disertai dengan jalan dikombinasi dengan pemanas buatan. Produk pertanian
angin. dapat disusun dalam rak rak sehingga mudah pemasukan
dan pengeluarannya.
Prinsip pengering buatan
Produk
pertanian
Blo
Ruang pemerata Pipa pembawa Pemanas wer
Asap
Udara panas
Udara Udara panas Udara
Asap Asap
Tungku Tungku
pemanas pemanas