• Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
• Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kumpulan masalah anatomi dan kimiawi yang disebabkan oleh sejumlah
faktor dimana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin. ( WHO)
Usia>45 tahun
Riwayat abortus berulang, melahirkan bayi cacat atau BB lahir bayi >
4000 gram
Dapat dimodifikasi
1.Hipertensi
2.Diabetes Melitus
3.Dislipidemia
4.Kurang aktivitas fisik
5.Diet tidak sehat
6.Stres
7.Perokok pasif
Etiologi
Penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
page 15
page 16
Dislipidemia, hipertensi, Elevasi kadar PAI-1 dan
Resistensi insulin
obesitas, merokok fibrinogen
Gangguan proses
Disfungsi endotel, koagulasi dan fibrinolisis
vascular smooth muscle
Terbentuk thrombosis
Pemeriksaan Fisik
Pulsasi nadi lemah
DIAGNOSIS Terdengar suara tambahan S3 atau S4
Hipotensi
Edem paru / terdapat ronchi
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan lab biomarker jantung
Pemeriksaan lab profil lipid
Pemeriksaan EKG (STEMI & Non-STEMI)
MANAJEMEN
Tatalaksana berupa percutaneous coronary
interventions (PCI) dan coronary artery bypass
grafting (CABG)
Pemberian ACE inhibitors atau ARBs
Pemberian antiplatelet seperti Aspirin dengan dosis 75–162 mg
Pada pasien dengan dislipidemia :
Prinsip tatalaksana :
FARMAKOLOG (1) penurunkan kadar LDL kolesterol <70 mg/dL,
Berhenti merokok
Kontrol tekanan darah (<140/90 mmHg)
Kontrol gula darah
Menurunkan kolesterol
Aktifitas fisik (5-7 kali sminggu)
KARDIOMIOPATI DIABETIK
DEFINISI
Kardiomiopati diabetik yaitu disfungsi jantung yang terjadi akibat perubahan fungsi dan struktur
miokardium pada pasien DM → LVH → disfungsi sistolik dan diastolik atau kombinasi keduanya
PATOFISIOLOGI KARDIOMIOPATI DIABETIK
DM menyebabkan perubahan fungsi dan struktur mitokondria. Perubahan ini berperan pada disfungsi
jantung karena dapat mereduksi produksi adenosise triphosphate (ATP), yang diduga menyebabkan
penurunan cadangan fosfat energi tinggi miokard, sehingga mengganggu kontraktilitas miokard. Defek
mitokondrial pada DM juga menurunkan uptake kalsium mitokondrial yang berhubungan dengan
peningkatan transisi permeabilitas
STRESS OKSIDATIF
Respon mendasar terhadap stres biomekanik adalah hipertrofi ventrikel dan kardiomiosit. Stimulasi
hipertrofi yang terus-menerus akan mengakibatkan maladaptif, stres oksidatif dan nitrosatif adalah
mekanisme yang penting dalam proses ini. Kematian sel yang dimediasi reactive oxygen species
(ROS) seperti superoxide, peroxyl, hydroxyl radical dapat meningkatkan remodeling jantung, yang
memainkan peranan mendasar pada karakteristik morfologi dan abnormalitas fungsi yang
berhubungan dengan kardiomiopati diabetika
MANIFESTASI KLINIS
Embolisasi stroke
MANIFESTASI KLINIS
GEJALA-GEJALA DAN TEMUAN-TEMUAN FISIK PALING UMUM PADA HF
GEJALA TEMUAN FISIK
HF KIRI
Dyspnea Diaphoresis (berkeringat)
Ortophnea Takikardi, tachypnea
Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND) Pulmonary Rales
Lelah P2 yang keras
S3 gallop (±S4)
HF KANAN
Edema perifer Pembesaran vena jugular
Right Upper Quadrant discomfort (karena Hepatomegali
pembesaran hepar) Edema perifer
DIAGNOSIS
EKG :
Anamnesis : sesuai gagal jantung
LVH voltage
Pemeriksaan Fisik : bisa sesuai gagal jantung
Ekokardiografi :
Radiologis :
Dilatasi ruang jantung
CXR melebar
disfungsi sistolik dan disfungsi diastolik
Bendungan paru
TATALAKSAN
A
TATALAKSANA
Terapi simtomatik
Diuretik
ACE inhibitor
Beta bloker
HEART FAILURE
DEFINISI
Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam kecepatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolik tubuh atau kemampuan tersebut hanya dapat dilakukan jika tekanan pengisian jantung secara abnormal
tinggi. (Lily)
Gangguan progresif pada otot jantung yang mengakibatkan hilangnya fungsi myosit atau gangguan myocardium
untuk menghasilkan gaya, sehingga jantung tidak dapat berkontraksi dengan normal. (Braunwald)
Suatu sindrom klinis akibat kelainan struktur atau fungsi jantung yang ditandai dengan;
Gejala gagal jantung ; sesak nafas atau lelah bila beraktifitas, pada kondisi berat dapat muncul saat istirahat.
Tanda-tanda retensi cairan, seperti kongesti paru atau bengkak pergelangan kaki.
Underlying Causes: Penyebab gagal jantung yang mendasarinya meliputi kelainan struktural (bawaan atau
didapat) yang mempengaruhi sirkulasi arteri perifer dan koroner, perikardium, miokardium, atau katup jantung,
Fundamental Causes: Penyebab mendasar termasuk mekanisme biokimia dan fisiologis, yang melaluinya
peningkatan beban hemodinamik atau penurunan transport oksigen ke miokardium menyebabkan gangguan
kontraksi miokard.
Precipitating Causes: Gagal jantung dapat dipicu oleh perkembangan penyakit jantung yang mendasarinya
(misalnya, penyempitan lebih lanjut dari katup aorta stenotik atau katup mitral) atau berbagai kondisi (demam,
anemia, infeksi) atau obat-obatan (kemoterapi, obat antiinflamasi nonsteroid). [NSAID]) yang mengubah
homeostasis pasien gagal jantung
Genetics of Cardiomyopathy: Dilatasi, arrhytmic kardiomiopati ventrikel kanan dan ventrikel kanan yang
melebar diketahui sebagai penyebab genetik gagal jantung.
KLASIFIKASI
timbulnya sesak nafas secara cepat kurang dari 24 jam akibat kelainan fungsi
jantung, gangguan fungsi sistolik atau diastolik atau irama jantung, atau
kelebihan beban awal/preload, beban akhir/afterload, atau kontraktilitas.
Gagal jantung menahun;
sindrom klinis yang kompleks akibat kelainan struktural atau fungsional yang
mengganggu kemampuan pompa jantung atau mengganggu pengisian jantung.
TERMINOLOGI
adanya tanda dan gejala gagal jantung yang disertai penurunan nilai fraksi ejeksi ventrikel
kiri.
Adanya tanda dan gejala gagal jantung, namun nilai fraksi ejeksi normal atau menurun
sedikit, serta tidak ada dilatasi ventrikel kiri. Kondisi ini berhubungan dengan kelainana
struktural, seperti hipertrofi ventrikel kiri atau atrium kiri dan/atau disfungsi diastolik.
KLASIFIKASI
AHA-NYHA
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI
KLINIS
DIAGNOSIS
• Laboratorium rutin : Darah tepi lengkap, Na+, K+, BUN, kreatinin, enzim hepar, serta urinalisis, glukosa
• EKG : Hipertrofi ventrikel kiri, serta ada tidaknya infark /riwayat atau sedang berlangsung. EKG yang normal
dapat mengekslusi disfungsi sistolik.
• Rontgen thoraks : Menilai ukuran dan bentuk jantung, serta vaskularisai paru dan kelainan non-jantung lainnya
seperti hipertensi pulmonal, edema interstitial, edema paru.
• Pemeriksaan fungsi ventrikel kiri : Ekokardiogram 2-D/Doppler, untuk menilai ukuran dan fungsi ventrikel kiri,
serta kondisi katup dan gerakan dinding jantung.
• Pemeriksaan biomarka : Brain Natriuretic Peptide/BNP dan pro-BNP sensitif untuk mendeteksi gagal jantung.
Gagal jantung bila BNP lebih dari sama dengan 100 pg/ml. Untuk gagal jantung akut dilakukan pemeriksaan
CKMB, Troponin T
TATALAKSANA